• (GFD-2024-20193) [HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video komedian Sutisna atau yang dikenal dengan sebutan Sule sedang mempromosikan judi online.

    Video tersebut menampilkan Sule berbincang dengan presenter Najwa Shihab tentang situs judi yang baru saja dibukanya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu hoaks dan hasil manipulasi.

    Video Sule mempromosikan judi online dibagikan oleh akun Facebook ini pada 25 Mei 2024 dengan narasi sebagai berikut:

    REKOMENDASI DARI KANG SULE GARANSI 100%

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video itu merupakan hasil manipulasi dari cuplikan program Mata Najwa yang ditayangkan di YouTube MetroTV pada 19 Oktober 2016.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menduga video itu dimanipulasi dengan mengubah suara asli Sule menggunakan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Kemudian, suara Sule mempromosikan judi online diperiksa menggunakan AI Voice Detector, yang dapat mendeteksi apakah sebuah audio dihasilkan oleh AI generatif.

    AI generatif mengacu pada penggunaan kecerdasan buatan untuk membuat konten baru seperti teks, gambar, audio, dan video.

    Hasil pemeriksaan AI Voice Detector menunjukkan, suara Sule mempromosikan judi online terdeteksi memiliki probabilitas 84,44 persen dihasilkan oleh AI generatif.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Sule mempromosikan judi online adalah hoaks.

    Video tersebut merupakan hasil manipulasi dari cuplikan program Mata Najwa yang tayang di YouTube MetroTV pada 19 Oktober 2016.

    Suara Sule mempromosikan judi online terdeteksi memiliki probabilitas 84,44 persen dihasilkan oleh AI generatif.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20192) [KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) melibatkan pegawai non-muslim sebagai petugas haji 2024.

    Unggahan itu menyertakan tangkapan layar pemberitaan di Kompas TV dengan keterangan "Kemenag Libatkan Pegawai Kristen Jadi Petugas Haji".

    Setelah ditelusuri, narasi tersebut perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

    Narasi yang mengeklaim Kemenag melibatkan pegawai non-muslim sebagai petugas haji 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar siaran Kompas TV dengan keterangan "Kemenag Libatkan Pegawai Kristen Jadi Petugas Haji".

    Salah satu akun menuliskan keterangan sebagai berikut:

    Petugas Haji non Muslim, kehabisan orang Islam untuk melayani peserta ibadah Haji rupanya...!!??????????

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menyimak video utuhnya di YouTube Kompas TV ini yang diunggah pada 14 Mei 2024. 

    Dalam video, presenter Kompas TV menjelaskan bahwa dua orang pegawai Kemenag Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulses) yang beragama Kristen dan Katolik ditugaskan untuk memastikan kelancaran pemberangkatan haji.

    Adapun video di YouTube Kompas TV menampilkan momen pemberangkatan jemaah haji di Kota Parepare menuju Embarkasi Makassar. 

    Setelah informasi tersebut ramai di media sosial, Kepala Kemenang Kota Parepare, Fitriadi memberikan klarifikasi.

    Dikutip dari laman resmi Kemenang Sulsel, Fitriadi menjelaskan bahwa dua pegawai non-muslim tersebut bukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang berangkat ke Arab Saudi, melainkan panitia pemberangkatan jemaah haji menuju Embarkasi Makassar.

    Adapun tugas yang diberikan kepada mereka tidak terkait dengan ritual ibadah.

    "Untuk Bapak Dominggus (Agama Kristen) tergabung pada tim pelayanan koper jemaah dan Bapak Yohannes Salu Tandi Alla' (Agama Katolik) tergabung pada pelayanan penerimaan jemaah," ucap Fitriadi. 

    Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan hal yang wajar dan tidak ada suatu aturan yang dilanggar. 

    Hal senada juga diungkap oleh Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie. Ia memastikan dua pegawai tersebut bukanlah petugas haji, melainkan panitia pemberangkatan jemaah haji.

    Menurut Anna, sebagai panitia pemberangkatan, tugas mereka sebatas mengantar jemaah dari Kota Parepare menuju ke Embarkasi Makassar (UPG) di Asrama Haji Sudiang, Makassar. 

    "Jadi keduanya bukan menjadi bagian dari PPIH Arab Saudi yang berangkat ke Tanah Suci. Tugas mereka hanya sampai Embarkasi Makassar," ujar Anna.

    Dijelaskan Anna, kepanitiaan yang melibatkan pegawai lintas agama juga terjadi dalam banyak kegiatan Kemenag.

    Kegiatan itu seperti Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) di sejumlah daerah yang  melibatkan umat muslim. Kemudian, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)  yang kepanitiannya juga melibatkan pegawai non-muslim.

    "Jadi ini wilayahnya kepanitiaan untuk bersama, bergotong royong, menyukseskan acara. Adapun pada hal-hal yang sifatnya peribadahan, itu tentu menjadi wilayah masing-masing pemeluk agama, tidak ada campur aduk," kata Anna.

    Anna menambahkan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengatur bahwa Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah. Sehingga dalam proses kepanitian melibatkan beragam unsur. 

    "Pelibatan dua pegawai non-Islam dalam kepanitian itu bukan tentang mayoritas dan minoritas atau tentang siapa mengalah dan siapa menang. Ini justru bagian dari upaya menumbuhkan sikap saling gotong royong dengan tetap menghargai keyakinan dan kepercayaan masing-masing," ungkap Anna. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Kemenag Parepare melibatkan dua pegawai non-muslim sebagai petugas haji 2024 perlu diluruskan.

    Kemenang menjelaskan bahwa kedua pegawai non-muslim tersebut bukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang berangkat ke Arab Saudi, melainkan panitia pemberangkatan jemaah haji menuju Embarkasi Makassar dan tidak terkait dengan ritual ibadah.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20191) Cek Fakta: Tidak Benar AHM Bagikan Hadiah 50 Unit PCX dengan Menangkap Gambar

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim PT Astra Honda Motor (AHM) bagikan hadiah 50 unit PCX dengan menangkap gambar, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 11 Mei 2024.
    Klaim AHM bagikan hadiah 50 unit PCX dengan menangkap gambar berupa video yang menampilkan tulisan sebagai berikut.
    "PT Astra Honda Motor Bagikan hadiah 50 unit motor PCX apabila ada yg bisa menangkap gambar di bawah dengan tepat jikan bisa silahkan pilih warna
    PUTIH
    MERAH
    HITAM
    Cek bio untuk info lebih lanjut"
    Dalam video tersebut terdapat gambar sepeda motor yang terlihat berjalan dengan bayangan di baliknya.
    Benarkah klaim AHM bagikan hadiah 50 unit PCX dengan menangkap gambar? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim AHM bagikan hadiah 50 unit PCX dengan menangkap gambar, dengan mengkonfirmasi ke pihak AHM.
    General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM), Ahmad Muhibbuddin menyatakan, informasi tentang AHM bagikan hadiah 50 unit PCX dengan menangkap gambar tidak benar.
    "Tidak benar," kata Muhibbuddin, saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (29/5/2024).
    Menurut Muhibbuddin AHM tidak menyelenggarakan program pembagian hadiah motor PCX 50 unit dengan menangkap gambar.
    "Tidak ada program tersebut di AHM," ucapnya.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim AHM bagikan hadiah 50 unit PCX dengan menangkap gambar tidak benar.
    AHM tidak menyelenggarakan program pembagian hadiah motor PCX 50 unit dengan menangkap gambar.
  • (GFD-2024-20190) Cek Fakta: Klarifikasi Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/05/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut ada pegawai non-muslim yang menjadi petugas haji. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 17 Mei 2024.
    Dalam postingannya terdapat tangkapan cuplikan layar dari Kompas TV dengan narasi "Kemenag Libatkan Pegawai Kristen Jadi Petugas Haji"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Kemenag libatkan pegawai Kristen jadi petugas hajiKemenag knp???!! Apa di negeri ini sudah kehabisan orang Islam yang bisa menjadi petugas haji ? Sehingga harus menjadikan umat agama lain untuk mengurus ibadah umat Islam?"
    Lalu benarkah postingan yang menyebut ada pegawai non-muslim yang menjadi petugas haji?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel Liputan6.com berjudul "Pegawai Non Islam Masuk Kepanitiaan Haji di Pare-Pare Jadi Sorotan, Begini Penjelasan Kemenag" yang tayang pada 20 Mei 2024.
    Di sana terdapat penjelasan Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie.
    "Kita sudah memastikan bahwa dua pegawai non Islam itu dilibatkan hanya sebagai bagian dari panitia pemberangkatan jemaah haji. Jadi keduanya bukan menjadi bagian dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang berangkat ke Tanah Suci. Tugas mereka hanya sampai Embarkasi Makassar," ujar Anna.
    Anna menambahkan kepanitiaan yang melibatkan pegawai lintas agama juga terjadi dalam banyak kegiatan Kementerian Agama. Misalnya, Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) di sejumlah daerah juga melibatkan umat Islam. Demikian juga dengan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), dalam kepanitiannya juga melibatkan pegawai non Islam.
    "Jadi ini wilayahnya kepanitiaan untuk bersama, bergotong royong, menyukseskan acara. Adapun pada hal-hal yang sifatnya peribadahan, itu tentu menjadi wilayah masing-masing pemeluk agama, tidak ada campur aduk," kata Anna.

    Kesimpulan


    Postingan yang menyebut ada pegawai non-muslim yang menjadi petugas haji telah diklarifikasi pihak Kementerian Agama. Keduanya hanya sebagai bagian dari panitia pemberangkatan jemaah haji.

    Rujukan