(GFD-2024-21548) [PENIPUAN] PESAN SMS BERHADIAH DARI RAFFI AHMAD
Sumber: SMSTanggal publish: 31/07/2024
Berita
PESAN SMS BERHADIAH DARI RAFFI AHMAD
Hasil Cek Fakta
Sebuah pesan singkat yang mengatasnamakan Raffi Ahmad, beredar melalui SMS. Pesan tersebut berisi tentang hadiah uang tunai sebesar 45 juta.
Hoaks serupa juga pernah muncul melalui media sosial Instagram dengan nama pengguna “raffi_nagitaberbagi221”, seperti dikutip dari KOMPAS.COM yang berjudul “Video Raffi Ahmad Bagikan Hadiah melalui Nomor WhatsApp”. pesan yang mengatasnamakan Rafi ahmad memberikan hadiah tersebut tidak benar dan merupakan konten manipulasi.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut menggunakan aplikasi Getcontact nomer Whatsapp yang tertera pada pesan tersebut ternyata merupakan nomer whatsapp palsu yang digunakan untuk melakukan penipuan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Sampai saat ini tidak ada sumber valid tentang hadiah uang sebesar 45 juta dari Raffi Ahmad.
Dengam demikian klaim tentang pesan SMS berhadiah uang 45 juta dari Raffi Ahmad adalah keliru dan masuk kategori konten tiruan.
Hoaks serupa juga pernah muncul melalui media sosial Instagram dengan nama pengguna “raffi_nagitaberbagi221”, seperti dikutip dari KOMPAS.COM yang berjudul “Video Raffi Ahmad Bagikan Hadiah melalui Nomor WhatsApp”. pesan yang mengatasnamakan Rafi ahmad memberikan hadiah tersebut tidak benar dan merupakan konten manipulasi.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut menggunakan aplikasi Getcontact nomer Whatsapp yang tertera pada pesan tersebut ternyata merupakan nomer whatsapp palsu yang digunakan untuk melakukan penipuan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Sampai saat ini tidak ada sumber valid tentang hadiah uang sebesar 45 juta dari Raffi Ahmad.
Dengam demikian klaim tentang pesan SMS berhadiah uang 45 juta dari Raffi Ahmad adalah keliru dan masuk kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Setelah melakukan penelusuran, sampai saat ini tidak ada sumber valid tentang hadiah uang sebesar 45 juta dari Raffi Ahmad.
Setelah melakukan penelusuran, sampai saat ini tidak ada sumber valid tentang hadiah uang sebesar 45 juta dari Raffi Ahmad.
Rujukan
(GFD-2024-21547) [SALAH] Video Demo Pemakzulan Jokowi diskualifikasi Prabowo – Gibran
Sumber: twitter.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
Di kepemimpinan
@jokowi rakyat selalu gaduh, Semangat @DPR_RIanteng-anteng saja Yg salah dibenarkan yg benar di blinger.
Oh wakanda…!
@jokowi rakyat selalu gaduh, Semangat @DPR_RIanteng-anteng saja Yg salah dibenarkan yg benar di blinger.
Oh wakanda…!
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Twitter/X dengan nama akun “H4T14K4LN4L42” yang mengunggah video pada tanggal 27 Juli 2024 dengan narasi demo pemakzulan Jokowi diskualifikasi Prabowo – Gibran.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut berulang kali muncul pada tahun 2020, pemeriksa fakta Mafindo telah membuat artikel klrifikasi pada laman Turnbackhoax.id dengan judul artikel “Demo Pemakzulan Jokowi diskualifikasi Prabowo – Gibran”.
Faktanya, video tersebut merupakan video demonstrasi tolak omnibus law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 di sekitaran Istana Negara. Bukan demo yang terjadi pada tahun 2024 ini.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang demo pemakzulan Jokowi diskualifikasi Prabowo – Gibran adalah keliru dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut berulang kali muncul pada tahun 2020, pemeriksa fakta Mafindo telah membuat artikel klrifikasi pada laman Turnbackhoax.id dengan judul artikel “Demo Pemakzulan Jokowi diskualifikasi Prabowo – Gibran”.
Faktanya, video tersebut merupakan video demonstrasi tolak omnibus law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 di sekitaran Istana Negara. Bukan demo yang terjadi pada tahun 2024 ini.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang demo pemakzulan Jokowi diskualifikasi Prabowo – Gibran adalah keliru dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan, informasi tersebut merupakan Hoax Lama Bersemi Kembali (HLBK). Faktanya, video tersebut merupakan video demonstrasi tolak omnibus law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.
Informasi yang menyesatkan, informasi tersebut merupakan Hoax Lama Bersemi Kembali (HLBK). Faktanya, video tersebut merupakan video demonstrasi tolak omnibus law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.
Rujukan
(GFD-2024-21546) [SALAH] Demo tuntut Jokowi lengser dari jabatan Presiden
Sumber: twitter.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
Kenapa seluruh media bungkam….?
@Metro_TV @OfficialRCTI
@KompasTV @tvonetv
@tvOneNews @Indosiar
@TVRINasional Dll
@Metro_TV @OfficialRCTI
@KompasTV @tvonetv
@tvOneNews @Indosiar
@TVRINasional Dll
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Twitter/X dengan nama akun “H4T14K4LN4L42” yang mengunggah video dengan narasi demo tuntut Jokowi lengser dari jabatan Presiden.
Setelah melakukan penelusuran menggunakan Google Lens ditemukan video identik di kanal Youtube milik Tribunnews dengan judul video “Situasi Mencekam Rusuh Besar Bangladesh: 32 Orang Tewas, Pusat Pemerintahan Dibakar, Ibu Kota Lumpuh”.
Kerusuhan ini bermula dari demo yang dilakukan mahasiswa yang menentang sistem kuota pegawai negeri sipil. Saat ini, Pemerintah Bangladesh memberlakukan sistem kuota yang memberikan hingga 30 persen pekerjaan di lingkup pemerintah kepada keluarga veteran perang 1971.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang demo tuntut Jokowi lengser dari jabatan Presiden adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran menggunakan Google Lens ditemukan video identik di kanal Youtube milik Tribunnews dengan judul video “Situasi Mencekam Rusuh Besar Bangladesh: 32 Orang Tewas, Pusat Pemerintahan Dibakar, Ibu Kota Lumpuh”.
Kerusuhan ini bermula dari demo yang dilakukan mahasiswa yang menentang sistem kuota pegawai negeri sipil. Saat ini, Pemerintah Bangladesh memberlakukan sistem kuota yang memberikan hingga 30 persen pekerjaan di lingkup pemerintah kepada keluarga veteran perang 1971.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang demo tuntut Jokowi lengser dari jabatan Presiden adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil pemeriksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan, faktanya video identik tersebut demo yang terjadi di Bangladesh pada Kamis 18 Juli 2024 bukan demo tuntut Jokowi lengser dari jabatan presiden.
Informasi yang menyesatkan, faktanya video identik tersebut demo yang terjadi di Bangladesh pada Kamis 18 Juli 2024 bukan demo tuntut Jokowi lengser dari jabatan presiden.
Rujukan
(GFD-2024-21545) [BELUM TERBUKTI]: Kerokan di leher dapat mengakibatkan stroke
Sumber: instagram.comTanggal publish: 31/07/2024
Berita
Hindari kerokan disekitar leher, karena kebiasaan ini berpotensi mengakibatkan stroke.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah klaim di Media sosial bahwa kerokan di leher dapat mengakibatkan stroke.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut kurang tepat.
Faktanya, Kerokan dianggap lebih sebagai terapi tradisional daripada praktik medis yang diakui secara ilmiah. Hubungan antara kerokan dan stroke, tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa kerokan dapat menyebabkan stroke secara langsung.
Stroke umumnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang mempengaruhi sirkulasi darah ke otak. Namun, kerokan yang dilakukan dengan terlalu keras dapat menyebabkan cedera pada kulit atau pembuluh darah kecil di bawah kulit, yang bisa berisiko bagi orang dengan kondisi medis tertentu.
Dengan demikian klaim mengenai kerokan tersebut tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut kurang tepat.
Faktanya, Kerokan dianggap lebih sebagai terapi tradisional daripada praktik medis yang diakui secara ilmiah. Hubungan antara kerokan dan stroke, tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa kerokan dapat menyebabkan stroke secara langsung.
Stroke umumnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang mempengaruhi sirkulasi darah ke otak. Namun, kerokan yang dilakukan dengan terlalu keras dapat menyebabkan cedera pada kulit atau pembuluh darah kecil di bawah kulit, yang bisa berisiko bagi orang dengan kondisi medis tertentu.
Dengan demikian klaim mengenai kerokan tersebut tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Kerokan tidak menyebabkan stroke. Stroke disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, bukan oleh kerokan. Tidak ada penelitian yang mendukung klaim bahwa kerokan dapat memicu stroke, sehingga hal tersebut hanya mitos. Faktor risiko stroke lebih terkait dengan usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, tekanan darah tinggi, diabetes, dan gaya hidup tidak sehat.
Rujukan
Halaman: 1810/6569