Palestinian society is sickening. A Gazan “civilian” gives his AK to a little girl to shoot at Jews.
Terjemahan: Masyarakat Palestina memuakkan. Seorang “warga sipil” Gaza memberikan AK-nya kepada seorang gadis kecil untuk menembak orang Yahudi.
(GFD-2024-16846) [SALAH] Gadis Kecil di Gaza Disuruh Pegang Senjata Untuk Menembak Yahudi
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 23/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Twitter yang memperlihatkan dua orang dewasa yang memberikan sebuah senjata api model AK-47 kepada seorang gadis kecil dan kemudian mereka mendampingi gadis kecil tersebut untuk menembakkan senjatanya tersebut ke belakang tembok. Video tersebut kemudian disertai dengan narasi yang mengatakan jika gadis kecil tersebut diarahkan untuk menembak orang Yahudi.
Namun, klaim tersebut tidak benar, rekaman tersebut telah ada beredar di sosial media setidaknya sejak 2013. Menurut hasil pencarian Google beberapa sumber berita melaporkan itu menggambarkan insiden 2013 di Lebanon.
Dari beberapa sumber yang berbeda, video yang diunggah oleh media berita Lebanon, LBCI, menjadi salah satu pengunggah yang paling awal yaitu pada 26 Mei 2013. Video tersebut diunggah oleh LBCI Lebanon di Youtube dengan judul “LBCI News|طفلة تطلق النار خلال اشتباكات طرابلس” atau “Berita LBCI | Seorang gadis menembak selama bentrokan Tripoli”.
Pada deskripsi video unggahan LBCI tersebut juga diberikan penjelasan “Salah satu dampak dari bentrokan Tripoli adalah keterlibatan kaum muda dalam perang besar. Mereka menyaksikan seorang gadis kecil dari Bab al-Tabbaneh menembak dengan senjata perang”.
Diketahui pada tahun 2013 yang lalu terjadi konflik sektarian antara 2 pemukiman di kota Tripoli, Lebanon, yaitu pemukiman Jabal Mohsen dan pemukiman Bab al-Tabbaneh. Maka berdasarkan hal tersebut dapat dipastikan jika video yang beredar mengenai warga sipil Gaza yang perintahkan gadis kecil menembaki orang Yahudi adalah keliru.
Namun, klaim tersebut tidak benar, rekaman tersebut telah ada beredar di sosial media setidaknya sejak 2013. Menurut hasil pencarian Google beberapa sumber berita melaporkan itu menggambarkan insiden 2013 di Lebanon.
Dari beberapa sumber yang berbeda, video yang diunggah oleh media berita Lebanon, LBCI, menjadi salah satu pengunggah yang paling awal yaitu pada 26 Mei 2013. Video tersebut diunggah oleh LBCI Lebanon di Youtube dengan judul “LBCI News|طفلة تطلق النار خلال اشتباكات طرابلس” atau “Berita LBCI | Seorang gadis menembak selama bentrokan Tripoli”.
Pada deskripsi video unggahan LBCI tersebut juga diberikan penjelasan “Salah satu dampak dari bentrokan Tripoli adalah keterlibatan kaum muda dalam perang besar. Mereka menyaksikan seorang gadis kecil dari Bab al-Tabbaneh menembak dengan senjata perang”.
Diketahui pada tahun 2013 yang lalu terjadi konflik sektarian antara 2 pemukiman di kota Tripoli, Lebanon, yaitu pemukiman Jabal Mohsen dan pemukiman Bab al-Tabbaneh. Maka berdasarkan hal tersebut dapat dipastikan jika video yang beredar mengenai warga sipil Gaza yang perintahkan gadis kecil menembaki orang Yahudi adalah keliru.
Kesimpulan
Faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi oleh umat Katolik di sepanjang jalanan besar di kota New York dan tidak ada keterkaitannya dengan isu politik Israel-Palestina.
Rujukan
(GFD-2024-16845) Hoaks! Pembagian dana Rp125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan
Sumber: antaranews.comTanggal publish: 23/03/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan poster digital di Facebook menarasikan BPJS Kesehatan akan membagikan program bantuan dari pemerintah sebesar Rp125 juta kepada setaip peserta BPJS Kesehatan.
Dalam poster tersebut dituliskan penanggung jawab kegiatan tersebut Drs.Muh.Bakrie.Msi dan terdapat juga foto Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“PROGRAM BANTUAN BPJS 2024 PEMERINTAH RI. MENGELUARKAN DANA BANTUAN BPJS Rp, 25TRILIUN.. UNTUK MASYARAKAT DI SELURUH INDONESIA direktur BPJS Kesehatan Prof.Drs.Muh Bakri.Msi”
Namun, benarkah poster pembagian dana 125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan tersebut?
Dalam poster tersebut dituliskan penanggung jawab kegiatan tersebut Drs.Muh.Bakrie.Msi dan terdapat juga foto Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“PROGRAM BANTUAN BPJS 2024 PEMERINTAH RI. MENGELUARKAN DANA BANTUAN BPJS Rp, 25TRILIUN.. UNTUK MASYARAKAT DI SELURUH INDONESIA direktur BPJS Kesehatan Prof.Drs.Muh Bakri.Msi”
Namun, benarkah poster pembagian dana 125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan tersebut?
Hasil Cek Fakta
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pamekasan meluruskan pesan berantai yang marak beredar melalui aplikasi WhatsApp akhir-akhir ini tentang pemberian bantuan senilai ratusan juta rupiah kepada para peserta program jaminan sosial itu.
"Itu kabar bohong dan mohon agar tidak ditanggapi," kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pamekasan Ary Udiyanto, dilansir dari ANTARA.
Ia meminta peserta BPJS Kesehatan bisa melakukan konfirmasi secara langsung apabila ada lagi kabar yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Caranya dengan mendatangi langsung kantor BPJS Kesehatan setempat atau melihat informasi di situs resmi BPJS Kesehatan pada laman: bpjs-kesehatan.go.id. serta media massa arus utama.
Selain itu, desain tersebut serupa dengan unggahan BPJS Kesehatan bertemakan seminar online bincang BPJS Kesehatan bersama nakes dengan pembicara Direktur Utama BPJS Kesehatan Bapak Ali Ghufron Mukti.
Klaim: Pembagian dana Rp125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
"Itu kabar bohong dan mohon agar tidak ditanggapi," kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pamekasan Ary Udiyanto, dilansir dari ANTARA.
Ia meminta peserta BPJS Kesehatan bisa melakukan konfirmasi secara langsung apabila ada lagi kabar yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Caranya dengan mendatangi langsung kantor BPJS Kesehatan setempat atau melihat informasi di situs resmi BPJS Kesehatan pada laman: bpjs-kesehatan.go.id. serta media massa arus utama.
Selain itu, desain tersebut serupa dengan unggahan BPJS Kesehatan bertemakan seminar online bincang BPJS Kesehatan bersama nakes dengan pembicara Direktur Utama BPJS Kesehatan Bapak Ali Ghufron Mukti.
Klaim: Pembagian dana Rp125 juta untuk setiap peserta BPJS Kesehatan
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-16844) [HOAKS] 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina, 4 di Antaranya Tewas
Sumber: kompas.comTanggal publish: 22/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar kabar mengenai 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran Ukraina dan empat di antaranya tewas di tangan Rusia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Sebagai konteks, setelah kedua negara terlibat perang setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Informasi soal WNI yang jadi tentara bayaran di Ukraina tewas ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (17/3/2024):
Kmrn pada rame karena kementrian pertahan Rusia dan kementrian luar negri Rusia merelase daftar orang2 asing yg terlibat dalam perang Rusia-Ukraina yg mendukung kubu Ukraina. Dalam daftar itu Rusia menyatakan ada 10 warga Indonesia yg ikut berperang di kubu Ukraina dan 4 orang sudah meninggal dieliminasi tentara Rusia.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (1732024), soal WNI yang jadi tentara bayaran Ukraina meninggal.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Sebagai konteks, setelah kedua negara terlibat perang setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Informasi soal WNI yang jadi tentara bayaran di Ukraina tewas ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (17/3/2024):
Kmrn pada rame karena kementrian pertahan Rusia dan kementrian luar negri Rusia merelase daftar orang2 asing yg terlibat dalam perang Rusia-Ukraina yg mendukung kubu Ukraina. Dalam daftar itu Rusia menyatakan ada 10 warga Indonesia yg ikut berperang di kubu Ukraina dan 4 orang sudah meninggal dieliminasi tentara Rusia.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (1732024), soal WNI yang jadi tentara bayaran Ukraina meninggal.
Hasil Cek Fakta
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah kabar WNI menjadi tentara bayaran Ukraina dan tewas.
"Saya sudah cek ke Atase Pertahanan di sana, tidak ada data tersebut," kata Agus, pada Kamis (21/3/2024), dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, Agus mengatakan, sudah mengecek kabar melalui Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dan memastikan tidak ada WNI yang meninggal.
"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. Kita sudah cek ke Kedutaan Rusia, juga tidak ada, hoaks itu," kata Agus.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, pemerintah sedang menelusuri kabar tersebut bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Ukraina dan KBRI Moskwa.
“Hingga saat ini, KBRI Kyiv dan KBRI Moskwa tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran,” kata Judha, pada Sabtu (16/3/2024).
Kesimpulan
Pemerintah telah membantah kabar mengenai WNI yang menjadi tentara bayaran Ukraina dan empat di antaranya tewas.
TNI dan Kemenlu menyatakan, tidak ada WNI yang terlibat perang antara Ukraina dan Rusia dengan menjadi tentara bayaran.
"Saya sudah cek ke Atase Pertahanan di sana, tidak ada data tersebut," kata Agus, pada Kamis (21/3/2024), dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, Agus mengatakan, sudah mengecek kabar melalui Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dan memastikan tidak ada WNI yang meninggal.
"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. Kita sudah cek ke Kedutaan Rusia, juga tidak ada, hoaks itu," kata Agus.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, pemerintah sedang menelusuri kabar tersebut bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Ukraina dan KBRI Moskwa.
“Hingga saat ini, KBRI Kyiv dan KBRI Moskwa tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran,” kata Judha, pada Sabtu (16/3/2024).
Kesimpulan
Pemerintah telah membantah kabar mengenai WNI yang menjadi tentara bayaran Ukraina dan empat di antaranya tewas.
TNI dan Kemenlu menyatakan, tidak ada WNI yang terlibat perang antara Ukraina dan Rusia dengan menjadi tentara bayaran.
Rujukan
- https://www.facebook.com/agungbaster.perjuangan/posts/pfbid02q1REufMVVZbhMY89wpRfjWyWnGasR5aBepdkxUxohKALu2ZMZH2UGjD7GCx2FVDwl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid08iDNybArtUL8Wp4wqR7qgkjSy4rNABR72BTuZ3ShuqRAUvGUf2TwsLunQGiPQtP6l&id=100090924601975
- https://www.facebook.com/100069560153086/videos/3366618033636600/
- https://nasional.kompas.com/read/2024/03/21/16064731/panglima-tni-isu-wni-jadi-tentara-bayaran-di-ukraina-hoaks
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/17/113000665/penjelasan-kemenlu-soal-10-wni-disebut-jadi-tentara-bayaran-ukraina
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-16843) [HOAKS] Ada Kerusuhan akibat Demontrasi di Kantor KPU 20 Maret 2024
Sumber: kompas.comTanggal publish: 22/03/2024
Berita
KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan kerusuhan dan diklaim terjadi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) beredar di media sosial. Keterangan dalam video itu mengeklaim kerusuhan terjadi pada 20 Maret 2024.
Setelah ditelusuri, video tersebut disebar dengan konteks keliru dan merupakan peristiwa pada 2019.
Video yang diklaim sebagai potret kerusuhan di KPU pada 20 Maret 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan keterangan:
20 Maret 2024 Pukul 22 : 47 wib di DKI Jakarta KPU pusat..Situasi saat ini di KPU rusuh
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim sebagai kerusuhan di kantor KPU pada 20 Maret 2024
Setelah ditelusuri, video tersebut disebar dengan konteks keliru dan merupakan peristiwa pada 2019.
Video yang diklaim sebagai potret kerusuhan di KPU pada 20 Maret 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan keterangan:
20 Maret 2024 Pukul 22 : 47 wib di DKI Jakarta KPU pusat..Situasi saat ini di KPU rusuh
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim sebagai kerusuhan di kantor KPU pada 20 Maret 2024
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut serupa dengan yang ada di kanal YouTube ini.
Dalam keterangan video, disebutkan bahwa peristiwa itu adalah kerusuhaan saat demonstrasi pada 22 Mei 2019. Kemudian, perekem video menyebut bahwa lokasi kejadian berada di Petamburan.
Dikutip dari Kompas.com, demonstrasi 22 Mei 2019 terjadi karena sejumlah orang kecewa dengan hasil Pemilu 2019. Pada pemilu itu, KPU memutuskan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Aksi demonstrasi yang awalnya berlangsung damai menjadi rusuh setelah sebagian besar pengunjuk rasa pulang. Polisi menyatakan bahwa kerusuhan terjadi setelah datang kelompok warga lain.
Kerusuhan yang awalnya terjadi di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, lalu meluas hingga ke Markas Brimob Petamburan dan kawasan Slipi, Jakarta.
Sebanyak sembilan orang tewas karena kerusuhan itu. Dari sembilan korban tewas, sebagian di antaranya ditembak.
Diberitakan Kompas.com, pada Rabu (20/3/2024) memang terjadi aksi demonstrasi di depan kantor KPU.
Massa yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi itu menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo dan penolakan terhadap pemilu curang.
Namun, tidak ditemukan informasi valid terjadi kerusuhan dalam aksi tersebut.
Dalam keterangan video, disebutkan bahwa peristiwa itu adalah kerusuhaan saat demonstrasi pada 22 Mei 2019. Kemudian, perekem video menyebut bahwa lokasi kejadian berada di Petamburan.
Dikutip dari Kompas.com, demonstrasi 22 Mei 2019 terjadi karena sejumlah orang kecewa dengan hasil Pemilu 2019. Pada pemilu itu, KPU memutuskan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Aksi demonstrasi yang awalnya berlangsung damai menjadi rusuh setelah sebagian besar pengunjuk rasa pulang. Polisi menyatakan bahwa kerusuhan terjadi setelah datang kelompok warga lain.
Kerusuhan yang awalnya terjadi di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, lalu meluas hingga ke Markas Brimob Petamburan dan kawasan Slipi, Jakarta.
Sebanyak sembilan orang tewas karena kerusuhan itu. Dari sembilan korban tewas, sebagian di antaranya ditembak.
Diberitakan Kompas.com, pada Rabu (20/3/2024) memang terjadi aksi demonstrasi di depan kantor KPU.
Massa yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi itu menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo dan penolakan terhadap pemilu curang.
Namun, tidak ditemukan informasi valid terjadi kerusuhan dalam aksi tersebut.
Kesimpulan
Video yang diklaim sebagai kerusuhan di KPU pada 20 Maret 2024 tidak benar dan salah konteks.
Adapun video yang beredar tersebut merupakan kerusuhaan saat demonstrasi pada 22 Mei 2019, di Petamburan. Demonstrasi terjadi karena sejumlah orang kecewa dengan hasil Pemilu 2019.
Sementara itu, pada Rabu (20/3/2024) memang terjadi aksi demonstrasi di depan kantor KPU. Namun, tidak ditemukan informasi valid adanya kerusuhan dalam aksi tersebut.
Adapun video yang beredar tersebut merupakan kerusuhaan saat demonstrasi pada 22 Mei 2019, di Petamburan. Demonstrasi terjadi karena sejumlah orang kecewa dengan hasil Pemilu 2019.
Sementara itu, pada Rabu (20/3/2024) memang terjadi aksi demonstrasi di depan kantor KPU. Namun, tidak ditemukan informasi valid adanya kerusuhan dalam aksi tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=355404920828470&id=100090768944665&mibextid=oFDknk
- https://www.facebook.com/panji.as.9/videos/327871506963782
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=440460731756832&id=100073787262901&mibextid=oFDknk
- https://www.youtube.com/watch?v=9D78wY-T8Qo
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/22/085000065/hari-ini-dalam-sejarah--kerusuhan-jakarta-pasca-pengumuman-hasil-pemilu?page=all
- https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/20/19304001/demo-di-kpu-massa-bakar-sampah-sambil-bawa-banner-jokowi-biang-kecurangan
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 2508/6099