(GFD-2023-12085) Keliru, Narasi dan Video Tiga Negara Pemegang Hak Veto Dukung Jokowi Jadi Sekjen PBB
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 16/03/2023
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan video berisi klaim bahwa 3 negara pemilik hak veto terbesar mendukung Jokowi jadi Sekjen PBB. Video tersebut berisi kompilasi rekaman audio visual sejumlah pemimpin lembaga dan negara di dunia yang bertemu dan berdiskusi dalam sebuah forum.
Dalam unggahan itu, narator video mengatakan, "Pengaruh AS melemah tiga negara pemilik hak veto terbesar mendukung Jokowi jadi Sekjen PBB. Langkah Presiden Indonesia, Jokowi semakin ringan menuju kursi sekretaris jenderal PBB, menggantikan Antonio Guterres yang berakhir tanggal 31 Desember 2026."
Narator juga menyatakan dalam pemilihan Sekjen PBB, 5 anggota tetap Dewan Keamanan, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Cina, dan Rusia menjadi faktor penentu. Jika pemilik hak veto Cina, Rusia dan Perancis mendukung Indonesia, hal itu menjadi kekalahan bagi Amerika Serikat dalam menyerukan penolakan tersebut, yang di mana Jokowi akan dilantik menjadi sekjen PBB di tahun 2026 nanti.
Sejak diunggah pada 11 Maret 2022, konten ini disukai 3 ribuan pengguna Facebook, 60 ribu kali tayang dan mendapat 148 komentar. Namun, benarkah tiga negara dukung Jokowi jadi Sekjen PBB?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video para kepala negara di dunia yang berkumpul tersebut tidak membicarakan soal dukungan kepada Jokowi untuk menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa menggantikan Antonio Guterres.
Pertemuan yang dihadiri Jokowi, Putin, Biden, Guterres, dan Xi Jinping, itu mendiskusikan topik atau isu yang berbeda-beda, mulai dari kerja sama ekonomi, hubungan masing-masing antara negara, perdamaian, kesehatan hingga penanganan terkait perubahan iklim.
Selain itu, lima negara pemilik hak veto di PBB, seperti Amerika Serikat, Cina, Rusia, Prancis dan Inggris, juga tidak menyampaikan dukungan terhadap siapapun, termasuk Jokowi untuk menjadi Sekjen PBB.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar pakai Keyframe dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search.
Video 1
Pada awal video, Presiden RI, Joko Widodo terlihat menyambut kehadiran Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres. Mereka bertemu membahas sejumlah hal, yang tidak ada kaitannya dengan isu siapa yang bakal menjadi pemimpin di lembaga tersebut.
Kantor berita Antara menyebutkan, pertemuan antara Jokowi dan Guterres sebenarnya pada 3 November 2019, yang mendiskusikan upaya menyelesaikan konflik di Myanmar dan Palestina. Di Kesempatan itu, Jokowi menyatakan kesiapan Indonesia berkontribusi dalam penyelesaian masalah di dua negara yang sedang memiliki konflik tersebut.
Video 2
Potongan video menit ke-2:17 menampilkan Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kedua pemimpin negara ini membahas banyak hal, termasuk perdamaian atas konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Namun, bukan membicarakan tentang dukungan terhadap Jokowi untuk menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saat itu, Jokowi menemui Putin pada Kamis, 30 Juni 2022 di di Kremlin, atau istana kenegaraan Rusia. Dikutip dari channel YouTube Kompas TV, selain membahas tentang perang Rusia dan Ukraina, Jokowi bertemu Putin untuk menyampaikan pesan-pesan delegasi kenegaraan.
Salah satu agenda Jokowi menemui Putin adalah untuk mengundang Rusia ke Indonesia dalam kapasitasnya sebagai negara presidensi G20. Perjalanan Jokowi ke Ukraina dan Rusia adalah lanjutan kunjungan kenegaraan, setelah hadiri KTT G7 di Jerman.
Video 3
Kolase video Presiden RI, Joko Widodo, kembali dimunculkan pada menit ke-5:31. Kali ini dia bersama Presiden Cina, Xi Jinping. Pada pertemuan ini, keduanya membahas soal hubungan antara Indonesia dengan Cina, dan tidak ada kaitannya dengan klaim mendukung Jokowi menjadi sekjen PBB menggantikan Antonio Guterres.
Dikutip dari Detik.com, Joko Widodo dan Xi Jinping bertemu untuk pertama kalinya di Great Hall of people, di utara kawasan Tiananmen, Beijing, Tiongkok, pukul 10.30 waktu setempat, Minggu, 9 November 2014. Presiden ke tujuh itu memakai setelan jas hitam dengan dasi berwarna merah. Saat berjumpa, kedua pemimpin ini sempat berbincang sebelum masuk ke ruangan untuk diskusi tertutup.
Video 4
Pada bagian ini, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tampak sedang berbicara dengan Presiden RI, Joko Widodo. Penelusuran Tempo, kedua pemimpin ini hanya membahas soal isu kesehatan, ekonomi hijau hingga pengurangan emisi karbon. Tidak membahas siapa yang menjadi sekretaris jenderal PBB berikutnya.
Pertemuan Jokowi dan Biden ini berlangsung di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Senin, 1 November 2021. Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing,ventilator, obat teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya.
“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," kata Jokowi dikutip dari CNBC Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video tiga negara mendukung Jokowi jadi Sekjen PBB, adalah keliru.
Video para kepala negara di dunia yang berkumpul tersebut tidak membicarakan soal dukungan kepada Jokowi untuk menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa menggantikan Antonio Guterres.
Tetapi, pertemuan yang dihadiri Jokowi, Putin, Biden, Guterres, dan Xi Jinping, itu mendiskusikan topik atau isu yang berbeda-beda, mulai dari kerja sama ekonomi, hubungan masing-masing antara negara, perdamaian, kesehatan hingga penanganan terkait perubahan iklim.
Dan, lima negara pemilik hak veto di PBB, seperti Amerika Serikat, Cina, Rusia, Prancis dan Inggris, juga tidak ada menyampaikan dukungan terhadap siapapun, termasuk Jokowi untuk menjadi Sekjen PBB.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1010777819884519&_rdc=1&_rdr
- https://www.antaranews.com/video/1144494/ri-siap-berkontribusi-dalam-penyelesaian-masalah-di-myanmar-dan-palestina
- https://www.youtube.com/watch?v=aGn6okXdcK8
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20211102084222-4-288293/mengintip-pembicaraan-rahasia-jokowi-joe-biden-di-glasgow
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-12084) [SALAH] “PENYANYI JUSTIN BIEBER DIKABARKAN MENINGGAL DUNIA”
Sumber: TiktokTanggal publish: 16/03/2023
Berita
PENYANYI JUSTIN BIEBER DIKABARKAN MENINGGAL DUNIA
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Tiktok dengan nama pengguna “princejosh325” mengunggah video dengan menampikan informasi meninggalnya penyanyi asal Kanada yaitu Justin Bieber pada 4 Maret 2023.
Setelah melakukan penelusuran, tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut. Sejumlah situs media arus utama, baik di dalam dan luar negeri hingga berita ini ditulis, tidak ada yang memberitakan tentang kabar meninggalnya Justin Bieber.
Penelusuran juga dilakukan dengan mengunjungi akun Instagram pribadi milik Justin Bieber, akun Instagram Justin Bieber pada 12 Maret 2023 baru saja mengunggah foto sedang berlibur dengan pasangannya.
Dengan demikian, klaim meninggalnya penyanyi asal Kanada yaitu Justin Bieber pada 4 Maret 2023 adalah salah dan masuk kategori konten palsu.
Setelah melakukan penelusuran, tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut. Sejumlah situs media arus utama, baik di dalam dan luar negeri hingga berita ini ditulis, tidak ada yang memberitakan tentang kabar meninggalnya Justin Bieber.
Penelusuran juga dilakukan dengan mengunjungi akun Instagram pribadi milik Justin Bieber, akun Instagram Justin Bieber pada 12 Maret 2023 baru saja mengunggah foto sedang berlibur dengan pasangannya.
Dengan demikian, klaim meninggalnya penyanyi asal Kanada yaitu Justin Bieber pada 4 Maret 2023 adalah salah dan masuk kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta yudho Ardi
Sebuah video yang menampilkan informasi penyanyi Justin Bieber meninggal dunia. Namun video tersebut merupakan konten yang menyesatkan, faktanya melalui akun Instagram pribadinya mengunggah foto liburan dengan pasangannya.
Sebuah video yang menampilkan informasi penyanyi Justin Bieber meninggal dunia. Namun video tersebut merupakan konten yang menyesatkan, faktanya melalui akun Instagram pribadinya mengunggah foto liburan dengan pasangannya.
Rujukan
(GFD-2023-12083) [SALAH] “RIBUAN MASSA GERUDUK KEMENKEU, TUNTUT SRI MULYANI MUNDUR DARI JABATAN”
Sumber: FacebookTanggal publish: 16/03/2023
Berita
M3ncek4m!! R1buan M4ss4 Gervduk K3menku Tvntvt Sr1 Muly4ni Mvndvr Dari Jabatan!!
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook dengan nama pengguna “Perspektif” mengunggah video dengan klaim ribuan massa geruduk Kemenkeu desak Sri Mulyani mundur dari jabatan.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Melansir dari Kompas.com, ditemukan foto identik di TribunWow.com dengan judul berita unjuk rasa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Mei 2017.
Dengan demikian, video dengan klaim ribuan massa geruduk Kemenkeu desak Sri Mulyani mundur dari jabatan adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Melansir dari Kompas.com, ditemukan foto identik di TribunWow.com dengan judul berita unjuk rasa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Mei 2017.
Dengan demikian, video dengan klaim ribuan massa geruduk Kemenkeu desak Sri Mulyani mundur dari jabatan adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Pernyataan tersebut tidak benar, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Pernyataan tersebut tidak benar, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/08/131704682/hoaks-ribuan-orang-datangi-kemenkeu-tuntut-sri-mulyani-mundur?page=all
- https://wow.tribunnews.com/2017/05/09/fakta-tentang-unjuk-rasa-massa-pro-ahok-di-rutan-cipinang-no-3-bikin-merinding?page=4&_ga=2.48074401.78635866.1678718615-1388773023.1671513350
(GFD-2023-12082) [SALAH] Presiden Jokowi Pecat Kapolri Listyo Sigit
Sumber: FACEBOOKTanggal publish: 16/03/2023
Berita
“G3GER MALAM INI — JOKOWI P3C4T KAPOLRI SIGIT K4RNA TAK B3CVS T4NGANI K4SUS S4MBO”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Doa Ibu mengunggah video dengan klaim Presiden Joko Widodo mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam video tersebut Listyo dicopot karena dianggap tidak becus dalam menangani kasus yang melibatkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Ferdy Sambo. Selain itu, dalam thumbnail video tersebut terdapat gambar Listyo yang mengenakan rompi tahanan dengan tangan diborgol.
Dikutip dari Kompas, gambar pada thumbnail video merupakan hasil manipulasi. Gambar tersebut merupakan momen ketika Azis diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, 25 September 2021. KPK menahan Azis Syamsuddin atas kasus dugaan suap penanganan perkara di Kabupaten Lampung Tengah.
Beberapa klip dalam video yang beradar juga tidak terkait dengan narasi Listyo Sigit dicopot dari jabatannya.
Sementara dalam video tidak ditemukan informasi mengenai Presiden Joko Widodo mencopot Kapolri Listyo Sigit. Narator dalam video hanya membacakan narasi yang identik dengan artikel yang diunggah Manado Post dengan judul “ULTIMATUM JOKOWI! Kasus Kematian Brigadir Joshua, Kapolri Disebut Terancam Dicopot Presiden?“. Artikel ini diunggah pada 22 Juli 2022.
Dalam artikel tersebut hanya menjelaskan tentang pendapat dari Pengamat kepolisian Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto. Bambang menyebutkan, Listyo Sigit terancam dicopot jika kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak ditangani secara tuntas.
Dikutip dari Kompas, gambar pada thumbnail video merupakan hasil manipulasi. Gambar tersebut merupakan momen ketika Azis diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, 25 September 2021. KPK menahan Azis Syamsuddin atas kasus dugaan suap penanganan perkara di Kabupaten Lampung Tengah.
Beberapa klip dalam video yang beradar juga tidak terkait dengan narasi Listyo Sigit dicopot dari jabatannya.
Sementara dalam video tidak ditemukan informasi mengenai Presiden Joko Widodo mencopot Kapolri Listyo Sigit. Narator dalam video hanya membacakan narasi yang identik dengan artikel yang diunggah Manado Post dengan judul “ULTIMATUM JOKOWI! Kasus Kematian Brigadir Joshua, Kapolri Disebut Terancam Dicopot Presiden?“. Artikel ini diunggah pada 22 Juli 2022.
Dalam artikel tersebut hanya menjelaskan tentang pendapat dari Pengamat kepolisian Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto. Bambang menyebutkan, Listyo Sigit terancam dicopot jika kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak ditangani secara tuntas.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Tidak ada informasi mengenai Presiden Joko Widodo mencopot Kapolri Listyo Sigit. Dalam video hanya menjelaskan Listyo Sigit terancam dicopot jika kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak ditangani secara tuntas.
Tidak ada informasi mengenai Presiden Joko Widodo mencopot Kapolri Listyo Sigit. Dalam video hanya menjelaskan Listyo Sigit terancam dicopot jika kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak ditangani secara tuntas.
Rujukan
Halaman: 4053/6482