(GFD-2023-14113) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Pelepasan Nyamuk Wolbachia
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 17/11/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pelepasan nyamuk Wolbachia, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 15 November 2023.
Klaim video pelepasan nyamuk Wolbachia menampilkan sebuah helikopter yang terbang berputar kemudian mengeluarkan benda berbentuk seperti serpihan.
Aksi helikopter tersebut pun menjadi perhatian sejumlah orang yang ada di bawahnya.
Dalam video tersebut terdapat tulisan "Helicopter Dropping Mosquitoes".
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Operasi Melepaskn nyamuk Wolbochia .
DeepState ckp.. susah sgt masing2 nk mampos.. hahahahaha.
Kejadian di Luar Negara."
Benarkah klaim video pelepasan nyamuk Wolbachia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pelepasan nyamuk Wolbachia, video tersebut sebelumnya telah menelusuri video serupa dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Helikopter Jatuhkan Kawanan Nyamuk Rekayasa Genetik" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 19 September 2023.
Penelusuran dilakukan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Helicopter Dropping Mosquitoes', penelusuran mengarah pada artikel berjudul "No, a video does not show a helicopter dropping mosquitoes in Florida" yang dimuat situs Apnews.com, pada 9 September 2023.
Situs Apnews.com menyebutkan, program pelepasan nyamuk yang disebut Oxitec tidak melepaskan serangga ini dari helikopter, kata juru bicara perusahaan Jamie Lester kepada AP.
Mereka dikeluarkan melalui kotak-kotak kecil dan nyamuk muncul secara bertahap selama beberapa hari.
Lawrence Reeves, ahli entomologi di Laboratorium Entomologi Medis Florida, menambahkan bahwa tidak realistis melepaskan nyamuk dari udara dalam jumlah yang diperlukan untuk menciptakan aliran gelap seperti yang terlihat dalam video.
"Nyamuk itu rapuh, dan membendung nyamuk dalam kepadatan tinggi akan menyebabkan banyak kematian," kata Reeves.
"Apa yang Anda lihat dalam video ini tidak sesuai dengan kenyataan dan logistik pelepasan nyamuk untuk mengendalikan populasi."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pelepasan nyamuk Wolbachia tidak benar.
Ahli entomologi di Laboratorium Entomologi Medis Florida Lawrence Reeves menyatakan tidak realistis melepaskan nyamuk dari udara dalam jumlah yang diperlukan untuk menciptakan aliran gelap seperti yang terlihat dalam video, program pelepasan nyamuk yang disebut Oxitec tidak melepaskan serangga ini dari helikopter.
Rujukan
(GFD-2023-14112) Cek Fakta: Postingan Klaim Psikiater PM Israel Benyamin Netanyahu Bunuh Diri Ternyata Cuma Satir
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 17/11/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim psikiater PM Israel Benyamin Netanyahu ditemukan tewas bunuh diri. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 November 2023.
Berikut isi postingannya: "Psikiater PM Israel Benyamin Netanyahu ditemukan tewas bunuh diri".
Akun itu menambahkan narasi:
"Psikiater nya aja gak kuat nanganin pasien Yang lebih kejam dari iblis 😁 Namanya Benyamin SETANyahu"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim psikiater PM Israel Benyamin Netanyahu ditemukan tewas bunuh diri?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari AP News berjudul "A 13-year-old satirical blog post about Netanyahu’s ‘psychiatrist’ is being shared as real news" yang tayang pada 11 November 2023.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa klaim serupa sudah ditemukan sejak tahun 2010 di blog satir bernama Legalienate. Dalam blog tersebut juga sudah menuliskan bahwa isinya merupakan berita, komentar, dan satir.
AP News menghubungi penulis dalam blog tersebut, Michael K. Smith. Michael menjelaskan bahwa benar tulisan dalam blognya merupakan satir.
"Tujuannya adalah untuk mencari perhatian terhadap kegilaan kebijakan Israel dengan cara yang menghibur," ujar Michael pada AP News.
Selain itu tidak ditemukan informasi kredibel ada dokter atau psikiater Netanyahu yang bunuh diri.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim psikiater PM Israel Benyamin Netanyahu ditemukan tewas bunuh diri adalah tidak benar. Faktanya itu merupakan satir yang ditulis dalam sebuah blog sejak tahun 2010.
Rujukan
- https://apnews.com/article/fact-check-netanyahu-psychiatrist-satire-israel-hamas-war-100389445473
- https://leadstories.com/hoax-alert/2023/11/fact-check-false-claim-that-netanhuyus-psychiatrist-commited-suicide-is-recirculated-2010-satire-post.html
- https://legalienate.blogspot.com/2010/06/psychiatrist-of-israeli-prime-minister.html
(GFD-2023-14111) [SALAH] Prabowo Diduga Terlibat Pencucian Uang 47 T
Sumber: YouTube.comTanggal publish: 17/11/2023
Berita
GEGER SORE INI || PRABOWO DIDUGA TERLIBAT PENCUCIAN UANG 47 TRILIUN, BISA2 BATAL NYAPRES
Hasil Cek Fakta
Kanal YouTube KABAR NEWS (https://www.youtube.com/@kabarnews672) pada 16 November 2023 mengunggah video dengan judul dan thumbnail yang mengklaim bahwa Prabowo Subianto terseret kasus dugaan pencucian uang senilai 47 triliun. Adanya keterlibatan Prabowo dalam kasus tersebut dinilai akan menggagalkannya sebagai capres pada Pemilu 2024.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya tidak ditemukan informasi mengenai keterlibatan Prabowo dalam dugaan pencucian uang senilai 47 T seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Pada kenyataannya, narator dalam video hanya membaca ulang artikel opini yang ditulis oleh Rahmatika di laman Seword.com. Artikel berjudul “Prabowo Cuci Tangan? Bye Gibran!” tersebut telah diunggah pada 18 Oktober 2023. Dalam artikel, Rahmatika beranggapan bahwa Prabowo tidak akan mendeklarasikan Gibran Rakabuming sebagai cawapresnya karena beberapa alasan.
Sebagai informasi tambahan, seword.com merupakan situs artikel bagi masyarakat luas yang ingin menulis opini-opini mereka, di mana opini sendiri bukanlah sebuah fakta. Namun jika di kemudian hari dapat dibuktikan kebenarannya, maka opini tersebut dapat berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya tidak ditemukan informasi mengenai keterlibatan Prabowo dalam dugaan pencucian uang senilai 47 T seperti yang tertulis pada judul unggahan.
Pada kenyataannya, narator dalam video hanya membaca ulang artikel opini yang ditulis oleh Rahmatika di laman Seword.com. Artikel berjudul “Prabowo Cuci Tangan? Bye Gibran!” tersebut telah diunggah pada 18 Oktober 2023. Dalam artikel, Rahmatika beranggapan bahwa Prabowo tidak akan mendeklarasikan Gibran Rakabuming sebagai cawapresnya karena beberapa alasan.
Sebagai informasi tambahan, seword.com merupakan situs artikel bagi masyarakat luas yang ingin menulis opini-opini mereka, di mana opini sendiri bukanlah sebuah fakta. Namun jika di kemudian hari dapat dibuktikan kebenarannya, maka opini tersebut dapat berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube KABAR NEWS merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Prabowo Subianto terlibat kasus pencucian uang senilai 47 triliun merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Prabowo Subianto terlibat kasus pencucian uang senilai 47 triliun merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.
Rujukan
(GFD-2023-14110) [SALAH] “Penyebaran nyamuk wolbachia adalah misi bill gates, menyebabkan kerusakan genetik”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/11/2023
Berita
Penyebaran nyamuk wolbachia adalah misi bill gates sebagai bapak LGBT sedunia,utk membentuk genetik LGBT melalui nyamuk tsb,yg mana Wolbachia berasal dari lalat drosophila,manusia akan jd vektor mekanik penyebar kerusakan genetik laki2 feminim
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim yang menyebutkan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia merupakan misi Bill Gates untuk membentuk genetik LGBT merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, pengajar dan peneliti Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Adi Utarini menyatakan bakteri Wolbachia ini tidak berbahaya bagi manusia, tapi mampu membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
Menurut dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD atau yang di kerap disapa dr. Ningz melalui akun TikToknya, bakteri Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti kupu-kupu, ngengat, capung, lalat buah, bukan hasil rekayasa.
Prof. dr. Adi Utarini menjelaskan bahwa Wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami diserangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti. Bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia. Selain efisien dan efektif, ia memastikan Wolbachia aman, gigitannya tidak akan berdampak terhadap kesehatan manusia.
Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
Peneliti yang kerap disapa Prof. Uut ini memaparkan perjalanan penelitian WMP Yogyakarta. Persiapan keamanan dan kelayakan dilakukan di tahun 2011, kemudian pelepasan terbatas di 2014, kajian risiko di 2016, penelitian quasi-experimental di 2016, dan penelitian Randomised Controlled Trial pada 2017-2020. Teknologi Wolbachia ini kemudian diimplementasikan di Sleman dan Bantul, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan di tahun 2021 dan 2022.
“Setelah hasil uji efikasi Wolbachia selesai di Agustus 2020, saat ini kami fokus dalam implementasi teknologi Wolbachia di Kabupaten Sleman melalui program Si Wolly Nyaman, Wolbachia-Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman. Dalam program ini kami bekerja sama dengan Pemkab Sleman melalui Dinas Kesehatan Sleman,” jelasnya.
Studi ini menjadi terobosan bagi organisasi yang ia bantu. Adi Utarini menjadi yang pertama membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat. Bersama tim WMP Yogyakarta, Adi Utarini berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta sebesar 77%.
“Penelitian WMP Yogyakarta, sudah menghasilkan bukti bahwa di wilayah yang kita sebari nyamuk angka denguenya menurun 77,1% dan angka hospitalization karena dengue berkurang 86,1%. Intervensi ini efektivitasnya lebih bagus daripada vaksin dengue,” Ujar Prof. Uut.
Prof. Uut menambahkan, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia. Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Faktanya, pengajar dan peneliti Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Adi Utarini menyatakan bakteri Wolbachia ini tidak berbahaya bagi manusia, tapi mampu membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
Menurut dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD atau yang di kerap disapa dr. Ningz melalui akun TikToknya, bakteri Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti kupu-kupu, ngengat, capung, lalat buah, bukan hasil rekayasa.
Prof. dr. Adi Utarini menjelaskan bahwa Wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami diserangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti. Bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia. Selain efisien dan efektif, ia memastikan Wolbachia aman, gigitannya tidak akan berdampak terhadap kesehatan manusia.
Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
Peneliti yang kerap disapa Prof. Uut ini memaparkan perjalanan penelitian WMP Yogyakarta. Persiapan keamanan dan kelayakan dilakukan di tahun 2011, kemudian pelepasan terbatas di 2014, kajian risiko di 2016, penelitian quasi-experimental di 2016, dan penelitian Randomised Controlled Trial pada 2017-2020. Teknologi Wolbachia ini kemudian diimplementasikan di Sleman dan Bantul, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan di tahun 2021 dan 2022.
“Setelah hasil uji efikasi Wolbachia selesai di Agustus 2020, saat ini kami fokus dalam implementasi teknologi Wolbachia di Kabupaten Sleman melalui program Si Wolly Nyaman, Wolbachia-Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman. Dalam program ini kami bekerja sama dengan Pemkab Sleman melalui Dinas Kesehatan Sleman,” jelasnya.
Studi ini menjadi terobosan bagi organisasi yang ia bantu. Adi Utarini menjadi yang pertama membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat. Bersama tim WMP Yogyakarta, Adi Utarini berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta sebesar 77%.
“Penelitian WMP Yogyakarta, sudah menghasilkan bukti bahwa di wilayah yang kita sebari nyamuk angka denguenya menurun 77,1% dan angka hospitalization karena dengue berkurang 86,1%. Intervensi ini efektivitasnya lebih bagus daripada vaksin dengue,” Ujar Prof. Uut.
Prof. Uut menambahkan, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia. Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Kesimpulan
Pengajar dan peneliti Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Adi Utarini menyatakan bakteri Wolbachia ini tidak berbahaya bagi manusia, tapi mampu membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
Rujukan
- https://inet.detik.com/science/d-6877257/adi-utarini-ilmuwan-indonesia-yang-mendunia-karena-penelitian-nyamuk
- https://www.tiktok.com/@dokterningz/video/7301855961306729733
- https://ugm.ac.id/id/berita/23218-wolbachia-inovasi-dalam-pengendalian-dengue-global/
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220722/3340692/wolbachia-inovasi-baru-cegah-penyebaran-dbd/
- https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/inovasi-wolbachia-berhasil-turunkan-penyebaran-dengue
Halaman: 4030/6956
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4652579/original/030332300_1700207738-nyamuk_wolbochia.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4652246/original/019647700_1700192141-cek_fakta_psikiater.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4147694/original/040484400_1662427359-SATIR.jpg)

