• (GFD-2023-12894) [SALAH] Presenter Gilang Dirga Meninggal Dunia

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 22/06/2023

    Berita

    “INNALILAHI, Presenter Kondang Gilang Dirga Meninggal Dunia, Pemakaman Dilaksanakan Besok Pukul 08.00”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah kanal youtube bernama Sahabat Family mengunggah video berdurasi 2 menit dengan judul “INNALILAHI, Presenter Kondang Gilang Dirga Meninggal Dunia, Pemakaman Dilaksanakan Besok Pukul 08.00”. Pada thumbnail video tersebut terdapat foto Gilang Dirga dalam frame karangan bunga.

    Berdasarkan penelusuran, Gilang Dirga melalui akun Instagramnya menanggapi informasi tersebut. Ia menyebut bahwa setiap yang bernyawa pasti mati dan ia cenderung bisa saja dalam menyikapi informasi tersebut.

    Selain itu, jika ditonton sampai selesai, isi video tersebut tidak sesuai dengan judul yang disematkan. Pada isi video narator mengabarkan bahwa yang meninggal adalah kakak dari ayah Gilang Dirga.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan. Gilang Dirga melalui akun Instagramnya mengklarifikasi bahwa ia masih sehat walafiat dan menanggapi informasi tersebut dengan santai. Sementara itu, isi dari video youtube tersebut tidak sesuai dengan judul karena yang diberitakan meninggal adalah kakak dari ayah Gilang Dirga.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12893) [SALAH] Novel Bamukmin Resmi Jadi Cawapres Anies Baswedan, PKS dan Demorat Tarik Dukungannya

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 19/06/2023

    Berita

    “CAWAPRES ANIES KEJUTKAN SEMUA PIHAK, PKS & DEMOKRAT LANGSUNG TARIK DUKUNGANNYA”.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah kanal Youtube bernama BENTENG ISTANA mengunggah video berdurasi 8 menit berjudul “Dideklarasikan Hari ini Novel Bamukmin resmi Jadi Cawapres Anies”. Pada thumbnail video tersebut terdapat foto Surya Paloh, Anies Baswedan, dan Novel Bamukmin yang mengenakan blazer berlogo partai Nasdem.

    Berdasarkan penelusuran dengan menonton keseluruhan isi video, tidak ditemukan informasi Partai Nasdem mendeklarasikan Novel sebagai cawapres.

    Narator video hanya membacakan artikel di laman Ayo Jakarta. Artikel itu berjudul “Politikus Partai NasDem Mengaku Malu Soal Cawapres Anies Baswedan, Ada Apa?”, pada 10/06/23.

    Artikel tersebut memuat pernyataan politikus Partai Nasdem Bestari Barus yang mengaku malu karena partai politik yang berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak kompak dalam penentuan cawapres Anies Baswedan.

    Sementara itu terkait gambar thumbnail, merupakan hasil editan dan gambar identik ditemukan pada artikel milik jawapos berjudul “NasDem: Pemberian Nama Yohanes Bukti Anies Tak Pernah Politisasi Agama”, pada 28/12/22.

    Dalam gambar aslinya, tidak terdapat Novel Bamukmin, gambar itu menampilkan Anies Baswedan, Surya Paloh, dan Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai, lantaran narator dalam video tersebut hanya mengulas mengenai pernyataan dari Politikus Partai Nasdem Bestari Barus yang mengaku malu karena partai politik di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak kompak dalam penentuan cawapres Anies Baswedan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12892) [SALAH] “Pegasus mulai di aktifkan namun mulai menyasar pengguna smartphone bahkan pengguna media sosial yg masih memiliki aplikasi SatuSehat”

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 22/06/2023

    Berita

    Akun Twitter @AntiPekines pada 15 Juni 2023 mengunggah sebuah cuitan sebagai berikut:

    “Pegasus mulai di aktifkan dari balik seno raya.mulai merambah ke system IOS.bukan lagi menyasar pejabat penting atau orang yg dipandang berpotensi,namun mulai menyasar seluruh pengguna smart phone bahkan pengguna media sosial.yg masih memiliki aplikasi”SatuSehat” hati2 lo.upss”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa alat sadap Pegasus mulai diaktifkan dan mulai menyasar seluruh pengguna ponsel pintar bahkan semua pengguna media sosial yang masuh memiliki aplikasi SatuSehat merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, seorang sumber IndonesiaLeaks yang pernah mengoperasikan Pegasus dan akrab di dunia mata-mata mengungkapkan, era Pegasus telah lewat karena dianggap kelewat mahal dan tak efektif.

    Dilansir dari artikel berjudul “Melacak Kaki-Tangan NSO Group di Indonesia” yang terbit di situs independen.id pada 12 Juni 2023, dua pengusaha sekaligus orang yang mengaku mendatangkan alat sadap bikinan Israel membenarkan Pegasus sempat ada di Indonesia. Bahkan diduga didatangkan sejak 2018. Seorang sumber IndonesiaLeaks yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, alat canggih ini diduga telah digunakan institusi seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Mabes Polri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan, Komisi Pemberantasan Korupai (KPK).

    Kepala Divisi Teknologi, Informasi dan Komunikasi Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Slamet Uliandi membantah institusinya menggunakan Pegasus. Hanya saja ia mengakui penggunaan teknologi penyadapan zero click. Dan tindakan ini pun menurutnya berdasarkan pada lawful interception atau penyadapan yang sah berdasar hukum.

    “Polri tidak pernah mendatangkan Pegasus atau menggunakan alat penyadapan Pegasus. Sejauh ini menggunakan alat sistem yang metode lawful intercepted,” kata Uliandi kepada Tim IndonesiaLeaks. “Selama ini, sejak 2010, ya, Zero Click. Informasi kita dapat, voice kita dapat langsung. Itu kan (diatur dalam) UU ITE.”

    Teknologi ini diperlukan untuk mengungkap sejumlah kasus kejahatan. Uliandi mengklaim penyadapan yang dilakukan polisi sesuai Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2010 dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    Seorang sumber yang pernah mengoperasikan Pegasus dan akrab di dunia mata-mata mengungkapkan, era Pegasus telah lewat. Karena dianggap kelewat mahal dan tak efektif. Setidaknya butuh Rp500 miliar hingga Rp1 triliun untuk mendatangkannya. Itu belum termasuk ongkos memperbarui sistem atau update software setiap tahun. Per tahunnya bisa mencapai Rp100 miliar. Belum lagi, Pegasus terbatas hanya bisa dipakai untuk 7-20 target. Itu mengapa target pun biasanya merupakan highprofile.

    “Sekarang yang efektif itu metode surveillance lainnya aja.”ungkap sumber Indonesialeaks.

    Namun tak ada yang bisa menjamin era Pegasus telah lewat. Kecanggihan dan kemampuan perangkat lunak ini membuka celah penyimpangan. Laporan NSO Group menyebut ada kesepakatan bersama antara pembeli dan produsen. Salah satunya larangan menyalahgunakan karena fungsi utama Pegasus untuk penegakan hukum dan pencegahan terorisme.

    Kesimpulan

    Seorang sumber IndonesiaLeaks yang pernah mengoperasikan Pegasus dan akrab di dunia mata-mata mengungkapkan, era Pegasus telah lewat karena dianggap kelewat mahal dan tak efektif.

    Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12891) [SALAH] KADER DEMOKRAT DI BALI PINDAH HALUAN DUKUNG GANJAR DI PILPRES 2024

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 23/06/2023

    Berita

    Kader Demokrat Di Bali Pindah Haluan !! Siap Kawal Ganjar Di 2024

    BERITA TERBARU
    BALI MENGGILA DUKUNG GANJAR
    RELAWAT DEMOKRAT BALI DUKUNG GANJAR

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video dari halaman facebook bernama Daily News dengan klaim narasi yang menyatakan bahwa kader Demokrat di Bali pindah haluan dan siap dukung Ganjar di pilpres 2024.

    Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut hanya berisi potongan dari beberapa video berbeda yang digabung menjadi satu. Dalam video tersebut tidak ditemukan pemberitaan terkait dukungan kader Demokrat di Bali kepada Ganjar untuk Pilpres 2024 mendatang.

    Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari detik.com berjudul “Blak-blakan Koster Minta Bupati Demokrat Membelot Menangkan Ganjar di Bali” yang diunggah pada 17 Juni 2023 serta artikel dari okezone.com berjudul AHY-Puan Adakan Pertemuan pada Pekan depan” yang diunggah pada 17 Juni 2023.

    Thumbnail yang menampilkan Agus Harimurti Yudhodono Serta Ganjar Pranowo yang sedang berpidato di hadapan kader Partai Demokrat tersebut identik dengan foto unggahan artikel tribunnews.com berjudul “Didampingi AHY, Anies Baswedan Mengaku Tak Menyangka Disambut Meriah Massa Demokrat” yang diunggah pada 2 Maret 2023.

    Dalam foto tersebut terdapat keterangan Anies Baswedan saat tiba dan berpidato di hadapan kader dan simpatisan Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis 2 Maret 2023. Anies mengaku tak menyangka disambut meriah oleh massa Demokrat. Ia disambut langsung oleh AHY.

    Dalam foto aslinya tidak menampilkan sosok Ganjar Pranowo melainkan Anies Baswedan. Sehingga dapat dipastikan gambar pada thumbnail tersebut adalah hasil editan.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa kader Demokrat di Bali pindah haluan dan siap dukung Ganjar di pilpres 2024 tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya judul, thumbnail dan isi video tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi terkait kader Demokrat di Bali yang pindah haluan mendukung Ganjar pada pilpres 2024.

    Rujukan