• (GFD-2020-8234) [Fakta atau Hoaks] Benarkah di Uang Baru Rp 75 Ribu Ada Gambar Baju Adat Cina?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 18/08/2020

    Berita


    Foto uang baru pecahan Rp 75 ribu yang dirilis oleh Bank Indonesia dalam rangka HUT ke-75 RI beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Namun, salah satu gambar bocah dengan baju adat suatu daerah dalam uang itu dilingkari dengan garis berwarna merah. Baju adat dalam lingkaran merah tersebut diklaim sebagai baju adat Cina.
    Di Facebook, foto beserta klaim itu dibagikan salah satunya oleh akun Didid Gaung, yakni pada 16 Agustus 2020. Akun ini memberikan narasi sebagai berikut:
    "Pemerintah saat ini benarkah ada mengeluarkan uang kertas Bank Indonesia dengan nominal pecahan uang bernilai 75 ribu dan ada yang tidak lazim karena di uang ini hanya ada baju adat Thiongkok China...Kumaha teh,kamana nyak Siliwangi...???"
    Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah direspons lebih dari 100 kali, dikomentari sebanyak 383 kali, dan dibagikan lebih dari 100 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Didid Gaung.
    Apa benar terdapat gambar baju adat Cina dalam uang baru Rp 75 ribu?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan tentang gambar baju adat dalam uang baru Rp 75 ribu itu dengan memasukkan kata kunci “pakaian adat uang 75 ribu” di mesin perambah Google. Hasilnya, ditemukan penjelasan bahwa tidak ada gambar pakaian adat Cina dalam uang baru Rp 75 ribu tersebut.
    Pakaian yang dikenakan seorang anak laki-laki bermahkota dengan hiasan yang menjuntai hingga telinga, yang dalam unggahan akun Didid Gaung diberi lingkaran merah, merupakan baju adat Suku Tidung yang tinggal di Kalimantan Utara. Suku Tidung merupakan sub Suku Dayak yang sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Islam.
    "Iya, betul, itu pakaian adat Suku Tidung," demikian penjelasan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur kepada KoranKaltim.com pada 17 Agustus 2020. Sementara anak laki-laki yang mengenakan pakaian adat Suku Tidung dalam uang tersebut merupakan salah satu murid SD Negeri 041 Tarakan, Kalimantan Utara.
    Gambar tangkapan layar berita KoranKaltim.com.
    Dilansir dari Detik.com, Sahabat Pandu Kalimantan Utara, Prayoga Bayu, juga menuturkan bahwa baju adat dalam uang baru itu, yang disebut sebagai baju adat Cina, adalah baju adat Suku Tidung. Sahabat Pandu adalah organisasi yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperkenalkan budaya lokal.
    "Itu baju adat asli Kalimantan Utara. Baju adat Tidung dari Suku Tidung. Sekarang jadi baju adat Provinsi Kalimantan Utara," kata Prayoga pada 18 Agustus 2020. Dia juga menjelaskan bahwa model dalam uang baru itu merupakan anak dari Tarakan. Anak tersebut dipotret oleh petugas Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sebagai model uang baru.
    Prayoga juga membantah narasi yang menyebut model tersebut orang Cina karena bermata sipit. Dia menjelaskan bahwa suku Tidung termasuk dalam suku Dayak. "Sebenarnya, Suku Tidung masuk ke dalam Suku Dayak Tidung, makanya sipit. Tapi, dalam sejarahnya, Suku Tidung tidak mau dibilang Suku Dayak karena juga Suku Tidung beragama Islam, tersebar di Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia," ujar Prayoga.
    Dikutip dari Bisnis.com, dalam informasi yang dirilis oleh BI, Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran. "Sesuai dengan tujuan pengeluaran Uang Peringatan adalah untuk memperingati HUT Kemerdekaan 75 Tahun RI, maka Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI akan dikeluarkan, diedarkan, dan mulai berlaku sebagai alat pembayaran yang sah tepat pada hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2020."
    Hal itu juga disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran uang tersebut secara virtual. "Uang ini secara resmi dikeluarkan sebagai alat pembayaran yang sah pada 17 Agustus 2020," kata Perry pada 17 Agustus 2020. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jumlah uang edisi khusus ini dirilis terbatas, yakni sebanyak 75 juta lembar.
    Berikut ini ciri-ciri Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, seperti dilansir dari laman resmi BI :
    - Bagian muka:
    1. Gambar utama pahlawan nasional Sukarno-Mohammad Hatta.
    2. Gambar bunga anggrek bulan yang di dalamnya berisi logo BI yang akan berubah warna dan memiliki efek gerak dinamis apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.
    3. Hasil cetak yang terasa kasar apabila diraba pada bagian gambar utama pahlawan, dan tulisan nominal tujuh puluh lima ribu rupiah pada sisi muka uang.
    4. Tanda air berupa gambar pahlawan nasional Sukarno dan Hatta serta electrotype berupa angka "75" yang dapat diterawang.
    5. Gambar saling isi (rectoverso) dari logo BI yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.
    6. Hasil cetak yang memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet berupa: 1) gambar pengibaran bendera pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945; 2) gambar motif songket yang berasal dari Sumatera Selatan; dan 3) jembatan Youtefa Papua.
    - Bagian belakang:
    1. Gambar anak Indonesia dengan pakaian adat daerah.
    2. Nomor seri yang meliputi tiga huruf dan angka.
    3. Hasil cetak yang terasa kasar apabila diraba pada bagian anak Indonesia, peta Indonesia dalam bola dunia, dan tulisan "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI TUJUH PULUH LIMA RIBU RUPIAH".
    4. Tanda air berupa gambar pahlawan nasional Sukarno dan Hatta serta electrotype berupa angka "75" yang dapat diterawang.
    5. Gambar saling isi (rectoverso) dari logo BI yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.
    6. Hasil cetak yang memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet berupa: 1) gambar motif tenun gringsing yang berasal dari Bali; 2) angka "75000"; 3) angka "75"; 4) bidang persegi empat yang berisi tulisan "NKRI"; dan 5) nomor seri yang meliputi tiga huruf dan enam angka.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa terdapat gambar baju adat Cina dalam uang baru Rp 75 ribu, keliru. Pakaian yang dikenakan seorang anak laki-laki bermahkota dengan hiasan yang menjuntai hingga telinga, yang diklaim sebagai baju adat Tiongkok, dalam uang baru tersebut merupakan pakaian adat Suku Tidung di Kalimantan Utara.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8233) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video Kembang Api Olimpiade Tokyo yang Akhirnya Dinyalakan di Gunung Fuji?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 18/08/2020

    Berita


    Video pendek yang memperlihatkan pertunjukan kembang api di depan sebuah gunung dengan puncak bersalju beredar di media sosial. Kembang api dalam video itu diklaim sebagai kembang api untuk upacara pembukaan Olimpiade Tokyo yang batal yang akhirnya dinyalakan di depan Gunung Fuji, Jepang.
    Di Facebook, video itu dibagikan salah satunya oleh akun Endang Poerbowati, yakni pada 14 Agustus 2020. Akun ini pun memberikan narasi sebagai berikut: “Kembang api untuk pembukaan Olimpiade di Tokyo yang dibatalkan karena pandemi covid-19, akhirnya dinyalakan di depan Gunung Fuji karena kembang api tidak bisa disimpan hingga tahun depan.”
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 15 ribu kali dan dibagikan lebih dari 500 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Endang Poerbowati.
    Apa benar video di atas merupakan video kembang api Olimpiade Tokyo yang akhirnya dinyalakan di Gunung Fuji?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim itu, Tim CekFakta Tempo mula-mula memasukkan kata kunci “Tokyo Olympic firework” ke kolom pencarian YouTube. Lewat cara ini, ditemukan video yang sama yang pernah dipublikasikan pada 1 Desember 2015 oleh kanal hiramu55bocaboca. Video itu berjudul "FWsim Mount Fuji Synchronized Fireworks Show2".
    Kanal tersebut memberikan keterangan dalam bahasa Jepang yang menyatakan bahwa video tersebut dibuat untuk memperingati didaftarkannya Gunung Fuji sebagai Warisan Budaya Dunia. Pertunjukan kembang api yang disertai musik dalam video itu merupakan hasil dari program simulasi komputer. Musik latar video itu berasal dari Philharmonia Orchestra/Riccardo Muti.
    “Ini adalah pekerjaan baru pertama dalam waktu satu tahun. Seperti karya sebelumnya, latar belakang didasarkan pada khayalan 'pertunjukan kembang api skala besar yang diadakan pada musim dingin di Danau Kawaguchi bekerja sama dengan Koperasi Perikanan Danau Kawaguchi, dalam rangka memperingati pendaftaran Gunung Fuji sebagai Warisan Budaya Dunia."
    Kanal hiramu55bocaboca memang mengkhususkan diri pada video-video pertunjukan kembang api. Seluruh videonya, termasuk yang berlatar belakang Gunung Fuji, dibuat dengan FWSim, sebuah aplikasi untuk menambahkan kembang api virtual dalam video atau membuat pertunjukan kembang api dengan musik favorit.
    Hingga kini, kanal hiramu55bocaboca telah mengunggah enam video yang mensikronisasi pertunjukan kembang api berlatar belakang Gunung Fuji dengan musik yang berbeda-beda. Video pertamanya, dirilis pada 5 November 2014 berjudul "FWsim Mount Fuji Synchronized Fireworks Show" dan video keenamnya, diunggah pada 16 Februari 2020, berjudul "FWsim Mount Fuji Synchronized Fireworks Show6 (Simulation)".
    Pelaksanaan Olimpiade Tokyo sendiri diumumkan ditunda hingga 23 Juli 2021 karena pandemi Covid-19. Sejumlah organisasi pemeriksa fakta, seperti BoomLive dan Associated Press, juga telah memverifikasi video tersebut dan menyatakannya sebagai video simulasi, bukan pertunjukan kembang api karena olimpiade yang batal.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan video kembang api Olimpiade Tokyo yang akhirnya dinyalakan di Gunung Fuji, Jepang, keliru. Video tersebut adalah video simulasi yang dibuat dengan program komputer oleh kanal hiramu55bocaboca yang ditujukan untuk memperingati didaftarkannya Gunung Fuji sebagai Warisan Budaya Dunia.
    IKA NINGTYAS
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8232) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video-video Ledakan dan Kebakaran di Dubai?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/08/2020

    Berita


    Akun Facebook Saddam Al Gantara membagikan empat video yang memperlihatkan peristiwa kebakaran hebat di sebuah wilayah perkotaan pada 13 Agustus 2020. Empat video itu diklaim sebagai video-video peristiwa ledakan dan kebakaran di Dubai, Uni Emirat Arab.
    "Innalilahi wa Inna ilaihi roji'un. Informasinya Dubai, terjadi ledakan atau kebakaran. Ya Allah SWT berikanlah keselamatan untuk saudara kami di Dubai. Aamiin Ya Rabbal Alamin," demikian narasi yang dibagikan oleh akun Saddam Al Gantara.
    Empat video itu sendiri menunjukkan peristiwa ledakan dan kebakaran yang direkam di berbagai tempat yang berbeda. Ada yang diambil dari jalanan, tangga stasiun kereta bawah tanah, atau lantai atas gedung. Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah dibagikan lebih dari 500 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Saddam Al Gantara.
    Apa benar video-video di atas adalah video-video peristiwa ledakan dan kebakaran di Dubai?

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, dari empat video tersebut, dua di antaranya memang merekam peristiwa kebakaran di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, dua video lainnya adalah video insiden yang terjadi di negara lain. Hasil ini diperoleh setelah Tempo memfragmentasi video-video itu menjadi sejumlah gambar dengantoolInVID, kemudian menelusurinya denganreverse image toolGoogle dan Yandex untuk mendapatkan jejak digital video-video itu.
    Berikut ini fakta atas empat video tersebut:

    Video ini pernah diunggah oleh kanal YouTube The Sun dan situs Khaleejtimes. Video itu berisi rekaman peristiwa meledaknya pipa minyak di sebuah jalan di Kairo, Mesir pada 15 Juli 2020. Ledakan ini terjadi setelah pipa minyak mentah pecah dan percikan api dari mobil-mobil yang lewat memicu kebakaran dahsyat. Sedikitnya 20 mobil terbakar dan 17 orang terluka. Menurut pihak berwenang, kebakaran besar itu terjadi setelah minyak dari pipa Shuqair-Mostorod di sebelah jalan raya yang sibuk di pinggiran Kairo bocor.
    ***

    Video rekaman CCTV ini pernah dimuat di situs media Inggris, Daily Mail, pada 27 Februari 2019. Namun, peristiwa dalam video itu bukan peristiwa ledakan di Dubai, melainkan kecelakaan kereta api di Mesir. Kereta tersebut menempuh perjalanan dari Alexandria menuju ibu kota Mesir, Kairo. Namun, kereta menabrak penyangga beton di Stasiun Ramses dan akhirnya meledak. Sedikitnya 25 orang tewas dan 47 orang luka-luka karena kecelakaan itu.
    ***

    Video ini pernah dimuat oleh situs media Inggris, BBC, pada 5 Agustus 2020. Video tersebut menunjukkan kebakaran yang terjadi sekitar pukul 18.30 di sebuah pasar di kawasan industri baru di Ajman, sekitar 50 kilometer dari Dubai. Pertahanan Sipil Ajman berhasil mengendalikan api sekitar pukul 21.00.
    ***

    Video ini juga merupakan video peristiwa kebakaran di Ajman pada 5 Agustus 2020. Video tersebut pernah dimuat di situs media Uni Emirat Arab, Gulf News.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video-video di atas adalah video peristiwa  ledakan  dan kebakaran di Dubai sebagian benar. Dari empat video tersebut, dua di antaranya memang menunjukkan peristiwa kebakaran yang terjadi di sebuah pasar di Ajman, Dubai, pada 5 Agustus lalu. Namun, dua video lainnya merupakan video peristiwa di Kairo, Mesir, yang menunjukkan kebakaran akibat pipa minyak yang bocor dan kecelakaan kereta api.
    IKA NINGTYAS
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8231) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Pengendara Motor Ini Terbakar Akibat HP di Joknya Meledak?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 14/08/2020

    Berita


    Foto-foto seorang pengendara dan sebuah motor yang terbakar di jalan beredar di media sosial. Menurut klaim yang menyertai foto-foto tersebut, pengendara dan motor itu terbakar akibathandphone(HP) yang berada di bawah jok meledak.
    Salah satu foto dari peristiwa tersebut diunggah oleh akun Facebook Hendrikus Kosat pada 12 Agustus 2020. Foto itu terdapat dalam gambar tangkapan layar status dari akun Facebook lain. “Kejadian beberapa menit yang lalu di KM 9 Kefa. Meledaknya motor akibat menaruh HP di jok motor,” demikian narasi yang tertulis dalam gambar tangkapan layar itu.
    Dua foto dari peristiwa yang sama dengan angle yang berbeda diunggah oleh akun Facebook As Phugell pada 12 Agustus 2020. Akun ini pun menulis narasi, “Kejadian beberapa menit yang lalu. Akibat menyimpan HP di dalam jok motor. Posisi keadaan membawa bensin 1 jerigen.”
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook As Phugell.
    Apa benar pengendara dan motor dalam foto-foto di atas terbakar akibat HP di bawah joknya meledak?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula memasukkan kata kunci “terbakar di Kefa” dalam mesin pencari Google. Hasilnya, ditemukan informasi bahwa peristiwa tersebut merupakan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.
    Beberapa video peristiwa itu pernah diunggah oleh sejumlah kanal di YouTube. Salah satunya adalah kanal Adipapa Laa. Kanal ini mengunggah video peristiwa tersebut pada 12 Agustus 2020 dengan judul “Laka Lantas Di TTU Berujung Kebakaran Hingga Seorang PNS Merenggut Nyawa”.
    Dalam keterangan video itu, disebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi di Jalan El Tari Kilometer 9 Jurusan Kefamenanu-Kupang pada 12 Agustus 2020. Kecelakaan ini menimpa Degonsa Kolo, pegawai Puskesmas Noemuti, yang harus kehilangan nyawanya lantaran tubuhnya hangus terbakar.
    Korban yang mengendarai motor dari arah Kefamenanu menuju Noemuti ini diduga menabrak bagian belakang dump truck yang sedang parkir. Motor yang dikendarai korban pun meledak dan terbakar. Degonsa meninggal dunia di tempat karena seluruh tubuhnya hangus terbakar.
    Video serupa pernah diunggah oleh kanal YouTube KompasTV Kupang pada 12 Agustus 2020 dengan judul “Pegawai Puskesmas di TTU Hangus Terbakar Akibat Lakalantas”. Dilansir dari Kompas.com, korban kecelakaan lalu lintas itu, Degonsa Kolo, tewas dengan tubuh hangus terbakar bersama motor yang dikendarainya di jalan raya kilometer 9 Jurusan Kupang, Desa Niola, Kecamatan Bikomi Selatan, TTU.
    "Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 08.00 WITA," ujar Kapolres TTU Ajun Komisaris Besar Nelson Filipe Diaz Quintas. Menurut Nelson, seorang saksi mata bernama Paulus Farmasi, 29 tahun, bercerita bahwa, sebelum terbakar, ia sempat mendengar motor yang dikendarai Degonsa terjatuh di aspal.
    Ketika itu, Paulus sedang mengemudikan truk dari arah Kefamenanu menuju Noemuti. Saat melewati jalan raya kilometer 9 Jurusan Kupang, Paulus turun dari truknya beberapa saat untuk buang air kecil. Setelah itu, Paulus naik kembali ke truknya untuk melanjutkan perjalanan.
    Paulus juga melihat di arah depan banyak truk yang sedang memuat pasir. "Tiba-tiba terdengar bunyi gesek di belakang mobil saksi (Paulus). Lalu, saksi turun dari mobilnya dan melihat ada orang jatuh dari motor dan motor langsung terbakar," ujar Nelson.
    Melihat itu, Paulus ketakutan dan meneruskan perjalanannya. "Saksi takut karena berada di TKP sendirian," kata Nelson. Setelah itu, Paulus melapor ke Polsek Noemuti. Saat ini, kata Nelson, jenazah Degonsa telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu.
    HP di bawah jok motor
    Dilansir dari Kompas.com, Kepala Cabang Yamaha Permata Motor Kebayoran Lama, Rendy Arrie, menjelaskan bahwa meledaknya HP yang disimpan di bawah jok motor bisa saja terjadi. Pasalnya, dalam kondisi normal di luar ruangan saja, yang suhunya sekitar 31-33 derajat celcius, HP sering mengalami overheat.
    “Bisa saja terjadi jika ditaruh dalam bagasi, karena mesin motor sedang panas,” ujar Rendy. Belum lagi jika motor dalam posisi tidak bergerak, seperti di kemacetan. Suhu dalam bagasi bisa saja bertambah karena merupakan ruangan tertutup.
    Rendy menambahkan, ada beberapa faktor yang membuat kebiasaan seperti itu sulit dihindari oleh para pengemudi motor. “Misal, dalam kondisi hujan, biasanya pengemudi akan menaruh barang-barang berharganya di dalam bagasi motor agar tidak basah,” katanya.
    Jika memang pengemudi terpaksa menaruh HP di dalam bagasi, sebaiknya pastikan alat komunikasi tersebut dalam keadaan mati. “Untuk berjaga-jaga, sebaiknya matikan daya HP. Serta alasi HP dengan plastik atau kain untuk mengurangi panas yang dihasilkan oleh mesin motor,” katanya.
    Menurut anggota Tim Riset Motor Listrik Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Yoga Uta Nugraha, pada dasarnya, munculnya api atau ledakan disebabkan oleh adanya tiga komponen penyusun, yakni oksigen, panas, dan bahan bakar. "Di motor, tentu ada bahan bakar. Ada juga oksigen karena pasti ada udara," kata Yoga seperti dikutip dari JPNN.
    Ponsel, terutama smartphone, yang tersambung dengan internet rentan menimbulkan panas. Jika ponsel diletakkan di udara terbuka, panas yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. Berbeda ketika ditempatkan di bawah jok, panas yang dihasilkan bakal lebih tinggi. Pertama, ponsel tidak berada di udara terbuka. Kedua, di bawah jok, khususnya motor matik, terdapat mesin. "Ponsel bisa mengalami panas berlebih dan berpotensi menimbulkan ledakan pada baterai," ujar Yoga.
    Ledakan itu pun bisa mengakibatkan dua kemungkinan. Pertama, baterai meledak dan menyulut ledakan pada bagian bawah jok. Kedua, panas yang tinggi plus oksigen yang cukup serta bahan bakar menimbulkan ledakan. Karena itu, Yoga menyarankan untuk menghindari meletakkan ponsel di jok. Jika memang terpaksa, karena hujan atau faktor lainnya, ponsel harus dalam kondisi flight mode atau nonaktif.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa pengendara motor dalam foto-foto di atas terbakar akibat HP di bawah joknya meledak, keliru. Pengendara motor itu terbakar setelah menabrak bagian belakang sebuah dump truck yang sedang parkir. Meskipun begitu, ponsel terutama smartphone yang tersambung dengan internet rentan menimbulkan panas. Jika diletakkan di bawah motor, ponsel bisa mengalami panas berlebih dan berpotensi menimbulkan ledakan pada baterai.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan