• (GFD-2024-19897) [SALAH] Raffi Ahmad Promosikan Bisnis Madu Murni di Mata Najwa

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 17/05/2024

    Berita

    MADU MURNI RAFFI AHMAD DISKON SAMPAI 70%

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah unggahan di Tiktok membagikan sebuah video yang dalam unggahan tersebut menampilkan Raffi Ahmad sedang berada di program Mata Najwa dan membicarakan bisnis madu murninya bersama Najwa Shihab.

    Dengan menggunakan pencarian gambar Google Lens, ditemukan hasil jika otongan video tersebut diambil dari acara Mata Najwa 14 Januari 2021 yang lalu. Dalam episode Mata Najwa tersebut ini, Najwa Shihab, Raffi Ahmad, dan beberapa tamu lainnya hanya membahas mengenai vaksinasi Covid-19 yang pada saat itu baru muncul dan masih menjadi keraguan di masyarakat.

    Dengan demikian dapat disimpulkan jika video promosi madu murni tersebut sudah diedit dengan AI sehingga suara Najwa Shihab dan Raffi Ahmad terdengar cukup mirip dengan suara asli mereka

    Kesimpulan

    Faktanya video tersebut merupakan hasil editan dengan memakai teknologi AI supaya seakan-akan Najwa Shihab dan Raffi Ahmad membahas mengenai bisnis madu murninya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19896) [SALAH] Rutin Minum Es Saat Makan Memicu Kerusakan Ginjal

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 17/05/2024

    Berita

    Bahaya minum es

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal.

    Dilansir dari media Kompas.com, ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa. Konsumsi air bersuhu dingin saat makan pun tidak membahayakan selama dilakukan dengan wajar.

    Dikutip dari situs HealthLine, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi. Sedangkan minum air hangat memiliki manfaat tersendiri, seperti membantu pencernaan dan pembuangan racun.

    Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    Klaim yang mengatakan rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal adalah tidak benar. Ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19895) [SALAH] Vaksin Covishield Menimbulkan Efek Berupa Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 17/05/2024

    Berita

    viral seluruh dunia,, efek samping vaksin virus nggleleng 19 bernama ( astrazeneca ) memiliki efek samping yg langkah,, yaitu pembekuan darah serta trombosit yg rendah… sementara itu,, organisasi kesehatan dunia (who) mengonfirmasi,.,,covishield dapat menimbulkan efek samping yg bisa mengancam jiwa…. “efek samping sangat langka yang disebut sindrom trombosis dengan trombositopenia,,, melibatkan kejadian pembekuan darah yg tidak biasa dan parah terkait dengan jumlah trombosit rendah,,,telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin ini,” ungkap who

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Tempo.

    Pada 5 Mei 2024 lalu beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopenia.

    Dilansir dari media Tempo, Juru Bicara dan Hubungan Media WHO Tarik Jasarevic mengatakan klaim yang mengatakan WHO telah menemukan bukti vaksin Covishield memiliki efek samping yang membahayakan adalah klaim yang tidak benar. Semua vaksin Covid-19 telah melalui berbagai uji klinis dan aman untuk dikonsumsi.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bila semua vaksin Covid-19, sesungguhnya sangat aman diberikan. Sebelum vaksin apa pun diperkenalkan di suatu negara, vaksin harus melalui pengujian yang ketat dan ketat melalui berbagai fase uji klinis. Otoritas kesehatan mengevaluasi dengan cermat hasil uji coba ini untuk membantu memastikan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar keamanan dan kemanjuran tertinggi sebelum dianggap layak untuk digunakan.

    Di Indonesia sendiri tidak ada laporan kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca

    Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopeniar adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    Klaim yang mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopeniar adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19894) [SALAH] Gelombang Tinggi 23 Meter Terjang Selat Sunda pada 15 Mei 2024

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 17/05/2024

    Berita

    BENCANA HARI INI~SELAT SUNDA TELAN KORBAN JIWA,HARI INI MENGAMUK TINGGI 23 METER BAK TSUNAMI RAKSASA

    Hasil Cek Fakta

    Muncul sebuah klaim di Youtube pada 15 Mei 2024 mengenai klaim yang mengatakan jika telah terjadi gelombang tinggi 23 meter yang menerjang Selat Sunda.

    Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian di Google ternyata isi video tersebut hanya berisi tentang peringatan BMKG mengenai potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di Selat Sunda hingga Selat Bali. Narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul “BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali” yang diterbitkan oleh Tempo.

    Mengutip dari Tempo, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 15-16 Mei 2024. Oleh karena itu masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

    Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang tinggi 23 meter yang menerjang Selat Sunda.

    Kesimpulan

    Faktanya isi video tersebut berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang tinggi 23 meter yang menerjang Selat Sunda.

    Rujukan