• (GFD-2021-7289) [SALAH] “Pemerintah Resmi Izinkan Sholat Idul Adha 1442H Berjamaah”

    Sumber: Tangkapan Layar
    Tanggal publish: 22/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah informasi dengan klaim bahwa pemerintah mengizinkan sholat Idul Adha 1442H secara berjamaah. Berikut narasi unggahan tersebut “Pemerintah Resmi Izinkan Sholat Idul Adha 1442H Berjamaah Di Wilayah PPKM Darurat (Jangan Takut Covid-19!)”. Informasi tersebut beredar dengan menggunakan watermark/template berasal dari media berita Okezone.com dengan menyematkan foto Menteri Agama, Yaqut Cholil.

    Hasil Cek Fakta

    Informasi tersebut salah. Faktanya, setelah ditelusuri foto dengan template tersebut aslinya bertuliskan “Breaking News, Terkendala Covid-19, Haji 2021 Resmi Dibatalkan” yang diunggah pada tanggal 3/6/21 dan “Breaking News, Pemerintah Resmi Tiadakan Sholat Idul Adha Berjamaan di Wilayah PPKM Darurat” yang diunggah pada tanggal 2/7/21. Kemudian setelah ditelusuri melalui mesin pencarian Search.Okezone.com, tidak ditemukan pemberitaan melalui Okezone.com mengenai izin pemerintah untuk melakukan sholat Idul Adha 1442H secara berjamaah.

    Menanggapi penyebaran hoaks tersebut, Kementerian Agama melalui media sosial pribadinya pada tanggal 14/7/21 mengonfirmasi bahwa informasi tersebut merupakan hoaks dan terdapat oknum tidak bertanggung jawab atas penyebaran informasi tersebut.

    Kendati demikian, menindaklanjuti informasi tersebut. Dilansir melalui tempo.co, Pemerintah merevisi aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali. Salah satu poin yang diubah adalah mengenai tempat ibadah.

    Pada aturan sebelumnya, tempat ibadah semua agama ditutup, kini tidak. Namun, masyarakat tetap dilarang mengadakan kegiatan peribadatan/ keagamaan berjamaah.

    Perubahan itu tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa Bali.

    “Tempat ibadah (masjid, mushola, gereja, pura, vihara dan klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah), tidak mengadakan kegiatan peribadatan/ keagamaan berjamaah selama masa penerapan PPKM darurat dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah,” demikian bunyi diktum kesatu Inmedagri yang diteken Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada 9 Juli 2021.

    Dengan demikian klaim pemerintah resmi izinkan sholat Idul Adha 1442h berjamaah merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul S (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut salah. Faktanya, Kementerian Agama RI melalui laman media sosial resminya mengonfirmasi bahwa informasi yang beredar tersebut merupakan hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7288) [SALAH] “Ma’ruf Amin Mundur, Jokowi: Prabowo Gantikan Posisi!”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 22/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah video berdurasi 02.00 menit yang diunggah di Youtube pada tanggal 8/7/21 oleh akun TRIBUN PNS. Video tersebut memuat judul “BERITA TERKINI ~ Ma’ruf Amin Mundur, Jokowi: Prabowo Gantikan Posisi!”.

    Di halaman sampul video terdapat kutipan sebagai berikut “MENGEJUTKAN! MA’RUF AMIN MUNDUR JOKOWI : PRABOWO GANTIKAN POSISI !”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim bahwa posisi Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden RI diganti oleh Prabowo adalah salah. Faktanya, hingga saat ini tidak ada informasi resmi dan valid terkait klaim tersebut. Selain itu, narasi dalam video tidak mengandung informasi atau pun fakta-fakta terkait klaim yang beredar.

    Dilansir dari Kompas.com, pada tanggal 12/7/21, empat hari setelah beredar klaim Ma’ruf Amin mundur dari pemerintahan pada tanggal 8/7/21, diketahui Ma’ruf Amin masih memberikan tanggapannya terkait kebijakan PPKM Darurat dengan status sebagai Wakil Presiden Indonesia. Tanggapan tersebut dimuat dalam artikel berita Kompas dengan judul “Wapres: Aturan Baru PPKM Tak Ada Kata Menutup Masjid, tetapi Dilarang Berkerumun”.

    Selain Kompas, beberapa media ternama lain juga turut menulis artikel serupa.

    Dengan demikian, klaim bahwa Ma’ruf Amin mundur dari posisi wakil presiden RI digantikan oleh Prabowo adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait informasi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7287) [SALAH] Foto Jokowi Makan Sendiri

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah foto di media sosial yang menunjukkan Bapak Jokowi Widodo, Presiden Republik Indonesia, sedang makan sendirian. Foto tersebut disandingkan dengan narasi terkait pandangan pribadi terhadap sosok Jokowi.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, foto yang disematkan dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan. Melalui penelusuran yandex, diketahui foto asli dari unggahan tersebut berasal dari berita yang diunggah oleh detik.news yang berjudul “Jokowi Ngangkring Bareng Penggemar di Fatmawati” pada 1/6/2012 dan Tribunnews yang berjudul “Lahap Jokowi Nikmati Makan Malam di Cangkringan Fatmawati” pada tanggal 2/6/2012. Dalam foto aslinya terlihat Jokowi sedang makan bersama dengan beberapa orang lainnya dan foto tersebut diambil pada tahun 2012 silam.

    Dilansir dari detik.com, Jokowi yang saat itu merupakan calon Gubernur DKI Jakarta, menggelar acara ramah tamah dengan penggemar di sebuah angkringan di Jl. Fatmwati, Jakarta Selatan. Jokowi datang bersama tim suksesnya, kompak mengenakan baju kotak-kotak khasnya.

    Dengan demikian, foto Jokowi makan sendiri yang disematkan dalam unggahan salah satu akun Facebook tersebut adalah hoaks dengan kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Foto tersebut merupakan hasil suntingan. Faktanya, foto asli merupakan dokumentasi saat Jokowi makan bersama dalam gelaran acara ramah tamah dengan penggemar di sebuah angkringan di Jl Fatmawati, Jakarta Selatan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7286) [SALAH] Minuman Penambah Imun untuk Cegah Penularan Virus COVID-19

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 21/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah narasi oleh akun Instagram catatan.sidokter yang mengatakan bahwa terdapat jenis-jenis minuman herbal yang dapat digunakan untuk mencegah penularan Covid-19. Minuman-minuman tersebut adalah jus jeruk, kunyit asam, teh hijau, air kelapa muda dan wedang jahe. Minuman-minuman tersebut diklaim dapat meningkatkan imun yang dapat mencegah penularan Covid-19.
    NARASI:

    “Minuman penambah imun berperan penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri, jamur, dan virus termasuk virus corona.

    Minuman penambah daya tahan tubuh ini terbuat dari bahan alami seperti buah-buahan dan tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat.

    Dengan mengonsumsi minuman penambah imunitas secara rutin, maka tubuh tidak mudah terinfeksi penyakit COVID-19.”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir melalui situs resmi WHO, hingga saat ini belum ada suplemen dan teh herbal yang membuktikan dapat digunakan untuk mencegah atau menyembuhkan dari Covid-19. WHO mengatakan bahwa cara untuk mencegah penularan Covid-19 adalah dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, menjaga jarak minimal satu meter, berdiam diri di rumah jika merasa sakit, menggunakan masker, menghindari untuk menyentuh wajah, serta membatasi konsumsi rokok atau kegiatan apapun yang dapat membuat fungsi paru-paru menurun.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Instagram catatan.sidokter tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Hal tersebut tidak benar. Melansir dari situs resmi WHO, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin, menggunakan masker, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak.

    Rujukan