• (GFD-2024-16787) [SALAH] Uang Kertas Emisi Terbaru Bergambar Sri Mulyani

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/03/2024

    Berita

    Bakal ada uang baru tahun ini. Uang kertas emisi terbaru. udah bisa dipakai saat lebaran.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah postingan beredar di Facebook menyatakan bahwa akan ada uang dengan emisi terbaru. Dalam postingan ini, terlihat beberapa gambar uang kertas. Uang kertas dengan nominal Rp. 1000 diganti menjadi Rp. 1, berwarna hijau dan memperlihatkan wajah Sri Mulyani, sedangkan uang Rp. 50.000 menjadi Rp. 50 berwarna abu-abu, serta uang Rp.100.000 menjadi Rp.100 berwarna merah.

    Setelah ditelusuri ternyata klaim tersebut dibantah oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Marlison Hakim. Dilansir dari http://Kompas.com Marlison Hakim mengatakan bahwa postingan tersebut (gambar sebelah kanan) tidak benar. Uang emisi terakhir yang diterbitkan BI yaitu uang kertas TE tahun 2022 dengan menggunakan tiga angka nol di belakang nominal pecahannya. Sementara itu, untuk gambar uang Rp. 1000 yang benar adalah gambar pahlawan nasional Tjut Meutia.

    Dengan demikian, postingan yang memperlihatkan uang kertas emisi terbaru dan bergambar Sri Mulyani tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, postingan yang menyatakan bawa uang kertas emisi terbaru bergambar Sri Mulyani tidaklah benar. Hal ini sudah dibantah oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, bahwa uang emisi terakhir yang diterbitkan BI adalah uang kertas TE 2022 dan uang Rp. 1000 yang bergambar Sri Mulyani dalam klaim diatas sebenarnya gambar pahlawan nasional Tjut Meutia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16786) [SALAH] Pangandaran Tamat Karena Jawa Tengah Diguncang Gempa 10,9 Magnitude

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 20/03/2024

    Berita

    BARU SAJA PANGANDARAN TAMAT, GEMPA MAGNITUDE 10,9 GUNCANG JAWA TENGAH

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah unggahan di Youtube menyatakan bahwa pada tanggal 19 Maret 2024 Jawa Tengah diguncang gempa 10,9 Magnitude sehingga menyebabkan Pangandaran tamat. Dalam unggahan ini juga disertakan video-video kerusakan akibat gempa.

    Setelah ditinjau ternyata klaim ini tidak benar adanya karena video dengan narasi yang disertakan berbeda. Narator dalam video tersebut menyebutkan Pangandaran diguncang gempa dengan kekuatan 4,0 Magnitudo. Pernyataan ini mirip dengan artikel di laman http://news.republika.co.id yang berjudul Gempa Bumi Magnitudo 4,0 Guncang Pangandaran, Terasa Hingga Garut dan Pangalengan.

    Pada artikel ini, dijelaskan bahwa gempa terjadi pada tanggal 15 Maret 2024 di Pangandaran, Jawa Barat. Gempa ini disebabkan akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teguh Rahayu mengatakan bahwa belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat dampak gempa bumi tersebut dan belum terlihat gempa bumi susulan.

    Dengan demikian, unggahan yang menyatakan bahwa Pangandaran tamat akibat gempa bumi 10,9 Magnitude tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, gempa bumi 10,9 Magnitude yang mengguncang Jawa Tengah sehingga mengakibatkan Pangandaran tamat tidaklah benar. Video dan narasi yang ada dalam unggahan ini tidak sesuai. Setelah ditelusuri, gempa yang terjadi di Pangandaran bukan pada tanggal 18 Maret 2024. Selain itu, kekuatan gempa juga tidak sampai 10,9 Magnitude dan hingga sekarang belum ada laporan kerusakan bangunan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16785) Hoaks! Kenaikan harga beras karena pemerintah ekspor beras 2,5 juta ton ke China

    Sumber: antaranews.com
    Tanggal publish: 20/03/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan bahwa kenaikan harga beras yang signifikan pada Maret 2024 terjadi karena pemerintah mengekspor beras ke China sebanyak 2,5 juta ton.

    Dalam unggahan tersebut, penulis menyebutkan pemerintah sengaja melakukan hal tersebut agar harga beras melonjak dan membuat masyarakat semakin sengsara.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Supaya rakyat Indonesia makin miskin, makin sengsara, harga beras dibikin mahal. Rezim Jokowi akan ekspor beras ke Cina 2,5 juta ton, Teman2ku

    Astagfirullah hal’azim Indonesia kirim beras ke cina 2,5 juta ton, sementara kita lagi langka beras mala disuruh makan singkong keladi dan sukun Ya ALLAH, ternyata rakyat prank lagi..!!!”

    Namun, benarkah pemerintah ekspor beras 2,5 ton ke China agar harga beras naik?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube DPR RI pada 1 Juli 2022 yang berjudul “ANGGOTA DEWAN DONGKOL INFO INTERNAL KEMENTAN TAK SINKRON DAN INGIN EKSPOR BERAS KE CHINA”.

    Dalam video tersebut, Ketua Komisi IV DPR, Sudin dongkol dengan tidak sinkronnya data di internal Kementan dan adanya informasi Kementan akan mengekspor beras ke China sebanyak 2 juta ton. Sudin mengkritisi rencana ekspor beras ke China oleh Kementan ditengah ancaman krisis pangan dunia.

    Menteri Pertanian saat itu, Syahrul Yasin Limpo mengatakan permintaan beras dari China mengajukan permintaan impor beras sebesar 2,4 juta ton/tahun, Brunei Darussalam 100.000 ton/tahun, dan Arab Saudi sebesar 1.500 ton/tahun. Meski demikian, tidak seluruhnya disanggupi oleh Pemerintah Indonesia.

    "Bapak Presiden dari permintaan banyak negara hanya setuju 100.000 ton, tapi sebetulnya kami punya overstock di atas 7 juta ton. Kami tidak mau ekspor tapi kebobolan, harapannya tidak ada masalah," kata SYL, dilansir dari berita ANTARA.

    Dengan demikian, dalam video tersebut pemerintah China memang mengajukan permintaan impor beras 2,4 juta ton/tahun namun Presiden hanya setuju 100 ribu ton/tahun. Video terkait ekspor beras juga tidak relevan karena terjadi pada 2022.

    Klaim: Pemerintah ekspor beras 2,5 juta ton ke China agar harga beras naik pada awal Maret

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-16784) [KLARIFIKASI] Foto Jokowi Bagikan Paket Sembako, Bukan Takjil

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 19/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto dengan narasi soal Presiden Joko Widodo membagikan takjil di pinggir jalan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto disertai narasi Jokowi membagikan takjil diunggah oleh akun Facebook ini (arsip), pada 15 Maret 2024. Berikut unggahan yang dibagikan:

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto itu menggunakan teknik reverse image search dengan Google Lens.

    Hasilnya, foto serupa ditemukan di situs yang www.presidenri.go.id yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

    Dalam foto tersebut, Presiden Jokowi menyaksikan penyerahan bantuan paket sembako kepada para pengemudi ojek daring atau ojek online (ojol) di sekitar Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 13 April 2023.

    Jokowi tiba di depan gerbang pintu utama Istana Merdeka sekitar pukul 11.50 WIB. Ratusan ojol tampak antusias mengantre untuk mendapatkan sembako sekaligus bertemu Presiden.

    Pada kesempatan itu, seorang pengemudi bernama Bonar menyampaikan rasa senang dan terima kasih kepada Presiden Jokowi.

    Seperti diberitakan Kompas.com, Presiden Jokowi didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

    Paket sembako dibungkus dalam tas berwarna merah dan putih yang biasa digunakan untuk menyalurkan bantuan presiden.

    Setelah menerima paket sembako, pengemudi ojol diberikan tanda tinta sebagai penanda sudah mendapatkan bantuan.

    Mereka tampak menyampaikan salam dan terima kasih yang dibalas dengan senyum serta acungan jempol dari Presiden Jokowi.

    Kesimpulan

    Foto Jokowi saat menyaksikan penyerahan bantuan paket sembako disebarkan dengan narasi yang keliru.

    Jokowi membagikan bantuan kepada pengemudi ojol di sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 13 April 2023.

    Rujukan