(GFD-2023-11842) Belum Ada Bukti, Klaim Bayi di Nigeria Lahir dengan Membawa Al Quran
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 23/02/2023
Berita
Konten dengan narasi bahwa bayi di Nigeria lahir dengan membawa Al Quran, dibagikan oleh salah satu akun di Facebook pada 21 Februari 2023.
"Subh?nallah, b??i ?ni L?hir B?wa Al-Quran, ?bun?? Y?ng Non ?slam Langsung Menguc?pkan 2 Ka?imat S?ahadat, mudahan yg baca ini dikaruniai anak penghafal Al-Qur'an ya..Aamiin," tulis pemilik akun Facebook ini.
Selain itu, konten juga dilengkapi sebuah gambar tangkapan layar yang memperlihatkan seorang bayi. Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah mendapat 23 komentar dan dibagikan sebanyak 103 kali.
Namun, benarkah bayi di Nigeria ini lahir dengan membawa Al Quran?
Hasil Cek Fakta
Tidak ada bukti medis maupun ilmiah yang mendukung klaim di atas. Di Nigeria, selain kisah bayi yang lahir dengan membawa Al Quran, juga terdapat kisah serupa seperti bayi yang lahir dengan membawa Alkitab. Ada pula kisah bayi yang lahir dengan membawa tasbih.
Kisah bayi yang lahir dengan membawa Al Quran pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Bilal Nation pada 13 Mei 2012 dengan judul Baby Born With Holy Quran in Lagos. Kelahiran bayi laki-laki yang konon sedang menggenggam miniatur Alquran menjadi kontroversi di Lagos, Nigeria. Bayi itu lahir di sebuah gereja garmen putih di Mushin, Negara Bagian Lagos, Nigeria Barat Daya.
Dilansir dari pmnewsnigeria.com, Ibu sang bayi bernama Kikelomo Ilori, seorang Ahli Kosmetologi. Kikelomo mengatakan bahwa bayinya lahir pada hari Senin setelah dia mengandung selama kurang lebih 10 bulan.
Ibu tunggal itu mengaku ditinggalkan oleh suaminya yang menolak bertanggung jawab atas kehamilan tersebut dan mendorongnya untuk menggugurkannya. “Ketika bayi saya lahir sambil memegang Al-Qur'an di tangannya, perawat mengatakan Al-Qur'an harus dibuang. Tapi saya bersikeras ibu saya harus melihatnya sebelum tindakan apa pun dapat diambil, ” kata Kikelomo, yang beragama Kristen, menjelaskan lebih lanjut.
Menanggapi hal itu, Direktur Medis Rumah Sakit Bodet, Ikeja, Lagos, dr Bode Tawak mengatakan secara ilmiah, tidak mungkin bayi lahir sambil membawa Al Quran.
“Seberapa besar tangan bayi untuk memegang Al Quran? Seberapa besar Al-Qur'an? Bagaimana Al Quran bisa masuk ke dalam rahim ibunya? Saya tidak tahu bagaimana Quran bisa masuk ke dalam rahim. Tapi ada hal-hal yang tidak bisa Anda jelaskan,” jawab Dr. Tawak.
Kisah lain di Nigeria tentang klaim bayi yang lahir secara ajaib karena membawa tasbih atau rosario pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Sribuotv pada 15 Juli 2013.
Dilansir dari dailypost.ng, hampir tiga bulan setelah laporan kelahiran bayi dengan Alquran mini di daerah Mushin Negara Bagian Lagos, keanehan lain terjadi di Sagamu, Negara Bagian Ogun ketika seorang wanita dikatakan telah melahirkan bayi laki-laki dengan rosario Islam, atau dikenal sebagai tasbih. Bayi laki-laki itu dilahirkan pada hari Selasa di Rumah Bersalin Rotoluwa di sepanjang Jalan Aiyepe sekitar pukul 23.45.
Dikutip dari dailypost.ng, Kepala Direktur Medis Rumah Sakit Umum Negara Bagian Ogun, Ijebu Ode, Dr. Wellington Ogunsanya, mengatakan tidak ada kaitan biologis cerita tersebut dengan konsepsi normal dan persalinan oleh seorang wanita. "Kasus anak laki-laki dan tasbih yang dilahirkan oleh seorang wanita tidak ada korelasinya secara medis," kata Dr. Wellington Ogunsanya.
Pada 13 November 2015, televisi lokal NTA2 memberitakan bayi di Nigeria yang lahir dengan membawa Alkitab. Berita tersebut diunggah ke Youtube dengan judul Newsline Baby Born With Bible In Ila Oranugn.
Sementara di Facebook, akun ini memposting sebuah foto yang memperlihatkan seorang perempuan berbaju merah yang membawa bayi di antara kerumunan orang yang melihatnya. Foto tersebut dibagikan dengan klaim bahwa di tangan bayi yang baru saja lahir itu terdapat tulisan "Yesus akan Segera Datang".
Dikutip dari factcheck.afp.com, versi paling awal dari gambar itu ada di tweet yang diposting pada 26 Mei 2017 oleh Unimaid Gossip. Akun yang sudah dua tahun tidak aktif tersebut, saat itu sedang memposting tweet tentang Universitas Maiduguri. Judulnya menunjukkan seorang wanita membawa "tubuh tak bernyawa dari bayi yang baru lahir ditemukan di asrama wanita Universitas Maiduguri".
Posting khusus ini mengancam pembaca dengan mengatakan Yesus Kristus "menjanjikan malapetaka bagi mereka yang tidak menyebarkan berita ini", mendorong orang untuk menyebarkannya ke mana-mana meskipun isinya menyesatkan.
Populasi Kristen dan Muslim Nigeria termasuk yang terbesar di dunia, menurut Pew Research Center. Postingan menyesatkan dengan pesan agama sangat umum.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa bayi di Nigeria ini lahir dengan membawa Al Quran, adalah belum ada bukti.
Direktur Medis Rumah Sakit Bodet, Ikeja, Lagos, dr Bode Tawak mengatakan secara ilmiah, tidak mungkin bayi lahir sambil membawa Al Quran. Di Nigeria terdapat banyak kisah bayi yang lahir secara ajaib. Selain kisah bayi yang lahir dengan membawa Al Quran, juga terdapat kisah serupa seperti bayi yang lahir dengan membawa Alkitab. Ada pula kisah bayi yang lahir dengan membawa tasbih serta bayi yang lahir dengan tulisan "Yesus akan segera datang".
Populasi Kristen dan Muslim Nigeria termasuk yang terbesar di dunia, menurut Pew Research Center. Unggahan menyesatkan dengan pesan agama menjadi sangat umum.
Rujukan
- https://www.facebook.com/kali.neri.7/posts/pfbid018y7HAS5hnrpT7MGrf1qNiqFV3mG1VgAm1XNq2mwDDoSJQKEeS5cKCnod1HrEq9Sl?__xts__[0]=68.ARDNwy-Ut7Pgr0astI1XP86bOJbhaj6QhD20qQDfVonZROVa6RJXiY9lDFWQ29DWBOaSJPM0w5H0hYwMZkMQQrt9iwBzyU59CGuMKGr4A92qakx4x-j5TnruyEV2CK5tTVVhxL0fuYzHEcSIubKwHVBQxQrxn1XieGBYFlVBEie1N8mxcGm5l82QAunwoZBztbI6vjQCRlRAcRzCdI5abifUDpJtl_Ony_8EeKfcLy9mXM2bLaExlvbvtgAJNzcPviFMlmSZmCJ7PATxJqa_fE6mBYGj_25P&_rdc=1&_rdr
- https://www.youtube.com/watch?v=_aBIGJ8P3iM
- https://pmnewsnigeria.com/2012/05/09/controversy-over-baby-born-with-quran/
- https://www.youtube.com/watch?v=k43VYZOKd1o
- https://dailypost.ng/2012/09/02/signs-times-yet-another-baby-born-rosary-ogun-state/
- https://www.youtube.com/watch?v=UCvqAhe4_rk
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1372103406240907&set=a.106420716142522&type=3&theater
- https://factcheck.afp.com/no-photo-doesnt-show-miracle-nigeria-heres-what-really-happened
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11841) [SALAH] Gambar Mahasiswa Indonesia Terima Penghargaan Nobel Kedokteran Atas Penemuan Obat Diabetes
Sumber: FBTanggal publish: 21/02/2023
Berita
“MAHASISWA JENIUS ASAL INDONESIA INI MENERIMA PENGHARGAAN KEDOKTERAN NASIONAL TERTINGGI ATAS PENEMUAN OBAT UNTUK MENGOBATI DIABETES”
Caption
“Mahasiswa jenius asal Indonesia ini menerima penghargaan kedokteran nasional tertinggi atas penemuan obat untuk mengobati DIABETES.”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Animar3D memposting sebuah narasi yang menginformasikan mahasiswa Indonesia mendapatkan penghargaan kedokteran nasional tertinggi atas penemuan obat untuk diabetes. Dalam postingan tersebut juga terdapat foto seorang anak muda yang tengah di wawancarai serta terdapat logo CNN. Postingan tersebut diunggah pada 9 Februari 2023 pukul 01.58.
Setelah ditelusuri menggunakan google image ditemukan informasi bahwa seorang anak muda tersebut bernama Syed Saddiq Abdul Rahman seorang politisi asal Malaysia. Syed Saddiq merupakan lulusan hukum dari International Islamic University Malaysia. Lebih lanjut Nobel Kedokteran 2022 dimenangkan oleh Svante Paabo. Postingan tersebut merupakan click bait yang mana link yang diposting jika dibuka terhubung dengan situs restoran, namun sengaja dimanipulasi metadata previewnya sehingga hal lain yang mucul di Facebook.
Dengan demikian klaim bahwa gambar tersebut adalah seorang mahasiswa Indonesia yang menerima penghargaan tertinggi kedokteran atas penemuan obat diabetes tidak benar. Seseorang pada gambar tersebut bernama Syed Saddiq Abdul Rahman seorang politisi asal Malaysia dan Nobel Kedokteran 2022 dimenangkan oleh Svante Paabo, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konteks yang salah.
Setelah ditelusuri menggunakan google image ditemukan informasi bahwa seorang anak muda tersebut bernama Syed Saddiq Abdul Rahman seorang politisi asal Malaysia. Syed Saddiq merupakan lulusan hukum dari International Islamic University Malaysia. Lebih lanjut Nobel Kedokteran 2022 dimenangkan oleh Svante Paabo. Postingan tersebut merupakan click bait yang mana link yang diposting jika dibuka terhubung dengan situs restoran, namun sengaja dimanipulasi metadata previewnya sehingga hal lain yang mucul di Facebook.
Dengan demikian klaim bahwa gambar tersebut adalah seorang mahasiswa Indonesia yang menerima penghargaan tertinggi kedokteran atas penemuan obat diabetes tidak benar. Seseorang pada gambar tersebut bernama Syed Saddiq Abdul Rahman seorang politisi asal Malaysia dan Nobel Kedokteran 2022 dimenangkan oleh Svante Paabo, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Klaim tersebut tidak benar. Faktanya, seseorang pada gambar tersebut bernama Syed Saddiq Abdul Rahman seorang politisi asal Malaysia dan Nobel Kedokteran 2022 dimenangkan oleh Svante Paabo.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Klaim tersebut tidak benar. Faktanya, seseorang pada gambar tersebut bernama Syed Saddiq Abdul Rahman seorang politisi asal Malaysia dan Nobel Kedokteran 2022 dimenangkan oleh Svante Paabo.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
- https://www.malaymail.com/news/malaysia/2019/10/23/syed-saddiq-threatens-open-season-on-dap-unless-party-punishes-ronnie-liu/1802894?fbclid=IwAR2Ol2RCYf1vpinuahYFQ8WtRTUIj5Q2n0yaQ4yi9LnpqFbcvJR6pdj5vR0
- https://www.liputan6.com/global/read/4614015/rumor-cinta-hingga-menteri-termuda-ini-5-fakta-syed-saddiq-yang-didakwa-kasus-korupsi
- https://www.kompas.com/global/read/2022/10/03/185800970/svante-paabo-raih-nobel-kedokteran-2022-ini-temuannya
(GFD-2023-11840) Keliru, Video dengan Klaim Ahok Ditunjuk Jadi Ketua KPK
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 23/02/2023
Berita
Sebuah akun di Facebook mengunggah video dengan judul “Ahok ditunjuk jadi ketua KPK, tikus tikus berdasi gemetaran” pada 18 Februari 2023. Video tersebut berisi narasi “Rasain kadrun panik berjamaah menanggapi isu Ahok jadi pengawas KPK….”
Sejak diunggah, tulisan tersebut telah disukai 175 warganet, mendapatkan 79 komentar, dan ditonton 9,7 ribu kali oleh pengguna Facebook. Namun benarkah Ahok ditunjuk jadi Ketua KPK? Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tempo, sejak tanggal 25 November 2019 sampai saat ini, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, 2012-2014 dan Gubernur DKI Jakarta, 2014-2017.
Untuk memverifikasi kebenaran isi video di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar menggunakan keyframe dan menelusurinya memakai Yandex Image Search dan Google Search. Juga menelusuri pemberitaan media-media yang kredibel yang berkaitan dengan narasi tersebut.
Video 1
Pada detik pertama, fragmen video ini menampilkan Fadjroel Rachman yang sedang berbicara kepada wartawan.
Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video tersebut identik dengan berita yang diunggah Kompas TV di YouTube pada 7 November 2019 terkait pengangkatan Dewan Pengawas KPK. Dilansir Kompas TV, Fadjroel Rachman yang saat itu menjabat sebagai Juru Bicara Presiden Joko Widodo mengatakan, belum ada satu nama yang dicetuskan jadi kandidat Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penjelasan tersebut seiring usai beredarnya informasi yang mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan mantan Ketua KPK Antasari Azhar dipilih Jokowi sebagai anggota dewan pengawas.
Dilansir Tempo.co, nama Ahok dan Antasari Azhar diisukan masuk dalam bursa calon anggota Dewan Pengawas KPK. Namun hal tersebut dibantah Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman yang mengatakan tidak ada nama yang secara khusus disebutkan menjadi calon dewan pengawas KPK.
Video 2
Pada menit ke-4:43, fragmen menampilkan Ahok bersama Komisioner KPK Periode 2011-2015, Bambang Widjojanto dan Zulkarnain.
Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video ini identik dengan berita yang diunggah BeritaSatu di YouTube, tanggal 24 Juli 2014. Berita ini terkait penggeledahan KPK di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, Cengkareng, Jakarta Barat. Dilansir BeritaSatu, Ahok bersama Komisioner KPK Bambang Widjojanto dan Zulkarnain dalam penggeledahan tersebut menemukan indikasi pungutan liar mencapai 100 juta yang dilakukan PNS DKI Jakarta.
Dilansir Tempo.co, pada tanggal 23 Juli 2014, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan inspeksi mendadak ke Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat. Dalam inspeksi tersebut, Ahok marah karena ada pegawai yang mengenakan seragam Dinas Perhubungan namun status kepegawaiannya tidak jelas.
Video 3
Pada menit ke-08:03, fragmen video menampilkan Ahok yang mengenakan kemeja batik sedang berbicara dengan sejumlah orang dalam sebuah ruangan.
Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video tersebut identik dengan berita yang diunggah CNN Indonesia di YouTube pada 22 April 2016. Berita ini terkait lambannya respon aparat DKI Jakarta dalam menangani banjir Jakarta. Dilansir CNN Indonesia dalam rapat yang berlangsung di Balai Kota Jakarta tanggal 22 April 2016, Ahok meluapkan kemarahannya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video dengan narasi Ahok Ditunjuk Jadi Ketua KPK adalah keliru.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sendiri tidak pernah ditunjuk sebagai Ketua KPK. Sejak tanggal 25 November 2019 sampai saat ini, Ahok menjabat sebagai sebagai Komisaris Utama Pertamina (Persero).
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=1190007208309379&external_log_id=d352f8b7-7d06-4ad2-a742-49f9ec96030a&q=AHOK%20DITUNJUK%20KETUA%20KPK&_rdc=1&_rdr
- https://www.youtube.com/watch?v=-Myjxy8Qju4
- https://www.dailymotion.com/video/x8fm3e1
- https://www.youtube.com/watch?v=ANW_Baqpt18
- https://www.youtube.com/watch?v=ANW_Baqpt18
- https://metro.tempo.co/read/595251/ahok-ngamuk-saat-sidak-uji-kir-bersama-kpk
- https://www.youtube.com/watch?v=nrQ907JmrFU
- https://www.youtube.com/watch?v=nrQ907JmrFU
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11839) Menyesatkan, Klaim Vaksin Covid-19 Pfizer Membunuh 20 Juta Orang
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/02/2023
Berita
Sebuah akun di Instagram mengunggah konten pada 28 Januari 2023 dengan klaim vaksin Covid-19, Pfizer, telah membunuh 20 juta orang di seluruh dunia, mengutip laporan rahasia milik perusahaan Pfizer dan pemerintah.
Mereka diklaim meninggal akibat Antibody-dependent Enhancement (ADE) dan Vaccine-associated enhanced disease (VAED) karena vaksin Covid-19.
Konten itu berupa pamflet berisi narasi sebagai berikut: Vaccine genocide: pfizer lied and 20 million people died in just handful of countries according to secret government report. Government & Pfizer Documents reveal Gates & Schwab's Depopulation Agenda: Covid Vaccines are being used for Mass Death & Population Control.
Pemilik konten juga menyertakan tautan sebuah situs asal Inggris bernama expose-news.com.
Benarkah klaim bahwa vaksin Covid-19 telah membunuh 20 juta orang?
Hasil Cek Fakta
Tidak ada laporan kredibel, baik dari jurnal ilmiah maupun otoritas kesehatan dunia tentang kematian 20 juta orang karena vaksin. Sebaliknya, sebuah studi terbaru justru mengungkap bahwa vaksin Covid-19 justru berhasil menyelamatkan jiwa 20 juta orang pada tahun pertama pandemi.
Dikutip dari The Guardian, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Infectious Diseases itu memodelkan penyebaran penyakit Covid-19 di 185 negara dan wilayah antara Desember 2020 dan Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan tanpa vaksin Covid-19, diperkirakan 31,4 juta orang akan meninggal. Namun karena vaksin, sebanyak 19,8 juta dari kematian tersebut dapat dicegah.
Studi tersebut merupakan upaya pertama untuk mengukur jumlah kematian yang dicegah secara langsung dan tidak langsung akibat vaksinasi Covid-19. Bahkan, lebih banyak kematian dapat dicegah jika akses vaksinasi lebih merata di seluruh dunia. Studi tersebut menjelaskan, hampir 600.000 kematian tambahan dapat dicegah seandainya target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memvaksinasi 40% populasi setiap negara pada akhir tahun 2021 terpenuhi.
Hasil penelitian tersebut selengkapnya dapat diakses di tautan berikut: The Lancet.
Menelusuri situs
Penelitian terbaru lainnya dipublikasikan di jurnal Nature pada 3 Januari 2023. Para penelitian meninjau setiap kematian di Qatar yang terjadi dalam 30 hari setelah pemberian vaksin Covid-19 antara 1 Januari 2021 dan 12 Juni 2022 dengan melibatkan empat peninjau terlatih independen menggunakan algoritma WHO yang dimodifikasi.
Dalam rentang periode tersebut, Qatar telah memberikan 6.928.359 dosis vaksin. Kemudian terdapat 138 kematian terjadi dalam 30 hari setelah vaksinasi. Hasil studi menghasilkan kematian yang disebabkan oleh vaksinasi SARS-CoV-2 sangat jarang dan lebih rendah dari keseluruhan angka kematian kasar di Qatar.
Tingkat kematian di antara mereka yang memiliki kemungkinan tinggi terkait dengan vaksinasi SARS-CoV-2 adalah 0,34/100.000 penerima vaksin, sementara tingkat kematian yang memiliki kemungkinan menengah terkait dengan vaksinasi adalah 0,98/100.000 penerima vaksin.
Selain itu, Tempo memeriksa kredibilitas situs expose-news.com. Pada situs tersebut, tidak ditemukan alamat media, penanggung jawab maupun nama-nama pengelola situs. Hanya ada alamat email yang mereka cantumkan pada kategori Contact Us.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan unggahan berisi klaim bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kematian 20 juta orang adalah menyesatkan.
Sebaliknya, sebuah studi terbaru justru mengungkap bahwa vaksin Covid-19 berhasil menyelamatkan jiwa 20 juta orang pada setahun pertama pandemi.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/Cn8J9v-SsU6/
- https://www.theguardian.com/world/2022/jun/24/covid-vaccines-cut-global-death-toll-20m-first-year-study
- https://www.thelancet.com/journals/laninf/article/PIIS1473-3099(22)00320-6/fulltext
- https://expose-news.com/about-us/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 4119/6487