• (GFD-2024-20338) [HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto penemuan tengkorak raksasa setinggi 10 kaki atau 3 meter di Sri Lanka.

    Beberapa akun Facebook membagikan tiga foto yang menampilkan orang-orang berpose dengan tengkorak raksasa.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar atau hoaks.

    Foto penemuan tengkorak raksasa di Sri Lanka disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 19 Mei 2024:

    Penemuan Luar Biasa Tengkorak Raksasa, Tinggi Lebih dari 10 Kaki, Tidak Berada di Warisan arkeolog Sri Lanka.badan de sebesa ape yak.

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat tiga foto berbeda yang diklaim sebagai bukti penemuan tengkorak raksasa di Sri Lanka. Foto pertama, menampilkan tiga orang berpose di depan tengkorak raksasa.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan tools pendeteksi gambar hasil rekayasa kecerdasan buatan atau AI yang dikembangkan Hive Moderation.

    Hasil pengidentifikasian menunjukkan, gambar pertama memiliki probabilitas 99,5 persen dibuat oleh AI.

    Kemudian, foto kedua menampilkan dua orang berpose dengan tengkorak.

    Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, gambar tersebut memiliki probabilitas 95,4 persen merupakan rekayasa AI.

    Gambar terakhir, menampilkan seorang perempuan berfoto di samping tengkorak hanya menunjukkan 13,6 persen probabilitas dibuat dengan AI.

    Namun, hasil penelusuran dengan Google Lens mengarahkan gambar ke kumpulan foto di situs Flickr, yang diunggah Paajoetourguide pada 24 Januari 2024.

    Terdapat dua foto menampilkan tengkorak raksasa yang mirip dengan foto yang beredar.

    Salah satu foto menunjukkan, tengkorak yang dipajang itu merupakan tengkorak Loxodonta africana cyclotis atau gajah hutan Afrika.

    Foto yang sama telah ditelusuri oleh pemeriksa fakta Sri Lanka, Fact Crescendo, pada 26 Maret 2024.

    Narasi yang beredar, tengkorak raksasa ditemukan di Gua Pahiyangala. Juru bicara Departemen Arkeologi Sri Lanka membantah narasi itu.

    Ia menyampaikan, tidak ada temuan signifikan baru-baru ini yang dilaporkan di Gua Pahiyangala.

    Kesimpulan

    Foto penemuan tengkorak raksasa di Sri Lanka merupakan manipulasi.

    Dua foto teridentifikasi dibuat dengan AI. Satu foto lainnya telah dibantah oleh Departemen Arkeologi Sri Lanka.

    Tidak ada laporan mengenai penemuan signifikan terkait tengkorak di Sri Lanka.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20337) [HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/05/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengakui kemenangan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi soal Hashim mengakui kemenangan Anies di Pilpres 2024 dibagikan oleh akun Instagram ini, pada 27 Februari 2024.

    Video itu menampilkan Hashim sedang berpidato di hadapan sejumlah orang.

    Keterangan dalam video berbunyi: REZIM CURANG MULAI NGAKU KALAH. Oh... Alhamdulillah udah akui pk Anies menang.

    Akun Instagram Tangkapan layar akun Instagram, narasi yang menyebut Hashim Djojohadikusumo mengakui kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa di kanal YouTube Tribunnews ini yang diunggah pada 22 Februari 2024.

    Dalam video itu, Hashim menyampaikan pidato dalam acara bertajuk "Syukuran Kemenangan Orang Muda" di Pos Bloc, Jakarta Pusat, pada 21 Februari 2024.

    Hashim bercerita soal beberapa pihak yang menyatakan Prabowo Subianto akan kalah di Pilpres 2024 jika menggandeng Gibran Rabuming Raka sebagai calon wakil presiden. 

    Menurut Hashim, ada juga yang mengatakan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, akan menang jika Prabowo berpasangan dengan Gibran.

    Dalam pidatonya, Hashim tidak mengatakan bahwa ia mengakui kemenangan Anies di Pilpres 2024. 

    Pada Pilpres 2024, pasangan Prabowo-Gibran unggul atas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

    Seperti diberitakan Kompas.com, berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo-Gibran memperoleh 96.214.691 suara.

    Sementara, Anies- Muhaimin mengantongi 40.971.906 suara dan Ganjar-Mahfud mendapat 27.040.878 suara.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa Hashim Djojohadikusumo mengakui kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024 adalah hoaks.

    Dalam video aslinya tidak ada pernyataan Hashim yang mengakui kemenangan Anies.

    Hashim mengungkapkan, ada pihak yang menyebut pasangan Anies-Muhaimin akan menang jika Prabowo berpasangan dengan Gibran sebagai cawapres. 

    Hal itu ia sampaikan dalam acara "Syukuran Kemenangan Orang Muda" di Pos Bloc, Jakarta, pada 21 Februari 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20336) Benar, Air Asia Umumkan Larangan Membawa Produk Berbahan Babi ke Malaysia

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/06/2024

    Berita



    Sebuah gambar beredar di WhatsApp dan akun Facebook yang disertai narasi bahwa Air Asia melarang penumpang membawa produk mengandung babi ke Malaysia, untuk mengantisipasi masuknya Demam Babi Afrika (African Swine Fever/ASF).

    Gambar itu memperlihatkan sebuah surat berlogo Air Asia, yang menyatakan Pemerintah Malaysia melarang masuknya babi dan produk yang mengandung babi. Tertulis juga dalam surat itu, bahwa penumpang yang terlanjur membawa barang tersebut diminta membuangnya ke tempat khusus. Bagi penumpang yang melanggar, terancam hukuman denda 100 ribu RM atau penjara enam tahun, atau keduanya.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Namun, benarkah Malaysia melarang masuknya produk berbahan babi?

    Hasil Cek Fakta



    Juru Bicara Air Asia kepada sebuah media asal Malaysia FocusM, media asal Malaysia, menyatakan surat pengumumannya pada penumpang yang beredar tersebut diterbitkan berdasarkan perintah Pemerintah Malaysia, melalui Departemen Pelayanan Hewan dan Bea Cukai.

    Berita tersebut juga menyebutkan bahwa larangan itu berkaitan dengan pencegahan penyebaran virus ASF. Selain itu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dikatakan mencatat temuan terbaru kasus ASF di Malaysia, pada Juli 2023.

    Air Asia juga menyampaikan pengumuman itu secara daring. Demikian bunyi pengumuman versi daring selengkapnya:

    Dikarenakan wabah Demam Babi Afrika (ASF) yang terjadi sebelumnya, pemerintah Malaysia, melalui keputusan tertanggal 31 Januari 2019, telah memberlakukan larangan sementara terhadap masuknya daging babi dan produk babi ke Malaysia.

    Jika Anda terbang ke Malaysia dari Cina, Makau, Hong Kong, Vietnam, dan Mongolia, dan membawa barang-barang tersebut, mohon pastikan Anda membuangnya di tempat karantina yang ditentukan saat tiba. Jika Anda tidak dapat memenuhi aturan ini, hal ini dapat mengakibatkan barang disita dan denda hingga RM100,000 atau 6 tahun penjara. Keputusan ini juga tetap berlaku mulai tanggal 15 Mei 2024.

    Pengumuman itu didasarkan pemberitahuan Kementerian Keuangan Malaysia yang menyatakan pelarangan membawa masuk produk berbahan babi itu telah ditetapkan setidaknya sejak tahun 2018. 

    Babi yang dilarang masuk Malaysia ialah yang berasal dari China, Polandia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Hong Kong, Myanmar, Laos, Korea, Indonesia, Filipina, Jerman, dan Italia.

    Maskapai penerbangan Garuda Indonesia pun sesungguhnya juga mempublikasikan larangan itu kepada penumpang mereka. 

    Kasus Demam Babi Afrika

    Salah satu narasi di Facebook menyatakan pelarangan tersebut tidak masuk akal karena flu babi dikatakan tidak menular lewat konsumsi daging babi. Namun, sesungguhnya flu babi (H1N1) berbeda dengan ASF yang menjadi sebab Pemerintah Malaysia menerbitkan larangan tersebut.

    Dilansir Tempo, Siti Nadia Tarmizi saat menjabat Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, menegaskan ASF berbeda dengan H1N1. Sekarang, Nadia menjabat Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes.

    Kedua virus dapat menginfeksi babi dan menyebabkan flu. Namun sejauh ini ASF tercatat tidak menular pada manusia. Sementara H1N1 terbukti dapat menular pada manusia.

    Dari gejala juga menunjukkan perbedaan, di mana H1N1 memiliki gejala demam, depresi dan mengeluarkan cairan dari hidung serta mata. Sementara babi yang terkena virus ASF, akan memiliki gejala mati mendadak, demam tinggi dan kulit merah.

    "Jadi (ASF) ini berbeda sekali dengan flu yang kita sebut flu babi atau swine flu H1N1, di mana ini memang adalah penyakit infeksi pada babi yang menyerang saluran napas. Kalau ASF lebih banyak menyerang pada saluran cerna," kata Nadia, Kamis 9 Juli 2020.

    Menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), ASF telah menyebabkan pengurangan populasi babi secara besar-besaran. Dikatakan bahwa virus itu tidak berbahaya pada manusia, namun mematikan pada babi, dan berdampak buruk pada usaha peternakan.

    Virus tersebut ditemukan di Afrika pada tahun 2005. Dua tahun kemudian ditemukan pada babi ternak maupun babi hutan, di Eropa Timur, meliputi Georgia, Armenia, Azerbaijan, Rusia dan Belarus.

    Kemunculannya di Asia tercatat terjadi pada 2018, yakni di Cina. Kemudian terus menyebar ke 16 negara pada tahun 2021. Lebih dari 80 negara telah mencatat kasus penularan ASF pada tahun 2024, termasuk Indonesia dan Singapura.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Air Asia mengeluarkan pengumuman bahwa Pemerintah Malaysia melarang masuknya produk berbahan babi berkaitan dengan penularan Demam Babi Afrika (ASF), adalah benar.

    Namun ASF berbeda dengan flu babi (H1N1). Virus ASF dapat mematikan pada babi dan tercatat tidak menular pada manusia. Sementara virus H1N1 bisa menular pada manusia dan bersifat mematikan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20335) [SALAH] Paket COD dari Cina Berisi Narkoba

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 03/06/2024

    Berita

    “HATI-HATI PAKET COD YANG MENJEBAK”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @Boediantar4 mengunggah video yang menjelaskan modus paket COD yang dikirim dari Cina berisikan narkoba. Cuitan dan video yang diunggah pada 26 Mei tersebut telah disukai lebih dari 400 orang, dikutip dan dibagikan ulang lebih dari 300 kali, serta telah dilihat lebih dari 23,000 kali.

    Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Divisi Humas Polri telah memberikan klarifikasi mengenai modus ini di Instagram resminya yang menyatakan bahwa pengiriman paket COD ini memang ada, namun belum tentu narkoba. Divisi Humas Polri menyatakan bahwa modus yang terbaca sementara adalah pihak pengirim sengaja ingin mengambil keuntungan dari pembayaran yang dilakukan saat transaksi COD paket tersebut.

    Selain itu, informasi serupa juga pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Paket Berisi Narkoba Berasal dari Cina” dan dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @Boediantar4 merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Informasi ini merupakan hoaks lama yang muncul kembali. Tidak pernah ada kasus paket COD yang terbukti berisi narkoba dari Cina. Modus yang terbukti dari pengiriman paket COD tersebut adalah pihak pengirim yang ingin mengambil keuntungan dari pembayaran COD, bukan narkoba.

    Rujukan