• (GFD-2024-20466) [SALAH] Berita “Presiden Cina Xi Jinping Tetapkan Hari Kematian Fat Cat Jadi Hari Lelaki Setia Sedunia”

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 12/06/2024

    Berita

    “Presiden Cina Xi Jinping menetapkan hari kematian Fat cat akan menjadi hari lelaki setia sedunia.”

    “#ripfatcat:broken_heart: #fatcat”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari AFP.

    Sebuah postingan di TikTok membagikan tangkapan layar berita dari Tommy Patrio Sorongan, Reporter CNBC Indonesia dengan judul yang mengklaim bahwa Presiden China Xi Jinping menetapkan hari kematian Fat Cat menjadi hari lelaki setia sedunia.

    Diketahui Fat Cat adalah nama panggung dari seorang gamer asal China, Liu Jia, yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri setelah putus dari pacarnya. Kasus Fat Cat ini ramai diperbincangkan setelah saudara perempuannya di media sosial menyebut bahwa Fat Cat bunuh diri karena patah hati dan menuduh mantan pacarnya telah menipu dia.

    Namun setelah ditelusuri klaim Xi Jinping menetapkan hari kematian Fat Cat menjadi hari lelaki setia sedunia tidak mendasar, faktanya tangkapan layar berita yang dijadikan bukti dalam postingan TikTok tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Artikel asli yang ditulis oleh Tommy Patrio Sorongan yang terpublikasi di CNBC Indonesia pada 7 Mei 2024 pukul 19.30 berjudul “Pertemuan Langsung Xi Jinping & Macron Terjadi, Ada Apa China-Prancis?” tidak ada kaitannya dengan kasus Fat Cat. Sedangkan foto Xi Jinping yang digunakan dalam tangkapan palsu tersebut telah lama terpublikasi pada artikel berita Reuters sejak Juni 2016.

    Dengan demikian, artikel berita tentang Presiden China menetapkan hari kematian Fat Cat sebagai hari lelaki setia sedunia adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Tidak ditemukan sumber valid yang membenarkan klaim tersebut. Tangkapan layar berita yang dijadikan bukti dalam postingan tersebut telah dimanipulasi dari tangkapan layar dengan judul yang berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20465) [PENIPUAN] Bareksa Gebyar Rewards, Jalankan Tugas Mendapatkan Komisi dari Merchant Bareksa di Grup WhatsApp

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 12/06/2024

    Berita

    “BAREKSA GEBYAR REWARDS”

    “Cari cuan ribet X Cari cuan gampang Y Hari gini ngapain nyari cuan ribet-ribet, padahal lewat event BAREKSA PLUS udah jadi solusi cari cuan yang paling gampang~ Yuk, buruan gabung bersama BAREKSA sekarang untuk memulai investasi”

    “:black_small_square: Kami mengajak kakak-kakak sekalian untuk bisa memiliki kesempatan mengerjakan tugas dari kami dan mendapatkan komis untuk setiap tugas yang dikerjakan.

    :black_small_square: Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempromosikan bareksa sebagai platform yang memberikan banyak kemudahan untuk mendapatkan keuntungan anda.

    :black_small_square: Jika anda menyelesaikan tugas hari ini anda berhak mendapatkan komisi yang berikan oleh pihak merchant.”

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat sebuah Grup WhatsApp bernama Bareksa Gebyar Rewards yang dibuat oleh orang yang tidak dikenal lalu mengundang ratusan orang, dalam grup tersebut salah satu admin dengan nomor 0838488547564 menyampaikan bahwa orang-orang dalam grup tersebut bisa mendapatkan komisi dengan mengerjakan tugas untuk mempromosikan Bareksa.

    Namun setelah ditelusuri untuk mendapatkan kebenaran dari klaim tersebut dengan mencari tahu melalui Instagram resmi Bareksa, melalui video reels Deny Faedhurrahman, Marketing Manager Bareksa menyebut bahwa informasi itu merupakan modus penipuan baru.

    Deny menghimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dengan tidak mengikuti serangkaian tugas dengan iming-iming hadiah. Ia juga menghimbau agar masyarakat untuk jangan memberikan alamat email, nomor pribadi, dan kode OTP serta jangan memberikan dana ke rekening pribadi oknum. Ia menegaskan bahwa semua transaksi investasi hanya dilakukan dalam aplikasi Bareksa.

    Perlu diketahui bahwa laman resmi Bareksa hanya di www.bareksa.com, sedangkan grup komunitas Bareksa hanya dapat dilakukan melalui aplikasi Bareksa. Sehingga masyarakat jangan mengklik link apa pun yang dapat menjerumus kepada penipuan.

    Pada postingan yang berbeda, Bareksa menjelaskan bahwa nomor WhatsApp resmi Bareksa adalah 081388155774. Sedangkan dalam grup tersebut tidak ada nomor WhatsApp resmi Bareksa yang disampaikan melalui Instagramnya.

    Dengan demikian, jalankan tugas mendapatkan komisi dari merchant Bareksa di Grup WhatsApp adalah tidak benar dengan kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya Performance Marketing Manager Bareksa, Deny Faedhurrahman melalui akun Instagram resmi Bareksa menyebut bahwa klaim tersebut merupakan modus penipuan. Ia menghimbau agar masyarakat selalu berhati-hati atas tindak kejahatan seperti ini.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20464) Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Tapera Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/06/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tersebut mengundurkan diri dari kabinet setelah dicecar DPR terkait Tapera dan juga pembangunan IKN.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PAK BASUKI RESMI MUNDUR DARI KABINET USAI BABAK BELUR DIHAJAR KOMISI V DPR, JKW MERINGIS”

    Namun, benarkah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet?

    Hasil Cek Fakta

    Video tersebut merupakan potongan dari live sidang DPR RI, videonya dapat diakses di YouTube DPR RI berjudul “BREAKING NEWS - KOMISI V DPR RI RAKER DENGAN MENTERI PUPR RI” pada 6 Juni 2024 dengan deskripsi Komisi V  DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri PUPR, terkait Evaluasi APBN pelaksanaan anggaran tahun 2024 sampai bulan Mei 2024, pembicaraan pendahuluan RKA K/L dan rencana kerja pemerintah (RKP) tahun anggaran 2025 dan lain-lain.

    Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:

    "Terus kadang kala ada beberapa dari pemerintah yang mengatakan ya untuk yang mampu itu untuk subsidi untuk yang tidak mampu. Mohon maaf pak, subsidi itu kewajibannya negara bukan sesama warga negara memberi subsidi. Kalau sesama warga negara itu namanya gotong royong dan alangkah malunya negara yang tidak mampu hadir untuk menjawab tantangan yang masyarakat hadapi," tanya Irine.

    Dalam video tersebut juga membacakan narasi Basuki juga tak menyangka dan menyesal ternyata publik begitu marah atas program Tapera yang disiapkan pemerintah.

    Ia pun membandingkan bahwa pemerintah hingga saat ini telah mengucurkan dana sebesar Rp105 triliun untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara, iuran Tapera membutuhkan waktu 10 tahun hanya untuk mengumpulkan anggaran sebesar Rp50 triliun. Ia juga menyatakan Tapera berpeluang diundur jika ada usulan dari DPR - MPR.

    "Jadi kalo misalnya ada usulan, apalagi DPR misalnya ketua MPR untuk diundur, menurut saya, saya sudah kontak dengan Menteri Keuangan juga kita akan ikut," ujar Basuki, dilansir dari ANTARA.

    Dengan demikian, isi video tersebut tidak serupa dengan narasi judul. Dalam video tidak ada pernyataan Menteri PUPR mundur dari kabinet.

    Klaim: Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Tapera, Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-20463) [HOAKS] Video Artis Tyas Mirasih Ditangkap Polisi

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar kabar bahwa artis Tyas Mirasih ditangkap polisi pada 13 Mei 2024. Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi soal Tyas Mirasih ditangkap polisi dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Akun tersebut mengunggah video yang menampilkan Tyas sedang berjalan dan dikawal polisi. Video yang diunggah pada 13 Mei 2024 itu diberikan keterangan demikian:

    Lama tak terdengar kabarnya. Tyas Mirasih Terlihat di borgol Oleh polisi. Viral penampakan Tyas Mirasig digiring oleh polisi dengan tangn terboborgol.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Tyas Mirasih ditangkap polisi

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube WeTV Indonesia ini, pada 10 Mei 2021.

    Video tersebut adalah cuplikan sinetron berjudul Butir-Butir Pasir di Laut. Dalam sinetron itu, Tyas berperan sebagai tokoh bernama Arini dan diceritakan ditangkap oleh polisi.

    Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa video tersebut bukan peristiwa sebenarnya. Sampai saat ini, Kompas.com tidak menemukan infromasi valid soal penangkapan Tyas.

    Pada 13 Mei 2024, Tyas masih membagikan kegiatannya berlibur bersama sang suami melalui akun Instagram @tyasmirasih.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa artis Tyas Mirasih ditangkap polisi adalah hoaks. Video tersebut merupakan cuplikan sinetron berjudul Butir-Butir Pasir di Laut yang dibintangi Tyas.

    Rujukan