• (GFD-2023-11631) [SALAH] TAK TERIMA BAPAKNYA DIKATAIN FIRAU, GIBRAN LAYANGKAN 5 TUNTUTAN HUKUM !! CAK NUN LANGSNG KEJANG²

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita

    Akun Youtube JENDELA NUSANTARA mengunggah video dengan judul “TAK TERIMA BAPAKNYA DIKATAIN FIRAU, GIBRAN LAYANGKAN 5 TUNTUTAN HUKUM !! CAK NUN LANGSNG KEJANG²” pada tanggal 21 Januari 2023. Dalam video yang diunggah disebutkan bahwa Gibran sedang mencari orang yang menghina Jokowi dan apa yang dilakukan oleh Gibran agar membuat Cak Nun disertai dengan cuplikan wawancara Gibran, dan video Cak Nun.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang diunggah tersebut merupakan cuplikan beberapa video yang diedit disertai dengan narasi yang salah. Video pertama yang ditampilkan adalah video wawancara Gibran yang diunggah oleh KOMPAS TV pada tanggal 24 Agustus 2021 dengan judul: “Muncul Mural Kritik Pemerintah di Solo, Gibran: Siapa yang Bikin Silahkan Ketemu Saya”.

    Video lain yang diunggah adalah video klarifikasi atas pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun dalam salah satu acara Maiyahan Kenduri Cinta. Video tersebut diunggah akun Youtube resmi CakNun.com yang pada tanggal 17 Januari 2023 dengan judul “Mbah Nun Kesambet”.

    Setelah ramai diperbincangkan warganet, Gibran dimintai pendapat terkait cuplikan video mengenai ceramah Cak Nun tersebut. Dilansir dari republika.co.id Gibran menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak tersinggung akan pernyataan tersebut dan pihaknya sudah memaafkan Cak Nun.

    Kesimpulan

    Konten yang dimanipulasi. Faktanya, Gibran menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak tersinggung atas pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun dan pihaknya sudah memaafkan Cak Nun.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11630) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Berisi Penculikan dan Pembunuhan Anak dengan Diambil Organ Dalamnya di Depok

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Oktober 2018.
    Berikut isi postingannya:
    “Foto dari Babinsa Depok terlaot korban penculikan dan pembunuhan target anak2 umut 3-5 tahun. Korban diambil organ tubuhnya. Korban anak warga depok pelaku sdh tertangkap 2 hari lalu warga Cibinong laki-laki dan perempuan.
    Korban lainnya 3 anak diambil organ jantung dan mata. Kita tetap waspada jaga anak cucu di rumah dan sekolahan. Info ini bukan hoax. Langsung dr petugas Babinsa saat patroli di komplek rumah tadi malam."
    Lalu benarkah pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan dari Humas Polri yang diunggah di akun Twitter @DivHumas_Polri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Polri menjelaskan bahwa pesan berantai yang beredar tidak benar.
    "Beredarnya informasi di medsos terkait penculikan dan pembunuhan terhadap anak di bawah umur yang diambil organ dalamnya di wilayah Depok, Jabar adalah hoaks atau tidak benar.
    Faktanya setelah diklarifikasi ke Kepolisian setempat informasi tersebut tidak benar bahkan informasi tersebut meresahkan masyarakat."
    Selain itu pada tahun 2018 hoaks serupa juga pernah muncul. Hoaks ini dibantah oleh Dandim 0508/Depok Letkol. Inf. R . Iskandarmanto.
    "Tidak benar, saya sudah cek tidak ada dan sudah dikonfirmasi ke Polres juga," ujar Iskandarmoto dalam artikel Jawapos.com berjudul "Hoax! Viral Pesan WA Penculikan Anak dan Diambil Organ Tubuh" yang tayang pada 24 Oktober 2018.

    Kesimpulan


    Pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11629) Keliru, Wanita yang Diklaim Sebagai Penculik Anak di Pandeglang

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Sebuah video dibagikan dengan narasi bahwa wanita yang diamankan tersebut adalah penculik anak di daerah Pandeglang. Di Facebook, video tersebut memperlihatkan kerumunan warga mengamankan seorang wanita.

    Di Facebook, video berdurasi 30 detik itu dibagikan pada 23 Januari 2023. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 2.200 kali dan mendapat 19 komentar. Apa benar ini video warga menangkap wanita penculik anak di Pandeglang?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. Hasilnya, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho memastikan wanita yang diamankan warga dalam video tersebut bukanlah pelaku penculikan anak.
    Peristiwa dalam video tersebut terjadi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang pada Senin siang, 23 Januari 2023. Polres Metro Tangerang Kota memastikan wanita tersebut bukan seorang penculik anak seperti yang diduga oleh warga.
    “Berdasarkan hasil pemeriksaan, terduga pelaku tersebut tidak terbukti melakukan tindak pidana penculikan,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Selasa 24 Januari 2023, seperti dilansir dari radarbanten.co.id.
    Menurut Zain, wanita itu sempat mengaku 'diutus malaikat' untuk datang ke Desa Mekarjaya, Sepatan, Kabupaten Tangerang. Zain menuturkan wanita itu bernama Iroh Huraeroh, warga Kampung Cimanuk Pandeglang, Banten. Awalnya Iroh mendatangi sebuah rumah di Desa Mekarjaya untuk melakukan silaturahmi.
    Kemudian Iroh sempat terlibat cekcok setelah diusir pemilik rumah yang tidak mengenalnya. Tak lama kemudian, Iroh diamankan oleh kepolisian.
    "Tidak lama kemudian piket Reskrim Polsek Sepatan datang ke TKP dan mengamankan perempuan tersebut dan dibawa ke Polsek Sepatan," kata Zain kepada Detik.com.
    Dilansir dari Kompas.com, kata Zain, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Iroh memiliki gangguan kejiwaan dan diserahkan oleh pihak kepolisian ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, guna menjalani pembinaan.
    "Yang bersangkutan saat ini masih di Polsek Sepatan, setelah dilakukan pemeriksaan akan kita serahkan ke Dinsos Kabupaten Tangerang," kata Zain.
    Sebelumnya, seorang warga setempat Aan menjelaskan, dugaan Iroh akan melakukan penculikan terhadap anak itu berawal ketika ia masuk ke dalam salah satu rumah seorang warga.
    Wanita tak dikenal diduga itu membawa dua buah tas berukuran sedang pada sekitar pukul 12.00 WIB, Senin. Anehnya, saat hendak dihampiri, wanita tersebut justru lari meninggalkan lokasi rumah awal yang didatanginya.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, wanita yang diklaim penculik anak di Pandeglang adalah keliru. 
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho memastikan wanita yang diamankan warga dalam video tersebut bukanlah pelaku penculikan anak. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa wanita itu memiliki gangguan kejiwaan sehingga diserahkan oleh pihak kepolisian ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, guna menjalani pembinaan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11628) Menyesatkan, Video dengan Klaim Teknologi Rahim Buatan untuk Program Bayi Tabung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Sebuah video pendek diunggah sebuah akun di Facebook dengan klaim teknologi rahim buatan yang tengah dikembangkan untuk program bayi tabung.
    Video tersebut diberi judul “Sekarang punya anak tak perlu repot-repot hamil lagi!”. Di dalamnya memperlihatkan ribuan janin yang ditempatkan dalam tabung-tabung kaca yang dilengkapi dengan selang penghubung dan alat monitor.
    Janin-janin itu diklaim sebagai bagian pengembangan sistem kecerdasan buatan oleh tim peneliti Tiongkok, untuk merawat embrio dalam rahim buatan. Sistem ini bahkan dapat menentukan kualitas embrio berdasarkan potensi kecerdasan dan perkembangannya.

    Benarkah klaim video yang diunggah pada 2 Desember 2022 tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa isi video tersebut adalah potongan video animasi yang pernah diunggah akun YouTube Imagination pada 12 Oktober 2020 dengan judul “A CRISPR Baby Future”. 
    Keterangan dalam video itu menjelaskan bahwa film itu adalah imajinasi tentang CRISPR atau teknologi membuat bayi di masa depan. Artinya, tayangan tersebut tidak menunjukkan teknologi yang saat ini ada atau perusahaan yang sudah ada.  

    Dikutip dari artikel Cek Fakta USA Today, Guid Oei, seorang ginekolog dan profesor di Universitas Teknologi Eindhoven, mengatakan teknologi dalam video tersebut saat ini belum ada.
    "Ilmu modern masih jauh dari dunia yang ditampilkan dalam film," kata Oei, yang meneliti teknologi rahim buatan, kepada USA TODAY melalui email. "Dengan teknologi saat ini, tidak mungkin melahirkan bayi dalam rahim buatan."
    Dilansir dari AFP, para ilmuwan telah mencoba menciptakan rahim buatan yang dapat membantu bayi prematur, namun keberhasilannya terbatas pada hewan, seperti percobaan pada domba. 
    Pada Oktober 2019, para peneliti di Belanda menerima hibah Uni Eropa senilai 2,9 juta euro ($3,1 juta) untuk mengembangkan prototipe rahim buatan untuk membantu bayi prematur tumbuh di luar rahim. Pada Oktober 2021, laporan itu memprediksi bahwa "rahim buatan–inkubator 2.0–akan menjadi kenyataan dalam kurun waktu 10 tahun".
    Profesor Guid Oei, yang juga menggagas proyek penelitian teknologi rahim buatan, sekali lagi menegaskan, bahwa saat ini belum ada pekerjaan yang dilakukan di mana pun di dunia tentang rahim buatan seperti yang diusulkan dalam film animasi tersebut.
    "Film animasi menyatakan bahwa perkembangan bayi terjadi sepenuhnya di luar tubuh wanita. Ini jauh dari kemungkinan secara ilmiah," ujarnya kepada AFP, 9 Januari 2023.
    "Apa yang kami kerjakan di Eindhoven, sebagai pemimpin proyek konsorsium Eropa, dan apa yang juga dikerjakan oleh sejumlah tim penelitian ilmiah lainnya di Amerika dan Australia, adalah pengembangan versi inkubator yang lebih baik untuk anak-anak yang sangat prematur, " kata Oei.
    Menurutnya, ektogenesis total, yang menjadi inti dari film animasi, masih murni fiksi ilmiah.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan video dengan klaim sekarang punya anak tak perlu repot-repot hamil adalah menyesatkan.
    Video tersebut merupakan video animasi ilmiah hasil imajinasi tentang teknologi rahim buatan di masa depan. Namun untuk saat ini, belum ada teknologi yang dikembangkan untuk tujuan tersebut.  

    Rujukan