• (GFD-2024-16737) Hoaks! Video penyetujuan usulan hak angket pada awal Maret 2023

    Sumber: antaranews.com
    Tanggal publish: 03/03/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube berdurasi 10 menit menarasikan Ketua DPR Puan Maharani mengetuk palu menyetujui usulan hak angket DPR terkait kecurangan Pemilu 2024.

    Dalam unggahan tersebut, dinarasikan juga kubu 02 Prabowo-Gibran marah karena puan menyetujui hak angket tersebut.

    Berikut narasi dalam unggahan video yang telah ditayangkan lebih dari 30 ribu tersebut:

    “GEMPAR HARI INI || PUAN KETOK PALU PERSIDANGAN KOALISI PRABOWO TOLAK HAK ANGKET TIBA² DI JALANKAN

    BERITA TERBARU

    PALU SIDANG RESMI DIKETOK

    KUBU PRABOWO MARAH PUAN MAHARANI SETUJUI USULAN HAK ANGKET”

    Namun, benarkah Video Puan Maharani setujui usulan hak angket kecurangan pemilu 2024 tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, foto Puan Maharani dalam thumbnail tersebut merupakan editan. Foto aslinya serupa dengan unggahan Liputan6 yang dideskripsikan “Seorang anggota DPR RI meletakkan berkas di meja Popong Otce Djundjunan karena tidak puas dengan sikap Ketua DPR RI sementara tersebut, Jakarta, (1/10/14).”.

    Selain itu, narator dalam video tersebut juga membacakan narasi dari laman MetroTV “Keseriusan PDIP Gulirkan Hak Angket Ditunggu”, Detik yang berjudul “Ganjar Jawab Jimly soal Hak Angket Cuma Gertak Politik: Kami Tak Menggertak” dan CNN yang berjudul “Politikus Senior PPP Tolak Hak Angket, PDIP Buka Suara”.

    Dalam ketiga narasi tersebut tidak ada penjelasan dan pernyataan Ketua DPR Puan Maharani menyetujui hak angket kecurangan pemilu 2024 dalam sidang DPR.

    Klaim: Video Puan Maharani setujui usulan hak angket kecurangan pemilu 2024

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-16736) [SALAH] Gambar Jokowi Membagikan Takjil Gratis

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/03/2024

    Berita

    “Monggo kk takjilnya gratis aja 😀”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Kamau Nanyak memposting sebuah gambar Jokowi dan beberapa kantong berwarna putih merah. Postingan yang diunggah pada 15 Maret 2024 pukul 17.46 tersebut disertai narasi “Monggo kk takjilnya gratis aja ?”. Terdapat beberapa komentar postingan tersebut diantaranya “Memalukan ! ???”, “Pleciden kok.ngga ada harga dirinya pake ikut turun ke jalan????????”, “Demi anak hilang urat malunya”.

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Image ditemukan gambar yang identik pada artikel suara.com berjudul “Jokowi Lambaikan Tangan saat Bagi-bagi Sembako ke Ojol di Depan Istana” Kamis, 13 April 2023 pukul 19.36 WIB. Berdasarkan keterangan foto tersebut diambil saat Presiden Jokowi Widodo dengan Menteri BUMN Erick Thohir sedang menyaksikan pembagian sembako untuk ojek online di depan Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 13 April 2023.

    Dengan demikian klaim bahwa gambar Jokowi membagikan takjil gratis merupakan informasi yang menyesatkan. Gambar tersebut diambil saat Jokowi Widodo sedang menyaksikan pembagian sembako untuk ojek online di depan Istana Merdeka pada tahun 2023 yang lalu, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    theme: Politics, tool: mixed, sc: fb, tc: wedge, fu: fc, evidence: pic, scope: domestic, actor: gov

    Rujukan

  • (GFD-2024-16735) [SALAH] Mengendalikan Dan Menguasai Penguasa Sebagai Penjajah Gaya Baru

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 19/03/2024

    Berita

    Efeck dampak Bahayanya Kedaulatan Negara dan Bangsa indonesia dari kebijakan2 Rezim penguasa dalam loyalitasnya berpihak terhadap oligarki.
    https://twitter.com/Andria75777/status/1768343194486636906 (https://archive.md/JehTw arsip)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Twitter dengan nama @Andria75777 membagikan sebuah video yang menampakan cuplikan konferensi pers Juru Bicara Biro Statistik Nasional China, Fu Linghui. Video yang diunggah disertai narasi audio sebagai berikut:

    “Sebagai penjajah gaya baru, RRC akan memperkuat kekuatan Taipan etnis China. Mereka akan memindahkan warga China ke Indonesia dengan dalih sebagai TKA di semua wilayah Nusantara, terutama untuk kawasan Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Papua yang memiliki Pelabuhan besar. Kemudian area investasi diperluas dan diperkuat, diciptakan kawasan ekslusif semacam benteng dengan regulasi dan aturan tersendiri bagi warga Tionghoa. Kalau kekuatan ini sudah relative terkendali untuk keamanan jangka panjang, RRC dipastikan akan membangun pangkalan militer dengan alibi melindungi investasi, keselamatan, dan keamanan TKA China. Dan IKN akan menjadi prioritas karena jantung negara berada di Ibu Kota harus dikuasai fisiknya. Saat itulah Indonesia sempurna menjadi satelit RRC. Indikasi ke arah sana terlihat jelas, nyaris semua produk hukum wajib berhaluan pro RRC,”

    Setelah ditelusuri, video yang digunakan merupakan cuplikan dari konferensi pers yang dilakukan oleh Juru Bicara Biro Statistik Nasional China, Fu Linghui, pada 16 September 2023 lalu. Video identik ditemukan pada kanal Youtube IDX channel dengan judul “China Tambah Stimulus Untuk Dorong Ekonomi” yang tayang pada 18 September 2023.

    Dalam video tersebut, Fu Linghui menjelaskan mengenai kondisi perekonomian di China, terutama mengenai industri retail barang.
    Dengan demikian, klaim yang terdapat pada narasi video yang menyebut adanya penguasaan ekonomi di Indonesia oleh RRC, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang digunakan merupakan cuplikan konferensi pers Juru Bicara Biro Statistik Nasional China, Fu Linghui, mengenai kondisi perekonomian di negara China, tidak ada pembahasan mengenai adanya penguasaan ekonomi di Indonesia sebagaimana klaim yang beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16734) [HOAKS] Gedung di China Disebut Kota 15 Menit dan Dihuni 20.000 Orang

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 15/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video gedung pencakar langit dengan narasi mengenai bangunan di China yang dihuni 20.000 orang.

    Untuk bisa keluar masuk Gedung yang disebut "Kota 15 Menit" itu, seseorang harus menggunakan kode QR atau pemindai wajah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Narasi mengenai "Kota 15 Menit" yang dihuni 20.000 orang di China disebarkan oleh akun Facebook ini, pada Jumat (15/3/2024).

    Berikut narasi yang tertera pada unggahan:

    BERITA NWO – Satu lagi kota/gulag 15 menit di China20.000 orang tinggal di sini. Ia memiliki segalanya seperti supermarket, penata rambut, restoran, apotek, pusat kebugaran.

    Tapi scan wajah atau kode QR diperlukan untuk masuk dan keluar, dan naik lift. Dan Anda perlu membayar biaya perubahan iklim.

    Unggahan serupa juga ditemukan dalam bahasa Inggris, seperti di akun ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video gedung, lalu menggunakan metode reverse image search untuk mengetahui lokasinya.

    Terdapat video serupa di situs Bitchute yang diunggah pada Rabu (13/3/2024). Hasil pencarian di Google Lens juga mengarahkan ke situs Arch Daily.

    Berdasarkan pencarian, diketahui bahwa gedung tersebut merupakan bangunan Foshan Zhaoyang O Cube di Guangdong, China Selatan.

    Situs tersebut menjelaskan, gedung setinggi 160 meter tersebut memiliki detail bangunan dengan pola kotak-kotak seperti kode QR.

    Dilansir Leyoujia, Foshan Zhaoyang O Cube memiliki dua bangunan utama yang ditinggali oleh sekitar 2.000 kepala keluarga.

    Dikutip dari I-arch, selain dijadikan tempat tinggal, bangunan tersebut juga disewakan untuk kegiatan komersial, kantor, dan apartemen.

    Bangunan tersebut juga dimanfaatkan untuk hotel dan coworking space.

    Adapun istilah "Kota 15 Menit" merupakan konsep untuk membangun kota ramah lingkungan dengan fasilitas publik yang dapat ditempuh hanya dalam 15 menit.

    Dikutip dari DW, konsep "Kota 15 Menit" kerap dikaitkan dengan lockdown semasa pandemi Covid-19 dan sistem keamanan di China.

    Sistem pemindai wajah dan pengawasan massal merupakan hal yang umum di China. Namun hal ini belum tentu ada hubungannya dengan konsep "Kota 15 Menit".

    Kesimpulan

    Narasi mengenai gedung di China yang disebut "Kota 15 Menit" dan dihuni 20.000 orang merupakan narasi keliru.

    Gedung tersebut merupakan Foshan Zhaoyang O Cube yang dihuni sekitar 2.000 kepala keluarga.

    Sistem pemindai wajah merupakan hal umum di China, tetapi tidak semua penerapannya berkaitan dengan konsep Kota 15 Menit.

    Rujukan