• (GFD-2021-7296) [SALAH] Video Pasar Jagasatru Cirebon Ricuh

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2021

    Berita

    Akun Facebook bernama Pepen Evendi memposting video berdurasi 26 detik. Pada postingan yang memperlihatkan kericuhan tersebut terdapat narasi yang mengklaim bahwa lokasi kejadian berada di pasar Jagasatru Cirebon.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri melansir pada cirebonkota.go.id Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Berintan, Kota Cirebon, Drs. Sekhurohman menjelaskan video bentrok pedagang pasar dengan Satpol PP tidak terjadi di Kota Cirebon. “Pasar tradisional di Kota Cirebon dalam kondisi aman. Itu video hoax,” tegas Sekhurohman, Minggu, 18 Juli 2021 mengutip dari cirebonkota.go.id.

    Informasi yang sama juga dimuat oleh salah satu artikel kumparan yang berjudul “Viral Video Ricuh Pedagang Pasar Jagasatru, Cirebon, Polisi Pastikan Hoaks”. Dalam artikel tersebut Kassubag Humas Polres Cirebon Kota Iptu Ngatidja memastikan video kejadian tersebut hoaks dan tak terjadi di Pasar Jagasatru Kota Cirebon.

    Lokasi terjadinya kericuhan tersebut berada di Pasar Kartini daerah Banda Aceh saat proses pemindahan pedagang ke Pasar Almahira Lamdingan, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

    Sebelumnya, video serupa juga mencatut lokasi yang berbeda yaitu di Pasar Kandangan Kediri dan Benowo, dan telah dilakukan pemeriksaan fakta oleh Mafindo pada artikel berjudul “[SALAH] Video Kericuhan di Pasar Ngabul Jepara”.

    Dengan demikian video kericuhan yang diklaim terjadi di pasar Jagasatru, Cirebon adalah hoaks. Video Kericuhan tersebut berlokasi di daerah Banda Aceh bulan Mei yang disebabkan rencana relokasi pedagang di Pasar Kartini Peunayong sehingga masuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Klaim lokasi video tersebut tidak benar. Faktanya, video Kericuhan tersebut berlokasi di daerah Banda Aceh bulan Mei lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7295) [SALAH] Habib Rizieq Lumpuh Total

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 23/07/2021

    Berita

    Channel Youtube bernama pilar istana membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 20 detik terkait kondisi Habib Rizieq yang dikatakan mengalami kelumpuhan total.
    Narasi:
    “RIZIEQ LUMPUH TOTAL. DETIK-DETIK RIZIEQ SANGAT MENGKHAWATIRKAN AKHIRNYA POLRI LAKUKAN INI”

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah video tersebut diputar, informasi yang disampaikan ialah mengenai kondisi Habib Rizieq yang pada saat ini dalam keadaan baik-baik saja, bahkan negatif Covid-19 sebagaimana informasi yang disampaikan oleh Aziz Yanuar, kuasa hukum Habib Rizieq.

    Selain itu, pada video tersebut, memuat pula tentang informasi terkait kritik yang disampaikan oleh pegiat media sosial, Yusuf Muhammad kepada Ustadz Yahya Waloni terkait ceramahnya mengenai pandemi Covid-19 yang dianggap membodohi masyarakat awam.

    Tidak hanya itu, video tersebut pula menyinggung tentang kritik yang disampaikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono mengenai kinerja pemerintahan saat ini. Sehingga dalam video berdurasi 10 menit 20 detik tersebut tidak memuat satu informasi pun terkait dengan keadaan Habib Rizieq yang dikatakan mengalami kelumpuhan total.

    Bahkan melansir dari serangnews.com dan potensibisnis.com, informasi terkait kelumpuhan total yang dialami Habib Rizieq ialah informasi salah atau hoax.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait kondisi Habib Rizieq yang dikatakan mengalami kelumpuhan total ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya informasi yang disampaikan dalam video berdurasi 10 menit 20 detik tersebut memuat tentang informasi yang bertentangan dengan narasi video.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7294) [SALAH] Mata Pengemudi ditusuk hingga Buta oleh Petugas di Pos PPKM Padang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/07/2021

    Berita

    Beredar informasi dari akun Facebook Asman Asman berupa sebuah video yang memperlihatkan seseorang yang bersimbah darah pada bagian kepala yang diklaim akibat matanya ditusuk oleh petugas sampai buta di Pos PPKM Padang. Postingan ini disukai sebanyak 554 kali, dikomentari 597 kali, dan disebarkan kembali 1,1 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan pada artikel kompas.tv, orang pada video tersebut adalah Awaluddin Rao yang merupakan mantan legislator Tapanuli Tengah yang kemudian mendatangi kantor Polresta Padang, Sumatera Barat pada 18 Juli 2021 jam 17.30 WIB dengan tujuan meminta maaf atas videonya yang viral di media sosial. Ia menjelaskan bahwa klaim matanya yang ditusuk oleh petugas hingga buta sebenarnya luka yang terdapat pada bagian pelipis.

    AKP Lija Nesmon selaku Kapolres Lubuk Kilangan menjelaskan bahwa Rao hendak masuk ke Padang melalui pos penyekatan Lubuak Paraku pada 16 Juli 2021 dan diberhentikan oleh petugas dan diminta untuk putar balik karena tidak memenuhi persyaratan yaitu surat keterangan vaksin atau hasil tes PCR atau antigen yang menyatakan bebas Covid-19. Rao menolak untuk putar balik dan tidak lama kemudian wajahnya tampak berdarah dan mengaku matanya ditusuk petugas dengan pulpen hingga buta.

    Melihat dari penjelasan tersebut klaim mata pengemudi ditusuk oleh petugas hingga buta di Pos PPKM Padang adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Pengemudi tersebut telah mengakui bahwa luka tersebut bukanlah karena matanya ditusuk melainkan karena luka pada bagian pelipis.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7293) [SALAH] Ma'ruf Amin Sebut Haram Buka Masjid dan Salat Idul Adha

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 23/07/2021

    Berita

    Kabar tentang Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bahwa haram membuka masjid dan salat Idul Adha beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook TV Not Not pada 15 Juli 2021.

    Akun Facebook Tv Not Not mengunggah video berjudul "VIRAL HARI INI ~ ASTAUFIRLAHH !! WAPRES RESMI NYATAKAN HARAM BUKA MASJID & SHOLAT IDUL ADHA ? ~ NEWS".

    Terdapat narasi dalam thumbnail video tersebut. Berikut isinya:

    "ASTAGFIRULLAH !! WAPRES RESMI NYATAKAN HARAM BUKA MASJID DAN SHOLAT IDUL ADHA. KAMU INI APA APAAN !!! ISTIGFAR RUP MAKRUP. MINTA PERTOLONGAN KEPADA ALLAH JANGAN KAU TUTUP MASJID DAN HARAMKAN SHOLAT IDUL ADHA !!"

    Konten yang disebarkan akun Facebook Tv Not Not telah 4,8 juta ditonton dan mendapat 34 ribu komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bahwa haram membuka masjid dan salat Idul Adha. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "ma'ruf amin haram buka masjid dan salat idul adha" di kolom pencarian Google Search.

    Namun tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut. Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang memuat imbauan dari Ma'ruf Amin untuk mematuhi anjuran salat Idul Adha di rumah.

    Artikel tersebut berjudul "Wapres Minta Masyarakat Patuhi Sholat Idul Adha di Rumah" yang dimuat situs republika.co.id pada 13 Juli 2021.

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat yang berada di wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mematuhi ketentuan pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Adha pada 20 Juli mendatang. Ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2020 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Shalat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban Tahun 1442 H/2021 M di Wilayah PPKM Darurat.

    "Kita ajak masyarakat untuk mengikuti ajakan Pemerintah, termasuk juga, saya minta nanti sesuai dengan ketentuan jangan melakukan kerumunan, termasuk salah satunya melakukan Idul Adha, baik di masjid maupun di luar masjid," kata Kiai Ma'ruf saat saat bertemu terbatas dengan ulama dan tokoh Islam di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/7).

    Wapres mengatakan, aturan terbaru Pemerintah saat ini tidak lagi memuat keterangan penutupan masjid. Namun, sebagai gantinya larangan tentang berkerumun di dalam masjid.

    Karena itu, shalat berjamaah di masjid maupun luar masjid untuk sementara tidak diperbolehkan untuk wilayah PPKM Darurat. "Jadi ini sudah sesuai dengan tuntutan para kiai, yang tidak boleh itu berjamaahnya baik rawatib, Jumat dan Ied di dalam masjid maupun di luar masjid, sampai keadaan memungkinkan lagi," katanya.

    Wapres menilai peniadaan shalat berjamaah ini karena mengacu tingginya penularan Covid-19 saat ini yang dikhawatirkan membahayakan jamaah. Ia menyebut situasi saat ini sudah cukup genting karena Indonesia menjadi negara paling tinggi di dunia kasus penularan Covid-19 dan kematian tertinggi.

    "Ada bahaya yang harus kita hindari dan ada rukhsah (keringanan) agama membolehkan kita," ujarnya.

    Ia menambahkan, selain larangan berkerumun di masjid, Pemerintah juga tegas melarang kerumunan lainnya seperti resepsi pernikahan dan lainnya tanpa pengecualian. Resepsi yang sebelumnya diperbolehkan berjumlah 30 orang, kini juga tidak diperbolehkan sama sekali.

    "Masak jamaah shalat tidak boleh, masak resepsi perkawinan boleh. Karena itu resepsi perkawinan tidak boleh," ucap dia.

    Kesimpulan

    Kabar tentang Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bahwa haram membuka masjid dan salat Idul Adha ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut.

    Rujukan