• (GFD-2024-19916) [HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan bersatu dengan Yaman.

    Namun, setelah ditelusuri, video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi soal Putin mengumumkan Rusia akan bersatu dengan Yaman dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video Putin sedang berpidato. Terdapat takarir yang menunjukkan Putin membahas hubungan Rusia dengan Yaman.

    Salah satu akun menuliskan keterangan demikian:

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa ia akan bersatu dengan Yaman di masa depan, karena Yaman telah menjadi kekuatan yang tak terkalahkan.Apakah Arab Saudi dan UEA memahami maksud dari pernyataan ini?

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Putin mengumkan bahwa Rusian akan bersatu dengan Yaman di masa depan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube ini.

    Dalam keterangan video, Putin menyampaikan pidato terkait hasil pemilihan presiden pada Maret 2024.

    Kemudian, setelah ditelusuri lebih lanjut ditemukan transkrip pidato Putin berbahasa Inggris di laman ini.

    Dalam pidatonya, Putin berterima kasih kepada warga Rusia yang telah perpartisipasi dalam pemilihan presiden. 

    Menurut dia, setiap kandidat memiliki pendekatan yang berbeda dalam menangani isu-isu tertentu. Putin mengaku akan mempertimbangkan ide konstruktif dalam membangun negara. 

    Ia juga berterima kasih karena kembali dipercaya sebagai Presiden Rusia.

    Putin mengatakan, akan berusaha memastikan keberhasilan pelaksanaan proyek dan program nasional yang ia canangkan.

    Dilansir CNN, Putin memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan suara 87,3 persen.

    Putin akan menjadi Presiden Rusia hingga 2030, ketika ia berusia 77 tahun. Putin akan tercatat sebagai pemimpin terlama di Rusia melewati Joseph Stalin.

    Kesimpulan

    Narasi soal video Vladimir Putin mengumumkan Rusia akan bersatu dengan Yaman adalah hoaks.

    Dalam video aslinya, Putin menyampaikan pidato terkait hasil pemilihan presiden pada Maret 2024 dan tidak membahas soal Yaman.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19915) [HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah konten mengeklaim, warga Gaza membuat video rekayasa untuk mendapatkan simpati internasional.

    Konten itu memuat video seseorang terkapar di jalan dan ada orang lain yang menuangkan cairan merah sehingga tampak seperti korban penembakan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Sebagai konteks, konflik Israel-Palestina yang berlangsung selama puluhan tahun kembali memanas setelah Israel menggempur wilayah Gaza pada Oktober 2023.

    Serangan tersebut merupakan balasan terhadap tindakan kelompok Hamas yang menginfiltrasi dan menyandera warga Israel pada 7 Oktober 2023.

    Konten yang mengeklaim warga Gaza membuat video rekayasa untuk mendapatkan simpati internasional dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (15/5/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    GAZAWOOD - kisah PALLYWOOD Israel VS Palestina @GAZAWOOD1Semacam pertunjukan jalanan di Gaza.(Saya tidak tahu harus berkata apa).ham-ass = IBLIS JAHAT PEMBOHONG KRIMINAL!

    Screenshot Hoaks, warga Gaza membuat video rekayasa untuk mendapatkan simpati internasional

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens dan menemukan artikel bantahan dari Misbar.

    Dilansir Misbar, video itu direkam di Universitas Islam Gaza, pada 11 Maret 2018, yang menunjukkan kegiatan mahasiswa dalam rangka "Hari Kesadaran Medis".

    Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Medis Palestina dari Fakultas Kedokteran. Mahasiswa berlatih melakukan pertolongan pertama terhadap korban tembakan peluru.

    Dokumentasi kegiatan tersebut diunggah di akun Facebook Universitas Islam Gaza.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal warga Gaza membuat video rekayasa untuk mendapatkan simpati internasional adalah hoaks.

    Video itu merupakan pelatihan pertolongan pertama yang diselenggarakan di Universitas Islam Gaza pada 11 Maret 2018 dalam rangka "Hari Kesadaran Medis".

    Rujukan

  • (GFD-2024-19914) [HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai vaksinasi Covid-19 sebanyak empat kali atau booster dapat meruntuhkan sistem kekebalan tubuh.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai suntikan vaksin Covid-19 sebanyak empat kali meruntuhkan sistem kekebalan disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Pengguna Facebook menyertakan tautan artikel dari Naturalnews.com.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Selasa (14/5/2024):

    Mendapatkan vaksinasi untuk virus corona sebanyak empat kali atau lebih mengakibatkan sistem kekebalan tubuh hampir runtuh.

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris yang disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan pemberian booster karena data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik menunjukkan penurunan kadar antibodi yang signifikan setelah enam bulan pemberian vaksin utama.

    Pengkajian keamanan dan khasiat booster vaksin Covid-19 telah dilakukan sejak November 2021. Booster diberikan satu dosis setelah vaksin primer.

    BPOM menyetujui lima vaksin Covid-19 sebagai booster, yakni CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, dan Zifivax.

    Namun, AstraZeneca telah ditarik dari Indonesia karena Emergency Use Authorization (EUA) sudah tidak berlaku.

    Seperti diberitakan Kompas.com, 8 Mei 2024, perusahaan farmasi AstraZeneca tidak melanjutkan proses registrasi vaksin setelah pandemi berakhir.

    Kemudian, pemerintah juga memberikan izin untuk booster kedua, yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Kedua Bagi Kelompok Masyarakat Umum.

    Booster diberikan untuk untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan.

    Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah gelombang kenaikan kasus Covid-19 akibat varian baru dan bersiap menuju endemis.

    Juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Muhammad Syahril mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan 9,3 juta dosis vaksin dari berbagai jenis dan merek, termasuk produksi dalam negeri.

    "Dengan demikian, target minimal 70 persen masyarakat sudah mendapat dosis primer lengkap dan minimal 50 persen masyarakat sudah mendapat vaksinasi dosis booster dapat segera tercapai," kata Syahril, dikutip dari situs Kemenkes.

    Sementara itu, situs yang menjadi rujukan pengguna media sosial bukanlah media kredibel.

    Berdasarkan identifikasi Media Bias/Fact Check (MBFC), situs Natural News memiliki kredibilitas rendah dan bias.

    Situs web yang dibuat sejak 2005 ini memiliki rekam jejak penyebar konspirasi sayap kanan dan pseudosains.

    Pseudosains merupakan disinformasi yang memakai penelitian ilmiah, pendapat ahli, atau teori sains secara keliru.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai vaksinasi Covid-19 sebanyak empat kali meruntuhkan sistem kekebalan tubuh merupakan hoaks.

    BPOM dan Kemenkes merekomendasikan booster kedua vaksin Covid-19 untuk mencegah kenaikan kasus akibat ancaman varian baru.

    Data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik menunjukkan, booster membantu meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-19913) [HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com- Sebuah unggahan mengeklaim laga playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024 digelar tertutup. Alasannya, pelatih Guinea takut dengan suporter Indonesia.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim laga playoff Olimpiade Paris 2024 digelar tertutup karena pelatih Guinea takut dengan suporter Indonesia uncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video dengan keterangan:

    Ternyata Pelatih Guenia Takut Tekanan Suporter Indonesia, Alasan Laga di gelar Tertutup !

    MEDIA PRANCIS BONGKAR BOROK GUENIA

    TERNYATA INI PENYABAB LAGA DI GELAR TANPA PENONTON

    ini hanya akal-akalan guenia agar laga Timnas Indonesia versus guenia di playoff digelar tanpa penonton

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut play-off Olimpiade Paris 2024 digelar tertutup karena pelatih Guinea takut dengan suporter Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, pertandingan Indonesia melawan Guinea digelar tertutup karena alasan keamanan. Namun, tidak dijelaskan secara rinci terkait alasan tersebut.

    Adapun pertandingan Indonesia melawan Guinea digelar di Centre National du Football Clairefontaine, Paris, Perancis, pada Kamis (9/5/2024).

    "Sesuai dengan pedoman FIFA dan untuk alasan keamanan, laga (Indonesia vs Guinea) dimainkan secara tertutup," demikian bunyi pernyataan Federasi Sepak Bola Guinea (FGF) di laman resminya

    "Federasi Sepak Bola Guinea berterima kasih para fans atas dukungan mereka yang tetap yakin para pemain akan memberikan yang terbaik di lapangan."

    Berdasarkan laporan Antara, Otoritas keamanan Perancis yang tidak mengizinkan pertandingan tersebut digelar secara terbuka, demi alasan keamanan menjelang Olimpiade.

    Dengan demikian, tidak ada informasi valid yang menyatakan pertandingan digelar tertutup karena kekhawatiran akan adanya suporter Indonesia.

    Pertandingan itu pada akhirnya dimenangkan Guinea dengan skor 1-0. Mereka menjadi tim terakhir yang lolos ke Olimpiade.

    Timnas Guinea akan bergabung di Grup A bersama Perancis, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Dalam Olimpiade Paris 2024, Guinea akan mewakili Afrika bersama Mali, Mesir, dan Maroko.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim laga playoff Olimpiade Paris 2024 digelar tertutup karena pelatih Guinea takut dengan suporter Indonesia tidak benar atau hoaks.

    Laga Indonesia melawan Guinea digelar tertutup karena alasan keamanan, namun tidak dijelaskan secara rinci terkait alasan tersebut.

    Rujukan