*Terkini..mengejutkan apabila PM Israel…Benjamin Netanyahu tlh dimasukkan keHospital apabila diserang sakit jantung secara mengejut apabila dimaklumkan ttg ramainya tenteranya yg gugur, banyaknya jentera perangnya yg musnah dan semakin banyak daerah2 diIsrael yg jatuh ketgn tentera Hamas..*#savepalestine #prayforpalestine #fypシ #palestinemerdeka #safepalestine #fyppppppppppppppppppppppp
PM ISRAEL terkena serangan jantung karna pasukan tentara zeonis banyak gugur dan sebagian kota sudah di duduki para mujahidin ALLAHUAKBAR (dalam video)
(GFD-2023-14087) [SALAH] PERDANA MENTERI ISRAEL TERKENA SERANGAN JANTUNG
Sumber: TiktokTanggal publish: 15/11/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun tiktok dengan nama pengguna @ukhty_eeyraa membagikan sebuah video yang menampilkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang terbaring di kasur disertai alat bantu pernapasan dengan narasi yang menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel tersebut mengalami serangan jantung.
Dilansir dari kompas.com, foto Netanyahu yang sedang terbaring di kasur dan mengenakan alat bantu pernapasan tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Netanyahu sebelumnya pernah mengalami gangguan kesehatan pada Juli 2023. Namun, foto yang beredar tersebut tidak mencerminkan kondisi kesehatan Perdana Menteri Israel sebenarnya.
Video siaran berita yang disertakan dalam video tersebut diambil dari video channel youtube AlghadTV berjudul “Netanyahu dibawa ke rumah sakit… dan inilah fakta bahwa dia kehilangan kesadaran” (Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia) yang diunggah pada 15 Juli 2023.
Dalam siaran tersebut memberitakan terkait kondisi kesehatan Netanyahu yang diduga mengalami dehidrasi dan disarankan dokter untuk menjalani pemeriksaan rutin.
Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu dipindahkan ke rumah sakit setelah dia merasa tidak enak badan dan mengeluh nyeri dada, dan kemudian dipindahkan ke Sheba Medical Center.
Dalam video wawancaranya bersama ABC News pada 8 November 2023, Natanyahu juga nampak sehat.
Berdasarkan penjelasan di atas, informasi yang menyatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu mengalami serangan jantung adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Dilansir dari kompas.com, foto Netanyahu yang sedang terbaring di kasur dan mengenakan alat bantu pernapasan tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Netanyahu sebelumnya pernah mengalami gangguan kesehatan pada Juli 2023. Namun, foto yang beredar tersebut tidak mencerminkan kondisi kesehatan Perdana Menteri Israel sebenarnya.
Video siaran berita yang disertakan dalam video tersebut diambil dari video channel youtube AlghadTV berjudul “Netanyahu dibawa ke rumah sakit… dan inilah fakta bahwa dia kehilangan kesadaran” (Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia) yang diunggah pada 15 Juli 2023.
Dalam siaran tersebut memberitakan terkait kondisi kesehatan Netanyahu yang diduga mengalami dehidrasi dan disarankan dokter untuk menjalani pemeriksaan rutin.
Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu dipindahkan ke rumah sakit setelah dia merasa tidak enak badan dan mengeluh nyeri dada, dan kemudian dipindahkan ke Sheba Medical Center.
Dalam video wawancaranya bersama ABC News pada 8 November 2023, Natanyahu juga nampak sehat.
Berdasarkan penjelasan di atas, informasi yang menyatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu mengalami serangan jantung adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya tidak ditemukan informasi yang membuktikan bahwa Perdana Menteri Israel mengalami serangan jantung. Foto yang beredar merupakan hasil rekayasa AI.
Faktanya tidak ditemukan informasi yang membuktikan bahwa Perdana Menteri Israel mengalami serangan jantung. Foto yang beredar merupakan hasil rekayasa AI.
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/11/11/170644582/hoaks-pm-israel-terkena-serangan-jantung?page=all#google_vignette
- https://abcnews.go.com/Politics/white-house-israel-reoccupy-gaza-after-netanyahu-remarks/story?id=104698360
- https://www.youtube.com/watch?v=mJziYYtKRoc&ab_channel=AlghadTV-%D9%82%D9%86%D8%A7%D8%A9%D8%A7%D9%84%D8%BA%D8%AF
(GFD-2023-14086) [SALAH] Video Gaza Utara Hancur Setelah Perang 10 Hari
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 15/11/2023
Berita
“️Perang sepuluh hari di Gaza utara…”
Hasil Cek Fakta
Beredar video di Facebook yang menunjukkan kerusakan runtuhan bangunan-bangunan di sebuah kota, caption yang disematkan pada video tersebut diklaim merupakan di Gaza Utara setelah 10 hari konflik yang terjadi di Gaza.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tersebut salah, faktanya video tersebut adalah momen pasca gempa yang terjadi di Antakya, Turki pada Februari 2023. Versi panjang dari video tersebut sudah terpublikasi pada Ensonhaber.com, media asal Turki, sejak 10 Februari 2023. Diketahui konflik antara Palestina dan Israel di wilayah Gaza akhir-akhir ini dimulai pada 7 Oktober 2023, sehingga tidak ada kaitannya antara caption dengan video tersebut.
Dengan demikian, Video Gaza Utara hancur setelah perang 10 hari adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tersebut salah, faktanya video tersebut adalah momen pasca gempa yang terjadi di Antakya, Turki pada Februari 2023. Versi panjang dari video tersebut sudah terpublikasi pada Ensonhaber.com, media asal Turki, sejak 10 Februari 2023. Diketahui konflik antara Palestina dan Israel di wilayah Gaza akhir-akhir ini dimulai pada 7 Oktober 2023, sehingga tidak ada kaitannya antara caption dengan video tersebut.
Dengan demikian, Video Gaza Utara hancur setelah perang 10 hari adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya video tersebut diambil di Turki setelah gempa besar di Antakya pada Februari 2023, tidak ada kaitannya dengan konflik yang terjadi di Gaza.
Faktanya video tersebut diambil di Turki setelah gempa besar di Antakya pada Februari 2023, tidak ada kaitannya dengan konflik yang terjadi di Gaza.
Rujukan
(GFD-2023-14085) [SALAH] Jokowi Jenguk Jessica Wongso dan Dibebaskan Setelah Mendengarkan Kesaksian Aslinya
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 15/11/2023
Berita
“️Gemp4r malam ini dib3b4sk4n tahun ini juga, presiden jokowi jenguk jessica wongso di P3nj4r4, dengar kes4ksi4n asli.”
“Jokowi Turun Langsung Dengarkan Kesaksian Aslinya”
“Kejanggalan kasus sianida dan seruan masyarakat minta tolong masyarakat Indonesia kepada Jokowi, benarkah Jessica Wongso akan dibebaskan tahun ini juga?”
“Jokowi Turun Langsung Dengarkan Kesaksian Aslinya”
“Kejanggalan kasus sianida dan seruan masyarakat minta tolong masyarakat Indonesia kepada Jokowi, benarkah Jessica Wongso akan dibebaskan tahun ini juga?”
Hasil Cek Fakta
Sebuah postingan di Facebook membagikan informasi yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi menjenguk Jessica Wongso di penjara dan mendengarkan kesaksian aslinya. Pada awal video narator menyebut bahwa kasus kopi sianida yang menjeratkan memiliki kejanggalan dan disebut akan dibebaskan tahun ini.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tersebut salah, faktanya dalam video tidak ditemukan informasi valid yang membenarkan klaim tersebut. Dilansir dari Kompas.com, kasus yang menjerat Jessica Wongso telah melewati lima tingkat persidangan yakni sidang perkara di pengadilan negeri, banding, kasasi, dan dua kali sidang peninjauan kembali (PK). Selama persidangan tersebut juga tidak ada anggota Majelis Hakim yang menyatakan dissenting opinion atau pendapat berbeda atas putusan kasus tersebut.
Selain itu, Jessica Wongso juga menolak untuk mengajukan grasi kepada Presiden Jokowi sebagai bentuk pengampunan berupa perubahan, peringanan, pengurangan, atau penghapusan pelaksanaan pidana kepada terpidana dengan mengakui perbuatan yang terpidana lakukan. Melalui WartaKota, kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan menyebut bahwa Jessica menolak untuk mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan.
Dengan demikian, Jokowi jenguk Jessica Wongso dan dibebaskan setelah mendengarkan kesaksian aslinya adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tersebut salah, faktanya dalam video tidak ditemukan informasi valid yang membenarkan klaim tersebut. Dilansir dari Kompas.com, kasus yang menjerat Jessica Wongso telah melewati lima tingkat persidangan yakni sidang perkara di pengadilan negeri, banding, kasasi, dan dua kali sidang peninjauan kembali (PK). Selama persidangan tersebut juga tidak ada anggota Majelis Hakim yang menyatakan dissenting opinion atau pendapat berbeda atas putusan kasus tersebut.
Selain itu, Jessica Wongso juga menolak untuk mengajukan grasi kepada Presiden Jokowi sebagai bentuk pengampunan berupa perubahan, peringanan, pengurangan, atau penghapusan pelaksanaan pidana kepada terpidana dengan mengakui perbuatan yang terpidana lakukan. Melalui WartaKota, kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan menyebut bahwa Jessica menolak untuk mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan.
Dengan demikian, Jokowi jenguk Jessica Wongso dan dibebaskan setelah mendengarkan kesaksian aslinya adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya tidak ada informasi resmi yang membenarkan klaim tersebut, termasuk dalam video yang disematkan tidak ditemukan informasi mengenai Jokowi menjenguk Jessica Wongso dan berjanji akan membebaskannya.
Faktanya tidak ada informasi resmi yang membenarkan klaim tersebut, termasuk dalam video yang disematkan tidak ditemukan informasi mengenai Jokowi menjenguk Jessica Wongso dan berjanji akan membebaskannya.
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/11/09/161800282/-hoaks-jokowi-jenguk-jessica-wongso-di-penjara?page=all#page2
- https://nasional.kompas.com/read/2023/10/10/17130321/viral-lagi-kasus-kopi-sianida-kejagung-sudah-diuji-5-kali-dalam-persidangan
- https://wartakota.tribunnews.com/2023/10/06/jessica-kumala-wongso-tolak-ajukan-grasi-ke-presiden-otto-hasibuan-ungkap-alasannya?page=all
(GFD-2023-14084) [SALAH] Wajah Jurnalis Dibalut Perban Saat Melaporkan Kondisi di Gaza 2023
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 15/11/2023
Berita
“️Jurnalis Hana Mahamed kembali tampil di televisi dengan wajah terluka akibat serangan Israel di Gaza Keinginan yang dilakukan di dunia saat ini untuk memperkenalkan wajah sebenarnya dari rezim Zionis kepada publik adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, semua orang di semua posisi membicarakan keruntuhan rezim tersebut dengan kekejamannya. Jeda 4 jam dalam serangan tentara Zionis di Gaza bukanlah gencatan senjata Tentara Israel mengumumkan akan menghentikan serangannya di Jalur Gaza selama 4 jam mulai pukul 10.00 waktu setempat hingga 14.00 waktu setempat. Jurnalis Palestina Mohammad Al-Jajah menjadi syahid dalam serangan pesawat tempur Israel di Gaza pagi ini. Channel 13 rezim Zionis mengumumkan Menteri Israel Gila Gamlil akan ditunjuk untuk menangani kasus tahanan dan orang hilang di Gaza. Batalyon Qassam mengumumkan bahwa sejak dini hari, mereka telah menghancurkan 4 senjata dan peralatan militer rezim Zionis di sekitar kamp Shati dan lingkungan Sheikh Rizwan dengan rudal Yasin 105.”
Hasil Cek Fakta
Postingan di Facebook membagikan kabar bahwa jurnalis bernama Hana Mahamed melaporkan di televisi dengan wajah terluka akibat serangan Israel di Gaza yang sedang memanas akhir-akhir ini, klaim tersebut dibuktikan dengan wajahnya yang dibalut dengan perban.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tersebut salah, faktanya foto Hana Mahamed diperban tersebut terjadi saat melaporkan konflik antara Palestina dan Israel pada 2015. Mengutip dari Kompas.com, Hana Mahamed terkena granat proyektil yang ditembaki polisi Israel saat bertugas melaporkan situasi di Gaza pada 4 Oktober 2015.
Dengan demikian, wajah jurnalis dibalut perban saat melaporkan kondisi di Gaza 2023 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tersebut salah, faktanya foto Hana Mahamed diperban tersebut terjadi saat melaporkan konflik antara Palestina dan Israel pada 2015. Mengutip dari Kompas.com, Hana Mahamed terkena granat proyektil yang ditembaki polisi Israel saat bertugas melaporkan situasi di Gaza pada 4 Oktober 2015.
Dengan demikian, wajah jurnalis dibalut perban saat melaporkan kondisi di Gaza 2023 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya jurnalis bernama Hana Mahamed tersebut melaporkan situasi perang antara Palestina dan Israel pada 2015. Diketahui ia terkena granat proyektil yang ditembakkan polisi Israel pada 4 Oktober 2015 saat polisi bentrok dengan warga Palestina di Al-Issawiya, Jerusalem.
Faktanya jurnalis bernama Hana Mahamed tersebut melaporkan situasi perang antara Palestina dan Israel pada 2015. Diketahui ia terkena granat proyektil yang ditembakkan polisi Israel pada 4 Oktober 2015 saat polisi bentrok dengan warga Palestina di Al-Issawiya, Jerusalem.
Rujukan
Halaman: 3221/6141