• (GFD-2024-20441) Keliru, Konten Berisi Klaim tentang Whatsapp Gold dan Video Martinelli

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/06/2024

    Berita



    Sebuah gambar tangkapan layar beredar di WhatsApp, serta Facebook akun ini, ini dan ini. Konten tersebut memuat klaim bahwa WhatsApp Gold mengandung malware atau virus yang membahayakan gawai dan penggunanya.

    Pesan berantai tersebut memuat narasi bahwa virus itu disebarkan melalui dua cara. Pertama, melalui pembaruan Whatsapp Gold. Kedua, lewat video “Martinelli” yang diproduksi Meta yang akan mengakibatkan kerusakan parah pada gawai hingga tak bisa diperbaiki. 



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah terdapat malware berbahaya dalam  WhatsApp Gold dan video berjudul “Martinelli” yang diproduksi oleh Meta, induk perusahaan Whatsapp?

    Hasil Cek Fakta



    Klaim 1: Malware pada WhatsApp Gold

    Dilansir CNBC Indonesia, WhatsApp Gold, WhatsApp Pink, dan WhatsApp Plus merupakan aplikasi gadungan yang mengaku sebagai alternatif dari versi aslinya. Nama ketiganya dikenal cukup luas.

    Pesan yang mendorong pengguna untuk mengunduh WhatsApp Gold beredar sejak tahun 2016 dan telah memakan sejumlah korban. Pesan penipuan itu disebar dengan mengaku dari perusahaan WhatsApp dan menawarkan aplikasi resmi versi alternatif.

    Terdapat beberapa pola yang dilakukan oleh penipu jenis ini. Peneliti keamanan siber Rajshekhar Rajaharia menemukan bahwa WhatsApp Gold dan WhatsApp Pink digunakan pelaku penipuan untuk mengumpulkan data korban sebanyak-banyaknya.

    Klaim 2: Video “Martinelli” yang diproduksi Meta

    Dilansir pemeriksa fakta Snopes, narasi yang mengatakan WhatsApp secara resmi merilis video berjudul “Martinelli” telah beredar sejak tahun 2017. Konten pertama kali muncul dalam bahasa Spanyol.

    Snope menjelaskan bahwa malware yang ada dalam video itu bisa meretas gawai dalam waktu 10 detik. Namun, sesungguhnya kepolisian Spanyol telah membantah kabar tersebut melalui akun Twitter mereka.

    Peneliti keamanan digital Christopher Boyd menulis dalam Malwarebytes.com, bahwa narasi tentang WhatsApp meluncurkan video berjudul "Martinelli" kembali muncul pada tahun 2022.

    Dia mengatakan bahwa narasi yang beredar itu merupakan peringatan palsu. Boyd menyarankan agar pengguna gawai yang menerima pesan seperti itu, untuk tidak ikut menyebarkannya.

    Dilansir pemeriksa fakta AFP, konsultan keamanan siber Asela Waidyalankara mengatakan memang terdapat sejumlah cara untuk menanamkan malware ke dalam video untuk disebarkan.

    Namun, kelompok keamanan siber belum ada yang melaporkan kemunculan video berjudul “Martinelli” dan dikatakan berisi malware tersebut. Dia berpesan agar narasi yang belum jelas dan terlanjur beredar untuk tidak disebarkan semakin luas.

    “Meskipun ada cara untuk menyebarkan malware menggunakan video, kelompok keamanan siber belum menemukan video apapun dengan judul yang disorot dalam klaim tersebut, yang dibagikan melalui WhatsApp dengan kemampuan meretas atau menginfeksi ponsel pengguna. Ini adalah tipuan," kata Waidyalankara.

    Sementara juru bicara Meta mengatakan pengguna WhatsApp harus melaporkan pesan yang mengandung ancaman bahaya malware seperti itu. Selain itu, pengguna diharapkan menghindari mengklik tautan yang mencurigakan yang dikirim orang lain.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan adanya penipuan dengan modus meminta mengunduh WhatsApp Gold adalah benar. Namun, narasi tentang WhatsApp merilis video berjudul “Martinelli” yang berisi malware adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20440) [SALAH] JOKOWI GADAIKAN SEBAGIAN WILAYAH INDONESIA KE ASING

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 10/06/2024

    Berita

    J0K0W BERULAH LAGI‼BLUM USAI URUSAN UKT & TAPERA, JKW KINI GADAIKAN SEBAGIAN WILAYAH INDONESIA

    JOKOWI SERAHKAN NKRI KEPADA CHINA?

    KABAR MENGGEMPARKAN
    JOKOWI BIANG KEROKNYA
    SEBAGIAN WILAYAH SUDAH DIGADAIKAN KE ASING

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video dari channel youtube bernama ONE NATION bernarasikan Jokowi gadaikan sebagian wilayah Indonesia ke asing.

    Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak terdapat informasi yang mendukung klaim narasi yang beredar. Thumbnail yang ditampilkan juga merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar berbeda yang digabung menjadi satu.

    Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari cnbcindonesia berjudul “Jokowi Restui Perpanjangan Izin Tambang Freeport Seumur Cadangan, Tapi”. Artikel ini membahas tentang Presiden Jokowi memberikan lampu hijau kepada PT Freeport Indonesia untuk bisa memperoleh perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

    Selain itu, narator juga membacakan artikel lain dari cnbcindonesia.com dengan judul “Izin Freeport Bisa Diperpanjang Sampai Cadangan Habis, Ini Aturannya”. Dalam artikel ini membahas tentang PT Freeport Indonesia mendapatkan angin segar dari pemerintah. Perusahaan emas dan tembaga yang beroperasi di Tembagapura, Mimika, Papua itu mendapatkan lampu hijau perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

    Dengan demikian, narasi dengan klaim Jokowi gadaikan sebagian wilayah Indonesia ke asing tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya tidak ditemukan informasi terkait Jokowi gadaikan sebagian wilayah Indonesia ke asing. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20439) [SALAH] PRABOWO LAWAN PERINTAH JOKOWI, TOLAK MENTAH-MENTAH KAESANG JADI GUBERNUR DKI JAKARTA

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 10/06/2024

    Berita

    TEPAT MALAM JUMAT‼PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI

    KABAR MENGGEMPARKAN
    PRABOWO LAWAN PERINTAH JKW
    TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI

    Hasil Cek Fakta

    Channel youtube bernama ONE NATION membagikan sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Video tersebut diunggah pada 6 Juni 2024.

    Setelah ditelusuri, thumbnail yang ditampilkan pada video tersebut merupakan manipulasi dari beberapa gambar berbeda yang digabung menjadi satu.

    Dalam video terdapat narasi yang membahas tentang Prabowo Subianto membentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi yang berisi petinggi Gerindra, untuk menyiapkan proses pemerintahan berikutnya pasca pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Narasi ini bersumber dari artikel kompas.com berjudul “Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih”.

    Selanjutnya narator dalam video juga mambacakan artikel dari sindonews.com berjudul “Budi Djiwandono Tak Maju Pilgub Jakarta, Poster Duet Kaesang Cuma Gimmick?”. Artikel ini membahas tentang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono menyampaikan dirinya tak akan maju dalam pertarungan Pemilihan Gubernur Jakarta 2024. Sebelumnya, keponakan Prabowo Subianto sempat disandingkan dengan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep .

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Tidak ditemukan pemberitaan terkait Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk jadi gubernur DKI Jakarta. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20438) [HOAKS] Video Penangkapan Linda Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video menarasikan penangkapan Linda yang disebut sebagai teman Vina, korban kasus pembunuhan di Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim sebagai penangkapan Linda dalam kasus pembunuhan Vina dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video seorang perempuan memakai baju tahanan dan dikawal polisi. Ada pula klip seorang perempuan sedang dimintai keterangan.

    Salah satu akun menuliskan keterangan demikian: momen penangkapan linda temnnya viba pembunuhan di Cirebon.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim sebagai momen penangkapan Linda yang merupakan teman Vina

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut merupakan gabungan dari dua klip berbeda dan tidak terkait kasus pembunuhan Vina.

    Klip yang menampilkan seorang perempuan memakai baju tahanan identik dengan unggahan di kanal YouTube OFFICIAL GOTVNEWS ini, diunggah pada 2023. 

    Video itu memberitakan soal ibu rumah tangga berinisial AG yang ditangkap petugas Bea Cukai di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, karena menyelundupkan 10.000 lebih pil ekstasi dari Malaysia.

    Sementara, klip yang menampilkan seorang perempuan sedang dimintai keterangan oleh aparat identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini, diunggah pada 2022. 

    Video itu memberitakan perempuan berinisial LAA yang ditangkap Polresta Banda Aceh karena mencuri emas senilai Rp 22,6 juta.

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi valid soal penangkapan Linda. Dilansir Kompas TV, pada Senin (27/5/2024), Linda diperiksa di Mapolresta Cirebon sebagai saksi.

    Setelah lima jam diperiksa, Linda mengaku tidak mengenal 8 terpidana dan Pegi Setiawan, tersangka pembunuhan Vina yang ditangkap terakhir.

    Ia menyebutkan, pada hari Vina dibunuh, dirinya tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    Linda juga mengaku tak terlalu dekat dengan Vina. Sejak enam bulan sebelum peristiwa pembunuhan, ia mengatakan, sudah tidak lagi berkomunikasi dengan Vina.

    Kesimpulan

    Video penangkapan Linda terkait kasus pembunuhan Vina merupakan hoaks. Video tersebut merupakan gabungan dua klip berbeda yang tidak terkait. 

    Kompas.com tidak menemukan informasi valid bahwa Linda ditangkap. Pada Senin (27/5/2024), Linda diperiksa di Mapolresta Cirebon sebagai saksi.

    Rujukan