• (GFD-2024-21071) [HOAKS] Tanggal Kedaluwarsa di Tabung Elpiji 3 Kilogram

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuaha video yang beredar di media sosial mengeklaim terdapat tanggal kedaluwarsa di tabung elpiji 3 kilogram. 

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks, informasinya keliru.

    Narasi dalam unggahan yang beredar di media sosial mengeklaim, terdapat tanggal kedaluwarsa di tabung elpiji. Salah satunya, narasi yang dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video, narator menunjukkan kode tanggal dan tahun yang tertera di tabung elpji. Ia mengimbau untuk tidak menggunakan tabung yang tanggalnya telah kedaluwarsa.

    Akun tersebut juga menuliskan keterangan:

    Tabung gas ada masa pakainya jg... waspada yg sudah kadaluwarsa

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut tabung elpiji memiliki masa kadaluwarsa

    Hasil Cek Fakta

    Manager Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari membantah narasi dalam video.

    Ia mengatakan, keterangan tanggal dan tahun di tabung elpiji bukan memperlihatkan kedaluwarsa, namun jadwal pemeriksaan tabung.

    "Keterangan waktu yang ada pada handguard di tabung adalah jadwal pemeriksaan tabung (bulan dan tahun), jadi bukan dalam arti kedaluwarsa," ujar Heppy kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2024).

    Menurut dia, saat masa pemeriksaan, tabung akan dicek terkait kelayakan dan lainnya, termasuk aspek ketahan terhadap tekanan. 

    "Tabung akan dicek di bengkel pemeliharaan termasuk aspek ketahan atas tekanan dan lainnya," kata Heppy. 

    Heppy menambahkan, jika tanggal dan tahun di tabung sudah melebihi masa pemeriksaan, masih tetap aman digunakan. 

    "Tidak apa-apa karena itu bukan tanggal kedaluwarsa," ucap Heppy. 

    Sebelumnya, pada 2019, di laman resminya Pertamina juga menjelaskan bahwa tidak ada istilah tabung elpiji kedaluwarsa. Kode yang tercantum pada tabung menunjukkan tahun pemeriksaan ulang.

    Jadwal pemeriksaan tabung akan dilakukan setiap lima tahun. Namun, jika sebelum lima tahun ditemukan tabung tidak layak, maka akan ditarik dari peredaran. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim terdapat tanggal kedaluwarsa di tabung elpiji tidak benar atau hoaks. Faktanya, tanggal dan tahun yang ada di tabung merupakan jadwal pemeriksaan ulang. 

    Jadwal pemeriksaan tabung akan dilakukan setiap lima tahun. Namun, jika sebelum lima tahun ditemukan tabung tidak layak, maka akan ditarik dari peredaran.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21070) [HOAKS] Satelit China Rekam Serangan Houthi ke Kapal AS

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Kelompok Houthi yang berbasis di Yamen menyerang kapal-kapal di Laut Merah sejak November 2023.

    Kemudian, beredar video yang diklaim bersumber dari satelit China dan merekam serangan kelompok Houthi ke kapal induk Dwight D Eisenhower milik Amerika Serikat (AS).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video dengan klaim satelit China merekam serangan rudal Houthi ke kapal AS, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 5 Juni 2024:

    Satelit China menunjukkan serangan rudal Houthi atas EisenhowerNampaknya ini berita benarYaman barokah

    Sementara, berikut terjemahan teks berbahasa China yang terdapat dalam video:

    Pemimpin AS tidak bisa berdalih. Ada video resolusi tinggi yang menunjukkan dugaan angkatan bersenjata Houthi menggunakan drone untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir Eisenhower AS!

    akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, 5 Juni 2024, soal video satelit China merekam serangan rudal Houthi ke kapal AS.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com belum dapat menemukan sumber asli video yang beredar.

    Namun, template video menampilkan skala yang mirip dengan rekaman dari video permainan konsol.

    Misalnya, video dari kanal YouTube Kelint, 27 Juli 2016, berjudul "MQ 9 Reaper Blueprint Demo - Unreal Engine 4".

    Unreal Engine 4 merupakan program atau alat yang digunakan untuk pengembangan video game.

    Berikut kesamaan skala antara video yang beredar dan video dari YouTube Kelint:

    Klip tersebut menunjukkan berbagai gambar yang dihasilkan komputer dari drone MQ-9 Reaper dan kamera onboard-nya.

    Meski kurang jelas, tetapi pada video yang beredar juga terdapat watermark atau tanda air "by Kelint".

    Dalam penjelasannya, Kelint tidak mendeskripsikan bahwa rekaman yang ia buat berasal dari drone China.

    Dilansir AFP, Kelint mengonfirmasi bahwa video buatannya merupakan rekayasa.

    "Ini jelas palsu karena masih ada tanda air 'Dibuat oleh Kelint' di sudutnya dan (tampilan) perintah isi ulangnya adalah hasil gamifikasi," kata dia, dikutip dari AFP.

    Sebagai konteks, kelompok Houthi yang mengeklaim telah meluncurkan rudal ke kapal induk Eisenhower pada 31 Mei 2024.

    Dilansir Voice of America, otoritas pertahanan AS membantah adanya serangan tersebut.

    Kesimpulan

    Video satelit China merekam serangan rudal Houthi ke kapal AS merupakan konten manipulatif.

    Video tersebut dibuat oleh youtuber Kelint yang membenarkan bahwa ia membuat video rekayasa dari program video game Unreal Engine 4.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21069) Keliru, Video Mamalia Berkepala Sapi yang Dikaitkan Tanda Akhir Zaman

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/07/2024

    Berita



    Video berdurasi 14 detik yang memperlihatkan seekor mamalia berkepala sapi ramai beredar di media sosial Instagram. Video yang diunggah pada 10 Juli 2024 lalu di dinarasikan sebagai tanda dunia semakin tua.



    Hingga artikel ini ditulis video itu sudah mendapatkan respon 783 kali disukai. Lantas, benarkah video tersebut merupakan penemuan mamalia berkepala sapi?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk memeriksa klaim tersebut, Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi gambar menggunakan tools InVID, lalu gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakan tools Yandex Image dan Google Image. Hasilnya video itu tersebut diketahui mirip dengan video yang diunggah Instagram luar negeri Mike Holston dan akun X pengusaha hiburan Dami' Adenuga pada 9 Juli 2024. 

    Sebelumnya Arojinle, peneliti satwa liar dan jurnalis dalam unggahannya di twitter pada 8 Juli 2024 juga sempat mengunggah video yang sama namun, namun ia memastikan jika video tersebut adalah palsu dan merupakan hasil rekayasa digital menggunakan Artificial Intelligence (AI).



    Tempo kemudian menguji keaslian video tersebut dengan menggunakan pendeteksi Artificial Intelligence (AI). Hasilnya beberapa tools yang digunakan mendeteksi video tersebut kemungkinan besar merupakan hasil rekayasa digital menggunakan Artificial Intelligence (AI), sehingga video tersebut adalah suntingan atau deepfake. 

    Pendeteksi Artificial Intelligence dengan menggunakan tools Huggingface mendapati probabilitas video itu mencapai 87 persen. Artinya, video tersebut kemungkinan besar dibuat dengan menggunakan AI atau deepfake.



    Pemeriksaan dengan menggunakan tools Is It AI juga menemukan hal yang sama. Tingkat probabilitas video mencapai 85 persen, artinya kemungkinan besar video tersebut dibuat dengan menggunakan AI atau deepfake.



    Tempo juga menemukan sejumlah kejanggalan dari video tersebut yang menjadi indikasi bahwa video itu tidak asli atau dibuat dengan generatif AI. Kejanggalan tersebut terlihat dari sejumlah orang yang berkerumun di belakangnya. Salah satu orang menggunakan sepatu yang berbeda, sedangkan lainnya terlihat berkaki tiga.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 14 detik yang memperlihatkan seekor mamalia berkepala sapi ramai adalah keliru. 

    Video tersebut diketahui merupakan hasil rekayasa digital menggunakan Artificial Intelligence (AI), sehingga kemungkinan besar video tersebut adalah suntingan atau deepfake. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-21068) Keliru, Video yang Diklaim Pemenggalan Penyelundup Narkoba di Arab Saudi pada 20 April 2023

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/07/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [ arsip ] yang diklaim memperlihatkan pemenggalan terhadap penyelundup narkoba berkebangsaan Nigeria yang tertangkap otoritas Arab Saudi.

    Video itu memperlihatkan tiga orang yang berlutut di tanah yang dipenggal menggunakan pedang satu per satu. Mereka mengenakan pakaian terusan putih dan sorban merah di kepala. Narasi dalam konten itu menyebut bahwa eksekusi warga Nigeria dilakukan di depan umum setelah adanya putusan hakim Arab Saudi pada 20 April 2023. 



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan eksekusi mati tiga warga Nigeria yang ketahuan membawa narkotika ke Arab Saudi?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo memverifikasi unggahan itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan TinEye. Ditemukan sejumlah berita yang membahas asal mula video tersebut.

    Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Tempo menemukan sejumlah foto dan video serupa di internet, diunggah paling awal adalah media asal Kanada, Georgia Straight tahun 2014, sebagai ilustrasi berita.

    Berita itu membahas kerjasama Kanada dengan Arab Saudi dalam perdagangan maupun upaya penyerangan kelompok ISIS di Irak. Padahal, diketahui Arab Saudi menerapkan hukuman mati dan terdakwa yang dihukum mati jumlahnya bertambah. Berita itu tidak memberikan keterangan terkait video yang beredar tersebut.

    Satu tahun kemudian, tangkapan layar video tersebut muncul di beberapa berita, di antaranya Middleeasteye.com dan Bartarinha.ir, yang bersumber dari akun YouTube milik aktivis asal Arab Saudi yang tinggal di Jerman, Ali Dubaisy.

    Dubaisy mengatakan, dia mendapatkan video dari seorang turis yang datang ke Arab Saudi dan merekam peristiwa itu secara diam-diam. Namun dia tidak tahu kapan video direkam, identitas orang yang dieksekusi, maupun kasus yang menjerat mereka.

    Kebijakan Pemerintah Arab Saudi saat itu mengatakan eksekusi mati tidak boleh direkam. Mereka pun tidak memberikan keterangan terkait video yang beredar tersebut.

    Sejumlah media memberikan keterangan yang berbeda-beda mengenai video tersebut, di tahun-tahun berikutnya.  Ada media yang menyatakan orang yang dieksekusi adalah penyelundup narkoba dari Nigeria, ada juga yang mengatakan perempuan yang membunuh anak tirinya, hingga pangeran Arab Saudi yang melakukan pelanggaran menembak warga sipil.

    France24.com mengimbau agar pembaca mereka berhati-hati dalam mempercayai narasi yang beredar terkait video tersebut. Mereka menemukan video tersebut telah beredar sejak tahun 2014.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar merupakan eksekusi pancung terhadap tiga orang Nigeria pembawa narkoba oleh pemerintah Arab Saudi pada tanggal 20 April 2023, adalah klaim keliru.

    Meskipun identitas orang-orang di dalam video belum berhasil diidentifikasi, namun video tersebut telah beredar di internet sejak tahun 2014.

    Rujukan