KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim pebasket dan bintang NBA LeBron James ditolak menjadi pembawa bendera Amerika Serikat (AS) dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Akan tetapi, unggahan tersebut merupakan konten satire yang perlu diluruskan informasinya.
Narasi yang mengeklaim LeBron James ditolak sebagai pembawa bendera AS di Olimpiade Paris 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Berikut keterangan tertulis yang ada dalam salah satu unggahan:
BREAKING: LeBron James’ Plea to Be Flag Bearer for 2024 Paris Olympics Instantly Rejected, “You Don’t Represent America
BREAKING: Permohonan LeBron James Jadi Pembawa Bendera Olimpiade Paris 2024 Langsung Ditolak, “Anda Tidak Mewakili Amerika
(GFD-2024-21472) [KLARIFIKASI] Satire, LeBron James Ditolak Jadi Pembawa Bendera AS di Olimpiade Paris
Sumber:Tanggal publish: 29/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dilansir Reuters, informasi yang mengeklaim LeBron James ditolak sebagai pembawa bendera AS di Olimpiade Paris 2024 berasal dari laman Esspots.com yang merupakan situs berisi artikel dan konten satire.
Esspots menjelaskan bahwa mereka adalah situs yang bersifat satire dan parodi di Amerika Serikat. Mereka menulis berita palsu yang bertujuan untuk bahan lelucon.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa LeBron James ditolak maupun mengajukan dirinya sebagai pembawa bendera AS.
Meski kemudian, diberitakan NBC, LeBron James dan petenis Coco Gauff dtunjuk sebagai pembawa bendera AS dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris pada 26 Juli 2024.
James menjadi pebasket pertama yang membawa bendera AS saat pembukaan Olimpiade. Selama kariernya, ia telah mempersembahkan dua medali emas Olimpiade bagi AS, yaitu pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
"Merupakan suatu kehormatan yang luar biasa untuk mewakili Amerika Serikat di panggung global ini, terutama dalam momen yang dapat menyatukan seluruh dunia," kata LeBron James.
Esspots menjelaskan bahwa mereka adalah situs yang bersifat satire dan parodi di Amerika Serikat. Mereka menulis berita palsu yang bertujuan untuk bahan lelucon.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa LeBron James ditolak maupun mengajukan dirinya sebagai pembawa bendera AS.
Meski kemudian, diberitakan NBC, LeBron James dan petenis Coco Gauff dtunjuk sebagai pembawa bendera AS dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris pada 26 Juli 2024.
James menjadi pebasket pertama yang membawa bendera AS saat pembukaan Olimpiade. Selama kariernya, ia telah mempersembahkan dua medali emas Olimpiade bagi AS, yaitu pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
"Merupakan suatu kehormatan yang luar biasa untuk mewakili Amerika Serikat di panggung global ini, terutama dalam momen yang dapat menyatukan seluruh dunia," kata LeBron James.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim LeBron James ditolak sebagai pembawa bendera AS di Olimpiade Paris 2024 merupakan satire.
Informasi tersebut berasal dari laman Esspots.com yang merupakan situs yang berisi artikel dan konten satire, serta konten parodi di Amerika Serikat.
Informasi tersebut berasal dari laman Esspots.com yang merupakan situs yang berisi artikel dan konten satire, serta konten parodi di Amerika Serikat.
Rujukan
- https://web.facebook.com/story.php?story_fbid=122144229530257144&id=61557714336939&mibextid=oFDknk&rdid=gi0VxX70joJEVVXR
- https://web.facebook.com/story.php?story_fbid=122119112006354714&id=61560641425520&mibextid=oFDknk&rdid=z7kx6Ona8QYFukca
- https://web.facebook.com/story.php?story_fbid=806457511650824&id=100068597477743&mibextid=oFDknk&rdid=NQQk7mtElLj3HtiQ
- https://www.reuters.com/fact-check/lebron-james-is-team-usa-flag-bearer-paris-2024-report-rejection-is-satire-2024-07-26/
- https://esspots.com/breaking-lebron-james-plea-to-be-flag-bearer-for-2024-paris-olympics-instantly-rejected-you-dont-represent-america/
- https://esspots.com/about-us/
- https://www.nbcolympics.com/news/lebron-james-selected-one-team-usas-flag-bearers-opening-ceremony
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21471) [PENIPUAN] dr. Zaidul Akbar Mempromosikan Metode Penyembuhan Mata
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 30/07/2024
Berita
Jangan lewatkan kesempatan jika Anda mengalami masalah penglihatan! Saat ini, ada kemungkinan untuk sepenuhnya memulihkan penglihatan Anda untuk selamanya…
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video yang menampilkan pakar kesehatan dr. Zaidul Akbar menyampaikan dan mempromosikan metode baru penyembuhan mata.
Namun, setelah dilakukan pencarian gambar, video tersebut identik dengan unggahan di kanal Youtube dr. Zaidul Akbar Official pada 18 Maret 2024 yang berjudul “Puasa Dengan Kondisi Khusus (Menyusui, Stroke, dll) – dr. Zaidul Akbar Official”. Dalam video tersebut dr. Zaidul tidak membahas mengenai pengobatan mata melainkan tentang tips berpuasa dengan kondisi khusus seperti menyusui dan stroke.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim mengenai dr Zaidul Akbar mempromosikan metode penyembuhan mata adalah tidak benar. Video tersebut diedit dengan menggunakan AI sehingga suara dan gerakan bibir mirip dengan aslinya.
Namun, setelah dilakukan pencarian gambar, video tersebut identik dengan unggahan di kanal Youtube dr. Zaidul Akbar Official pada 18 Maret 2024 yang berjudul “Puasa Dengan Kondisi Khusus (Menyusui, Stroke, dll) – dr. Zaidul Akbar Official”. Dalam video tersebut dr. Zaidul tidak membahas mengenai pengobatan mata melainkan tentang tips berpuasa dengan kondisi khusus seperti menyusui dan stroke.
Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim mengenai dr Zaidul Akbar mempromosikan metode penyembuhan mata adalah tidak benar. Video tersebut diedit dengan menggunakan AI sehingga suara dan gerakan bibir mirip dengan aslinya.
Kesimpulan
Klaim mengenai dr. Zaidul Akbar mempromosikan metode penyembuhan mata adalah hasil manipulasi dengan AI sehingga suara dr. Zaidul Akbar terdengar mirip dengan suara aslinya.
Rujukan
(GFD-2024-21470) Cek Fakta: Hoaks Foto Kamala Harris Bersama Jeffrey Epstein di Pantai
Sumber:Tanggal publish: 29/07/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris berpose bersama terpidana pelaku kejahatan seksual, mendiang Jeffrey Epstein di pantai beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Juli 2024.
Foto tersebut memperlihatkan Jeffrey Epstein sedang memeluk Kamala yang mengenakan bikini. Lokasi foto tampak berada di sebuah pantai.
"Jeffrey Epstein and Kamala Harris.Look quickly before democratically owned facebook fake news lying fact checkers remove this and claim it’s false," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah empat kali dibagikan dan mendapat beberapa komentar dari warganet.
Benarkah dalam foto tersebut Kamala Harris sedang berpose bersama mendiang Jeffrey Epstein? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim Kamala Harris sedang berpose bersama mendiang Jeffrey Epstein.
Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs isitai.com. Situs tersebut bisa mengidentifikasi sebuah gambar apakah hasil rekayasa atau asli.
Hasilnya, foto yang diklaim Kamala Harris berpose bersama Jeffrey Epstein ternyata hasil rekayasa digital dengan menggunakan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Hasil yang sama juga didapatkan ketika penelusuran menggunakan situs fakeimagedetetor.com. Foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan AI.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Dikutip dari hindustantimes.com, foto Kamala Harris bersama Jeffrey Epstein memicu perdebatan di media sosial, menyusul Harris yang telah didukung Presiden AS Joe Biden maju sebagai capres dari Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden AS 2024.
Ini bukan pertama kalinya foto Kamala Harris diedit dan menjadi viral. Pada 2021, seorang pengguna Instagram membagikan gambar Harris bersama Jeffrey Epstein yang telah dimanipulasi.
Pencarian gambar terbalik mengungkapkan bahwa foto asli diambil pada September 2015. Dalam foto itu menampilkan Harris bersama suaminya, Douglas Emhoff, di acara makan Pelantikan Broad Museum Black Tie, Los Angeles, Amerika Serikat.
Kesimpulan
Foto yang diklaim Kamala Harris sedang berpose bersama terpidana pelaku kejahatan seksual, mendiang Jeffrey Epstein di pantai ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan AI.
Rujukan
(GFD-2024-21469) Menyesatkan, Video Berisi Klaim Tuli Dapat Sembuh dengan Konsumsi Obat-obatan
Sumber:Tanggal publish: 29/07/2024
Berita
Sebuah akun Facebook [ arsip ] mengunggah video berisi klaim tentang obat-obatan yang dapat menyembuhkan gangguan pendengaran atau tuli permanen.
Video itu berisi klaim penyembuhan tuli hanya menggunakan dua kapsul. Namun tidak ada keterangan detail mengenai jenis kapsul yang dikonsumsi. “20 tahun tuli sembuh permanen,” isi klaim dalam narasi.
Sejak dibagikan pada Rabu, 10 Juli 2024, video ini sudah ditonton sebanyak 892 ribu kali, disukai oleh 1,5 ribu kali, dan mendapat 386 komentar. Namun benarkah tuli dapat disembuhkan hanya dengan dua kapsul obat?
Hasil Cek Fakta
Menurut Guru Besar dalam Bidang Ilmu Neurotologi Aspek Komunitas pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Nyilo Purnami, pengobatan gangguan pendengaran atau tuli tidak dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat.
Menurut dia, perlu pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab tuli tersebut, tingkat ketajaman pendengaran apakah bersifat sementara atau permanen.
"Sekilas, hanya dengan minum obat bisa menyembuhkan berbagai jenis ketulian, itu seperti tidak masuk akal," kata penulis buku “Deteksi Dini Gangguan Pendengaran” kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Menurutnya, gangguan pendengaran ada tingkatannya dan juga ada jenisnya. Lalu ada yang sementara dan bersifat permanen, ada yang terjadi mendadak tuli dan perlahan semakin memberat. Ada penyebab genetik, infeksi, trauma dan lain-lain. "Perlu konsultasi ke dokter, memastikan penyebabnya," tutur Nyilo.
Dia pun mengimbau, bila ada masalah pendengaran terganggu, segera periksa ke dokter. Bila ada dugaan atau memiliki risiko terjadi gangguan pendengaran, perlu segera periksa dan konsultasi. Pencegahan lebih baik dan periksa lebih dini.
Dikutip dari laman Layanan Gangguan Pendengaran di Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat, ada dua jenis gangguan pendengaran. Pertama gangguan pendengaran konduktif yakni ketika saluran telinga tersumbat oleh sesuatu seperti tumpukan kotoran telinga, maka seseorang akan mengalami gangguan pendengaran. Bentuk gangguan pendengaran ini akan sembuh bila penyebab penyumbatannya dihilangkan.
Kedua, gangguan pendengaran sensorineural yakni gangguan pendengaran yang bersifat lebih permanen. Getaran di udara ditangkap oleh rambut halus di telinga yang disebut stereocilia. Otak manusia mampu menafsirkan getaran ini sebagai suara. Sayangnya, rambut-rambut ini rusak seiring berjalannya waktu, biasanya karena suara yang sangat keras. Dan rambut-rambut ini berhenti berfungsi setelah rusak sehingga menurunkan kemampuan seseorang untuk mendengar.
Tubuh manusia tidak akan menumbuhkan kembali rambut-rambut ini secara alami dan menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran secara permanen. Gangguan pendengaran sensorineural mungkin tidak dapat disembuhkan, namun bukan berarti tidak dapat ditangani. Beberapa penanganan seperti menggunakan alat bantu dengar, implan koklea, dan sejumlah metode baru.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim tuli dapat disembuhkan dengan obat adalah menyesatkan.
Prof. Dr. Nyilo Purnami menjelaskan pengobatan gangguan pendengaran atau tuli tidak dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat. Intinya, kata dia, perlu pemeriksaan ke dokter, untuk mengetahui apa penyebabnya, tingkat ketajaman pendengarannya seberapa, bersifat sementara atau permanen.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61554577331003/videos/396818312850377/?_rdc=2&_rdr
- https://web.archive.org/save/
- https://web.facebook.com/61554577331003/videos/396818312850377/?_rdc=1&_rdr
- https://www.hearinghealthcarenc.com/hearing-loss-articles/can-hearing-loss-be-cured/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 1863/6604