• (GFD-2023-13682) [SALAH] TERSANDUNG KASUS 50 MILIAR, BAWASLU BIKIN ANIES GAGAL NYAPRES

    Sumber: YOUTUBE.COM
    Tanggal publish: 29/09/2023

    Berita

    tersandung kasus 50 Miliar, Bawaslu bikin anies gagal nyapres

    TAK ADA AMPUN
    ANIES LANGSUNG DI RINGKUS!
    YANG DI TAKUTI SURYA PALOH KALI INI TERJADI

    Hasil Cek Fakta

    Channel youtube bernama KURSI POLITIK membagikan sebuah video yang menampilkan thumbnail Anies Baswedan masuk ke dalam mobil mengenakan baju tahanan KPK dengan narasi yang menyatakan bahwa Anies Baswedan gagal nyapres akibat tersandung kasus 50 Miliar.

    Setelah ditelusuri, dari awal hingga akhir video tidak ditemukan informasi valid terkait klaim narasi tersebut. Video tersebut hanya berisi cuplikan berapa video dari peristiwa berbeda yang digabung menjadi satu.

    Narasi yang dibacakan dalam video tersebut bersumber dari artikel suara.com berjudul “Tersandung Pelanggaran Dana Kampanye Rp 50 Miliar, Berakhir Dipenjara?” yang diunggah pada 16 Februari 2023.

    Thumbnail yang menampilkan Anies Baswedan masuk ke dalam mobil menganakan baju tahanan KPK tersebut identik dengan foto yang dimuat pada artikel kumparan.com berjudul “Asisten Hakim Agung Gazalba Saleh, Prasetio Nugroho, Divonis 9 Tahun Penjara”.

    Dalam foto aslinya terdapat keterangan bahwa foto tersebut merupakan momen ketika Tersangka Hakim Agung Gazalba Saleh masuk ke dalam mobil tahanan KPK usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2022.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Anies Baswedan gagal nyapres akibat tersandung kasus 50 Miliar tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Informasi yang menyesatkan. Selain thumbnail merupakan hasil rekayasa, dalam video tersebut juga tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim yang beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13681) [SALAH] PDIP SE-JAWA TIMUR MEMBELOT DUKUNG ANIES BASWEDAN

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 29/09/2023

    Berita

    PDIP KAB BLITAR JATIM KINI TELAH MEMBELOT PILIH ANIES BASWEDAN
    Bahkan PDIP se jatim

    INI MEMBUKTIKAN BAHWA RAKYAT INDONESIA SUDAH BANYAK YG SADAR
    karena pr ketum parpolnya hanya mementingkan kepentingan pribadi

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video dari pengguna facebook bernama Arni Mawarni bernarasikan bahwa PDIP se-Jawa Timur membelot pilih dukung Anies Baswedan.

    Setelah dilakukan penelusuran, video yang ditampilkan tersebut identik dengan video unggahan channel youtube Harian Surya berjudul “Pengurus DPC BMI Se-Jatim Dilantik, Siap Dapatkan Suara Milenial untuk Menangkan PDI Perjuangan” yang tayang pada 26 Februari 2023.

    Video tersebut merupakan peristiwa pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Banteng Muda Indonesia (BMI) se-Jawa Timur yang dilaksanakan di Padepokan Reog Ponorogo pada Minggu, 26 Februari 2023.

    Dalam video aslinya tidak terdapat suara yang menyerukan dukungan kepada Anies Baswedan seperti yang ditayangkan dalam video klaim tersebut.

    Dengan demikian, klaim narasi yang menyatakn bahawa PDIP se-Jawa Timur membelot pilih dukung Anies Baswedan tidak benar dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya video tersebut merupakan video pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Banteng Muda Indonesia se-Jawa Timur yang dilaksanakan di Padepokan Reog Ponorogo pada Minggu, 26 Februari 2023 yang ditambahi dengan narasi menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13680) [SALAH] Video Bayi Baru Lahir yang Selamat Dari Runtuhan Gempa Maroko

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 28/09/2023

    Berita

    “Here, a new born baby is dug out of the debris after a magnitude 6.8 earthquake devastates Morocco. Pray for this child :pray::skin-tone-4: #MoroccoEarthquake”

    Terjemahan:

    “Di sini, bayi yang baru lahir digali dari puing-puing setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter menghancurkan Maroko. Doakan anak ini #Gempa Bumi Maroko”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video yang menunjukkan bayi hidup yang berada di puing-puing tanah, bayi tersebut diklaim merupakan korban yang selamat dari gempa di Maroko. Diketahui terjadi bencana gempa berkekuatan Mw 6.8 di Maroko pada awal September 2023.

    Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, faktanya bayi dalam video tersebut tidak ada kaitannya dengan gempa di Maroko. Video tersebut merupakan insiden dari penemuan bayi oleh pasangan petani yang terkubur hidup-hidup dari India, melalui AFP Polisi di Kanpur Dehat, India, mengonfirmasi bahwa video tersebut direkam di Purandar dan pasangan yang menyelamatkan telah mengadopsinya.

    Dengan demikian video bayi baru lahir yang diklaim selamat dari runtuhan gempa Maroko adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Faktanya video tersebut bukan berada di Maroko melainkan di India, bayi baru lahir tersebut terkubur hidup-hidup kemudian diselamatkan oleh pasangan petani. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13679) [SALAH] IDI: Kematian Petugas KPPS PEMILU 2019 Bukan Karena Kelelahan tapi Karena DIRACUN

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 28/09/2023

    Berita

    “*IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sepakat memutuskan bahwa Kematian Petugas KPPS PEMILU 2019 Bukan Karena Kelelahan tapi Karena DIRACUN…..*:bangbang:”

    Hasil Cek Fakta

    Unggahan sebuah video yang menunjukkan pembawa acara berita yang mengabarkan bahwa IDI menyatakan penyebab banyak KPPS meninggal dunia akibat kelelahan, kemudian video disambung dengan sekumpulan dokter melakukan konferensi pers. Disebutkan dalam caption bahwa IDI sepakat memutuskan bahwa penyebab kematian tersebut karena diracun.

    Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya IDI menyebut bahwa penyebab utama kematian penyebab KPPS pada Pemilu 2019 bukan karena kelelahan, yang menjadi penyebab utama adalah penyakit bawaan seperti ada darah tinggi atau penyakit lainnya yang tidak minum obat atau minum obat yang tidak teratur.

    Dilansir dari Kompas.com, penelitian yang dilakukan di Yogyakarta oleh tim ahli peneliti dari UGM yang terdiri dari lintas fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Psikologi, mengungkapkan bahwa penyebab kematian terjadi secara natural, tidak ditemukan indikasi keracunan.

    “Semuanya disebabkan oleh problem kardiovaskuler, entah jantung, stroke atau gabungan dari jantung dan stroke,” kata Koordinator Peneliti UGM, Abdul Gaffar Karim di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019), mengutip dari Kompas.com.

    Dengan demikian IDI: kematian petugas KPPS Pemilu 2019 bukan karena kelelahan tapi karena diracun adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut adalah hoaks lama yang beredar kembali. Faktanya peneliti UGM tidak menemukan indikasi diracun, mereka mengungkapkan penyebab kematian KPPS pada Pemilu 2019 semuanya disebabkan oleh problem kardiovaskular. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan