Akun Facebook Alutsista Militer indonesia (fb.com/alutsista86) pada 1 Oktober 2023 mengunggah sebuah video dengan narasi:
“Geger !! Jutaan Rakyat Rusia Turun Ke Jaln Desak Putin Ldakan AS Dengan Nuklir…”
(GFD-2023-13931) [SALAH] Foto “Geger !! Jutaan Rakyat Rusia Turun Ke Jalan Desak Putin Ledakkan AS Dengan Nuklir”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/10/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan foto unjuk rasa yang disertai klaim bahwa jutaan rakyat Rusia turun ke jalan untuk mendesak Putin agar meledakkan Amerika Serikat dengan nuklir merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, foto yang ada di video itu adalah ketika ribuan orang di Belgrade, Serbia, turun ke jalan menolak adanya parade LGBT Internasional pada Agustus 2022.
Salah satu video yang menampilkan unjuk rasa yang indetik dimuat di artikel berita berjudul “Ribuan Orang Gelar Aksi Protes Tolak Parade LGBT Internasional di Serbia” yang terbit di situs news.detik.com pada 29 Agustus 2022. Video ini disertai keterangan:
“Ribuan orang di Belgrade, Serbia, turun ke jalan menolak adanya parade LGBT Internasional. Massa tetap turun ke jalan meski pemerintah mengatakan Serbia tidak akan menjadi tuan rumah parade LGBT pada September mendatang.”
Faktanya, foto yang ada di video itu adalah ketika ribuan orang di Belgrade, Serbia, turun ke jalan menolak adanya parade LGBT Internasional pada Agustus 2022.
Salah satu video yang menampilkan unjuk rasa yang indetik dimuat di artikel berita berjudul “Ribuan Orang Gelar Aksi Protes Tolak Parade LGBT Internasional di Serbia” yang terbit di situs news.detik.com pada 29 Agustus 2022. Video ini disertai keterangan:
“Ribuan orang di Belgrade, Serbia, turun ke jalan menolak adanya parade LGBT Internasional. Massa tetap turun ke jalan meski pemerintah mengatakan Serbia tidak akan menjadi tuan rumah parade LGBT pada September mendatang.”
Kesimpulan
Bukan untuk mendesak Putin agar meledakkan Amerika Serikat dengan nuklir. Foto yang ada di video itu adalah ketika ribuan orang di Belgrade, Serbia, turun ke jalan menolak adanya parade LGBT Internasional pada Agustus 2022.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2023-13930) [SALAH] Video “Metro TV memberitakan kisah nyata Syeh Muhammad Al Hazri”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 10/10/2023
Berita
Kisah nyata Syeh Muhammad Al Hazri Silahkan hub.0857-5662-6425
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang yang menampilkan potongan dari konten berita “Headline News” milik Metro TV dengan klaim memberitakan kisah nyata Syeh Muhammad Al Hazri merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, di kanal Youtube dan akun Facebook serta situs resmi milik Metro TV, tidak ditemukan adanya konten berita tentang Syeh Muhammad Al Hazri seperti yang diunggah oleh sumber klaim.
Selain itu, klaim tersebut merupakan modus operandi iklan terselubung yang dibalut berita kontroversial dan juga mentatut nama media nasional seperti Metro TV
Faktanya, di kanal Youtube dan akun Facebook serta situs resmi milik Metro TV, tidak ditemukan adanya konten berita tentang Syeh Muhammad Al Hazri seperti yang diunggah oleh sumber klaim.
Selain itu, klaim tersebut merupakan modus operandi iklan terselubung yang dibalut berita kontroversial dan juga mentatut nama media nasional seperti Metro TV
Kesimpulan
Informasi yang menyesatkan. Faktanya, di kanal Youtube dan akun Facebook serta situs resmi milik Metro TV, tidak ditemukan adanya konten berita tentang Syeh Muhammad Al Hazri seperti yang diunggah oleh sumber klaim.
Rujukan
(GFD-2023-13927) [SALAH] “iNews mempromosikan situs judi online”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 09/10/2023
Berita
YANG LAGI BOOMING SEKARANG !
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya konten yang menggunakan logo portal berita iNews dan mempromosikan situs judi online merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya di akun Facebook resmi milik iNews (facebook.com/OfficialiNews) dan situs resmi iNews (inews.id) tidak terdapat konten promosi judi online seperti yang ada di sumber klaim.
Selain itu, klaim tersebut merupakan modus operandi iklan terselubung yang dibalut berita kontroversial dan juga mentatut nama media nasional seperti CNN Indonesia dan Tribunnews.
Faktanya di akun Facebook resmi milik iNews (facebook.com/OfficialiNews) dan situs resmi iNews (inews.id) tidak terdapat konten promosi judi online seperti yang ada di sumber klaim.
Selain itu, klaim tersebut merupakan modus operandi iklan terselubung yang dibalut berita kontroversial dan juga mentatut nama media nasional seperti CNN Indonesia dan Tribunnews.
Kesimpulan
Informasi yang menyesatkan. Faktanya di akun Facebook resmi milik iNews (facebook.com/OfficialiNews) dan situs resmi iNews (inews.id) tidak terdapat konten promosi judi online seperti yang ada di sumber klaim.
Rujukan
(GFD-2023-13926) [SALAH] Video “Bagi para peroko wajib minum soda susu sebulan sekali agar pernapasan lega dan enteng”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 05/10/2023
Berita
Bagi para peroko wajib minum soda susu sebulan sekali yah #minumansehat #sodasusu # #vidioviral #kereatif #tipes #vidiorells #viral #alami
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa yang biasa merokok wajib meminum soda susu sebulan sekali agar pernapasan lega dan enteng merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, hal ini hanyalah mitos belaka. Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.
“Sebenarnya itu mitos saja. Pada dasarnya mau minum soda, mau minum apa pun, kalau sudah punya sakit atau racun yang masuk ke dalam paru itu tidak bisa dibersihkan,” kata Agus ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menyatakan, bahwa yang terpenting adalah dengan menghentikan faktor risikonya yaitu berhenti merokok.
“Dengan berhenti merokok, bahan-bahan yang selama ini masuk juga berhenti. Tapi yang sudah masuk butuh waktu untuk dilepaskan.”
Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.
“Beberapa minggu, beberapa tahun, itu baru bisa,” ujarnya. Kondisi ini tergantung dari perokok itu sendiri.
Agus mengatakan, apabila perokok belum mengalami sakit, kandungan racun seperti karbondioksida bisa rilis dalam waktu 48 jam. Sementara untuk nikotin bisa bertahan hingga seminggu.
“Dengan berhenti saja secara teori. Terus kalau kita faktor risikonya polusi udara, ya hindari polusi udara. Jadi sejauh ini tidak ada,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta ini.
Selain itu, menurut Prof dr Helmi Balfas, SpTHT (K), dari Rumah Sakit SS Medika, Jakarta, hal ini hanyalah mitos belaka. Menurutnya informasi ini salah dan sebaiknya justru perokok tidak terlalu memercayai informasi semacam ini.
“Tentunya soda itu kalau ditelan ya tidak serta-merta akan sampai ke paru. Soda itu bukan deterjen,” tutur Prof Helmi, dalam acara bincang sehat Dr Oz Indonesia, yang diadakan di sela-sela peluncuran ‘Relawan Muda Jelajah Mobil Sehat CT Foundation’ di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/5/2015).
Prof Helmi melanjutkan, minuman soda susu jelas tidak bisa ‘mencuci’ paru-paru, termasuk paru-paru perokok. Jika soda disebut-sebut tak bisa memberikan fungsi ini, maka konsumsi susu dijelaskan Prof Helmi bisa sedikit membantu.
“Dari konsumsi susu, akan terbentuk lendir lebih banyak. Dengan mekanisme batuk, ini bisa membersihkan paru,” jelas Prof Helmi.
Meskipun demikian, tetap akan jauh lebih baik jika Anda bisa berhenti merokok secara total. Sebab selain dapat merusak paru-paru, kebiasaan buruk ini juga memberikan efek negatif pada risiko osteoporosis, sistem pencernaan, serta merusak otak dan ginjal.
Faktanya, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, hal ini hanyalah mitos belaka. Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.
“Sebenarnya itu mitos saja. Pada dasarnya mau minum soda, mau minum apa pun, kalau sudah punya sakit atau racun yang masuk ke dalam paru itu tidak bisa dibersihkan,” kata Agus ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menyatakan, bahwa yang terpenting adalah dengan menghentikan faktor risikonya yaitu berhenti merokok.
“Dengan berhenti merokok, bahan-bahan yang selama ini masuk juga berhenti. Tapi yang sudah masuk butuh waktu untuk dilepaskan.”
Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.
“Beberapa minggu, beberapa tahun, itu baru bisa,” ujarnya. Kondisi ini tergantung dari perokok itu sendiri.
Agus mengatakan, apabila perokok belum mengalami sakit, kandungan racun seperti karbondioksida bisa rilis dalam waktu 48 jam. Sementara untuk nikotin bisa bertahan hingga seminggu.
“Dengan berhenti saja secara teori. Terus kalau kita faktor risikonya polusi udara, ya hindari polusi udara. Jadi sejauh ini tidak ada,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta ini.
Selain itu, menurut Prof dr Helmi Balfas, SpTHT (K), dari Rumah Sakit SS Medika, Jakarta, hal ini hanyalah mitos belaka. Menurutnya informasi ini salah dan sebaiknya justru perokok tidak terlalu memercayai informasi semacam ini.
“Tentunya soda itu kalau ditelan ya tidak serta-merta akan sampai ke paru. Soda itu bukan deterjen,” tutur Prof Helmi, dalam acara bincang sehat Dr Oz Indonesia, yang diadakan di sela-sela peluncuran ‘Relawan Muda Jelajah Mobil Sehat CT Foundation’ di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/5/2015).
Prof Helmi melanjutkan, minuman soda susu jelas tidak bisa ‘mencuci’ paru-paru, termasuk paru-paru perokok. Jika soda disebut-sebut tak bisa memberikan fungsi ini, maka konsumsi susu dijelaskan Prof Helmi bisa sedikit membantu.
“Dari konsumsi susu, akan terbentuk lendir lebih banyak. Dengan mekanisme batuk, ini bisa membersihkan paru,” jelas Prof Helmi.
Meskipun demikian, tetap akan jauh lebih baik jika Anda bisa berhenti merokok secara total. Sebab selain dapat merusak paru-paru, kebiasaan buruk ini juga memberikan efek negatif pada risiko osteoporosis, sistem pencernaan, serta merusak otak dan ginjal.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, hal ini hanyalah mitos belaka. Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.
Rujukan
Halaman: 3728/6611