• (GFD-2022-9257) [SALAH] MS Glow Indonesia Bagikan Uang Tunai Tanpa Diundi

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita

    “KAMI DARI PIHAK PENYELENGGARA. MS GLOW INDONESIA. MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS KEBERUNTUNGANNYA ANDA TERPILIH SEBAGAI PEMENANG TAMPA DIUNDIH & BERKESEMPATAN MENDAPATKAN HADIAH UANG TUNAI SENILAI Rp.85.000.000.- Juta PEMENANG DIWAJIBKAN MENGISI DATA DIRI SESUAI DIBAWAH INI :
    ??CODE ID PEMENANG :
    ??NAMA LENGKAP ::
    ??FOTO BUKU REKENING:
    ??DI KIRIM FOTO KTP, DAN FOTO BUKU REK KE WA KAMI :
    BAGI PEMENANG YG TIDAK BISA MELENGKAPI DI ANGGAP GUGUR
    TERIMA KASIH.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi melalui aplikasi pesan WhatsApp dengan klaim bahwa MS Glow Indonesia mengadakan giveaway tanpa diundi dengan membagikan uang tunai sebesar 85 juta rupiah. Dalam pesan yang beredar tersebut calon pemenang dimintai nama lengkap, foto buku rekening, hingga foto KTP. Diketahui MS Glow merupakan brand produk kecantikan seperti skincare, bodycare dan kosmetik.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada informasi resmi yang diumumkan pihak MS Glow baik melalui website ataupun media sosial mereka terkait give away uang tunai tanpa diundi sebesar 85 juta rupiah. Perlu diketahui bahwa pihak MS Glow selalu aktif menggunakan media sosialnya dalam mengumumkan give away yang mereka adakan dan tersimpan pada highlight profil Instagramnya. Medcom.id telah mengonfirmasi bahwa informasi yang beredar tersebut tidak valid.

    Dengan demikian klaim MS Glow Indonesia Bagikan Uang Tunai Tanpa Diundi merupakan hoaks dengan kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Fathia IS.

    Beredar informasi yang beredar melalui pesan WhatsApp yang mengklaim MS Glow Indonesia mengadakan giveaway sebesar 85 juta rupiah. Klaim tersebut salah, faktanya tidak ada pernyataan resmi yang valid dari pihak MS Glow terkait informasi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9256) [SALAH] Video “pihak PLN korupsi, boros, harap perhatikan ini isi token 50.000 yang masuk cuma 3.600”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita

    Akun TikTok putra tasbih (tiktok.com/@omensangpenguasa) pada 11 Februari 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seseorang yang sedang melakukan pengisian ulang token listrik dengan narasi sebagai berikut:

    “#pln #korupsi #boros #pihak pln harap perhatikan ini isi token knp begini..”

    Di video tersebut terdapat narasi : “isi token 50 ribu yg masuk cm 3600” dan “pihak pln tolong perhatikan”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pengisian token listrik prabayar PLN 50.000 hanya mendapatkan 3.600 merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, tidak seperti membeli pulsa telepon selular, pengisian token listrik prabayar PLN dikonversikan ke dalam kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal rupiah.

    Dilansir dari Kompas dan Detik, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengungkapkan jika angka yang terdapat di kWh meter besarannya bukanlah rupiah, melainkan kWh (kilowatt hour).

    “Sehingga pembelian token oleh pelanggan akan dikonversikan ke dalam kWh sesuai Tarif Tenaga Listrik yang berlaku. Hal ini berbeda dengan pembelian pulsa telepon seluler,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).

    Dalam pembelian token listrik, imbuhnya, selain ada biaya listrik, juga terdapat biaya lain, yakni Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang besarannya bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat, yaitu antara 3-10 persen. Serta terdapat biaya lain yakni biaya meterai Rp 10.000 (jika transaksi lebih dari Rp 5 juta) serta adanya administrasi bank.

    Adapun ketika membeli pulsa listrik dengan nominal tertentu maka nominal yang tertera dalam alat kWh meter besarannya tidak sama dengan nominal rupiah yang dibeli karena yang tertera adalah nilai kWh yang dihitung berdasarkan harga token, PPJ dan tarif dasar listrik.

    “Jadi, ketika masyarakat membeli token listrik dalam nominal rupiah tertentu, tak usah panik jika angka yang tertera di kWh meter akan berbeda,” pungkasnya.

    Kesimpulan

    Tidak seperti membeli pulsa telepon selular, pengisian token listrik prabayar PLN dikonversikan ke dalam kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal rupiah.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9255) Keliru, Asap Putih dari Pesawat adalah Chemtrail yang Sebarkan Virus dan Senjata Biologi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita


    Sejumlah unggahan tentang chemtrail yang membombardir Jakarta, Bandung dan Pulau Jawa, kembali banyak dibagikan dalam sepekan terakhir. Chemtrail itu diklaim menyebabkan warga sakit flu, demam hingga mengaitkannya sebagai senjata biologi. 
    Unggahan tersebut terdiri dari sejumlah video yang menampakkan jejak asap putih yang ditinggalkan oleh pesawat. “Hati² dengan hujan virus baru,” tulis salah satu akun Facebook yang membagikan unggahan itu pada 20 Februari 2022. 
    Unggahan teks lain menyebar dengan narasi, “Banyak pesawat yang lewat emang sengaja menyebar racun chemtrail. Gejala keracunan chemtrail demam, badan linu, batuk, flu, diare, badan gatal gatal dll.” 
    “Perlu diketahui Chemtrail adalah cara penyebaran virus atau senjata Biologi lewat udara. Pernah mendengar langsung dari ahli pesawat. Bahwa ketinggian pesawat kurang atau dibawah 10.000 kaki tak pernah mengeluarkan asap. Kecuali Chemtrail,” tulis akun lainnya.
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim asap putih dari pesawat adalah chemtrail yang sebarkan virus dan senjata biologi

    Hasil Cek Fakta


    Narasi mengenai chemtrail telah menjadi teori konspirasi di berbagai belahan dunia, jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Konspirasi umum yang beredar di media sosial bahwa chemtrail adalah bentuk operasi rahasia yang menginjeksikan bahan kimia berbahaya di udara melalui pesawat dengan cara membentuk gumpalan.  
    Saat dunia dilanda pandemi, teori konspirasi kemudian menghubungkan bahwa virus penyebab Covid-19 disebarkan sengaja melalui chemtrail. Bahkan beberapa foto dikaitkan dengan penyebaran varian Omicron. Dalam artikel ini, Tempo pernah membantah bahwa foto-foto yang dibagikan di media sosial adalah chemtrail untuk menyebarkan varian omicron. 
    Menurut Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Urip Haryoko, jejak asap putih yang ditinggalkan pesawat sebenarnya adalah condensation trails atau sering disingkat sebagai contrails. Contrails adalah fenomena yang terjadi di udara akibat emisi dari mesin jet pesawat terbang yang bertemu dengan udara pada temperatur yang sangat rendah. 
    Proses pembentukan contrails diinisiasi oleh emisi uap air pada temperatur tinggi dari mesin jet pesawat terbang yang dengan cepat bertemu dengan udara pada temperatur yang sangat rendah. Pertemuan ini berturut-turut dilanjutkan dengan proses kondensasi (perubahan uap air menjadi air) dan proses sublimasi (air menjadi kristal es). 
    “Proses ini dapat disetarakan dengan proses pembentukan awan,” Ujar Urip, dikutip dari laman BMKG.
    Urip menyebut bahwa hingga hari ini belum ada laporan resmi atau publikasi ilmiah yang menyebut dampak buruk contrails. Salah satu kajian juga menunjukkan klaim bahwa chemtrail mengandung zat berbahaya juga tidak benar. 
    Penelitian, kata Urip, juga menunjukkan, mustahil bagi virus hidup di ketinggian tertentu. Sebab proses pembentukan unsur patogen (berbahaya) dari virus SARS-CoV-2 berkurang pada lokasi dengan elevasi tinggi. 
    “Hal ini disebabkan karena virus tidak dapat bertahan lama pada lingkungan seperti ini karena minimnya lapisan oksigen. Contrails biasanya nampak pada ketinggian 7.000 meter sampai dengan 13.000 meter dengan lapisan oksigen yang sangat tipis,” ungkap Urip
    Demikian juga dengan keberadaan sinar ultraviolet (UV) di udara dapat mematikan virus SARS-CoV-2  sehingga tidak dapat menyebar secara luas dan sampai ke permukaan.
    Tempo pernah membantah bahwa asap putih yang ditinggalkan oleh pesawat adalah chemtrail dalam artikel ini.
    Ahli Ilmu Iklim dan Teknologi Energi dari Harvard School of Engineering and Applied Sciences, David Keith menulis,  jika ada contrails pesawat "terlihat berbeda" atau "berperilaku aneh" pertimbangkan bahwa jejak kondensasi pesawat biasa (contrails) terkadang tahan lama dan tampilannya dapat berubah tiba-tiba di sepanjang jalur penerbangan saat pesawat terbang melalui daerah dengan suhu yang berbeda dan kelembaban. 
    “Ini dipahami dengan baik dan telah ditunjukkan oleh pengamatan di lapangan dan oleh penelitian ilmiah yang dilakukan oleh ribuan orang selama beberapa dekade.”
    Menurut Keith, jika memang ada program skala besar yang membuang material dari pesawat pada skala yang dijelaskan, harus ada program operasi yang besar untuk memproduksi, memuat dan menyebarkan material. 
    “Itu akan membutuhkan ribuan atau mungkin puluhan ribu orang. Akan sangat sulit untuk merahasiakan program seperti itu karena akan sangat mudah bagi satu orang dalam program untuk mengungkapkannya menggunakan dokumen yang bocor, foto, atau perangkat keras yang sebenarnya,” tulis Keith dalam laman David Keith’s Research Group.  
    Apalagi, jika program tersebut dimaksudkan untuk merugikan sesama warganya—seperti yang dituduhkan oleh orang-orang yang percaya pada konspirasi chemtrails—maka orang-orang yang bekerja dalam program tersebut akan memiliki motivasi pribadi yang sangat kuat untuk mengungkapkannya.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan berbagai narasi yang menghubungkan bahwa asap putih yang ditinggalkan pesawat adalah chemtrail yang menimbulkan flu, demam dan senjata biologi adalah keliru. 
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2022-9254) [SALAH] Foto “suami istri tewas gantung diri di Jembatan Sungai Kalundang”

    Sumber: Media Daring
    Tanggal publish: 23/02/2022

    Berita

    “Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji’un 😭….Tak Sanggup Menahan Beban Hidup, Sepasang Suami Istri G4ntung Diri Diatas Sungai

    Sepasang suami istri ditemukan tewas gantung diri di Jembatan Sungai Kalundang, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhan Batu, pada Sabtu pagi.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah artikel dengan narasi bahwa sepasang suami istri ditemukan tewas gantung diri. Adapun nama korban bernama Herman Ginting (58) dan istrinya Sarinah (56), warga Dusun Tasik Dua, Desa Pasir Tuntung, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhan batu Selatan. Artikel juga disertai foto pasangan suami istri dengan baju biru dan hijau tergantung di pohon yang berada di atas sungai.

    Berdasarkan penelusuran, artikel ini termasuk dalam hoaks kategori konteks yang salah. Dilansir melalui Kompas.com , terdapat luka sayatan di leher jasad suami istri, Herman Ginting (58) dan Sarinah (56), yang tergantung di Jembatan Sei Kalundang, Susun Aek Nauli, Labuhanbatu, Sabtu (2/11/2019). Hal itu diketahui dari hasil visum di RSUD Rantauprapat. Pada jasad kedua korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kematian karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

    Terkait foto yang dipasang dalam artikel tersebut, diketahui dari palingseru.com pasangan suami istri yang memakai baju biru dan hijau tersebut adalah jasad pasangan suami istri Meseno (52) dan Siti Nafiah (51). Aksi gantung diri di atas sungai yang dilakukan pasangan suami istri (Pasutri) asal Blitar tersebut diduga bermotif perselingkuhan.

    Dugaan perselingkuhan warga Dusun Wonorejo Desa Slemanan Kec Udanawu ini diamini oleh anak-anaknya. Salah satunya Inaliyati dan suaminya, Agus Saifudin. Agus Saifudin mengaku sudah mengetahui niatan sang mertua untuk meninggal bersama-sama dengan istrinya.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    BUKAN foto suami istri yang tewas tergantung di Jembatan Sungai Kalundang, Labuhan Batu. Foto itu adalah foto pasangan suami istri bunuh diri di Blitar.

    Rujukan