• (GFD-2021-6677) [SALAH] “Masker impor china ada cacing atau ulat”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 08/04/2021

    Berita

    Beredar vide Youtube pada "Botak Bersinar".

    NARASI: “Masker impor china ada cacing atau ulat || waspada
    Sumber video dari tim tenaga kesehatan RI
    jangan lupa subscribe untuk info menarik lainnya”.
    Masker palsu
    Masker palsu dari china ada uletnya
    Video masker buatan China mengandung cacing
    Ulat pada masker
    Masker china
    Ulat pada masker china
    1. Masker ada cacing
    Masker mengandung cacing 1
    Orang turki temukan cacing di masker impor china
    Orang2 turki telah menjumpai sejenis cacing atau ulat yang sangat halus di masker2 yang diimport dari Cina ⬆️⬆️⬆️
    Turki dan masker
    Masker cacing
    1.Orang2 Turki Sudah Menemukan Sejenis Cacing Yang Sangat Halus Dalam Masker Buatan China Yang Memasuki Paru2 Dan Menyebabkan Kematian Pemakai nya Secara Temporer dan Berkala...! dan Terbukti yang Paling Banyak Meninggal Orang2 Yang Pake Masker Ketimbang Tidak Pake Masker dan Negara2 Yang Tidak Pakai Madker Seperti Kamboja Fan Swiss Tingkat Kematian Nya Dalam Kasus Pandemi Corona 0%...!
    Iteljen Militer Turki menemukan sejenis Cacing / Ulat yg sangat halus pada masker2 yg diimport dari Cina..,😳
    Komunis Cina Yahudi dgn berbagai macam cara membantai ummat Islam dunia, slh satunya dgn virus cacing di masker
    Masker berulat
    Masker cacing dari cina
    Masker dari cina mengandung cacing
    masker ulat

    Hasil Cek Fakta

    Serat kain yang bereaksi terhadap kondisi lembap, BUKAN Cacing, Ulat, atau yang lainnya. Tampilan Cacing yang sesungguhnya terlihat berbeda di bawah Mikroskop, lebih tebal tidak setipis serat kain dan terlihat organ dalamnya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6676) [SALAH] PKS Menegakkan Negara Islam Dengan Cara Demokrasi

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 08/04/2021

    Berita

    Akun Twitter @MurtadhaOne1 mengunggah tweet dengan narasi “PKS adalah salah satu dari 3 varian pendukung khilafah” dan mengunggah penggalan video lama, tahun 2017, berdurasi 1:14 menit yang menampilkan Ustadz Kh. M. Shididq dari DPD HTI menyatakan bahwa terdapat 3 varian cara menegakan khilafah. Pertama, melalui cara kekerasan yang diyakini sebagai jihad. Kedua, terdapat kelompok yang ingin menegakan negara islam dengan cara demokrasi dan mendaftarkan kelompoknya sebagai partai politik. Ketiga, melalui dakwah Islam.

    Dalam video tersebut, Ustadz Shiddiq mengklaim bahwa partai PKS berupaya menegakkan negara Islam atau khilafah dengan cara demokrasi, seperti partai politik pada umumnya dan menduduki kursi jabatan negara.

    Kemudian, video tersebut juga mendapatkan atensi yang cukup banyak. Tweet yang diunggah pada tanggal 01/04/21 mendapatkan 468 Retweets dan 888 Likes. Selain itu, video tersebut dibagikan kembali di berbagai kanal media. Salah satunya, akun Raga Bumi, mengunggah kembali tangkapan layar video tersebut di Facebook dengan narasi “Fix.. 2024 jangan pilih PKS, Mari Bersatu Tenggelamkan PKS.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan video lama yang beredar pada tahun 2017 dan pihak PKS telah memberikan bantahan atas hal tersebut pada Juli 2019 silam. Melansir dari harianjogja.com, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DIY memberikan jawaban atas tudingan seringnya PKS dikaitkan dengan khilafah atau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ketua DWP PKS DIY, Darul Falah, menegaskan bahwa kader PKS yang duduk di parlemen berkomitmen memperjuangkan kepentingan umum sebagai wujud rasa nasionalisme. Selama ini, tidak ada bukti yang kuat yang menyatakan bahwa PKS memiliki paham khilafah.

    Melansir dari detik.com, pada 2019, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid menyatakan ideologi HTI yang menganut khilafah berbeda dengan PKS dan partai politik lainnya, menurutnya PKS jelas mengakui Pancasila dan eksistensi Indonesia sebagai negara.

    Dengan demikian, klaim bahwa PKS berupaya menegakkan islam tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya klaim bahwa PKS berupaya menegakkan negara islam/khilafah salah. Video tersebut merupakan video lama yang beredar pada tahun 2017. Pihak PKS telah memberikan bantahan atas hal tersebut pada Juli 2019 silam.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6675) [SALAH] Muhammadiyah Larang Masyarakat dengan KTP Non-Islam Ikut Vaksin

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/04/2021

    Berita

    Pada tanggal 1 April 2021 beredar sebuah unggahan video pada grup Facebook Regenerasi Muda Pecinta NKRI yang mengatakan bahwa Muhammadiyah melarang masyarakat dengan KTP Non-Islam untuk registrasi vaksin. Video tersebut diunggah oleh akun Putri Sulung.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidaklah benar. Faktanya, pihak yang memberikan arahan tersebut bukanlah dari pihak Muhammadiyah. Melansir dari portal berita Kompas, Muhammadiyah bukanlah pihak penyelenggara vaksinasi, melainkan hanya sebagai mitra layanan vaksinasi. Penyelenggara dari program vaksinasi tersebut adalah Kementerian BUMN. Sehingga segala arahan terkait kegiatan vaksinasi datang dari panitia penyelenggara vaksinasi.

    Sebagai mitra layanan vaksinasi, Muhammadiyah diminta untuk mengkoordinir jalannya kegiatan vaksinasi. Melansir dari CNN Indonesia, Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) menyatakan bahwa Kementerian BUMN menggandeng Muhammadiyah sebagai mitra layanan vaksinasi bertujuan untuk mengkoordinir jalannya kegiatan vaksinasi. Yang mana, kegiatan vaksinasi tersebut ditujukan untuk kalangan lanjut usia dan Pelayan Publik Muhammadiyah, sehingga kuota yang disediakan dalam vaksinasi memang terbatas. Namun, jumlah masyarakat yang hendak mendapatkan vaksin melebihi kapasitas, yang mengakibatkan tidak semua masyarakat yang datang berhasil mendapatkan vaksin.
    Dengan demikian, pihak yang tidak mendapatkan vaksin bukanlah masyarakat dengan KTP Non-Islam, namun masyarakat yang berada di luar target.

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa narasi yang diunggah oleh akun Putri Sulung dalam grup Facebook Regenerasi Muda Pecinta NKRI tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)

    Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) menyatakan bahwa kuota pemberian vaksin memang terbatas. Namun, masyarakat yang tidak mendapatkan vaksin BUKAN masyarakat dengan KTP Non-Islam. MCCC melalui CNN Indonesia menyatakan bahwa masyarakat yang tidak mendapatkan vaksin merupakan masyarakat yang berada di luar target sasaran.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6674) [SALAH] Vaksin Covid-19 Pfizer Dijual Online di Malaysia

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 08/04/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi vaksin Covid-19 Pfizer dijual lewat sentra dagang online di Malaysia. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

    Informasi vaksin Covid-19 Pfizer dijual lewat sentra dagang online di Malaysia berupa tangkapan layar halaman sentra dagang online yang menampilkan empat buah botol bertuliskan "COVID-19Coronavirus Vaccine" dengan latar belakang biru bertuliskan "Pfizer", dalam tangkapan layar tersebut juga terdapat tulisan "(Malaysia PFIZER Covid 19 Vaccine" dan harga RM 63.88.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi vaksin Covid-19 Pfizer dijual online di Malaysia menggunakan Google Search dengan kata kunci 'iklan jualan vaksin covid-19 pfizer malaysia'

    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Iklan jualan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech secara dalam talian, palsu" yang dimuat situs berita.rtm.gov.my, pada 4 Maret 2021.

    Dalam artikel situs berita.rtm.gov.my, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah menyatakan, penjualan online iklan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 yang kini menyebardi media sosial adalah palsu.

    Ia menegaskan bahwa Divisi Penegakan Farmasi Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) melalui Unit Cyber ​​Forensic bekerja sama dengan otoritas lokal dan internasional, terus memantau situasi terkini dan penjualan vaksin secara online.

    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Iklan jual vaksin palsu" yang dimuat situs kosmo.com.my, pada 4 Maret 2021.

    Artikel situs situs kosmo.com.my menyebutkan, Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) telah mengkonfirmasi bahwa iklan penjualan online yang melibatkan vaksin Covid-19 Pfizer di media sosial adalah palsu.

    Direktur Jenderal Kesehatan, Tan Sri Dr. Noor Hisham Abdullah menegaskan, pihaknya mencatat iklan tersebut dan Divisi Penegakan Farmasi menemukan bahwa iklan tersebut palsu.

    “Divisi melalui Cyber ​​Forensic Unit bekerja sama dengan otoritas lokal dan internasional, Interpol terus memantau situasi terkini serta penjualan vaksin Pfizer secara online.

    Vaksin Covid-19 sudah diberikan registrasi bersyarat sehingga hanya bisa disuplai ke pemerintah dan pihak yang berwenang oleh pemerintah. Sebab, vaksin ini tidak dijual di negara ini, ”ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, hari ini.

    Hal tersebut diungkapkan Noor Hisham ketika ditanya tentang iklan menular di media sosial yang diduga menjual vaksin Covid-19 Pfizer dengan harga RM63,88.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, menelusuri informasi vaksin Covid-19 Pfizer dijual online di Malaysia tidak benar.

    Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) telah mengkonfirmasi bahwa iklan penjualan online yang melibatkan vaksin Covid-19 Pfizer di media sosial adalah palsu.

    Rujukan