• (GFD-2023-12719) [SALAH] Video Anak Kecil Kabur dari Istana Buckingham, Kediaman Raja Charles III

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita

    “Hey Charels now that you are the king of the Lizards we would love an explanation on this video…You sick Pedovores were caught red handed….God Bless this boy… RT so the all the Kings men sees this…..#WeWantAnswers #KingCharles #RoyalCoronation #CharlesIII #KingCharlesIII”

    Terjemahan:

    “Hei Charels sekarang karena Anda adalah raja Kadal, kami ingin penjelasan tentang video ini…Anda Pedovor yang sakit tertangkap basah….Tuhan memberkati anak ini… RT agar semua pria Raja melihat ini. ….#WeWantAnswers #KingCharles #RoyalCoronation #CharlesIII #KingCharlesIII”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video yang dibagikan melalui Twitter pada hari Penobatan Raja Charles III, 6 Mei 2023, menunjukkan seorang anak yang diklaim kabur dari Istana Buckingham melewati jendela dengan kondisi yang tidak menggunakan baju. Dalam video juga menunjukkan seperti ada arak-arakan kerajaan.

    Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, faktanya video tersebut adalah sebuah klip promosi dari serial The Royals yang tayang di channel E! pada 2015. Ini hoaks lama yang beredar kembali dan sering dijadikan bahan untuk menyudutkan keluarga kerajaan Inggris.

    Dengan demikian, video anak kecil kabur dari Istana Buckingham, kediaman Raja Charles III adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Faktanya video tersebut adalah klip promosi dari serial The Royals yang tayang di channel E!. Video tersebut secara terulang kembali menjadi bahan hoaks yang ditujukan kepada keluarga kerajaan Inggris. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12718) [SALAH] Diet Gula, Mengonsumsi Minyak Kelapa, dan Minum Air Lemon Panas Akan Melawan Sel Kanker

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita

    “Dokter Gupta berkata: Tidak seorang pun boleh mati karena kanker;

    (1). Langkah pertama adalah menghentikan konsumsi semua gula, ketika tidak ada gula dalam tubuh, sel kanker akan mati secara alami.

    (2). Langkah kedua, segelas jus lemon dicampur dengan segelas air panas dan sel kanker akan berkurang setelah kurang lebih 1 bulan, minum jus lemon panas dapat mencegah kanker. Jangan tambahkan gula. Jus lemon panas lebih bermanfaat daripada jus lemon dingin. Hasil penelitian yang dilakukan di University of Maryland, obat alami 1000 kali lebih baik dari bahan kimia.

    (3). Langkah ketiga untuk mengurangi resiko kanker jika digunakan 3 sendok makan minyak kelapa organik pada pagi dan malam hari.”

    Hasil Cek Fakta

    Postingan di Facebook membagikan informasi terkait cara untuk mematikan sel kanker dalam tubuh dengan diet gula serta mengonsumsi minyak kelapa dan mengonsumsi air lemon panas.

    Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, faktanya tidak ada bukti yang kredibel bahwa cara tersebut dapat mematikan sel kanker dalam tubuh. Dilansir dari Cancer Research UK, mematikan sel kanker tidak sesederhana dengan diet gula, justru dapat berakibat fatal karena semua sel sehat dalam tubuh manusia juga membutuhkan glukosa.

    Selain itu, dilansir dari AFP Cancer Council Australia juga mengatakan bahwa tidak ada bukti adanya hubungan antara konsumsi gula dan meningkatnya risiko kanker jenis apa pun, sebab gula bukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Kemudian ahli onkologi klinis Dr. AJ Hilmy menyebut bahwa air lemon panas dapat melawan kanker adalah tidak benar.

    Dengan demikian, diet gula, mengonsumsi minyak kelapa, dan minum air lemon panas akan mematikan sel kanker adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Faktanya pakar kanker menyebut tidak ada bukti dengan mengurangi konsumsi gula, mengonsumsi minyak kelapa dan minum air lemon panas dapat mencegah kanker, klaim tersebut keliru dan dapat berakibat fatal. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12717) [SALAH] Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kebutaan Dalam Jangka Panjang

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita

    “BREAKING: COVID-19 Vaccine Can Cause Blindness

    A group of scientists recently conducted a study that investigated a potential link between COVID-19 vaccines and a type of eye condition known as retinal vascular occlusion.

    This condition occurs when blood vessels in the eye become blocked, leading to potential vision loss. The study was published in the journal Nature.

    The scientists analyzed a cohort of individuals who had received the COVID-19 vaccine and compared them to those who had not. They discovered that the risk of retinal vascular occlusion was higher in those who had been vaccinated compared to those who had not.

    The risk was found to be highest in the first few weeks after vaccination but could last for up to 12 weeks.

    Furthermore, the incidence of retinal vascular occlusion was significantly higher in those who received the vaccine after 2 years, with an overall hazard ratio of 2.19. This means that vaccinated persons are 2 times more likely to be inflicted with blindness.”

    Terjemahan:

    “BREAKING: Vaksin COVID-19 Bisa Menyebabkan Kebutaan

    Sekelompok ilmuwan baru-baru ini melakukan penelitian yang menyelidiki hubungan potensial antara vaksin COVID-19 dan sejenis kondisi mata yang dikenal sebagai oklusi vaskular retina.

    Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di mata tersumbat, yang menyebabkan potensi kehilangan penglihatan. Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature.

    Para ilmuwan menganalisis sekelompok orang yang telah menerima vaksin COVID-19 dan membandingkannya dengan mereka yang tidak. Mereka menemukan bahwa risiko oklusi vaskular retina lebih tinggi pada mereka yang telah divaksinasi dibandingkan dengan mereka yang tidak.

    Risiko ditemukan paling tinggi dalam beberapa minggu pertama setelah vaksinasi tetapi dapat bertahan hingga 12 minggu.

    Selanjutnya, kejadian oklusi vaskular retina secara signifikan lebih tinggi pada mereka yang menerima vaksin setelah 2 tahun, dengan rasio hazard keseluruhan 2,19. Artinya, orang yang divaksinasi 2 kali lebih mungkin terkena kebutaan”

    Hasil Cek Fakta

    Cuitan di Twitter membagikan informasi terkait penelitian terbaru yang meneliti hubungan antara Vaksin Covid-19 dengan Oklusi Vaskular Retina (RVO), sebuah kondisi di mana gumpalan darah menyumbat vena retina yang dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. Dalam cuitan tersebut menyebut bahwa kondisi tersebut akan dialami lebih tinggi pada mereka yang telah menerima vaksin setelah 2 tahun.

    Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan dan tidak mendasar pada hasil penelitian terbaru yang dibagikan. Faktanya hasil pengujian hubungan antara dua variabel penelitian yakni risiko Oklusi Vaskular Retina (RVO) dan pasca Vaksin Covid-19 memiliki hubungan yang rendah. Seperti yang dilansir dari AFP yang juga mengutip dari artikel jurnal penelitian tersebut bahwa kecilnya hubungan definitif antara keduanya disebabkan oleh bukti yang terbatas dan frekuensi penyakit yang rendah.

    Dalam pembahasan artikel jurnal penelitian tersebut menyebut bahwa vaksinasi masih disarankan untuk melindungi dari Covid-19, karena kejadian oklusi vaskular retina masih sangat rendah. Menurut Rishi Singh, president of Cleveland Clinic Martin North and South hospitals penelitian tersebut justru dapat meyakinkan masyarakat untuk divaksinasi karena gagal menunjukkan bahwa vaksin menyebabkan kondisi retina. Melalui AFP Rishi Singh menyebut orang yang terinfeksi Covid-19 terbukti sebaliknya akan lebih berisiko terkena Oklusi Vaskular Retina (RVO) berdasarkan hasil studi pada tahun 2022 (arsip studi: https://perma.cc/59HE-YTSB).

    Dengan demikian, vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kebutaan dalam jangka panjang adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Faktanya artikel jurnal dalam penelitian yang menjadi dasar dari klaim ini menyebut bahwa bukti yang terbatas dan frekuensi penyakit yang rendah telah memperkecil hubungan definitif antara Vaksin Covid-19 dengan Oklusi Vaskular Retina (RVO). Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12716) [SALAH] TVRI Siarkan Dokter Terawan Penemuan Metode Penyembuhan Mata dalam 7 Hari

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita

    “Berita : Mengumumkan obat untuk 9 dari 10 penyakit mata, tanpa operasi, dilakukan dirumah, dalam 7 hari”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Arta Budi Iwan memposting sebuah informasi yang mengklaim Dokter terawan menemukan metode penyembuhan penyakit mata dalam waktu 7 hari. Dalam postingan tersebut tampak tampilan reporter dengan logo TVRI, foto Dokter Terawan dan seseorang yang sedang diperiksa matanya. Postingan tersebut diunggah pada 22 Mei 2023.

    Setelah ditelusuri menggunakan mesin pencari Yandex ditemukan fakta bahwa gambar dengan tampilan 3 reporter bukan dari televisi TVRI melainkan TV 3Plus News. Lebih lanjut melansir dari Liputan6.com Dokter Terawan mengatakan informasi mengenai penemuan metode penyembuhan penyakit mata tersebut hoaks. Dokter Terawan juga menginformasikan bahwa dirinya tidak memiliki akun media sosial. Jika dilihat postingan tersebut merupakan iklan terselubung.

    Dengan demikian TVRI menyiarkan informasi Dokter Terawan menemukan metode penyembuhan penyakit mata tidak benar. Gambar pada postingan merupakan hasil suntingan, gambar tersebut tangkapan layar televisi 3Plus News bukan TVRI, sedangkan klaim Dokter Terawan yang menemukan metode penyembuhan mata dalam 7 hari dibatah langsung oleh Dokter Terawan sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar pada postingan merupakan hasil suntingan dan klaim tidak benar. Faktanya, gambar tersebut tangkapan layar televisi 3Plus News bukan TVRI. Klaim Dokter Terawan yang menemukan metode penyembuhan mata dalam 7 hari dibantah langsung oleh Dokter Terawan.
    Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan