tirto.id - Pengobatan alternatif dengan memanfaatkan berbagai jenis tanaman telah banyak diterapkan. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa kadar zat yang terkandung dalam tanaman tersebut tidak justru menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Belum lama ini, di Facebook, muncul sebuah unggahan yang menyebut penggunaan air rebusan dari tanaman patikan kebo yang bisa untuk menyembuhkan mata buram (arsip).
"Rutin selama 3 hari mata buram jadi terang," begitu bunyi keterangan unggahan akun bernama "Herbal Tradisional" pada 7 Juli 2024 lalu.
Menemani keterangan tersebut, terdapat pula video pendek yang menyampaikan narasi serupa dan menampilkan tanaman yang dimaksud.
Sampai dengan Selasa (16/7/2024), unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari 2 juta penonton. Unggahan juga mengumpulkan 21,8 ribu tanda suka (likes) dan 1.700 komentar. Video pendek tersebut juga telah disebar ulang sebanyak 5.400 kali.
Melihat sejumlah komentar, terdapat beberapa yang menyebut keampuhan pengobatan ini, namun ada juga yang mempertanyakan metode tersebut.
Lantas, bagaimana faktanya? Benarkah penggunaan tanaman patikan kebo bisa digunakan untuk mengobati mata rabun?
(GFD-2024-21133) Hoaks Pengobatan Mata Rabun Menggunakan Tanaman Patikan Kebo
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tirto berupaya mencari konfirmasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait hal ini. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa penggunaan rebusan pati kebo untuk pengobatan rabun senja belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Lebih lanjut, Siti menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah atau penelitian yang mendukung keamanan penggunaannya.
"Hati-hati meneteskan ke mata, karena malah nanti akan merusak organ mata dan berakibat buta," ujarnya ketika dihubungi Tirto, Selasa (16/7/2024).
Dia juga menjelaskan kalau penglihatan buram bisa disebabkan karena rabun dekat atau rabun jauh. Masalah rabun dekat biasanya ditemukan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun, sementara rabun jauh bisa terjadi pada siapapun.
"Keduanya perlu kacamata untuk koreksi lensa mata," terang Siti.
Dia juga menambahkan bahwa pada lansia, rabun juga bisa disebabkan karena katarak. Ini terjadi karena lensa mata menua dan harus dilakukan operasi untuk pengobatannya.
Di halaman resmi Kemenkes, disebutkan kalau miopi (rabun jauh) dan hipermetropi (rabun dekat) masuk dalam gangguan penglihatan dengan kategori masalah refraksi.
Menurut laman yang sama, miopi adalah ketika mata bisa melihat objek dekat dengan jelas, tetapi objek yang jauh terlihat kabur. Sementara itu, hipermetropi adalah ketika mata bisa melihat objek jauh dengan lebih jelas daripada objek dekat.
Metode pengobatan gangguan penglihatan bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Dalam banyak kasus, penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki atau mengoreksi gangguan refraksi seperti miopi dan hipermetropi.
Di sisi lain, pembedahan menjadi pilihan untuk kasus katarak, glaukoma, atau degenerasi makula. Terapi obat, seperti obat tetes mata untuk glaukoma, dapat membantu mengendalikan gejala. Dalam beberapa kasus, terapi rehabilitasi penglihatan diperlukan untuk membantu memaksimalkan penglihatan yang tersisa dan meningkatkan kemandirian individu.
Senada, berdasarkan penelitian yang dirangkum dari Devesh Tewari dan kawan-kawan, yang dipublikasikan pada 2019 di jurnal frontiers in Pharmacology, Euphorbia hirta (nama latin dari patikan kebo) disebut bisa berbahaya bagi mata.
Sementara penelitian Rathnakumar K., dkk, sempat mengujikan penggunaan tanaman tersebut pada tikus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak Euphorbia hirta berpotensi menunda pembentukan dan perkembangan katarak yang dipicu naftalena pada tikus.
Lebih lanjut, Siti menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah atau penelitian yang mendukung keamanan penggunaannya.
"Hati-hati meneteskan ke mata, karena malah nanti akan merusak organ mata dan berakibat buta," ujarnya ketika dihubungi Tirto, Selasa (16/7/2024).
Dia juga menjelaskan kalau penglihatan buram bisa disebabkan karena rabun dekat atau rabun jauh. Masalah rabun dekat biasanya ditemukan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun, sementara rabun jauh bisa terjadi pada siapapun.
"Keduanya perlu kacamata untuk koreksi lensa mata," terang Siti.
Dia juga menambahkan bahwa pada lansia, rabun juga bisa disebabkan karena katarak. Ini terjadi karena lensa mata menua dan harus dilakukan operasi untuk pengobatannya.
Di halaman resmi Kemenkes, disebutkan kalau miopi (rabun jauh) dan hipermetropi (rabun dekat) masuk dalam gangguan penglihatan dengan kategori masalah refraksi.
Menurut laman yang sama, miopi adalah ketika mata bisa melihat objek dekat dengan jelas, tetapi objek yang jauh terlihat kabur. Sementara itu, hipermetropi adalah ketika mata bisa melihat objek jauh dengan lebih jelas daripada objek dekat.
Metode pengobatan gangguan penglihatan bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Dalam banyak kasus, penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki atau mengoreksi gangguan refraksi seperti miopi dan hipermetropi.
Di sisi lain, pembedahan menjadi pilihan untuk kasus katarak, glaukoma, atau degenerasi makula. Terapi obat, seperti obat tetes mata untuk glaukoma, dapat membantu mengendalikan gejala. Dalam beberapa kasus, terapi rehabilitasi penglihatan diperlukan untuk membantu memaksimalkan penglihatan yang tersisa dan meningkatkan kemandirian individu.
Senada, berdasarkan penelitian yang dirangkum dari Devesh Tewari dan kawan-kawan, yang dipublikasikan pada 2019 di jurnal frontiers in Pharmacology, Euphorbia hirta (nama latin dari patikan kebo) disebut bisa berbahaya bagi mata.
Sementara penelitian Rathnakumar K., dkk, sempat mengujikan penggunaan tanaman tersebut pada tikus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak Euphorbia hirta berpotensi menunda pembentukan dan perkembangan katarak yang dipicu naftalena pada tikus.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan klaim tanaman patikan kebo dapat mengobati rabun bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Menurut juru bicara Kemenkes, sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah atau penelitian yang mendukung keamanan penggunaan tanaman tersebut untuk pengobatan mata. Salah satu penelitian juga menyebut bahwa penggunaan tanaman ini pada mata bisa berbahaya.
Menurut juru bicara Kemenkes, sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah atau penelitian yang mendukung keamanan penggunaan tanaman tersebut untuk pengobatan mata. Salah satu penelitian juga menyebut bahwa penggunaan tanaman ini pada mata bisa berbahaya.
Rujukan
- https://web.archive.org/web/20240716074601/
- https://www.facebook.com/reel/932212051615007
- https://www.facebook.com/reel/932212051615007
- https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/penyakit-organ-indera/gangguan-penglihatan
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6585469/
- https://www.researchgate.net/publication/286845436_Effect_of_Euphorbia_hirta_in_napthalene_induced_cataract_in_rats
(GFD-2024-21132) [HOAKS] Penampakan Meteor Hijau di Budapest Hongaria
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim sebagai penampakan meteor hijau di Budapest, Hongaria.
Video berdurasi 11 detik itu menampilkan meteor yang disaksikan kerumunan orang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.
Video penampakan meteor hijau di Budapest disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (8/7/2024):
UPDATE – Huge green coloured meteor seen overnight in Budapest, Hungary
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan ciri-ciri bangunannya, seperti monumen, gedung, dan bentuk trotoar, video diambil di Lapangan Pahlawan di Budapest, Hongaria.
Berikut lokasinya, dilihat dari Google Street View.
Hasil penelusuran dengan metode reverse image search Google Lens mengarahkan ke salah satu video di akun TikTok @vias.ark yang diunggah pada 17 Februari 2024.
Dalam keterangan video, pengunggah menyertakan tagar dalam bahasa Hongaria, seperti Heroes Square dan perlindungan anak.
Berbekal informasi tersebut, ditemukan video pada tanggal dan lokasi serupa, seperti di akun X ini, ini, dan ini.
Dari video-video yang beredar, tidak tampak adanya meteor yang terlihat di langit Budapest.
Benda luar angkasa meteoroid disebut meteor ketika memasuki atmosfer Bumi.
Berdasarkan data global penampakan meteor yang dikelola oleh Organisasi Meteor Internasional, tidak ada catatan apa pun mengenai penampakan meteoroid di Hongaria pada Juli 2024.
Perwakilan Organisasi Meteor Internasional, Chris Peterson memastikan, cahaya dalam video bukanlah penampakan meteor.
"Ini sama sekali bukan meteor. Meteor bergerak dalam garis lurus dengan jejaknya tepat di belakang. Mereka tidak bergerak seperti ikan yang berenang, seperti yang ditunjukkan dalam video ini," kata Peterson, dikutip Leadstories, Kamis (11/7/2024).
"Ia tidak menimbulkan bayangan saat bergerak (dan meteor seterang ini akan menghasilkan bayangan)," tegasnya.
Video yang beredar kemungkinan besar dibuat dengan computer-generated imagery (CGI).
Orang-orang dalam video berkumpul karena melakukan aksi protes menentang pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban dan pengampunan yang dikeluarkan Presiden Katalin Novak atas kasus pelecehan seksual.
Dikutip dari Reuters, sembilan influencer di Hongaria memimpin sekitar 10.000 pengunjuk rasa di Budapest, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Mereka berkumpul di Lapangan Pahlawan di Hongaria dan menyerukan reformasi atas sistem perlindungan anak di Hongaria dan transformasi sistem pemerintahan Orban.
Dilansir Associated Press, Presiden Katalin Novak, sekutu Orban, mengundurkan diri di tengah kontroversi setelah terungkap ia mengeluarkan pengampunan presiden kepada seorang pria yang dipenjara karena menutupi serangkaian pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh direktur panti asuhan milik negara.
Orban dari Partai Konservatif yang berkuasa sejak 2010, berupaya meredakan skandal tersebut. Namun, pengungkapan pengampunan dari presiden telah memicu kemarahan publik.
Berikut lokasinya, dilihat dari Google Street View.
Hasil penelusuran dengan metode reverse image search Google Lens mengarahkan ke salah satu video di akun TikTok @vias.ark yang diunggah pada 17 Februari 2024.
Dalam keterangan video, pengunggah menyertakan tagar dalam bahasa Hongaria, seperti Heroes Square dan perlindungan anak.
Berbekal informasi tersebut, ditemukan video pada tanggal dan lokasi serupa, seperti di akun X ini, ini, dan ini.
Dari video-video yang beredar, tidak tampak adanya meteor yang terlihat di langit Budapest.
Benda luar angkasa meteoroid disebut meteor ketika memasuki atmosfer Bumi.
Berdasarkan data global penampakan meteor yang dikelola oleh Organisasi Meteor Internasional, tidak ada catatan apa pun mengenai penampakan meteoroid di Hongaria pada Juli 2024.
Perwakilan Organisasi Meteor Internasional, Chris Peterson memastikan, cahaya dalam video bukanlah penampakan meteor.
"Ini sama sekali bukan meteor. Meteor bergerak dalam garis lurus dengan jejaknya tepat di belakang. Mereka tidak bergerak seperti ikan yang berenang, seperti yang ditunjukkan dalam video ini," kata Peterson, dikutip Leadstories, Kamis (11/7/2024).
"Ia tidak menimbulkan bayangan saat bergerak (dan meteor seterang ini akan menghasilkan bayangan)," tegasnya.
Video yang beredar kemungkinan besar dibuat dengan computer-generated imagery (CGI).
Orang-orang dalam video berkumpul karena melakukan aksi protes menentang pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban dan pengampunan yang dikeluarkan Presiden Katalin Novak atas kasus pelecehan seksual.
Dikutip dari Reuters, sembilan influencer di Hongaria memimpin sekitar 10.000 pengunjuk rasa di Budapest, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Mereka berkumpul di Lapangan Pahlawan di Hongaria dan menyerukan reformasi atas sistem perlindungan anak di Hongaria dan transformasi sistem pemerintahan Orban.
Dilansir Associated Press, Presiden Katalin Novak, sekutu Orban, mengundurkan diri di tengah kontroversi setelah terungkap ia mengeluarkan pengampunan presiden kepada seorang pria yang dipenjara karena menutupi serangkaian pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh direktur panti asuhan milik negara.
Orban dari Partai Konservatif yang berkuasa sejak 2010, berupaya meredakan skandal tersebut. Namun, pengungkapan pengampunan dari presiden telah memicu kemarahan publik.
Kesimpulan
Video penampakan meteor hijau di Budapest, Hongaria merupakan konten manipulatif berbasis CGI.
Kerumunan dalam video merupakan massa aksi protes menentang pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban dan pengampunan yang dikeluarkan Presiden Katalin Novak atas kasus pelecehan seksual, di Lapangan Pahlawan Budapest, pada 16 Februari 2024.
Kerumunan dalam video merupakan massa aksi protes menentang pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban dan pengampunan yang dikeluarkan Presiden Katalin Novak atas kasus pelecehan seksual, di Lapangan Pahlawan Budapest, pada 16 Februari 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/karel.wibowo.75/videos/1012803863522653/
- https://www.facebook.com/micah.songer.9/videos/1788019985055743/
- https://www.facebook.com/aileen.gonzalez.31/videos/544099494640656/
- https://www.facebook.com/thomas.cavin.94/videos/482737664359816/
- https://www.google.com/maps/@47.515263,19.0784384,3a,75y,231.23h,108.07t/data=!3m8!1e1!3m6!1sAF1QipP8YRg9exr9Efk8JTirWKmTEGs-z2c20LNL3ReZ!2e10!3e11!6s
- https:%2F%2Flh5.googleusercontent.com%2Fp%2FAF1QipP8YRg9exr9Efk8JTirWKmTEGs-z2c20LNL3ReZ%3Dw900-h600-k-no-pi-18.069999999999993-ya41.22999999999999-ro0-fo90!7i4010!8i1943?coh=205410&entry=ttu
- https://lens.google.com/search?ep=gsbubb&hl=en-ID&re=df&p=AbrfA8p1fADy3deNJffvguVzXpsSDvsZ7GZBs0Cbqok-6jB6wrxK5MnQYI-WE7tA3g8fG6zvRCuJ4SpOMU7buhdKIEGRY5EBqXmbgQaqhvPZHGNPf6sSq14HDcl97kbs4Haz_7gfinSHG6vgxghNC9ZIVufp8TqdCIk58-FMuagsdbeTlXG75qzgrm7FB8KsDf0UFqRYCLGeMCgJTCQ3XTG_HvSBlGuBH6HnkruydvCGUja6h5RRL-JBEpdSG713mWyn30Ifa-8Sj7vrxtQhkV7U9kLYaIuGibAV0nqzNbWECdp02v30oG5YWXZA#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsIkVrY0tKRE0yTjJFd05tSXdMV1F3WkRBdE5HVXpPUzA1WkdSaExUQTVZVEJqTUdKa09XTXhPQklmVlRaSlZHUnZkRW80Ym5kVmMwWldkMUYzZG5veE4wWlhXbEkwUVVONGF3PT0iLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsWyIxZGVmMDY4MS1jZmM1LTRmNDktYmU3NS1mNzM2NDA5Zjk3ODYiXV0=
- https://www.tiktok.com/@vias.ark/video/7336352979953388832
- https://x.com/splendid_pete/status/1758543528026591491
- https://x.com/m_zorigt/status/1758709630191190458
- https://x.com/LaurensEurope/status/1758563806379225546
- https://fireballs.imo.net/members/imo_view/browse_events
- https://leadstories.com/hoax-alert/2024/07/fact-check-video-of-green-meteor-sighting-in-budapest-in-july-2024-is-not-authentic.html
- https://www.reuters.com/world/europe/tens-thousands-rally-against-hungarys-orban-after-sex-abuse-pardon-scandal-2024-02-16/
- https://apnews.com/article/hungarian-influencers-protest-orban-government-29d1fd478abec8ed94297ae5bdda94b0
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21131) [HOAKS] Pendaftaran Undian Berhadiah Mengatasnamakan BTN
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Bermunculan akun-akun Facebook mengatasnamakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
Pengguna media sosial diminta untuk mengeklik tautan atau link sebagai syarat mendaftar undian.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Akun-akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah memakai nama dan foto profil BTN, seperti akun BTN INFO, BTN SPEKTADEAL, dan UNDIAN BTN SPEKTADEAL.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada 6 Mei 2024:
*hai sobat..**BTN Batara Spekta**Khusus Nasabah (Bank-BTN) yang sudah Mempunyai (Rekening-BTN) ayo buruan daftar agar kamu berkesempatan menjadi pemenang Batara-Spekta(Bank-BTN)**1 Unit Rumah**Mobil**Motor**Emas Murni**Lemari Es**Smartphone**TV**Sepeda gunung**Rice cooker**Info lebih lanjut tentang pendaftaran (Batara-Spekta) silakan klik menu (Daftar) yang telah kami sediah kan**Untuk pendaftaran gratis...*
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 6 Mei 2024, menawarkan undian berhadiah dari BTN.
Hasil Cek Fakta
Akun-akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah bukanlah akun asli milik BTN. Akun Facebook resmi Bank BTN memiliki centang biru tanda telah terverifikasi.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan yang disebarkan oleh akun-akun tersebut menggunakan URL Scan.
Tidak ada tautan yang mengarah ke situs resmi BTN. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini dan di sini.
Situs resmi bank BUMN tersebut dapat diakses melalui www.btn.co.id.
Dalam situs resmi BTN, tidak terdapat informasi program undian berhadiah dengan mendaftar melalui sebuah tautan.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan yang disebarkan oleh akun-akun tersebut menggunakan URL Scan.
Tidak ada tautan yang mengarah ke situs resmi BTN. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini dan di sini.
Situs resmi bank BUMN tersebut dapat diakses melalui www.btn.co.id.
Dalam situs resmi BTN, tidak terdapat informasi program undian berhadiah dengan mendaftar melalui sebuah tautan.
Kesimpulan
Akun-akun Facebook menawarkan undian berhadiah dari BTN merupakan hoaks. Akun tersebut bukanlah akun resmi BTN.
Tautan yang diklaim sebagai pendaftaran undian berhadiah tidak mengarah ke situs resmi BTN.
Tautan yang diklaim sebagai pendaftaran undian berhadiah tidak mengarah ke situs resmi BTN.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0XvBeoLcRvzYYt8Rc7oHRJGbQNQDvB26oRbvyjC5q3jc7kM4Dvfs5yTeWjqXpmXFAl&id=61558505593260
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02R1VTpXbAK1zotqM5LkgMCjNv9p7UDqeHFfCbj2heokK3a7WJccxrkMjf3LiXp5L2l&id=61555537889851
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02SecYF3xrvN7WifJgZSbYNKgwS1KxPXdMiMy8gmurHRGPb3ZoTQ5vDAsm8Fs7QGLCl&id=61555400236296
- https://www.facebook.com/bankbtn
- https://urlscan.io/result/610077b9-456f-4189-9bce-d9be42b5de77/
- https://urlscan.io/result/8f117dfe-946b-48e1-89ef-2640fe1d1e6f/
- https://www.btn.co.id/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21130) [KLARIFIKASI] Foto Vlogger Asal Italia Dikira Pelaku Penembakan Trump
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditembak saat berpidato dalam rapat umum kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) sore waktu setempat.
Kandidat yang digadang Partai Republik dalam Pilpres AS 2024 tersebut selamat, meski mengalami pendarahan di bagian telinga.
Di media sosial, beredar foto pria yang diklaim sebagai pelaku penembakan Donald Trump. Pria itu diklaim bernama Mark Violets.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut disebarkan dengan konteks keliru.
Foto pria yang diklaim sebagai pelaku penembakan Trump disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Dalam foto, tampak seorang pria memakai kupluk, kacamata, dan pakaian hitam sedang bersila tangan.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (14/7/2024):
BREAKING: Butler Police Department confirms the arrest of Mark Violets, identified as the Trump shooter and a known antifa extremist. Before the attack, he uploaded a video on YouTube claiming "justice was coming."
Berikut terjemahannya:
BREAKING: Departemen Kepolisian Butler mengkonfirmasi penangkapan Mark Violets, yang diidentifikasi sebagai penembak Trump dan dikenal sebagai ekstremis antifa. Sebelum penyerangan, dia mengunggah video di YouTube yang menyatakan "keadilan telah tiba".
Kandidat yang digadang Partai Republik dalam Pilpres AS 2024 tersebut selamat, meski mengalami pendarahan di bagian telinga.
Di media sosial, beredar foto pria yang diklaim sebagai pelaku penembakan Donald Trump. Pria itu diklaim bernama Mark Violets.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut disebarkan dengan konteks keliru.
Foto pria yang diklaim sebagai pelaku penembakan Trump disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Dalam foto, tampak seorang pria memakai kupluk, kacamata, dan pakaian hitam sedang bersila tangan.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (14/7/2024):
BREAKING: Butler Police Department confirms the arrest of Mark Violets, identified as the Trump shooter and a known antifa extremist. Before the attack, he uploaded a video on YouTube claiming "justice was coming."
Berikut terjemahannya:
BREAKING: Departemen Kepolisian Butler mengkonfirmasi penangkapan Mark Violets, yang diidentifikasi sebagai penembak Trump dan dikenal sebagai ekstremis antifa. Sebelum penyerangan, dia mengunggah video di YouTube yang menyatakan "keadilan telah tiba".
Hasil Cek Fakta
Sosok lelaki dalam foto bukanlah pelaku penembakan Donald Trump. Pria tersebut adalah seorang jurnalis olahraga dan vlogger asal Italia bernama Marco Violi.
Penampilan Violi memakai kupluk, kacamata, dan pakaian hitam serupa dengan unggahan di kanal YouTube-nya, Roma Giallorossa TV, 21 Maret 2024.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Violi membantah terlibat dengan kasus penembakan Trump.
"Berita yang beredar tentang saya sama sekali tidak berdasar dan diorganisasi oleh sekelompok haters yang telah menghancurkan hidup saya sejak tahun 2018, bahkan dengan pengintaian di rumah saya, foto interkom dan pintu depan saya," tulisnya pada Minggu, (14/7/2024).
Biro Investigasi Federal AS atau FBI, telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun sebagai "subyek yang terlibat" dalam percobaan pembunuhan Trump.
Dilansir CNN, FBI mengidentifikasi pelaku sebagai warga Bethel Park, Pennsylvania. Crooks dibunuh di lokasi kejadian.
Penampilan Violi memakai kupluk, kacamata, dan pakaian hitam serupa dengan unggahan di kanal YouTube-nya, Roma Giallorossa TV, 21 Maret 2024.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Violi membantah terlibat dengan kasus penembakan Trump.
"Berita yang beredar tentang saya sama sekali tidak berdasar dan diorganisasi oleh sekelompok haters yang telah menghancurkan hidup saya sejak tahun 2018, bahkan dengan pengintaian di rumah saya, foto interkom dan pintu depan saya," tulisnya pada Minggu, (14/7/2024).
Biro Investigasi Federal AS atau FBI, telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun sebagai "subyek yang terlibat" dalam percobaan pembunuhan Trump.
Dilansir CNN, FBI mengidentifikasi pelaku sebagai warga Bethel Park, Pennsylvania. Crooks dibunuh di lokasi kejadian.
Kesimpulan
Foto jurnalis olahraga dan vlogger asal Italia Marco Violi keliru dikira pelaku penembakan Donald Trump.
Violi membantah terlibat dengan percobaan pembunuhan Trump di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).
FBI telah mengidentifikasi pelaku yakni Thomas Matthew Crooks, yang telah dibunuh di lokasi kejadian.
Violi membantah terlibat dengan percobaan pembunuhan Trump di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024).
FBI telah mengidentifikasi pelaku yakni Thomas Matthew Crooks, yang telah dibunuh di lokasi kejadian.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo?fbid=7945680338825616&set=a.148095311917530
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10159504644590146&set=a.10150157107615146
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10160459267714422&set=a.10150432886614422
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=7806021319518857&set=a.152181634902902
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10234944233133701&set=gm.2292802497748682&idorvanity=277230459305906
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10160459267714422&set=a.10150432886614422
- https://www.youtube.com/watch?v=rLOr1_DAwRc
- https://www.instagram.com/p/C9Yw3r-ipMt/
- https://edition.cnn.com/2024/07/14/us/trump-shooting-thomas-matthew-crooks-intl-hnk/index.html
- https://t.co/yqwxGmKOjw
- https://t.co/pk2Rw55Lga
- https://twitter.com/FBI/status/1812472240086155684?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 2216/6873





