(GFD-2024-19896) [SALAH] Rutin Minum Es Saat Makan Memicu Kerusakan Ginjal
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 17/05/2024
Berita
Bahaya minum es
Hasil Cek Fakta
Beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal.
Dilansir dari media Kompas.com, ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa. Konsumsi air bersuhu dingin saat makan pun tidak membahayakan selama dilakukan dengan wajar.
Dikutip dari situs HealthLine, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi. Sedangkan minum air hangat memiliki manfaat tersendiri, seperti membantu pencernaan dan pembuangan racun.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal adalah tidak benar.
Dilansir dari media Kompas.com, ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa. Konsumsi air bersuhu dingin saat makan pun tidak membahayakan selama dilakukan dengan wajar.
Dikutip dari situs HealthLine, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan. Baik air dingin maupun air bersuhu ruangan akan membuat seseorang tetap terhidrasi. Sedangkan minum air hangat memiliki manfaat tersendiri, seperti membantu pencernaan dan pembuangan racun.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal adalah tidak benar.
Kesimpulan
Klaim yang mengatakan rutin minum es terutama saat makan dapat merusak ginjal adalah tidak benar. Ahli penyakit dalam di Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum es termasuk saat makan tidak merusak ginjal, asalkan hanya berisi air putih biasa.
Rujukan
(GFD-2024-19895) [SALAH] Vaksin Covishield Menimbulkan Efek Berupa Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 17/05/2024
Berita
viral seluruh dunia,, efek samping vaksin virus nggleleng 19 bernama ( astrazeneca ) memiliki efek samping yg langkah,, yaitu pembekuan darah serta trombosit yg rendah… sementara itu,, organisasi kesehatan dunia (who) mengonfirmasi,.,,covishield dapat menimbulkan efek samping yg bisa mengancam jiwa…. “efek samping sangat langka yang disebut sindrom trombosis dengan trombositopenia,,, melibatkan kejadian pembekuan darah yg tidak biasa dan parah terkait dengan jumlah trombosit rendah,,,telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin ini,” ungkap who
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.
Pada 5 Mei 2024 lalu beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Dilansir dari media Tempo, Juru Bicara dan Hubungan Media WHO Tarik Jasarevic mengatakan klaim yang mengatakan WHO telah menemukan bukti vaksin Covishield memiliki efek samping yang membahayakan adalah klaim yang tidak benar. Semua vaksin Covid-19 telah melalui berbagai uji klinis dan aman untuk dikonsumsi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bila semua vaksin Covid-19, sesungguhnya sangat aman diberikan. Sebelum vaksin apa pun diperkenalkan di suatu negara, vaksin harus melalui pengujian yang ketat dan ketat melalui berbagai fase uji klinis. Otoritas kesehatan mengevaluasi dengan cermat hasil uji coba ini untuk membantu memastikan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar keamanan dan kemanjuran tertinggi sebelum dianggap layak untuk digunakan.
Di Indonesia sendiri tidak ada laporan kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopeniar adalah tidak benar.
Pada 5 Mei 2024 lalu beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Dilansir dari media Tempo, Juru Bicara dan Hubungan Media WHO Tarik Jasarevic mengatakan klaim yang mengatakan WHO telah menemukan bukti vaksin Covishield memiliki efek samping yang membahayakan adalah klaim yang tidak benar. Semua vaksin Covid-19 telah melalui berbagai uji klinis dan aman untuk dikonsumsi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bila semua vaksin Covid-19, sesungguhnya sangat aman diberikan. Sebelum vaksin apa pun diperkenalkan di suatu negara, vaksin harus melalui pengujian yang ketat dan ketat melalui berbagai fase uji klinis. Otoritas kesehatan mengevaluasi dengan cermat hasil uji coba ini untuk membantu memastikan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar keamanan dan kemanjuran tertinggi sebelum dianggap layak untuk digunakan.
Di Indonesia sendiri tidak ada laporan kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopeniar adalah tidak benar.
Kesimpulan
Klaim yang mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi vaksin Covishield menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa berupa sindrom trombosis dengan trombositopeniar adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2024-19894) [SALAH] Gelombang Tinggi 23 Meter Terjang Selat Sunda pada 15 Mei 2024
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 17/05/2024
Berita
BENCANA HARI INI~SELAT SUNDA TELAN KORBAN JIWA,HARI INI MENGAMUK TINGGI 23 METER BAK TSUNAMI RAKSASA
Hasil Cek Fakta
Muncul sebuah klaim di Youtube pada 15 Mei 2024 mengenai klaim yang mengatakan jika telah terjadi gelombang tinggi 23 meter yang menerjang Selat Sunda.
Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian di Google ternyata isi video tersebut hanya berisi tentang peringatan BMKG mengenai potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di Selat Sunda hingga Selat Bali. Narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul “BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali” yang diterbitkan oleh Tempo.
Mengutip dari Tempo, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 15-16 Mei 2024. Oleh karena itu masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang tinggi 23 meter yang menerjang Selat Sunda.
Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian di Google ternyata isi video tersebut hanya berisi tentang peringatan BMKG mengenai potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di Selat Sunda hingga Selat Bali. Narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul “BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali” yang diterbitkan oleh Tempo.
Mengutip dari Tempo, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 15-16 Mei 2024. Oleh karena itu masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang tinggi 23 meter yang menerjang Selat Sunda.
Kesimpulan
Faktanya isi video tersebut berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang tinggi 23 meter yang menerjang Selat Sunda.
Rujukan
(GFD-2024-19893) [SALAH] Indonesia Melaju ke Paris, Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Akibat Pemalsuan Usia Pemain
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 16/05/2024
Berita
“Akhirnya Guinea di diskualifikasi karna pemalsuan umur. Indonesia ditunjuk sebagai penggantinya”
“Indonesia Melaju Ke Paris #onana #bismillahfyp #sepakbola #football #fypシ #timnasindonesia #indonesia #4u #xyzbca #bigmatch #ypf #afc #footballpredictions #afcu23 #guinea #olimpic”
“Indonesia Melaju Ke Paris #onana #bismillahfyp #sepakbola #football #fypシ #timnasindonesia #indonesia #4u #xyzbca #bigmatch #ypf #afc #footballpredictions #afcu23 #guinea #olimpic”
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan di TikTok memberikan informasi yang menyebut bahwa Indonesia melaju ke Paris untuk menggantikan posisi Guinea di Olimpiade Paris karena didiskualifikasi akibat pemalsuan usia pemain.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut tidak mendasar. FIFA pada laman resminya menyebut bahwa Guinea resmi mengikuti Turnamen Sepak Bola Olimpiade Putra di Grup A karena telah lolos kualifikasi dari memenangkan pertandingan play-off AFC-CAF.
Dilansir dari TribunNews, isu ini bermula ketika laman Sofascore yang kerap digunakan untuk menyimak live skor pertandingan, mencantumkan data Alseny Soumah berusia 25. Pada saat pertandingan play-off AFC-CAF, terdapat pemain cadangan yang masuk ke lapangan pada babak kedua menit ke-46 bernama Alseny Soumah, sedangkan usia maksimal tim U-23 adalah 23 tahun.
Setelah ditelusuri, ternyata terdapat dua pemain Guinea yang bernama Alseny Soumah. Pertama, Alseny Soumah yang berusia 25 tahun yang membela klub lokal Guinea, Kaloum FC. Kedua, Alseny Soumah yang berusia 23 tahun yang membela klub lokal Guinea, Horoya AC dan ikut serta membela Timnas U-23 Guinea di pertandingan CAF 2024.
Dengan demikian, Guinea didiskualifikasi dari Olimpiade Paris karena pemalsuan usia adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun setelah ditelusuri klaim tersebut tidak mendasar. FIFA pada laman resminya menyebut bahwa Guinea resmi mengikuti Turnamen Sepak Bola Olimpiade Putra di Grup A karena telah lolos kualifikasi dari memenangkan pertandingan play-off AFC-CAF.
Dilansir dari TribunNews, isu ini bermula ketika laman Sofascore yang kerap digunakan untuk menyimak live skor pertandingan, mencantumkan data Alseny Soumah berusia 25. Pada saat pertandingan play-off AFC-CAF, terdapat pemain cadangan yang masuk ke lapangan pada babak kedua menit ke-46 bernama Alseny Soumah, sedangkan usia maksimal tim U-23 adalah 23 tahun.
Setelah ditelusuri, ternyata terdapat dua pemain Guinea yang bernama Alseny Soumah. Pertama, Alseny Soumah yang berusia 25 tahun yang membela klub lokal Guinea, Kaloum FC. Kedua, Alseny Soumah yang berusia 23 tahun yang membela klub lokal Guinea, Horoya AC dan ikut serta membela Timnas U-23 Guinea di pertandingan CAF 2024.
Dengan demikian, Guinea didiskualifikasi dari Olimpiade Paris karena pemalsuan usia adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Tidak ditemukan sumber valid yang membenarkan Guinea didiskualifikasi karena pemalsuan umur. FIFA melalui laman resminya menyebut bahwa Guinea resmi masuk Olimpiade Paris dalam Grup A.
Tidak ditemukan sumber valid yang membenarkan Guinea didiskualifikasi karena pemalsuan umur. FIFA melalui laman resminya menyebut bahwa Guinea resmi masuk Olimpiade Paris dalam Grup A.
Rujukan
Halaman: 1790/6141