KOMPAS.com - Beredar video yang membagikan cara atau kiat mengatasi bau mulut dengan memijat tangan.
Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi bahwa memijat tangan bisa mengatasi bau mulut muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video dijelaskan, langkah pertama yang dilakukan yakni dengan mengepalkan tangan, kemudian pijat pada bagian pergelangan.
Narator menyarankan untuk melakukan hal itu selama 3 sampai 5 menit dalam sehari.
(GFD-2024-21258) [HOAKS] Cara Atasi Bau Mulut dengan Memijat Tangan
Sumber:Tanggal publish: 22/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dokter gigi di Puskesmas Kramat, Kabupaten Tegal, Belinda Chandra Hapsari menjelaskan, tidak ada hubungan antara memijat tangan dengan bau mulut.
Ia menuturkan, informasi tersebut merupakan hoaks dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
"Mulut jauh dari tangan. Jadi enggak make sense, hoaks banget," kata Belinda, saat dihubungi, pada Jumat (19/07/2024).
Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebutkan, penyebab bau mulut beragam, sehingga penanganannya berbeda-beda.
Contohnya, bau mulut karena karang gigi, maka penanganannya harus pergi ke dokter untuk membersihkan karang.
"Misalnya ada karang gigi dibuang karang giginya, ada sisa akar atau gigi berlubang bisa ditambal atau dicabut," kata Belinda.
Belinda juga mengingatkan untuk rajin menggosok gigi supaya tidak bau di mulut.
Sementara, terkait beredarnya hoaks kesehatan di media sosial, Belinda mengimbau masyarakat untuk mengecek informasi ke sumber kredibel.
"Serahkan segala urusan ke ahlinya, kalau masalah gigi dan mulut tanya ya ke dokter gigi atau baca artikel dari dokter gigi. Supaya tidak tersesat," jelasnya.
Ia menuturkan, informasi tersebut merupakan hoaks dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
"Mulut jauh dari tangan. Jadi enggak make sense, hoaks banget," kata Belinda, saat dihubungi, pada Jumat (19/07/2024).
Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebutkan, penyebab bau mulut beragam, sehingga penanganannya berbeda-beda.
Contohnya, bau mulut karena karang gigi, maka penanganannya harus pergi ke dokter untuk membersihkan karang.
"Misalnya ada karang gigi dibuang karang giginya, ada sisa akar atau gigi berlubang bisa ditambal atau dicabut," kata Belinda.
Belinda juga mengingatkan untuk rajin menggosok gigi supaya tidak bau di mulut.
Sementara, terkait beredarnya hoaks kesehatan di media sosial, Belinda mengimbau masyarakat untuk mengecek informasi ke sumber kredibel.
"Serahkan segala urusan ke ahlinya, kalau masalah gigi dan mulut tanya ya ke dokter gigi atau baca artikel dari dokter gigi. Supaya tidak tersesat," jelasnya.
Kesimpulan
Narasi soal memijat tangan bisa mengatasi bau di mulut adalah hoaks. Dokter gigi Belinda Chandra Hapsari menjelaskan, tidak ada hubungannya memijat tangan dengan bau mulut.
Ia mengatakan, klaim tersebut tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Ia mengatakan, klaim tersebut tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Rujukan
(GFD-2024-21257) [SALAH] Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf Ikuti Ritual Yahudi Koululam
Sumber: twitter.comTanggal publish: 23/07/2024
Berita
Tonton dgn teliti ya, disitu terlihat Yahya Cholil Staquf ketua PB-NU.
Manuskrip 14 juni 2018, tdk pernah diekspose oleh media² masa domestik maupun dunia, kecuali 9 media sosial utama.
Jangankan anggotanya, ketum nya aja terjaring OTT, karena ikut melakukan ritual.
Koulukum, ibadah pada kitab Talmudz Yahudi Zionist.
SUMBER ARSIP: https://archive.md/0hhte
Manuskrip 14 juni 2018, tdk pernah diekspose oleh media² masa domestik maupun dunia, kecuali 9 media sosial utama.
Jangankan anggotanya, ketum nya aja terjaring OTT, karena ikut melakukan ritual.
Koulukum, ibadah pada kitab Talmudz Yahudi Zionist.
SUMBER ARSIP: https://archive.md/0hhte
Hasil Cek Fakta
Akun X dengan nama @/AndiPitopang7 mengunggah sebuah video pada 19 Juli 2024 yang menampilkan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, sedang berada di tengah massa menyanyikan sebuah lagu. Video tersebut diunggah dengan klaim narasi bahwa Gus Yahya sedang mengikuti ritual umat Yahudi di Yerusalem bernama Koululam.
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa video tersebut bersumber dari kanal Youtube Koolulam yang diunggah pada 8 Juli 2018. Pada video tersebut terlihat Gus Yahya berada di tengah-tengah massa yang sedang menyanyikan lagu ciptaan Bob Marley berjudul “One Love, One Heart”. Menurut keterangan pada akun Youtube tersebut, lagu yang dinyanyikan merupakan bentuk penghormatan atas kehadiran Gus Yahya ke Yerusalem. Lagu tersebut dibawakan oleh 800 orang berbeda dari kelompok muslim, kristiani, dan yahudi yang belum pernah saling bertemu, bertempat di Menara Daud Yerussalem, dan dinyanyikan dalam 3 bahasa yakni bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab.
Diketahui, Koolulam merupakan sebuah nama grup musik yang menyanyikan lagu dengan metode menyanyi massal, hal ini sebagaimana tertulis dalam deskripsi pada kanal Youtube resmi Koolulam:
“Koolulam adalah inisiatif musik sosial yang bertujuan untuk memperkuat tatanan masyarakat. Proyek ini berpusat pada acara menyanyi massal di mana sekelompok besar non-profesional berkumpul untuk membentuk kreasi musik kolaboratif. Koolulam menyatukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk melakukan satu hal: menghentikan semuanya selama beberapa jam dan bernyanyi bersama.”
Selain itu, klaim mengenai kunjungan Gus Yahya ke Yerusalem tidak diberitakan di media nasional maupun internasional, merupakan klaim yang keliru.
Pada 15 Juni 2018, kanal Youtube Detik dan Kompas TV mengunggah sebuah video pemberitaan mengenai pertemuan Gus Yahya dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Berita serupa juga dimuat di media internasional, salah satunya adalah dw.com.
Kunjungan Gus Yahya yang saat itu baru saja dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden tersebut dilakukan atas nama pribadi dan berdasarkan undangan dari American Jewish Committee untuk mengikuti konferensi. Dalam kunjungan itu, Gus Yahya juga menghadiri kunjungan ke Universitas Ibrani dan berbicara dengan tokoh lokal dari tiga agama di Yerusalem, yakni muslim, kristiani, dan yahudi.
Dengan demikian, klaim yang menyebutkan bahwa Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengikuti ritual agama Yahudi bernama Koulukum, tidak benar.
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa video tersebut bersumber dari kanal Youtube Koolulam yang diunggah pada 8 Juli 2018. Pada video tersebut terlihat Gus Yahya berada di tengah-tengah massa yang sedang menyanyikan lagu ciptaan Bob Marley berjudul “One Love, One Heart”. Menurut keterangan pada akun Youtube tersebut, lagu yang dinyanyikan merupakan bentuk penghormatan atas kehadiran Gus Yahya ke Yerusalem. Lagu tersebut dibawakan oleh 800 orang berbeda dari kelompok muslim, kristiani, dan yahudi yang belum pernah saling bertemu, bertempat di Menara Daud Yerussalem, dan dinyanyikan dalam 3 bahasa yakni bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab.
Diketahui, Koolulam merupakan sebuah nama grup musik yang menyanyikan lagu dengan metode menyanyi massal, hal ini sebagaimana tertulis dalam deskripsi pada kanal Youtube resmi Koolulam:
“Koolulam adalah inisiatif musik sosial yang bertujuan untuk memperkuat tatanan masyarakat. Proyek ini berpusat pada acara menyanyi massal di mana sekelompok besar non-profesional berkumpul untuk membentuk kreasi musik kolaboratif. Koolulam menyatukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk melakukan satu hal: menghentikan semuanya selama beberapa jam dan bernyanyi bersama.”
Selain itu, klaim mengenai kunjungan Gus Yahya ke Yerusalem tidak diberitakan di media nasional maupun internasional, merupakan klaim yang keliru.
Pada 15 Juni 2018, kanal Youtube Detik dan Kompas TV mengunggah sebuah video pemberitaan mengenai pertemuan Gus Yahya dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Berita serupa juga dimuat di media internasional, salah satunya adalah dw.com.
Kunjungan Gus Yahya yang saat itu baru saja dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden tersebut dilakukan atas nama pribadi dan berdasarkan undangan dari American Jewish Committee untuk mengikuti konferensi. Dalam kunjungan itu, Gus Yahya juga menghadiri kunjungan ke Universitas Ibrani dan berbicara dengan tokoh lokal dari tiga agama di Yerusalem, yakni muslim, kristiani, dan yahudi.
Dengan demikian, klaim yang menyebutkan bahwa Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengikuti ritual agama Yahudi bernama Koulukum, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya video yang dicantumkan bukan merupakan ritual ibadah umat Yahudi di Yerusalem, melainkan konser musik oleh grup musik Koolulam yang menyanyikan lagu Bob Marley berjudul “One Love, One Heart” untuk menghormati kunjungan KH. Yahya Cholil Staquf ke Yerusalem pada 2018. Koolulam sendiri bukanlah nama sebuah ritual ibadah Yahudi, melainkan nama sebuah grup musik.
Rujukan
(GFD-2024-21256) [SALAH] Video Iwan Fals Bawakan Lagu Tentang Korupsi 271 Triliun
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 23/07/2024
Berita
“Iwan Fals Apa Khabar Koruptor 271 Triliun Yang Terlupakan Cover gularock #iwanfals #koruptor #korupsi271t #yangterlupakaniwanfals #apakhabar”
SUMBER ARSIP: https://archive.md/onc3I
Hasil Cek Fakta
Akun Tiktok dengan nama @studiomusikrockciamis mengunggah sebuah konten menggunakan audio yang suaranya mirip dengan penyanyi legendaris Iwan Fals dan sebuah lagu yang liriknya merupakan sindiran terhadap pemerintah terkait kelanjutan kasus korupsi uang 271 Triliun. Konten Tiktok tersebut telah dibagikan sebanya 2.220 kali dan mendapatkan reaksi like sebanyak 7.972 kali per artikel ini dibuat.
Penelusuran fakta dilakukan terhadap audio yang digunakan dalam konten tersebut menggunakan alat pendeteksi konten AI dari hive moderation.
Pertama-tama, unduh terlebih dahulu konten yang diunggah oleh akun @studiomusikrockciamis di Tiktok, kemudian pangkas durasinya di 20 detik pertama. Setelah itu,konversi file menjadi format mp3 dan pisahkan antara background musik dengan vokal menggunakan platform voice remover.
Setelah terpisah antara background musik dengan vokal, unggah file vokal ke platform pendeteksi AI dari hive moderation. Dari pemindaian tersebut didapatkan probabilitas AI sebesar 100% atau konten tersebut sepenuhnya dibuat menggunakan AI.
Selain mendeteksi menggunakan alat dari Hive Moderation, telusuri juga media sosial dan kanal Youtube Iwan Fals. Hasilnya, tidak ditemukan bukti yang valid mengenai adanya lagu baru tersebut.
Dengan demikian, klaim yang terdapat pada video bahwa Iwan Fals sedang menyanyikan lagu barunya berjudul “Iwan Fals Apa Khabar Koruptor 271 Triliun Yang Terlupakan” tidak benar dan merupakan konten tiruan yang suaranya telah dimanipulasi oleh AI.
Penelusuran fakta dilakukan terhadap audio yang digunakan dalam konten tersebut menggunakan alat pendeteksi konten AI dari hive moderation.
Pertama-tama, unduh terlebih dahulu konten yang diunggah oleh akun @studiomusikrockciamis di Tiktok, kemudian pangkas durasinya di 20 detik pertama. Setelah itu,konversi file menjadi format mp3 dan pisahkan antara background musik dengan vokal menggunakan platform voice remover.
Setelah terpisah antara background musik dengan vokal, unggah file vokal ke platform pendeteksi AI dari hive moderation. Dari pemindaian tersebut didapatkan probabilitas AI sebesar 100% atau konten tersebut sepenuhnya dibuat menggunakan AI.
Selain mendeteksi menggunakan alat dari Hive Moderation, telusuri juga media sosial dan kanal Youtube Iwan Fals. Hasilnya, tidak ditemukan bukti yang valid mengenai adanya lagu baru tersebut.
Dengan demikian, klaim yang terdapat pada video bahwa Iwan Fals sedang menyanyikan lagu barunya berjudul “Iwan Fals Apa Khabar Koruptor 271 Triliun Yang Terlupakan” tidak benar dan merupakan konten tiruan yang suaranya telah dimanipulasi oleh AI.
Kesimpulan
Faktanya audio yang digunakan telah dimanipulasi oleh AI. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pemindaian menggunakan alat pendeteksi konten AI dari hive moderation yang menunjukkan probabilitas 100%.
Rujukan
(GFD-2024-21255) [HOAKS] Air Mineral Tidak Layak Konsumsi karena Kadar Zat Besi Tinggi
Sumber:Tanggal publish: 20/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi air mineral dalam kemasan merek Le Minerale dan Aqua tidak aman dikonsumsi karena mengandung zat besi dalam kadar tinggi.
Narasi itu disertai video seorang pria membuktikan kandungan zat besi dalam air mineral dengan cara mencelupkan ujung kabel ke air untuk menyalakan lampu.
Terdapat tiga gelas air yang diuji. Air di gelas pertama gagal menyalakan lampu, sedangkan air dari gelas Le Minerale dan Aqua berhasil membuat lampu menyala.
Menurut pria tersebut, air dari gelas Le Minerale dan Aqua dapat menyalakan lampu karena mengandung zat besi tinggi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi soal air mineral merek Le Minerale dan Aqua tidak aman dikonsumsi karena mengandung zat besi tinggi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Kamis (18/7/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Kenapa Produk yg berAfiliasi dgn IsraHell berbahaya.. contoh m Air Mineral seperti Aqua dan Le Mineral..? Simak sampai habis..
Narasi itu disertai video seorang pria membuktikan kandungan zat besi dalam air mineral dengan cara mencelupkan ujung kabel ke air untuk menyalakan lampu.
Terdapat tiga gelas air yang diuji. Air di gelas pertama gagal menyalakan lampu, sedangkan air dari gelas Le Minerale dan Aqua berhasil membuat lampu menyala.
Menurut pria tersebut, air dari gelas Le Minerale dan Aqua dapat menyalakan lampu karena mengandung zat besi tinggi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi soal air mineral merek Le Minerale dan Aqua tidak aman dikonsumsi karena mengandung zat besi tinggi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Kamis (18/7/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Kenapa Produk yg berAfiliasi dgn IsraHell berbahaya.. contoh m Air Mineral seperti Aqua dan Le Mineral..? Simak sampai habis..
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, narasi air mineral tidak aman dikonsumsi karena mengandung zat besi dalam kadar tinggi sudah lama beredar.
Narasi itu telah dibantah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pada 2 Juli 2020, melalui keterangan di situs resmi.
BPOM menjelaskan, air mineral bisa menghantarkan listrik karena mengandung mineral yang merupakan sumber elektrolit dan mempunyai sifat penghantar listrik.
Adapun persyaratan keamanan dan mutu produk air mineral, termasuk batas kandungan zat besi, telah ditetapkan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diberlakukan secara wajib berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M-IND/Per/11/2016.
BPOM akan menilai keamanan, mutu, dan gizi produk pangan sebelum diedarkan. Produk yang memiliki kandungan cemaran melebihi batas, tidak akan mendapat izin edar.
"Kepada masyarakat diimbau agar menjadi konsumen cerdas yang tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial," kata BPOM.
Sementara itu, pihak Le Minerale melalui Corporate Secretary Mayora, Indah Yuni Gunawan mengatakan, narasi tersebut tidak benar.
Air mineral memang mengandung mineral yang bersifat konduktor listrik. Sedangkan, air demineral tidak akan menghantarkan listrik karena mineralnya telah dihilangkan.
Menurut Yuni, metode pengujian kandungan zat besi dalam air mineral yang diperagakan dalam video tersebut keliru dan menyesatkan.
"Jelas ini metode yang salah, tidak valid dan menyesatkan yang dilakukan oleh oknum yang tidak mempunyai kapasitas dan tidak kredibel di dalam pemahaman mengenai pelaksanaan metode pengujian keamanan makanan dan minuman," tutur Yuni, dikutip dari Liputan6.com, pada 6 Juli 2020.
Narasi itu telah dibantah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pada 2 Juli 2020, melalui keterangan di situs resmi.
BPOM menjelaskan, air mineral bisa menghantarkan listrik karena mengandung mineral yang merupakan sumber elektrolit dan mempunyai sifat penghantar listrik.
Adapun persyaratan keamanan dan mutu produk air mineral, termasuk batas kandungan zat besi, telah ditetapkan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diberlakukan secara wajib berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M-IND/Per/11/2016.
BPOM akan menilai keamanan, mutu, dan gizi produk pangan sebelum diedarkan. Produk yang memiliki kandungan cemaran melebihi batas, tidak akan mendapat izin edar.
"Kepada masyarakat diimbau agar menjadi konsumen cerdas yang tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial," kata BPOM.
Sementara itu, pihak Le Minerale melalui Corporate Secretary Mayora, Indah Yuni Gunawan mengatakan, narasi tersebut tidak benar.
Air mineral memang mengandung mineral yang bersifat konduktor listrik. Sedangkan, air demineral tidak akan menghantarkan listrik karena mineralnya telah dihilangkan.
Menurut Yuni, metode pengujian kandungan zat besi dalam air mineral yang diperagakan dalam video tersebut keliru dan menyesatkan.
"Jelas ini metode yang salah, tidak valid dan menyesatkan yang dilakukan oleh oknum yang tidak mempunyai kapasitas dan tidak kredibel di dalam pemahaman mengenai pelaksanaan metode pengujian keamanan makanan dan minuman," tutur Yuni, dikutip dari Liputan6.com, pada 6 Juli 2020.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi air mineral merek Le Minerale dan Aqua tidak aman dikonsumsi karena mengandung zat besi tinggi adalah hoaks.
BPOM menjelaskan, air mineral bisa menghantarkan listrik karena mengandung mineral yang merupakan sumber elektrolit dan mempunyai sifat penghantar listrik.
BPOM menjelaskan, air mineral bisa menghantarkan listrik karena mengandung mineral yang merupakan sumber elektrolit dan mempunyai sifat penghantar listrik.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61552410976691/videos/3841922096044117/
- https://www.facebook.com/watch/?v=410186214753167
- https://www.facebook.com/61561591432499/videos/1562868237596030/
- https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-badan-pom-ri-tentang-air-mineral-yang-diberitakan-tidak-aman-dikonsumsi-karena-mengandung-zat-besi
- https://www.liputan6.com/health/read/4296686/viral-video-air-mineral-mengandung-besi-ini-kata-bpom-dan-produsen?page=5
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 2186/6874



