KOMPAS.com - Beredar foto terowongan yang diklaim menghubungkan Rafah ke Mesir. Keberadaan terowongan itu dikaitkan dengan serangan Israel.
Narasi dan foto tersebut beredar di tengah serangan Israel ke Gaza serta wilayah Palestina lainnya sejak Oktober 2023.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi pada foto itu tidak benar atau hoaks.
Foto terowongan di Rafah yang terhubung ke Mesir disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Minggu, 19 Mei 2024:
Yang ditakutkan dunia bila Israel menyerang Rafah adalah diketahuinya ada terowongan ke Mesir dari Rafah sepanjang perbatasan "Philadelphia" yg berbeton tinggi di atasnya tapi di bawahnya ada terowongan yg bisa dilalui mobil. Itulah sebabnya roket Hamas tak pernah habis untuk menghujani Israel.
(GFD-2024-20226) [HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir
Sumber:Tanggal publish: 29/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menelusuri jejak digital foto.
Hasil penelusuran di Google Lens mengarahkan ke artikel NBC News, 28 Desember 2023.
Itu adalah terowongan yang menghubungkan Gaza bagian utara dengan Israel.
Terowongan di dekat perbatasan Israel memasuki tanah dengan sudut diagonal, yang menurut Pertahanan Israel atau IDF, memungkinkan Hamas untuk menggerakkan kendaraan melewatinya.
Sementara, foto identik ditemukan di situs berbagi gambar Getty Images. Noam Galai mengambil foto tersebut pada 7 Januari 2024.
Berdasarkan keterangan foto, Hamas diduga menggunakan terowongan untuk menyerang Israel melalui perbatasan Erez di Gaza Utara.
Berdasarkan keterangan versi IDF, ada 50 terowongan yang mengarah dari Rafah ke Mesir.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, sejumlah terowongan di Rafah telah dihancurkan.
Seperti diberitakan Reuters, kelompok Hamas beroperasi di Jalur Gaza menggunakan terowongan yang dijaga ketat di wilayah utara, yang menjadi fokus invasi awal Israel.
Namun, operasi militer Israel meluas ke Rafah dengan alasan, Hamas menggunakan Rafah sebagai benteng.
Sebagai informasi, pada pertengahan Mei 2024, hampir 800.000 warga Palestina mengungsi ke Rafah akibat serangan Israel ke Gaza selatan.
Kemudian, pada Senin (27/5/2024), Israel melancarkan serangan udara yang mengakibatkan kebakaran hebat di tenda pengungsian di Rafah.
Dilansir Al Jazeera, serangan pada malam hari itu menyebar dengan cepat dan meratakan perkemahan. Pejabat Gaza menyebutkan sedikitnya 45 orang tewas.
Hasil penelusuran di Google Lens mengarahkan ke artikel NBC News, 28 Desember 2023.
Itu adalah terowongan yang menghubungkan Gaza bagian utara dengan Israel.
Terowongan di dekat perbatasan Israel memasuki tanah dengan sudut diagonal, yang menurut Pertahanan Israel atau IDF, memungkinkan Hamas untuk menggerakkan kendaraan melewatinya.
Sementara, foto identik ditemukan di situs berbagi gambar Getty Images. Noam Galai mengambil foto tersebut pada 7 Januari 2024.
Berdasarkan keterangan foto, Hamas diduga menggunakan terowongan untuk menyerang Israel melalui perbatasan Erez di Gaza Utara.
Berdasarkan keterangan versi IDF, ada 50 terowongan yang mengarah dari Rafah ke Mesir.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, sejumlah terowongan di Rafah telah dihancurkan.
Seperti diberitakan Reuters, kelompok Hamas beroperasi di Jalur Gaza menggunakan terowongan yang dijaga ketat di wilayah utara, yang menjadi fokus invasi awal Israel.
Namun, operasi militer Israel meluas ke Rafah dengan alasan, Hamas menggunakan Rafah sebagai benteng.
Sebagai informasi, pada pertengahan Mei 2024, hampir 800.000 warga Palestina mengungsi ke Rafah akibat serangan Israel ke Gaza selatan.
Kemudian, pada Senin (27/5/2024), Israel melancarkan serangan udara yang mengakibatkan kebakaran hebat di tenda pengungsian di Rafah.
Dilansir Al Jazeera, serangan pada malam hari itu menyebar dengan cepat dan meratakan perkemahan. Pejabat Gaza menyebutkan sedikitnya 45 orang tewas.
Kesimpulan
Foto terowongan perbatasan Erez di Gaza Utara yang terhubung ke Israel disebarkan dengan konteks keliru.
IDF telah menghancurkan sejumlah terowongan di Rafah. Operasi militer Israel meluas ke Rafah dengan alasan, Hamas menggunakan Rafah sebagai bentengnya.
IDF telah menghancurkan sejumlah terowongan di Rafah. Operasi militer Israel meluas ke Rafah dengan alasan, Hamas menggunakan Rafah sebagai bentengnya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122168812238034564&set=a.122135103716034564
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02eChbbGzqBmBVuAHQcSJNFYGANw6t1WF1gAPRNNVt4SZpVBLoWq2mstRvLTXsYV8gl&id=100009839973103
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1492800595006830&set=a.217839792502923
- https://lens.google.com/search?ep=ccm&p=AbrfA8qCltof3DL-WnOCVoTEKZQtY365gNRNmmyoICXTz_3KlfL77REzvRU9ULOiWMGj1VbQPX67JCp7heehaem9mYaiXF3Jc1l_hbn_68gnIgAXV-C0pn3p6vUAeQpfhZR6fyM1md8bLbJfI1iNOrkyWYle95qAmbGUN3kGkDk3oHzhSODFvRUD6AaV6GIuM9Jl3trtgt3ZdYkaRQL4ILK71Jp4wEgwDwvzZ_in2FRCPMwZkWk6XvUEbZLIFhGPfGPevoyenSh05xsum9WbYy52a1P5iBJMc6bPI7stYz35DKvN5KXKJdNiQjapNFX1593Jj_N88R7yRVsR7V1cLncno73oKwxn50ueLw7y#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsIkVrY0tKR0pqWkRBM00ySTNMVGxoT1RFdE5HRTFNeTFpTmpWbUxUWTBPR1l5WWpRMU1HWTRNaElmU1RaNlZrSnVURTUwU0dOU09FZHRjM3A0VFdaRGJIWllYMlV3Y0Y5Q1p3PT0iXQ==
- https://www.nbcnews.com/news/world/look-largest-hamas-tunnel-ever-discovered-israeli-military-rcna131337
- https://www.gettyimages.com.au/detail/news-photo/view-inside-a-tunnel-that-hamas-reportedly-used-on-october-news-photo/1914941256
- https://www.fdd.org/analysis/2024/05/17/israel-50-rafah-tunnels-to-egypt-unearthed/
- https://www.reuters.com/world/middle-east/israel-moves-north-gaza-hamas-stronghold-pounds-rafah-without-advancing-2024-05-16/
- https://www.aljazeera.com/news/2024/5/18/un-says-800000-people-have-fled-rafah-as-israel-kills-dozens-in-gaza
- https://www.aljazeera.com/features/2024/5/27/israel-attacked-rafah-at-night-all-the-people-burned
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20225) [KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua
Sumber:Tanggal publish: 29/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Aparat gabungan TNI-Polri dikabarkan mengusir pasien dan menutup Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madi di Paniai, Papua Tengah pada Minggu (26/5/2024).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena ada informasi yang keliru.
Kabar aparat gabungan TNI-Polri mengusir pasien dan menutup RSUD Madi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Kabar tersebut dibagikan pada Minggu (26/5/2024) dengan narasi sebagai berikut:
Info Paniai News: Pada Minggu 26/ Mei /2024.
Aparat Gabungan TNI-POLRI Indonesia, Tutup Rumah Sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai, lalu seluruh pasien yang sedang rawat di rumah sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai di Madi dipulangkan dengan kondis yang paksakan Oleh Pihak Aparat Gabungan TNI POLRI. Pada Minggu 26/ Mei /2024. Jam.07:23.WIT. Pagi.
Seluruh pasien yang dipulang dengan kondisi yang sakit akibat kepaksaan oleh TNI-POLRI, Semua pasien dengan kondisi yang paksa cari Rumah Sakit Ke Deiyai, Dogiyai & Nabire.
Dan sementara ini di areal rumah sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai dikuasai oleh pihak Aparat Gabungan TNI-POLRI.
Rakyat Paniai Hidup Tampa Pemimpin
Jeli melihat dengan kondisi ini, bahwa pemerintah kabupaten Paniai, jika memang ada berarti segera turun tangan untuk mengatasi rakyatmu yang sedang menindas, terdampar, dipaksakan oleh pihak aparat gabungan TNI-POLRI tidak bertanggung ini.
Jika memang pemerintah kabupaten Paniai itu ada, tolong sampaikan kepada pihak Aparat Gabungan TNI-POLRI rumah sakit itu bukan markas TNI-POLRI. Rumah sakit itu tempat pelayanan parah orang- orang sakit terutama kepala warga masyarakat.
Untuk itu kepada pemerintah kabupaten Paniai segera bubarkan aparat gabungan TNI-POLRI Indonesia yang saat ini kuasi areal rumah sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai itu.
Kondisi Kabupaten Paniai sedang Tidak baik- baik saja!
Info ini tolong sebarkan dan kepada semua pihak mohon Pantau dan mohon Advokasi.
Narasi itu disertai foto pintu IGD RSUD Madi dipalang, foto kerumunan warga di depan gedung rumah sakit, dan video pasien anak-anak di ranjang rumah sakit.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena ada informasi yang keliru.
Kabar aparat gabungan TNI-Polri mengusir pasien dan menutup RSUD Madi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Kabar tersebut dibagikan pada Minggu (26/5/2024) dengan narasi sebagai berikut:
Info Paniai News: Pada Minggu 26/ Mei /2024.
Aparat Gabungan TNI-POLRI Indonesia, Tutup Rumah Sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai, lalu seluruh pasien yang sedang rawat di rumah sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai di Madi dipulangkan dengan kondis yang paksakan Oleh Pihak Aparat Gabungan TNI POLRI. Pada Minggu 26/ Mei /2024. Jam.07:23.WIT. Pagi.
Seluruh pasien yang dipulang dengan kondisi yang sakit akibat kepaksaan oleh TNI-POLRI, Semua pasien dengan kondisi yang paksa cari Rumah Sakit Ke Deiyai, Dogiyai & Nabire.
Dan sementara ini di areal rumah sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai dikuasai oleh pihak Aparat Gabungan TNI-POLRI.
Rakyat Paniai Hidup Tampa Pemimpin
Jeli melihat dengan kondisi ini, bahwa pemerintah kabupaten Paniai, jika memang ada berarti segera turun tangan untuk mengatasi rakyatmu yang sedang menindas, terdampar, dipaksakan oleh pihak aparat gabungan TNI-POLRI tidak bertanggung ini.
Jika memang pemerintah kabupaten Paniai itu ada, tolong sampaikan kepada pihak Aparat Gabungan TNI-POLRI rumah sakit itu bukan markas TNI-POLRI. Rumah sakit itu tempat pelayanan parah orang- orang sakit terutama kepala warga masyarakat.
Untuk itu kepada pemerintah kabupaten Paniai segera bubarkan aparat gabungan TNI-POLRI Indonesia yang saat ini kuasi areal rumah sakit Umum RSUD Kabupaten Paniai itu.
Kondisi Kabupaten Paniai sedang Tidak baik- baik saja!
Info ini tolong sebarkan dan kepada semua pihak mohon Pantau dan mohon Advokasi.
Narasi itu disertai foto pintu IGD RSUD Madi dipalang, foto kerumunan warga di depan gedung rumah sakit, dan video pasien anak-anak di ranjang rumah sakit.
Hasil Cek Fakta
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Candra Kurniawan membantah narasi aparat gabungan TNI-Polri mengusir pasien dan menutup RSUD Madi pada Minggu (26/5/2024).
Dilansir Antara, Candra mengatakan bahwa narasi tersebut adalah kabar bohong atau hoaks yang sengaja disebarkan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Justru saat ini, aparat TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai, karena ada pengaduan dari masyarakat gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut," kata Candra, Minggu (26/5/2024).
Candra mengatakan, kehadiran aparat gabungan TNI-Polri di RSUD Madi adalah atas permintaan tim medis yang khawatir keselamatannya terancam oleh OPM.
Sebagai konteks, OPM melakukan sejumlah aksi teror di daerah Madi, Paniai pada 21 Mei 2024. Mereka membakar beberapa gedung sekolah dan belasan kios.
Candra menambahkan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan RSUD Madi terkait foto pintu IGD dipalang dan isu pemindahan paksa pasien anak-anak.
Menurut penuturan pihak RSUD Madi, pintu rumah sakit rusak dan dipalang agar obat-obatan serta peralatan medis tidak hilang.
Sedangkan pasien anak-anak dialihkan ke Rumah Sakit Deiyai karena RSUD Madi tidak memiliki dokter spesialis anak.
Adapun foto kerumunan warga di depan gedung rumah sakit adalah kejadian lama dan bukan peristiwa pada Minggu (26/5/2024).
Setelah ditelusuri dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens, foto serupa ditemukan di artikel Ceposonline.com, 6 Juli 2022.
Berikut deskripsi foto yang dicantumkan:
Jhon Gobai Korban meninggal dunia akibat keributan di kantor Bupati Paniai saat dibawa pihak keluarga dari RS Madi, Paniai, Selasa (5/7).
Adapun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bahwa aparat keamanan dari TNI dan Polri menggunakan fasilitas rumah sakit sebagai tempat berlindung.
“Karena takut menghadapi TPNPB, Tentara Nasional Indonesia memanfaatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pania menjadi ‘tameng manusia’ untuk melindungi diri dari serangan TPNPB,” kata juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dilansir dari Tempo.co.
Menurut Sebby,TPNPB-OPM mendapat kesaksian dari petugas Kesehatan mengenai desakan kepada pasien untuk keluar dari ruang rawat.
Dalam kesaksian petugas RS, akhirnya RSUD ditutup sementara dengan melihat dinamika situasi Paniai.
“Terutama di sekitar RSUD Paniai dijadikan pangkalan militer,” kata petugas RSUD Paniai, menurut keterangan Sebby.
Dia juga mengeklaim bahwa karyawan dan pasien di RSUD Madi sangat trauma dengan situasi tersebut.
Sementara, Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey menyatakan, pelayanan kesehatan di RSUD Madi menjadi tak kondusif karena kehadiran aparat gabungan TNI-Polri sejak Minggu (26/5/2024).
Komnas HAM Papua menerima laporan bahwa pasukan TNI-Polri datang ke RSUD tanpa pemberitahuan. Saat itu, situasinya setelah terjadi konflik bersenjata antara TNI-Polri dengan TPNPB-OPM.
"Informasinya aparat gabungan masuk ke rumah sakit untuk pengamanan," kata Frits, sebagaimana dikutip dari Tempo.co.
Akan tetapi, Komnas HAM Papua juga menerima informasi bahwa kehadiran TNI-Polri atas permintaan tenaga medis di RSUD Madi Paniai. Tenaga medis, menurut dia, ada yang takut dating karena khawatir jadi sasaran tembak pihak yang berkonflik.
"Versi lain, RSUD meminta pengamanan karena ada kondisi di mana dokter dan perawat merasa tak nyaman," kata Frits.
"Namun, informasi ini belum bisa saya klarifikasi," ujarnya.
Dilansir Antara, Candra mengatakan bahwa narasi tersebut adalah kabar bohong atau hoaks yang sengaja disebarkan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Justru saat ini, aparat TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai, karena ada pengaduan dari masyarakat gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut," kata Candra, Minggu (26/5/2024).
Candra mengatakan, kehadiran aparat gabungan TNI-Polri di RSUD Madi adalah atas permintaan tim medis yang khawatir keselamatannya terancam oleh OPM.
Sebagai konteks, OPM melakukan sejumlah aksi teror di daerah Madi, Paniai pada 21 Mei 2024. Mereka membakar beberapa gedung sekolah dan belasan kios.
Candra menambahkan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan RSUD Madi terkait foto pintu IGD dipalang dan isu pemindahan paksa pasien anak-anak.
Menurut penuturan pihak RSUD Madi, pintu rumah sakit rusak dan dipalang agar obat-obatan serta peralatan medis tidak hilang.
Sedangkan pasien anak-anak dialihkan ke Rumah Sakit Deiyai karena RSUD Madi tidak memiliki dokter spesialis anak.
Adapun foto kerumunan warga di depan gedung rumah sakit adalah kejadian lama dan bukan peristiwa pada Minggu (26/5/2024).
Setelah ditelusuri dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens, foto serupa ditemukan di artikel Ceposonline.com, 6 Juli 2022.
Berikut deskripsi foto yang dicantumkan:
Jhon Gobai Korban meninggal dunia akibat keributan di kantor Bupati Paniai saat dibawa pihak keluarga dari RS Madi, Paniai, Selasa (5/7).
Adapun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bahwa aparat keamanan dari TNI dan Polri menggunakan fasilitas rumah sakit sebagai tempat berlindung.
“Karena takut menghadapi TPNPB, Tentara Nasional Indonesia memanfaatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pania menjadi ‘tameng manusia’ untuk melindungi diri dari serangan TPNPB,” kata juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dilansir dari Tempo.co.
Menurut Sebby,TPNPB-OPM mendapat kesaksian dari petugas Kesehatan mengenai desakan kepada pasien untuk keluar dari ruang rawat.
Dalam kesaksian petugas RS, akhirnya RSUD ditutup sementara dengan melihat dinamika situasi Paniai.
“Terutama di sekitar RSUD Paniai dijadikan pangkalan militer,” kata petugas RSUD Paniai, menurut keterangan Sebby.
Dia juga mengeklaim bahwa karyawan dan pasien di RSUD Madi sangat trauma dengan situasi tersebut.
Sementara, Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey menyatakan, pelayanan kesehatan di RSUD Madi menjadi tak kondusif karena kehadiran aparat gabungan TNI-Polri sejak Minggu (26/5/2024).
Komnas HAM Papua menerima laporan bahwa pasukan TNI-Polri datang ke RSUD tanpa pemberitahuan. Saat itu, situasinya setelah terjadi konflik bersenjata antara TNI-Polri dengan TPNPB-OPM.
"Informasinya aparat gabungan masuk ke rumah sakit untuk pengamanan," kata Frits, sebagaimana dikutip dari Tempo.co.
Akan tetapi, Komnas HAM Papua juga menerima informasi bahwa kehadiran TNI-Polri atas permintaan tenaga medis di RSUD Madi Paniai. Tenaga medis, menurut dia, ada yang takut dating karena khawatir jadi sasaran tembak pihak yang berkonflik.
"Versi lain, RSUD meminta pengamanan karena ada kondisi di mana dokter dan perawat merasa tak nyaman," kata Frits.
"Namun, informasi ini belum bisa saya klarifikasi," ujarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar aparat gabungan TNI-Polri mengusir pasien dan menutup RSUD Madi perlu diluruskan.
Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Candra Kurniawan menjelaskan, kehadiran aparat gabungan TNI-Polri di RSUD Madi adalah atas permintaan tim medis yang khawatir keselamatannya terancam oleh OPM.
Akan tetapi, Komnas HAM Papua menyatakan bahwa kehadiran aparat gabungan TNI-Polri membuat situasi RSUD Madi menjadi tidak kondusif. Apalagi, TPNPB-OPM menuding TNI dan Polri menjadikan RS sebagai tempat berlindung.
Meski begitu, ada sejumlah unggahan di medsos yang menggunakan foto lama sehingga menjadikan kabar mengenai RSUD Madi semakin simpang siur dengan hadirnya misinformasi.
Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Candra Kurniawan menjelaskan, kehadiran aparat gabungan TNI-Polri di RSUD Madi adalah atas permintaan tim medis yang khawatir keselamatannya terancam oleh OPM.
Akan tetapi, Komnas HAM Papua menyatakan bahwa kehadiran aparat gabungan TNI-Polri membuat situasi RSUD Madi menjadi tidak kondusif. Apalagi, TPNPB-OPM menuding TNI dan Polri menjadikan RS sebagai tempat berlindung.
Meski begitu, ada sejumlah unggahan di medsos yang menggunakan foto lama sehingga menjadikan kabar mengenai RSUD Madi semakin simpang siur dengan hadirnya misinformasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0fcHGaf3YGfhZrJRhGqhus66EsHCfXNhEdNsTTPyEibtkrEcjAB4rSKEXA6EGXUxkl&id=100087362030570
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid021z9orh9TFDjWamuwpyiJRq8U8vDGw7vg4XU2c2nqgYWpjtxRUKkQc3dVbmzpkowTl&id=100073674655726
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02kBsvf62AnxiFRz9cdBKeZtsUS9muhk9REsqs64qGHuLwNzQZSRB5rEuPaUQoA61Yl&id=100090164151578
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02yXxdybaj5PjbxzCcS5ewQBDPjnM9K94hEpWNx3iTVkDYLeaafT5Dn9oSQ9GsURgpl&id=61555038472865
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02W34BVqS5AfHRBnZ4HyAGK2J5HPDqtGFqZzDquU8L2rGbyNRgFkL1p2rt9sXU6aUnl&id=61559817897450
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02nogSko6uE6Z2uG3AVu2yUZWKv5SY5kYpH5wVPCy2qvsLyrusRpcyKhnSD3xj3di6l&id=100081050720873
- https://www.antaranews.com/berita/4122177/tni-tegaskan-kabar-rsud-madi-di-paniai-ditutup-hoax
- https://www.ceposonline.com/kota-jayapura/1993202208/ricuh-di-kantor-bupati-paniai-satu-warga-tewas
- https://metro.tempo.co/read/1872394/kesaksian-petugas-rsud-paniai-aparat-jadikan-rumah-sakit-pangkalan-militer
- https://nasional.tempo.co/read/1872457/komnas-ham-papua-sebut-pelayanan-rsud-paniai-belum-kondusif-karena-kehadiran-tni-polri
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20224) [KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran
Sumber:Tanggal publish: 29/05/2024
Berita
KOMPAS.com - Foto fenomena "hujan ikan" yang terjadi di Iran beredar di media sosial. Dalam foto, tampak ikan berhamburan di jalan beraspal dan orang-orang mengumpulkan ikan-ikan itu dalam ember.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto keliru dan perlu diluruskan.
Foto hujan ikan di Iran disebarkan oleh akun Instagram ini pada 6 Mei 2024 dan X ini pada 8 Mei 2024.
Berikut narasi yang ditulis di Instagram dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Di kota Yasuj di Iran, sebuah fenomena yang tidak biasa tercatat: 'hujan' ikan yang tidak terduga. Sebuah video yang memperlihatkan puluhan ikan berjatuhan dari langit di jalan dan kendaraan yang melintas menjadi viral di media sosial.
Ada spekulasi bahwa peristiwa aneh ini mungkin disebabkan oleh angin puting beliung, yang mengangkat ikan-ikan tersebut dari laut dan membawanya beberapa kilometer ke daratan sebelum akhirnya jatuh ke tanah.
akun Instagram Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Instagram, 6 Mei 2024, soal fenomena hujan ikan di Iran.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto keliru dan perlu diluruskan.
Foto hujan ikan di Iran disebarkan oleh akun Instagram ini pada 6 Mei 2024 dan X ini pada 8 Mei 2024.
Berikut narasi yang ditulis di Instagram dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Di kota Yasuj di Iran, sebuah fenomena yang tidak biasa tercatat: 'hujan' ikan yang tidak terduga. Sebuah video yang memperlihatkan puluhan ikan berjatuhan dari langit di jalan dan kendaraan yang melintas menjadi viral di media sosial.
Ada spekulasi bahwa peristiwa aneh ini mungkin disebabkan oleh angin puting beliung, yang mengangkat ikan-ikan tersebut dari laut dan membawanya beberapa kilometer ke daratan sebelum akhirnya jatuh ke tanah.
akun Instagram Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Instagram, 6 Mei 2024, soal fenomena hujan ikan di Iran.
Hasil Cek Fakta
Foto ikan di jalanan aspal bukan berlokasi di Iran, melainkan di China.
Dengan metode reverse image search melalui TinEye, foto serupa ditemukan di situs berbagi gambar Alamy.
Foto tersebut dipotret pada 17 Maret 2015, di jalanan Kota Kaili, Provinsi Guizhou, China.
Dikutip dari Time, sekitar 6.800 ton ikan lele berhamburan jalan aspal akibat pintu belakang truk yang tiba-tiba terbuka.
Pintu truk tiba-tiba terbuka dan membuang hampir 15.000 pon ikan lele ke jalan.
Warga dan petugas pemadam kebakaran membantu mengumpulkan sebagian besar lele dalam waktu dua jam.
Foto dari kejadian serupa juga terdapat di situs Getty Image.
Terkait "hujan ikan" yang diklaim terjadi di Iran pada Mei 2024, Kompas.com tidak menemukan laporan kredibel soal fenomena tersebut.
Dilansir USA Today, sejumlah pengguna media sosial menyertakan video fenomena "hujan ikan" di Iran.
Namun, ada beberapa bagian dalam video di mana ikan menghilang sebentar.
Profesor teknik elektro dan komputer di Universitas Michigan, Hafiz Malik menilai bahwa video yang beredar telah diedit.
Dengan metode reverse image search melalui TinEye, foto serupa ditemukan di situs berbagi gambar Alamy.
Foto tersebut dipotret pada 17 Maret 2015, di jalanan Kota Kaili, Provinsi Guizhou, China.
Dikutip dari Time, sekitar 6.800 ton ikan lele berhamburan jalan aspal akibat pintu belakang truk yang tiba-tiba terbuka.
Pintu truk tiba-tiba terbuka dan membuang hampir 15.000 pon ikan lele ke jalan.
Warga dan petugas pemadam kebakaran membantu mengumpulkan sebagian besar lele dalam waktu dua jam.
Foto dari kejadian serupa juga terdapat di situs Getty Image.
Terkait "hujan ikan" yang diklaim terjadi di Iran pada Mei 2024, Kompas.com tidak menemukan laporan kredibel soal fenomena tersebut.
Dilansir USA Today, sejumlah pengguna media sosial menyertakan video fenomena "hujan ikan" di Iran.
Namun, ada beberapa bagian dalam video di mana ikan menghilang sebentar.
Profesor teknik elektro dan komputer di Universitas Michigan, Hafiz Malik menilai bahwa video yang beredar telah diedit.
Kesimpulan
Foto ikan berhamburan di jalanan Kota Kaili, Provinsi Guizhou, China pada 17 Maret 2015 disebarkan dengan konteks keliru.
Belum ada bukti dan laporan kredibel soal fenomena "hujan ikan" di Iran.
Belum ada bukti dan laporan kredibel soal fenomena "hujan ikan" di Iran.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/C6oRQUjOg09/
- https://twitter.com/MLGG2/status/1787906117428985901
- https://www.tineye.com/search/e77bdba6603184318dceee890b5a15b4b3251967?sort=crawl_date&order=asc&page=1
- https://www.alamy.com/in-this-tuesday-march-17-2015-photo-people-use-buckets-to-gather-catfish-spilled-on-a-road-in-the-city-of-kaili-in-southwest-chinas-guizhou-provincem-a-total-of-6800-kilos-14991-lbs-of-catfish-were-dumped-onto-the-roadway-when-the-door-of-a-cargo-truck-accidentally-opened-tuesday-afternoon-according-to-chinese-media-firefighters-and-local-residents-were-able-to-collect-most-of-the-fish-in-about-two-hours-ap-photo-china-out-image535607292.html?utm_source=77643&utm_campaign=Shop%20Royalty%20Free%20at%20Alamy&utm_medium=impact&irgwc=1
- https://time.com/3752151/china-road-catfish/
- https://www.gettyimages.com/search/2/image?family=editorial&phrase=Thousands+Of+Kilograms+Of+Catfish+Scatter+In+Kaili&sort=mostpopular
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2024/05/22/fish-fall-from-sky-iran-fact-check/73640760007/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20223) Sebagian Benar, Sejumlah Negara Melarang Produk Makanan Hasil Rekayasa Genetika
Sumber:Tanggal publish: 29/05/2024
Berita
Konten yang beredar di WhatsApp serta Facebook akun ini, ini, ini, ini, dan ini, berisi klaim bahwa Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina, Rusia, Afrika, Asian Games dan Olimpiade Mahasiswa Dunia (Universiade), melarang konsumsi makanan hasil rekayasa genetika alias Genetically Modified Food (GMF).
Dikatakan bahwa tomat sapi, jagung manis, dan ubi jalar ungu, termasuk GMF. Disebutkan juga bahwa semua jenis makanan dan buah-buahan yang yang dihasilkan di luar musimnya tidak boleh dimakan karena termasuk GMF yang beracun bagi manusia.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa dua klaim yakni 1) Benarkah tomat sapi, jagung manis, dan ubi jalar ungu, dan buah yang dihasilkan di luar musim termasuk GMF?; 2) Benarkah Amerika Serikat, Uni Eropa, China, Rusia, Afrika, Asian Games dan Universiade melarang konsumsi makanan yang termasuk GMF?
Hasil Cek Fakta
Klaim Pertama: tomat sapi, jagung manis, dan ubi jalar ungu, dan buah yang dihasilkan di luar musim termasuk GMF
Fakta: Dilansir website WHO, GMF berkaitan dengan Genetically Modified Organisms (GMO atau GMOs) yang juga sering disebut sebagai bioteknologi modern dan teknologi gen. Terkadang GMO juga disebut teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika.
GMO adalah organisme atau mikroorganisme, berupa tumbuhan dan hewan, yang materi DNA atau genetiknya telah diubah secara sengaja, bukan secara alami melalui perkawinan atau rekombinasi alami. GMF adalah makanan yang bahannya bersifat GMO.
Tujuan dilakukannya rekayasa genetika pada tanaman pada umumnya untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Sementara GMF bertujuan menghasilkan makanan yang lebih murah, atau meningkatkan gizi, bisa juga keduanya.
Pada umumnya pemeriksaan keamanan makanan yang termasuk GMF dilakukan pemerintah masing-masing negara. Yakni harus aman dari bahaya langsung, alergi, kandungan zat tertentu, stabilitas gen yang disisipkan, dampak kandungan nutrisi, dan kemungkinan adanya efek lain yang merugikan. Di sisi lain, WHO telah menerbitkan panduan untuk mengujinya, yakni Codex Alimentarius.
Dilansir Healthline, terdapat sejumlah kekhawatiran terkait keamanan GMF, seperti alergi, kanker, cemaran herbisida, dan berdampak buruk pada madu. Namun semua kecemasan itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Klaim kedua: Benarkah Amerika Serikat, Uni Eropa, China, Rusia, Afrika, Asian Games dan Universiade melarang konsumsi makanan yang termasuk GMF?
Fakta: Saat ini, 26 negara termasuk Perancis, Jerman, Italia, Meksiko, Rusia, Tiongkok, dan India (19 di antaranya berada di Uni Eropa (UE)) telah melarang produk GMO untuk sebagian atau seluruhnya. Sementara 60 negara lainnya menerapkan pembatasan yang signifikan terhadap GMO.
Salah satu alasan penolakan terhadap GMO adalah karena lemahnya manfaat GMO bagi pertanian dibandingkan dengan potensi risikonya. Ada juga kurangnya kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap proses regulasi di balik GMO.
Di Amerika Serikat, GMO di negara mereka aman untuk manusia, tumbuhan dan hewan. Kolaborasi antar lembaga di sana membantu pengolah pangan untuk memahami peraturan yang harus diikuti agar makanan GMF yang mereka hasilkan tetap aman. Peredarannya di pasaran juga diperbolehkan dengan menyematkan label yang menjelaskan bahwa makanan tersebut mengandung bahan GMO. Standar yang sama juga diterapkan untuk makanan impor, dengan menuliskan kalimat “bioengineered food” pada kemasannya.
Sedangkan klaim terkait Asian Games, panitia penyelenggara di Hangzhou membantah rumor yang mengatakan mereka menolak penggunaan bahan makanan GMO selama perhelatan acara. Di sisi lain, tidak ditemukan bukti bahwa gelaran Universiade melarang penggunaan makanan GMF, termasuk dalam penyelenggaraan terakhir, di Chengdu, Cina, tahun 2023.
Kesimpulan
Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang mengatakan bahwa sejumlah negara melarang konsumsi produk rekayasa genetika adalah sebagian benar. Juga beberapa tanaman saat ini dikembangkan dengan rekayasa genetika sebagian benar.
Rujukan
- https://www.facebook.com/madinah.property.14/posts/pfbid02WeSJv68SvQGMTp6Wc5FYrZfYiZVisYE2ME2DFrE1DGEP4MbKLjJFQ256Jic6MqjZl
- https://www.facebook.com/hamdhi.anwar1/posts/pfbid0xdY968NTrR5QSsGbfk1vzvMvhky2vEMxuhMMWizEweEBQtFBpfDSzJ1nwe4eSVtwl
- https://www.facebook.com/ummu.hanafi.98/posts/pfbid02Asd25sf67YpNMGmJpN2sgBxEKQp3jaujLhSwU3ytz5RL1euEd91cvPa4GDYFjU4zl
- https://www.facebook.com/erique.kemod1/posts/pfbid02taQaSZXXeC15wdyu74iJzB3vE3eh1ywjqPbU7j2Daxivv6aAemNwY1dYW37CYSrFl
- https://www.facebook.com/akhmad.bukhaeri.1/posts/pfbid0iKDKdF7yTX6WXybQio8oNAmMcs7jr8CJz5VvbfW5crGzAt5yJ7dTMjn6XHKQoFPAl
- https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/food-genetically-modified
- https://www.healthline.com/nutrition/gmo-pros-and-cons
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10038016/
- https://www.fda.gov/food/agricultural-biotechnology/how-gmos-are-regulated-united-states
- https://www.globaltimes.cn/page/202308/1297163.shtml
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 2179/6612