• (GFD-2022-9408) Keliru, Video Rusia Memulai Pertempuran dengan Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/03/2022

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan suasana pertempuran yang melibatkan pesawat tempur dengan artileri roket beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim bahwa Rusia memulai pertempuran dengan Ukraina.
    Di Facebook, video berdurasi 33 detik tersebut dibagikan akun ini pada 10 Maret 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “Russia opens a fight with Ukraine”.
    Video ini beredar di tengah memanasnya konflik Rusia dan Ukraina. Apa benar ini video saat Rusia memulai pertempuran dengan Ukraina?
    Tangkapan layar unggahan video yang diklaim Video Rusia Memulai Pertempuran dengan Ukraina

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menggunakan tool InVid. Selanjutnya jejak digital video tersebut ditelusuri dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, video tersebut merupakan simulasi video game perang bernama Arma 3.
    Video yang identik pernah dimuat ke Youtube oleh kanal Compared Comparison pada 24 Februari 2022 dengan judul “ Fighter Aircraft attack C-RAM - Phalanx CIWS - Military Simulation - ArmA 3   #Shorts ”.
    Video yang identik dengan judul yang sama juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal A2 MOTIVATION{ARVIND ARORA FAN} PADA 3 Maret 2022.
    Selanjutnya pada 4 Maret 2022 video yang sama juga diunggah ke Youtube oleh kanal THE VILLAGE VAZHKAI CHANNEL dengan judul, “ Fighter Aircraft attack C-RAM - Phalanx CIWS - Military ”.
    Dilansir dari Thegamer.com, Pengembang simulator mendesak agar penyebaran cuplikan video game dengan klaim sebagai konflik di Ukraina segera dihentikan.
    Lingkungan dalam video game seringkali tidak dapat dibedakan dari dunia nyata. Sebagian besar waktu, realisme dalam game adalah hal yang baik.
    Namun, ketika digunakan untuk membodohi orang agar berpikir bahwa cuplikan dari sebuah game adalah sesuatu yang nyata, itu jelas bukan tujuannya. 
    Sejumlah orang telah menggunakan klip video game untuk membodohi orang lain agar percaya bahwa itu merupakan invasi Rusia ke Ukraina.
    “Sangat penting untuk menghindari menghasilkan gambar yang dapat disalahartikan dan berpotensi membahayakan nyawa,” bunyi pernyataan dari Eagle Dynamics. “Berita palsu seperti ini terlalu serius untuk dibiarkan begitu saja dan perlu disebarluaskan oleh Anda yang tahu apa yang harus dicari.”
    Ini juga bukan pertama kalinya Arma 3 digunakan untuk hal semacam ini. Sebuah klip dari permainan itu bahkan digunakan di jaringan berita India tahun lalu dalam upaya untuk meyakinkan pemirsa bahwa tentara Pakistan membantu Taliban.
    Informasi yang salah yang berfokus pada invasi Rusia ke Ukraina membanjiri percakapan media sosial pada hari Kamis (24 Februari 2022), dari konspirasi pro-Kremlin yang menyebar di Telegram hingga video yang digambarkan sebagai serangan langsung yang berkembang di platform game Facebook.
    Dilansir dari situs berita  Bloomberg.com, video teratas di Facebook Gaming digambarkan sebagai cuplikan serangan langsung di Ukraina oleh Rusia, beberapa dilengkapi dengan spanduk “breaking news”. Tapi klip tersebut sebenarnya adalah gameplay dari video game bertema militer Arma 3.
    “Menanggapi konflik militer yang sedang berlangsung di Ukraina, kami telah membentuk Pusat Operasi Khusus untuk merespons secara real time,” Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan Meta, mengatakan di Twitter, menambahkan bahwa pusat tersebut akan dikelola dengan penutur asli.
    Pada hari Kamis, layanan tersebut dibanjiri oleh lebih dari 90 video Arma 3 dengan judul yang merujuk pada krisis di Ukraina -- beberapa di antaranya ditayangkan langsung selama delapan jam.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim Rusia memulai pertempuran dengan Ukraina,keliru. Klip tersebut merupakan simulasi peperangan yang dibuat oleh perusahaan pengembang video game militer bernama Arma 3.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2022-9407) [SALAH] Akun Whatsapp Mengatasnamakan BRI Guna Melakukan Perubahan Tarif Transfer

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 11/03/2022

    Berita

    Beredar akun Whatsapp yang mengatasnamakan bank BRI. Akun tersebut pertama kali menghubungi dengan cara menelepon melalui Whatsapp guna memberikan informasi serta pengarahan kepada customer untuk melakukan perubahan tarif transfer antar bank maupun sesama bank.

    tarif BRI
    Perubahan tarif BRI
    Perubahan tarif transfer bank BRI jadi RP 150.000
    Perubahan tarif transfer bank BRI jadi Rp 150.000
    Perusahaan tarif transfer Bank BRI jadi rp. 150.000
    Perubahan tarik transfer bank BRI jadi Rp 150.000
    perubahan tarif transfer bank bri jadi 150.000

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran dengan cara mengkonfirmasi langsung melalui Direct Message Instagramnya, akun Whatsapp bank BRI dengan nomor +1(6281)212-1112 ternyata bukanlah resmi milik bank BRI.

    Melalui akun Instagram resmi @bankbri_id, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung mempercayai akun-akun yang mengatasnamakan bank BRI, semua akun resmi bank BRI terdapat tanda centang biru (verified).

    “Hati-hati Sobat BRI, jangan sampai tergocek. Selalu ingat dan pastikan kamu hanya mengikuti akun resmi BRI yang bercentang biru, ya”.

    Selain itu, akun Whatsapp resmi milik bank BRI adalah dengan nomor +62 812-1214-017 dengan layanan chat yang terhubung dan dilayani secara langsung oleh Admin BRI tanpa menghubungi via panggilan Whatsapp.

    Dengan demikian, akun Whatsapp tersebut adalah palsu bukan resmi dari bank BRI. Sehingga masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Bukan akun resmi milik BRI, semua akun resmi bank BRI terdapat tanda centang biru (verified). Dan layanan chat Whatsapp yang terhubung dilayani secara langsung oleh Admin BRI tanpa menghubungi via panggilan Whatsapp.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9406) Sebagian Benar, Video yang Diklaim perang Rusia Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/03/2022

    Berita


    Video hampir 10 menit yang diklaim perang Ukraina versus Rusia, dibagikan oleh salah satu akun Facebook, Kamis 10 Maret 2022. Video ini telah ditonton hampir 3 ribu kali hingga Jumat 11 Maret 2022. 
    Video ini berisi kumpulan berbagai video yang menampakkan para prajurit dengan berbagai alat sistem persenjataan di darat, laut dan udara. Medan pertempuran juga berada di sejumlah lokasi mulai padang sabana, hutan, pantai, hingga kawasan bersalju.
    Video ini beredar di tengah memanasnya konflik Rusia dan Ukraina. Benarkah video tersebut adalah bagian dari peperangan Rusia dan Ukraina?
    Tangkapan layar unggahan video yang diklaim video perang Rusia dan Ukraina

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan Tempo menunjukkan bahwa sebagian besar video kompilasi di dalamnya bukan bagian dari peperangan Rusia dan Ukraina. 
    Satu video yang terkait dengan Rusia dan Ukraina berada di menit 8:31 hingga 8:47 yang menunjukkan iring-iringan kendaraan dari Rusia menuju perbatasan Ukraina. 
    Video ini dimuat di situs News Sky pada 25 Februari 2022, dengan penjelasan: puluhan kendaraan militer Rusia berbaris menghadap ke perbatasan Ukraina. Invasi telah mencapai ibukota Ukraina Kyiv, yang memasuki 'fase defensif'.
    Tangkapan layar Video ini dimuat di situs News Sky pada 25 Februari 2022, dengan penjelasan: puluhan kendaraan militer Rusia berbaris menghadap ke perbatasan Ukraina. Invasi telah mencapai ibukota Ukraina Kyiv, yang memasuki 'fase defensif'.
    Sedangkan beberapa video lain yang tidak terkait dengan perang Rusia-Ukraina yakni:
    Video detik ke 0:27 hingga 3:15 adalah bagian dari GREEN GRIFFIN 21 adalah pelatihan tempur multinasional yang dilakukan untuk meningkatkan skala, kemampuan, dan interoperabilitas sekutu NATO dan pasukan mitra. Pelatihan tersebut melibatkan unsur-unsur dari Brigade Penerbangan Tempur ke-12 Angkatan Darat AS, Bundeswehr Jerman, Angkatan Udara Belanda, dan Brigade Mekanis Angkatan Darat Rumania. Kegiatan ini dilaksanakan pada 4 Oktober 2021, di Lehnin, Jerman. Video ini pernah dimuat oleh kanal Youtube Military Footage Archive - MFA pada 18 Oktober 2021. 
    Tangkapan layar Video yang dimuat oleh kanal Youtube Military Footage Archive - MFA pada 18 Oktober 2021
    Video menit 3:23 hingga 4:15 adalah adalah bagian dari UNITAS LXII di Salinas, Peru, 2 Oktober 2021. UNITAS adalah latihan maritim terlama di dunia. Diselenggarakan tahun ini oleh Peru, itu menyatukan pasukan multinasional dari dua puluh negara dan mencakup 29 kapal, empat kapal selam, dan dua puluh pesawat yang melakukan operasi di lepas pantai Lima dan di hutan Iquitos. Latihan ini melatih pasukan untuk melakukan operasi maritim bersama dan berfokus pada penguatan kemitraan dan peningkatan interoperabilitas dan kemampuan antara angkatan laut dan angkatan laut yang berpartisipasi.
    Tangkapan layar video yang dimuat oleh Billy Jones di kanal Ourtube pada 5 Oktober 2021
    Video ini dimuat oleh Billy Jones di kanal Ourtube pada 5 Oktober 2021. 
    Video 4:18 hingga 5:28 pernah diunggah oleh akun berbahasa Russia Beyond Es pada 18 September 2020 dengan keterangan: Video militer Rusia menjadi lebih artistik dan sinematik.
    Video ini diproduksi oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang menunjukkan berbagai sistem persenjataan baru Rusia. 
    Tangkapan layar Video yang diproduksi oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang menunjukkan berbagai sistem persenjataan baru Rusia
    Video menit ke 5:29 hingga ke 7:26 adalah bagian dari Penggunaan senjata self-propelled mount "Malka" dalam latihan di Kuzbass. Video ini pernah dimuat di situs Russian RT pada 17 Desember 2019. 
    Tangkapan layar video Penggunaan senjata self-propelled mount "Malka" dalam latihan di Kuzbass. Video ini pernah dimuat di situs Russian RT pada 17 Desember 2019.
    Dikutip dari situs Telereport, saat itu Rusia meluncurkan meriam tugas berat 2C7M Malka, versi upgrade dari meriam Peony Soviet. Ini diumumkan oleh Direktur Jenderal Uraltransmash Dmitry Semizorov. Howitzer, yang dibuat pada 1970-an, akan menerima sarana komunikasi baru, sistem panduan, perangkat perlindungan dan pengawasan anti-nuklir yang kompleks.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim perang Ukraina versus Rusia adalah sebagian benar. Video ini adalah kompilasi sedikitnya lima video berbeda, di mana empat video keliru, sedangkan hanya 1 video benar yang terkait dengan Rusia-Ukraina. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9405) [SALAH] Membedong Bayi Dapat Membuat Tulang Belakang Bayi Semakin Kuat Dan Rangka Tubuh Sempurna

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/03/2022

    Berita

    Akun Facebook Hafshah Mahmudah mengunggah narasi yang mengklaim bahwa membedong bayi selain menghangatkan tubuh bayi juga dapat membuat tulang belakang bayi semakin kuat dan tumbuh dengan lebih baik dan rangka tubuh sempurna.

    NARASI:
    “Bedong anak sejak dini itu manfaatnya bukan untuk menghangatkan tubuh bayi saja tapi ada beberapa gerakan yg bisa membuat tulang belakang bayi semakin kuat jadi anak bisa tumbuh dengan lebih baik dan rangka tubuh sempurna”

    Hasil Cek Fakta

    Melansir CNNIndonesia.com, dokter spesialis bedah ortopedi Faisal Miraj mengatakan bahwa membedong bayi dapat mengakibatkan dislokasi panggul. Faisal menjelaskan bayi memiliki sendi panggul yang lentur. Kebiasaan membedong membuat posisi kaki bayi lurus dan rapat. Sendi panggul yang lentur ini kemudian tertarik masuk. Namun saat bedong dilepas, sendi panggul akan kembali keluar. Kebiasaan pasang bedong dan lepas bedong berulang justru akan menyebabkan sendi panggul lama-kelamaan keluar. Selain itu Faisal menambahkan membedong dapat membuat pertumbuhan tulang anak terganggu. Panjang tungkai berbeda dan anak dapat berdiri atau berjalan miring. Faisal pun mengingatkan orang tua untuk tidak lagi membedong bayinya. Sebaiknya bayi dibiarkan pada posisi natural yakni agak mengangkang.

    Kemudian melansir Alodokter.com, membedong bayi memiliki bahaya lainnya seperti sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindom kematian bayi mendadak. Risiko terjadinya SIDS akan meningkat jika bayi yang dibedong berguling ke posisi tengkurap saat tidur. Selain itu, bedong juga bisa membuat bayi sesak dan kepanasan. Lalu dijelaskan juga masih terdapat beberapa cara agar bayi tidak rewel dan tidur pulas seperti memberikan empeng, menciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman, serta mengatur suhu kamar yang pas agar bayi tidak kepanasan atau kedinginan. Namun masih diperbolehkan membedong bayi dengan cara dan petunjuk dan tepat, dan bila perlu dengan petunjuk bidan atau dokter.

    Dengan demikian unggahan Akun Facebook Hafshah Mahmudah merupakan misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Klaim membedong bayi dapat membuat tulang belakang bayi semakin kuat dan rangka tubuh sempurna adalah informasi yang menyesatkan. Faktanya membedong bayi dapat mengakibatkan dislokasi panggul pada bayi, selain itu membedong bayi juga dapat membuat pertumbuhan tulang anak terganggu, panjang tungkai berbeda dan anak dapat berdiri atau berjalan miring.

    Rujukan