• (GFD-2024-19576) [HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa pesepak bola Portugal, Cristiano Ronaldo, mengatakan tim nasional Indonesia tidak akan kalah melawan Uzbekistan jika tak dicurangi wasit.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, keputusan wasit dalam laga Indonesia melawan Uzbekistan di Piala Asia U23 2024 menjadi sorotan.

    Beberapa keputusan wasit dianggap merugikan Indonesia, salah satunya, kartu merah kepada kapten timnas Indonesia, Rizky Ridho.

    Narasi soal pernyataan Ronaldo terkait laga Indonesia melawan Uzbekistan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video Ronaldo sedang melakukan konferensi pers. Kemudian terdapat takarir demikian:

    Mereka (INDONESIA) Sudah Tidak Bisa Fokus Semenjak Di CURANGI WASIT. Mereka Tidak Akan Kalah Jika Tidak Dicurangi.

    Video itu juga diberikan keterangan sebagai berikut:

    CR7 ANGKAT SUARA SOAL LAGA INDONESIA VS UZBEKISTAN "MEREKA TAKKAN KALAH JIKA TAK DICURANGI WASIT".Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Ronaldo mengatakan Indonesia tidak akan kalah dari Uzbekistan jika tidak dicurangi wasit

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarakan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube BeanymanSports ini yang diunggah pada 2018.

    Dalam video, Ronaldo yang saat itu membela Juventus memberikan keterangan pers menjelang pertandingan melawan Mancheter United di Liga Champions.

    Video yang beredar mencuplik klip pada menit 1:50 sampai menit 2:10.

    Ronaldo mengatakan, dirinya tidak terobesesi dengan gelar individual. Ronaldo yang saat itu baru bergabung dengan Juventus mengatakan, ia menikmati bermain bersama klub barunya.

    Ia juga menyebutkan, adaptasinya bersama Juventus berjalan dengan baik.  

    Kesimpulan

    Video dengan narasi bahwa Ronaldo mengatakan timnas Indonesia tidak akan kalah melawan Uzbekistan jika tak dicurangi wasit adalah hoaks.

    Dalam video asli, Ronaldo mengatakan, dirinya tidak terobesesi dengan gelar individual. Selain itu, ia menjelaskan proses adaptasinya bersama Juventus.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19575) [HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Video sekelompok unta terjebak banjir diklaim berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab.

    Video beredar setelah Dubai mengalami hujan lebat dengan curah tertinggi sepanjang 75 tahun terakhir, pada 16 Juni 2024.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.

    Video sekelompok unta terjebak banjir di Dubai disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan bagian awal pada video ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 19 April 2024:

    Viral video sekumpulan unta yang terjebak banjir di Gurun Pasir Dubai.

    Hasil Cek Fakta

    Video unta terjebak banjir telah beredar di media sosial setidaknya sejak 2018. Misalnya, video di kanal YouTube Northeast Live, pada 16 November 2019.

    Keterangan video menjelaskan, banjir bandang terjadi di Arab Saudi. Banjir menerjang sampai ke wilayah gurun dan pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan.

    Video yang sama juga ditemukan di akun Instagram ahli meteorologi asal Puerto Rico, @adamonzon, 27 Oktober 2018. Ia menjelaskan, video banjir berlokasi di Tabouk, Arab Saudi.

    Kejadian banjir tersebut diberitakan Al Arabiya, 26 Oktober 2018. Banjir mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang luka-luka.

    Informasi serupa juga dilaporkan media berbahasa Malayalam, Malayalam News Daily pada 26 Oktober 2018.

    Kesimpulan

    Video unta terjebak banjir di Tabouk, Arab Saudi, pada 2018, disebarkan dengan konteks keliru.

    Video itu tidak terkait banjir di Dubai, UEA, pada 16 Juni 2024, akibat hujan lebat dengan curah tertinggi sepanjang 75 tahun terakhir.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19574) [HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan foto seorang peretas atau hacker asal Aljazair.

    Menurut narator, hacker itu dihukum mati karena meretas 200 bank dan menyumbangkan uangnya untuk Palestina.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi mengenai hacker asal Aljazair yang dihukum mati karena meretas 200 bank dan membantu Palestina dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video seorang pria menghadapi hukuman gantung. Dia diklaim sebagai seorang hacker bernama Hamzah yang telah membobol lebih dari 200 bank.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto pada awal video yang menampilkan seorang pria menghadapi hukuman gantung.

    Foto tersebut mirip dengan unggahan di laman Wikimedia Commons ini yang diunggah pada 2007. Pria itu adalah Majid Kavousifar.

    Dikutip dari Reuters, Majid Kavousifar dan rekannya, Hossein Kavousifar, dieksekusi mati pada 2007 karena membunuh seorang hakim di Iran. 

    Sehingga, dapat dipastikan foto tersebut bukan hacker yang membantu Palestina.

    Sementara itu, berdasarkan pemberitaan Al Jazeera pada 2015, hacker asal Aljazair yang ditangkap karena meretas sejumlah bank di Amerika Serikat (AS) bernama Hamza Bendelladj.

    Ia menyumbangkan jutaan dollar dari hasil kejahatannya kepada badan amal Palestina. Namun, ia tidak dijatuhi hukuman mati.

    Saat itu sempat muncul kabar Hamza dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan AS. Isu ini dibantah oleh pihak berwenang AS.

    Duta besar AS untuk Aljazair mengatakan, kejahatan komputer tidak dikenakan hukuman mati. Dikutip dari CNN Indonesia, Hamza divonis hukuman 15 tahun penjara.

    Kesimpulan

    Narasi soal hacker asal Aljazair dihukum mati karena meretas 200 bank dan menyumbangkan uangnya untuk Palestina adalah hoaks.

    Pada bagian awal video terdapat foto Majid Kavousifar, pelaku pembunuhan hakim di Iran yang dieksekusi mati pada 2007.

    Foto lain yang ditampilkan, yakni Hamza Bendelladj, seorang hacker asal Aljazair. Ia ditangkap pada 2015 karena meretas sejumlah bank di AS. Namun, ia tidak dijatuhi hukuman mati.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19573) [HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, akan menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei 2024.

    Sofiatun merupakan mertua dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai Prabowo akan menikahi mertua Kaesang disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (28/4/2024):

    Sofiatun Gudono, ibu mertua Kaesang, besan Jokowi.Tgl 20 Mei 2024 akan menikah dg Prabowo SubiantoTanggal 20 mei ada aksi demo di istanaParah sudah kita punya negeri mau di buat sistem kerajaan sistem di nastiSelain obral jabatan pangkat ternyata obral setempuk jugaPantasan ketua MK bisa lari dari jalur nyaPantasan ibu kota Jakarta di pindahkan ke Kalimantan iKNApa jangan jangan Monas sudah di pindahkan ya

    Hasil Cek Fakta

    Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, memastikan kabar Prabowo akan menikahi mertua Kaesang tidak benar.

    "Hoaks," kata Dahnil, pada Rabu (1/5/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Sebagai konteks, suami Sofiatun, Gudono telah meninggal pada 2016.

    Ayah Erina Gudono tersebut merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Sementara, Prabowo tidak memiliki istri karena telah bercerai dengan Titiek Soeharto, anak dari Presiden Soeharto.

    Meski telah bercerai tetapi hubungan Prabowo dan Titiek di media sosial dan di hadapan publik tampak hangat.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Prabowo akan menikahi mertua Kaesang merupakan hoaks. Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan kabar tersebut tidak benar.

    Rujukan