• (GFD-2021-6728) [SALAH] Tidak Ada Bukti Ilmiah Minum Air Mineral 8 Gelas Bermanfaat bagi Tubuh

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 17/04/2021

    Berita

    Beredar sebuah narasi dalam Instagram oleh akun beautyremediesofficial yang mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan bahwa meminum air mineral delapan gelas setiap hari memiliki manfaat bagi tubuh. Narasi tersebut juga mengatakan bahwa meminum banyak air tidak baik bagi ginjal, karena ginjal tidak bisa mencerna air dalam jumlah banyak.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Meminum air sebanyak delapan gelas dalam satu hari bukanlah tidak memiliki bukti ilmiah yang membuktikan bermanfaat bagi tubuh. Melansir dari laman Detik, meminum air sebanyak delapan gelas dalam satu hari tidak bisa dianggap sama untuk semua orang. Takaran dalam meminum air mineral bergantung pada faktor usia, iklim, intensitas olahraga, penyakit, kehamilan dan kondisi menyusui. Melansir dari laman Kompas, para ahli di Institute of Medicine (IOM) di Amerika Serikat mengategorikan rata-rata kebutuhan minum harian untuk pria dewasa sebanyak 13 atau tiga liter per-hari, wanita dewasa sebanyak sembilan gelas atau dua liter lebih sedikit, ibu hamil dengan sepuluh gelas atau dua liter lebih sedikit, ibu menyusui sebanyak 12 gelas atau nyaris tiga liter, dan anak dan remaja sebanyak enam hingga delapan gelas. Namun, dalam beberapa kondisi, orang yang memiliki penyakit tertentu seperti ginjal perlu untuk mengonsultasikan kepada dokter terkait takaran konsumsi air per-hari.

    Di samping itu, meminum air dalam jumlah yang terlalu banyak tidak membuat ginjal kesulitan dalam mencerna air dalam jumlah yang banyak, namun akan membuat terjadinya keracunan air atau water intoxication. Melansir dari laman Hellosehat, meminum air dalam jumlah yang terlalu banyak akan menyebabkan keracunan air atau overhidrasi, yang akan mengarah pada penurunan fungsi kognitif, seperti merasa kebingungan, kesulitan berpikir, dan mengalami disorientasi.

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa narasi yang diunggah oleh akun beautyremediesofficial pada Instagram tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
    Narasi tersebut tidak benar. Meminum air mineral sebanyak delapan gelas per-hari BUKAN tidak memiliki manfaat bagi tubuh, hanya saja takaran meminum air mineral setiap orang berbeda-beda. Melansir dari laman Detik, takaran meminum air mineral setiap orang tergantung pada faktor usia, iklim, intensitas olahraga, penyakit, kehamilan dan kondisi menyusui.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6727) [SALAH] Foto “Kalau Ini Ngabalin Asli Mabok Agama Berceramah Didalam Gereja”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Rudi Bandudos (fb.com/rudi.bandudos) pada 10 April 2021 mengunggah sebuah gambar ke grup SAKU (Solidaritas Antar Suku). Foto yang diunggah adalah foto Ali Mochtar Ngabalin sedang di dalam sebuah gereja. Di foto tersebut terdapat narasi “Kalau Ini Ngabalin Asli Mabok Agama Berceramah Didalam Gereja”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto Ali Mochtar Ngabalin yang diklaim berceramah di gereja, merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, Ngabalin tidak memberikan ceramah apa pun kepada jemaat gereja. Dia hanya sempat menyapa sejenak para jemaat yang hadir. Ngabalin hanya berkunjung dalam rangka memenuhi undangan di Gereja Bethel Indonesia Mawar Saron Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 16 September 2018.

    Klaim serupa, sudah pernah diperiksa faktanya, salah satu di artikel berjudul [SALAH] “PURA PURA MUSLIM TERNYATA KAFIR” yang dimuat di situs turnbackhoax.id.

    Dilansir dari artikel tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengunjungi ibadah minggu di GBI Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kedatangan Ngabalin langsung disambut oleh Gembala Sidang GBI Mawar Saron Pendeta Jacob Nahuway. Ngabalin tiba sekitar pukul 11.15 WIB. Ia dipersilakan Pendeta Jacob naik ke atas panggung untuk menyapa jemaat. Belum diketahui tujuan Ngabalin datang ke GBI Mawar Saron. Namun di sela-sela ibadahnya, Pendeta Jacob sempat mengungkapkan Ngabalin datang untuk memenuhi undangan dari GBI Mawar Saron.

    Selain itu, dilansir dari Tempo, foto tersebut merupakan potongan dari foto yang dimuat oleh situs media Kumparan.com dalam artikelnya yang berjudul “Ngabalin Kunjungi Gereja Bethel Mawar Saron: Haleluya” pada 16 September 2018. Terdapat tiga foto dalam artikel itu, yang ketiganya memperlihatkan momen ketika Ngabalin berkunjung ke GBI Mawar Saron pada 16 September 2018. Foto-foto tersebut diambil oleh fotografer Kumparan.com yang bernama Nadia Riso.

    Dalam artikel itu, tertulis bahwa Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengunjungi ibadah di GBI Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 16 September 2018. Kedatangan Ngabalin disambut oleh Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Pendeta Jacob Nahuway. Ngabalin tiba sekitar pukul 11.15 WIB. Ia pun dipersilakan oleh Pendeta Jacob untuk naik ke atas panggung dan menyapa jemaat.

    Ngabalin yang mengenakan kemeja safari berwarna coklat tersebut beberapa kali membungkukkan badannya ke arah jemaat. Ngabalin dan Pendeta Jacob kemudian bersalaman dan berpelukan. Lalu, Pendeta Jacob meminta Ngabalin untuk duduk di kursi yang disediakan. Saat diperkenalkan oleh Pendeta Jacob, Ngabalin sempat menyapa para jemaat yang hadir. “Haleluya, haleluya, haleluya,” katanya.

    Di sela-sela ibadah, Pendeta Jacob sempat menyatakan bahwa Ngabalin datang untuk memenuhi undangan dari GBI Mawar Saron. “Kita sudah siapkan bika ambon dan nasi padang. Nanti akan berbicara di ruang kerja saya terkait beberapa hal,” tuturnya. Tidak ada pernyataan lain yang disampaikan oleh Ngabalin kepada jemaat. Pertemuan antara Ngabalin dan Pendeta Jacob akan dilangsungkan usai ibadah dan makan siang secara tertutup.

    Kesimpulan

    Ngabalin tidak memberikan ceramah apa pun kepada jemaat gereja. Dia hanya sempat menyapa sejenak para jemaat yang hadir. Ngabalin hanya berkunjung dalam rangka memenuhi undangan di Gereja Bethel Indonesia Mawar Saron Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 16 September 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6725) [SALAH] Positif Covid Disebabkan oleh Kekurangan Vitamin, Bukan oleh Virus

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 16/04/2021

    Berita

    Telah beredar sebuah unggahan dalam Twitter oleh akun @LsOwien yang mengatakan bahwa Covid-19 bukan disebabkan oleh virus, melainkan karena kekurangan vitamin C, vitamin B serta zinc. Narasi tersebut dicantumkan dalam bentuk tangkapan layar, yang juga mengatakan bahwa orang dengan positif Covid hendaknya meminum air kelapa muda yang berdaging buah tebal, meminum campuran teh lemon, jahe dan madu, serta perbanyak makan makanan laut. Narasi tersebut juga memuat larangan untuk mengonsumsi susu dan keju secara berlebih, larangan untuk meminum gula putih dan gluten, serta larangan untuk melakukan uji swab PCR dan Genose karena alat uji coba tersebut merupakan alat deteksi virus yang menipu dan tidak bisa memberikan hasil yang akurat.

    Dokter lois
    _Dr Louis Owien
    Dr Louwis Owien covid 19
    dokter louis
    doktor louis
    Dokter louis owien
    Dokter lois owien
    dr.Louis
    dr lois owien
    Dr Lois
    dr. Lois

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari situs resmi WHO, Covid-19 disebabkan oleh virus corona varian baru bernama SARS-Cov-2. Kekurangan vitamin C, B dan zinc berpengaruh pada tingkat kekebalan serta sistem metabolisme tubuh, namun tidak menjadikannya sebagai penyebab seseorang terpapar Covid-19. Mengonsumsi vitamin dan suplemen dalam takaran tertentu juga belum dapat dibuktikan dapat menyembuhkan Covid-19. WHO mengatakan bahwa segala bentuk vitamin dan suplemen tidak dapat mencegah Covid-19 dan tidak dapat dijadikan acuan perawatan dalam menangani Covid-19.

    Meminum air kelapa muda yang memiliki daging buah tebal juga tidak membuat seseorang sembuh dari Covid-19. Hal ini sudah diunggah dalam situs turnbackhoax.id. Meminum air kelapa muda memang baik untuk kesehatan, namun hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan bahwa meminum air kelapa muda dapat menyembuhkan Covid-19.
    Meminum campuran teh lemon, jahe dan madu juga tidak membuktikan dapat menyembuhkan dari Covid-19. Melansir dari laman WHO, hingga saat ini tidak ada teh herbal atau suplemen herbal yang dapat menyembuhkan dari Covid-19.

    Begitupun dengan banyak mengonsumsi makanan laut. WHO merekomendasikan beberapa sumber makanan yang sehat untuk tubuh, yang di antaranya adalah buah, sayur, kacang-kacangan, serta makanan yang bersumber dari hewan. Namun demikian, WHO tidak menyebutkan secara spesifik bahwa makanan-makanan tersebut dapat menyembuhkan dari Covid-19.

    Larangan dalam narasi yang mengatakan untuk tidak mengonsumsi susu, keju, gula putih dan gluten, tidak berpengaruh terhadap Covid-19. Larangan untuk mengonsumsi susu, keju, gula dan gluten ditujukan untuk menghindari penyakit lainnya. Melansir dari laman Kompas, makanan-makanan tersebut sebaiknya dikurangi atau dihindari untuk menghindari diabetes, penyakit jantung, obesitas serta jenis kanker tertentu.

    Untuk memastikan apakah seseorang terpapar Covid-19 perlu dilakukan uji acak swab antigen atau PCR atau mendatangi pusat pelayanan kesehatan terdekat. Melansir dari WHO, hal ini perlu dilakukan untuk melacak apakah terdapat virus dalam tubuh seseorang, yang berpotensi untuk menular kepada orang-orang yang berada di sekitarnya. Sehingga, narasi yang menyebutkan bahwa uji PCR atau antigen harus dihindari tidak benar.

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa unggahan Twitter oleh akun @LsOwien tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
    Hal tersebut tidak benar. Kekurangan vitamin memengaruhi tingkat imunitas serta sistem metabolisme tubuh, namun TIDAK menyebabkan Covid-19. Melansir dari World Health Organization (WHO), Covid-19 disebabkan oleh varian virus corona baru bernama SARS-Cov-2.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6724) [SALAH] “vaksin korongna itu mRNA, ini bukan vaksin tapi terapi gen, mRNA ini jadi instruksi untuk menyebabkan mutasi”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 16/04/2021

    Berita

    Akun Instagram teluuurrr (instagram.com/teluuurrr) pada 10 April 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar komentar dari sebuah akun yang ditutupi namanya. Di gambar tersebut terdapat narasi sebagai berikut:

    “Saya kasih tahu ini vaksin korongna itu mRNA… RNA messenger. Dia adalah kode gen yg merupakan instruksi untuk sintesis DNA dan protein2 dalam tubuh kita makanya banyak dokter bule bilang ini bukan vaksin tapi terapi gen. Jadi begitu disuntik dia langsung memodulasi gen kita, injeksi itu kan langsung ke aliran darah, langsung masuk ke cairan interstitial/antar sel, langsunh mRNA ini jadi instruksi untuk menyebabkan mutasi. Makanya, Prof. Dolores Chahill memprediksi kematian pasca injeksi adalah 5-10 tahun dan untuk lansia adalah 2-3 tahun… Lah kok ada yg baik2 saja setelah disuntik, termasuk ALUSI… Apa gunanya BARCODE????? Ini percobaan besar2 gak semuanya berisi vaksin, sisanya placebo/sediaan kosong… Pake barcode supaya bisa dentry datanya dan dievaluasi berdasarkan data pasien… Makanya vaksin covid ini pendataannya cakep kan… Begitulah, jadi tolaklah sekuat tenaga, uang bisa dicari, tubuh udh rusah gabisa diganti.”

    Virus mutasi
    Mutasi virus covid
    Vaksin mutasi
    Mutasi Vaksin

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa bahwa mRNA bukan vaksin melainkan terapi gen yang memberikan instruksi untuk mutasi virus adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan intruksi untuk mutasi virus. Instruksi yang dilakukan oleh mRNA adalah memicu respons imun. Vaksin yang berbasis mRNA menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat protein, sehingga membentuk antibodi yang dapat mencegah infeksi virus.

    Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] Vaksin Moderna Dirancang untuk Mengubah DNA Manusia” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 7 Maret 2021, pernyataan tersebut menyesatkan. Tidak benar bahwa vaksin yang berbasis mRNA seperti Moderna, Pfizer, BioNTech, dapat mengubah DNA manusia.

    Dilansir dari liputan6.com, salah satu relawan dokter Covid-19 di Indonesia, dr. Muhamad Fajri Adda’i, menyatakan bahwa vaksin yang berbasis mRNA menggunakan protein dari virus yang tidak aktif. Vaksin yang mengandung protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh manusia, yang kemudian membentuk antibodi dan sel-sel imun lain agar dapat melawan virus yang masuk dalam tubuh.

    Lebih lanjut, melansir dari artikel dw.com berjudul “Coronavirus vaccines: Fake news and myths go viral”, Institut Paul-Ehrlich, Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis, memberi penjelasan bahwa integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan karena perbedaan struktur kimianya. Selain itu, belum ada penelitian yang membuktikan mRNA yang bereaksi dalam tubuh setelah divaksinasi, mengubah DNA manusia.

    Selain itu, dikutip dari situs resmi Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin mRNA adalah jenis vaksin baru untuk melindungi seseorang dari penyakit menular. Vaksin mRNA mengajarkan sel tubuh manusia cara untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh. Vaksin mRNA tidak menggunakan virus hidup yang menyebabkan Covid-19. Mereka pun tidak mempengaruhi atau berinteraksi dengan DNA manusia dengan cara apa pun, karena mRNA tidak pernah memasuki inti sel, yang merupakan tempat penyimpanan DNA (materi genetik).

    Dilansir dari Tempo, berikut cara kerja vaksin mRNA:

    Vaksin Covid-19 mRNA memberikan instruksi kepada sel-sel di dalam tubuh untuk membuat bagian yang tidak berbahaya dari apa yang disebut “protein spike”, yang ditemukan di permukaan virus yang menyebabkan Covid-19. Pertama, vaksin disuntikkan ke otot lengan atas. Setelah instruksi (mRNA) berada di dalam sel kekebalan, sel tersebut menggunakannya untuk membuat potongan protein. Setelah potongan protein dibuat, sel itu memecah instruksi dan membuangnya.

    Selanjutnya, sel tersebut menampilkan potongan protein di permukaannya. Sistem kekebalan pun mengenali bahwa protein tersebut tidak seharusnya berada di situ. Sistem kekebalan kemudian mulai membangun respons kekebalan dan membuat antibodi, seperti yang terjadi pada infeksi Covid-19 alami. Di akhir proses, tubuh telah belajar bagaimana melindungi dirinya dari infeksi di masa depan. Manfaat vaksin mRNA, seperti semua vaksin lainnya, adalah mereka yang divaksinasi mendapatkan perlindungan ini tanpa harus mengambil risiko konsekuensi serius dari penyakit Covid-19.

    Vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA adalah Pfizer dan Moderna. Dikutip dari VoA Indonesia, studi yang dirilis pada 29 Maret 2021 oleh CDC menunjukkan bahwa vaksin mRNA yang diproduksi oleh Pfizer dan Moderna sangat efektif dalam mencegah Covid-19 dalam kondisi-kondisi nyata.

    Studi itu dilakukan terhadap hampir 4 ribu petugas kesehatan, petugas pertolongan pertama, dan pekerja penting lainnya di enam negara bagian pada 14 Desember 2020-13 Maret 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko infeksi berkurang 80 persen setelah suntikan dosis pertama dan 90 persen setelah suntikan dosis kedua.

    Dalam pengarahan tim respons Covid-19 Gedung Putih, Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan penelitian tersebut menunjukkan kedua vaksin itu bisa efektif tidak hanya pada infeksi simtomatik, tapi juga infeksi tanpa gejala. Ia menyebutnya “sangat menggembirakan”, dan mengatakan bahwa studi itu melengkapi studi terbaru lainnya di New England Journal of Medicine dan jurnal lainnya.

    Dikutip dari Liputan6.com, menurut analisis Public Health England (PHE), percepatan vaksinasi Covid-19 di Inggris menggunakan vaksin Covid-19 Pfizer dapat mencegah 10 ribu lebih kematian orang-orang yang berusia di atas 60 tahun hingga akhir Maret 2021. Lebih dari 15 juta dosis vaksin telah disuntikkan pada orang dewasa berusia 60 tahun ke atas sampai akhir Maret 2021, mencegah sekitar 10.400 kematian, yang sebagian besar berusia 80 tahun ke atas. Analisis itu membandingkan jumlah kematian yang dilaporkan hingga periode Maret dengan jumlah yang diperkirakan jika vaksin tidak diberikan pada saat itu.

    Kesimpulan

    Bukan intruksi untuk mutasi virus. Instruksi yang dilakukan oleh mRNA adalah memicu respons imun. Vaksin yang berbasis mRNA menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat protein, sehingga membentuk antibodi yang dapat mencegah infeksi virus.

    Rujukan