KOMPAS.com - Beredar akun-akun Facebook mengatasnamakan PT Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara atau Bank Maluku Malut yang menawarkan undian berhadiah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Beberapa akun Facebook menggunakan nama dan logo Bank Maluku Malut. Misalnya, seperti BPD Maluku Malut, Bank Maluku Malut, dan Program BPD Maluku Malut.
Mereka menawarkan undian berhadiah bagi nasabah yang menggunakan mobile banking atau SMS banking.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 29 Mei 2024:
"PROGRAM 2024" bagi semua nasabah BPD MALUKU MALUT yang sudah menggunakanLAYANAN Mobile Banking/Sms BankingGebyar Undian Berhadiah Hadir kembali,Ayo buruan daftar agar memenangkan grand prize seperti:- 5 unit mobil Alphard- 5 unit mobil CR-V Turbo- 5 unit mobil HR-V CVT5 unit mobil Xpander- 5 unit mobil Fortuner8 unit Motor Scopy- 8 unit Motor Xmax20 Unit TV Led 50 in.20 unit Smartphone promax1420 emas batangan & Logam mulia20 Paket Wisata singgapore50 Paket Umroh GratisMasih banyak keuntungan lainnya... Info lebih lanjut tentang pendaftaran GEBYAR UNDIAN BPD MALUKU MALUTsilakan klik menu (Daftar) Yang Sudah kami sediakan...
Akun-akun tersebut menyertakan tautan dengan alamat:
Pengguna Facebook diminta untuk mengeklik tautan sebagai syarat pendaftaran undian berhadiah.
(GFD-2024-20444) [HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank Maluku Malut
Sumber:Tanggal publish: 07/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Melalui situs resminya, Bank Maluku Malut mengimbau kepada nasabah untuk mewaspadai tawaran undian berhadiah.
"Dengan semakin maraknya penipuan yang mengatasnamakan Bank Maluku Malut saat ini, untuk itu kami menegaskan bahwa Bank Maluku Malut TIDAK PERNAH mengadakan undian berhadiah atau menghubungi nasabah untuk meminta informasi pribadi melalui panggilan telepon atau media sosial baik whatsapp maupun Instagram," dikutip, pada Jumat (7/6/2024).
Alamat situs web yang tertera pada unggahan di Facebook bukanlah situs resmi Bank Maluku Malut. Alamat situs resminya yakni www.bankmalukumalut.co.id.
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan URL Scan dan Wheregoes untuk mengetahui ke mana arah tautan. Ketiganya tidak mengarah ke situs resmi Bank Maluku Malut.
Dua tautan mengarah ke situs web tiruan dengan logo dan nama Bank Maluku Malut. Satu tautan mengarah ke situs eror.
Situs web tiruan tersebut meminta nasabah mengisi kolom data pribadi, seperti nomor pin dan jumlah saldo. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Penipuan dengan meminta korban mengisi data pribadi dan perbankan merupakan salah satu upaya phishing.
Sementara, akun yang menyebarkan tawaran undian berhadiah bukanlah akun asli Bank Maluku Malut. Akun resminya dapat dilihat di sini.
"Dengan semakin maraknya penipuan yang mengatasnamakan Bank Maluku Malut saat ini, untuk itu kami menegaskan bahwa Bank Maluku Malut TIDAK PERNAH mengadakan undian berhadiah atau menghubungi nasabah untuk meminta informasi pribadi melalui panggilan telepon atau media sosial baik whatsapp maupun Instagram," dikutip, pada Jumat (7/6/2024).
Alamat situs web yang tertera pada unggahan di Facebook bukanlah situs resmi Bank Maluku Malut. Alamat situs resminya yakni www.bankmalukumalut.co.id.
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan URL Scan dan Wheregoes untuk mengetahui ke mana arah tautan. Ketiganya tidak mengarah ke situs resmi Bank Maluku Malut.
Dua tautan mengarah ke situs web tiruan dengan logo dan nama Bank Maluku Malut. Satu tautan mengarah ke situs eror.
Situs web tiruan tersebut meminta nasabah mengisi kolom data pribadi, seperti nomor pin dan jumlah saldo. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Penipuan dengan meminta korban mengisi data pribadi dan perbankan merupakan salah satu upaya phishing.
Sementara, akun yang menyebarkan tawaran undian berhadiah bukanlah akun asli Bank Maluku Malut. Akun resminya dapat dilihat di sini.
Kesimpulan
Akun Facebook mengatasnamakan Bank Maluku Malut menawarkan undian berhadiah merupakan hoaks.
Akun tersebut bukanlah akun Facebook resmi Bank Maluku Malut. Tautan yang disebarkan diduga sebagai upaya phishing.
Akun tersebut bukanlah akun Facebook resmi Bank Maluku Malut. Tautan yang disebarkan diduga sebagai upaya phishing.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0wgirBreWmJdFkNPEMS4CkXT36uBnzkiWZe6dpSQAocgMMjNMDhKxrWfWBbvb6mRKl&id=61560529160806
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid097C5kTmZgfe3er8ZAGpf6tgEmxVCtj9WbzuCSJbYywmkNqPassciEPEu4TR7jSV8l&id=61557458167705
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02BsQ9gNsGyMbnDqcKsgXDNQhtRe4zzAzeHitdtEv6VS2iWKCxDjrvxDD874BTFmqkl&id=61559887515118
- https://www.bankmalukumalut.co.id/informasiberita/9831f27b-cd70-4c4e-bdaa-87ac489bb9e1
- https://www.bankmalukumalut.co.id/
- https://urlscan.io/result/6965da0e-af38-4f6a-a28d-0aa780c20658/
- https://urlscan.io/result/02f585d1-caab-4854-bafd-faf8ba0afeea/
- https://wheregoes.com/trace/20243032460/
- https://www.facebook.com/BankMalukuMalut/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-20443) Cek Fakta: Hoaks Judul Artikel Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN
Sumber:Tanggal publish: 10/06/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan judul artikel yang menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat mengikhlaskan dana haji dipakai pemerintah untuk IKN. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Mei 2024.
Pada postingannya terdapat artikel dengan foto Menag Yaqut Cholil Qoumas berjudul "Menag minta masyarakat iklaskan dana haji dipakai Pemerintah untuk IKN"
Akun itu menambahkan narasi:
"Klu dana haji di minta untuk ikn,, sama saja bilang umat islam di indonesia di larang naik haji,,, rezim seperti ini mending di bibarin,,, ini negara mayoritas islam,,, .? Ini menag dr jabat banser sampai skarang ga ada kontribusi pemikiran yg menguntungkan umat,, rakyat kok di percaya,,, otak mana otak..?"
Lalu benarkah postingan judul artikel yang menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat mengikhlaskan dana haji dipakai pemerintah untuk IKN?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah laman Pikiran Rakyat.com pada 5 Mei 2022.
Kesamaan terdapat pada foto dan juga nama penulis serta waktu artikel itu diunggah. Yakni foto Menag Yaqut Cholil Qoumas dengan penulis Tim PRMN 02 dan diunggah pada 5 Mei 2022 pukul 07.40 WIB.
Namun dalam artikel asli berjudul "Menag Yaqut Cholil Qoumas Diminta Turun dari Jabatannya, Buntut Ucapan Selamat Lebaran". Berikut isi artikelnya:
"PIKIRAN RAKYAT - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas sempat mengucapkan selamat pada umat Mulim yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Seperti pada umumnya, ucapan tersebut diselipkan permintaan maaf sebagai salah satu jalan untuk kembali ke fitrah. Dia mengaku sebagai manusia biasa tak luput dari kesalahan maupun dosa.
"Sebagai manusia biasa, apalagi pimpinan organisasi dengan 7 juta anggota, tentu saya memiliki bejibun kesalahan. Ijinkan saya memohon maaf dan memberikan ucapan Selamat Merayakan Idul Fitri 1443 H. Taqabbalallahu minna wa minkum. Siyamana wa Siyamakum. Minal aidin wal faizin," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di akun Twitternya pada 1 Mei 2022.
Namun siapa sangka, ucapan selamat hari raya dari Menag ini justru tak mendapat sambutan baik dari sejumlah orang. Bukan tanpa alasan, mereka menggaris bawahi perkataan Menag Yaqut yang mengklaim dirinya pimpinan dari 7 juta anggota.
Publik berpendapat semestinya sebagai seorang pemimpin, Menag Yaqut tak perlu membawa-bawa masalah hierarki saat meminta maaf. "Ucapan selamat IdulFitri PALING NORAK seorang pejabat sekelas MENTERI," ucap pemilik akun @Pramudya***.
"Jabatan yg di beri oleh negara tidak boleh di khususkan untuk sekelompok org, Kalau masih menganggap diri dan jabatannya sebagai pemimpin ormas, mending mundur aja dari jabatan menag," ujar pemilik akun @Tunku*** "Bgini cara merangkai tata bahasa nya salh ini sekelas mntri loh, sharus nya urus aja ormas...???," kata pemilik akun @tedi***. "Menteri agama kok kayak minta pengakuan gini sih," tutur pemilik akun @Asep***.
Sebagian orang juga menilai Yaqut Cholil Qoumas belum siap menjadi Menteri Agama.
"Utk meminta maaf sj kagak Pede. Harus ditambah dulu dg kata2 "sbg pimpinan organisasi dg 7 jt anggota". Padahal Menteri !.," kata pemilik akun @Gal***. "Jika diamati dari unggahan tersebut dari atribut dan bajunya beliau mengatasnamakan pribadinya sebagai ketua GP Ansyor bukan pribadi sebagai Menteri Agama RI," kata pemilik akun @rin***."
Selain itu Liputan6.com juga pernah membuat artikel terkait postingan ini. Artikel itu diunggah pada 19 Mei 2022 dengan judul "Dana Haji Dipakai Pembangunan IKN Nusantara, Menag: Hoaks dan Fitnah Besar".
Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali memastikan bahwa dana ibadah haji tidak digunakan untuk kepentingan lain selain keperluan pemberangkatan ibadah haji. Hal ini disampaikan terkait maraknya hoaks seputar dana haji yang muncul di media sosial maupun aplikasi percakapan.
Sejak beberapa waktu lalu hoaks terkait dana haji menyebar di masyarakat. Hoaks itu menyebut Pemerintah RI tidak memberangkatkan jamaah karena tidak ada dana hingga ada yang menyebut dana haji dipakai untuk pembangunan IKN Nusantara.
Bahkan hoaks terkait dana haji juga mencatut nama Menag Yaqut Cholil Qoumas hingga Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Banyak berita tidak benar terkait penggunaan dana jemaah haji. Misalnya, ada yang menyebut untuk membantu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Saya pastikan ini berita bohong dan ini merupakan fitnah besar," ujar Yaqut dilansir laman Kemenag.go.id.
"Justru pemerintah melalui BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) mensubsidi biaya haji bagi jemaah. Saya berharap informasi dan edukasi masyarakat tentang persyaratan haji terus diberikan agar penyebaran berita bohong atau hoaks bisa diminimalisir," ujarnya menambahkan.
Pada masa operasional haji tahun 1443 H/2022 M, Pemerintah Indonesia akan memberangkatkan 93.781 jemaah haji reguler dan petugas kloternya."
Kesimpulan
Postingan judul artikel yang menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat mengikhlaskan dana haji dipakai pemerintah untuk IKN adalah hoaks. Faktanya judul artikel dalam postingan telah diedit.
Rujukan
- https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-014408902/menag-yaqut-cholil-qoumas-diminta-turun-dari-jabatannya-buntut-ucapan-selamat-lebaran?page=all
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4966008/dana-haji-dipakai-pembangunan-ikn-nusantara-menag-hoaks-dan-fitnah-besar?utm_source=dlvr.it&utm_medium=Facebook&page=2
(GFD-2024-20442) Cek Fakta: Tidak Benar Lingkaran Merah di Tabung LPG Jadi Hitam Tanda Kondisi Bahaya
Sumber:Tanggal publish: 10/06/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim lingkaran merah di tabung LPG jadi hitam tanda kondisi bahaya, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 10 Juni 2024.
Klaim lingkaran merah di tabung LPG jadi hitam tanda kondisi bahaya berupa tulisan sebagai berikut.
"SEKEDAR INFO BUAT KITA SEMUATERUTAMA IBU2 RUMAH TANGGA" [[ MUNGKIN BANYAK YANG TIDAK TAHU ]]PENTING 》
Khususnya Buat Ibu2 Yang Gak Bisa Lepas Dari Urusan Dapur.
Selama Ini Mungkin Belum Tahu Fungsi Lingkaran Merah Pada Tabung Gas Tersebut!!Mungkin Kita Mengira Lingkaran Merah Yang Terdapat Di Tengah Tabung LPG Itu Hanya Variasi Warna Saja.
Jika Dugaan Seperti Itu SALAH BESAR.!!!
Lingkaran merah Itu Memiliki Fungsi Yang PentingYaitu Sebagai Tanda Untuk Rambu2 Menandakan Gawat Darurat (Ledakan)
SIMAK PENJELASAN BERIKUT
Bila Saat Kita Memasak Terjadi Kebocoran Gas Dan Api Keluar Dari Selang Yang Bocor.
Yang Perlu Di Perhatikan Adalah Melihat Lingkaran Merah Tersebut.
Apa Bila Lingkaran Merah Tersebut Masih Berwarna Merah Berarti Tabung Itu Masih Aman Untuk Di Lepas Regulatornya. Namun Sebaliknya Jika Lingkaran Merah Itu Sudah Berubah Warna Menjadi Hitam. Berarti Tabung Tersebut Sudah Tidak Aman.!!!
Lebih Baik Menghindar, Cari Tempat Yg Lebih Aman.Keluar Dari Rumah.
Karena Tabung Tersebut Dalam Kondisi SANGAT BERBAHAYA
Itulah Fungsi Lingkaran Merah Pada Tabung LPG Tersebut,, Yang Di Buat Oleh PERTAMINA Sebagai Tanda Keamanan Pengguna.
#SemogaBermanfaat"
Benarkah klaim perubahan lingkaran merah jadi hitam pada tabung LPG tanda bahaya? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim perubahan lingkaran merah jadi hitam pada tabung LPG tanda kondisi bahaya, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Pertamina Eko Kristiawan mengatakan, informasi lingkaran merah di bagian atas tabung Elpiji merupakan indikator ledakan tidak benar.
"Itu standar SNI," kata Eko saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Senin (10/6/2024).
Menurut Eko, lingkaran merah pada tabung LPG tersebut menandakan isi tabung merupakan bahan yang mudah terbakar, bukan mencerminkan perubahan warna yang menandakan akan meledak.
"Itu melambangkan isi tabung adalah bahan mudah terbakar," tutupnya.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim lingkaran merah di tabung LPG jadi hitam tanda kondisi bahaya tidak benar.
Lingkaran merah pada tabung LPG tersebut menandakan isi tabung merupakan bahan yang mudah terbakar, bukan mencerminkan perubahan warna yang menandakan akan meledak.
(GFD-2024-20441) Keliru, Konten Berisi Klaim tentang Whatsapp Gold dan Video Martinelli
Sumber:Tanggal publish: 10/06/2024
Berita
Sebuah gambar tangkapan layar beredar di WhatsApp, serta Facebook akun ini, ini dan ini. Konten tersebut memuat klaim bahwa WhatsApp Gold mengandung malware atau virus yang membahayakan gawai dan penggunanya.
Pesan berantai tersebut memuat narasi bahwa virus itu disebarkan melalui dua cara. Pertama, melalui pembaruan Whatsapp Gold. Kedua, lewat video “Martinelli” yang diproduksi Meta yang akan mengakibatkan kerusakan parah pada gawai hingga tak bisa diperbaiki.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah terdapat malware berbahaya dalam WhatsApp Gold dan video berjudul “Martinelli” yang diproduksi oleh Meta, induk perusahaan Whatsapp?
Hasil Cek Fakta
Klaim 1: Malware pada WhatsApp Gold
Dilansir CNBC Indonesia, WhatsApp Gold, WhatsApp Pink, dan WhatsApp Plus merupakan aplikasi gadungan yang mengaku sebagai alternatif dari versi aslinya. Nama ketiganya dikenal cukup luas.
Pesan yang mendorong pengguna untuk mengunduh WhatsApp Gold beredar sejak tahun 2016 dan telah memakan sejumlah korban. Pesan penipuan itu disebar dengan mengaku dari perusahaan WhatsApp dan menawarkan aplikasi resmi versi alternatif.
Terdapat beberapa pola yang dilakukan oleh penipu jenis ini. Peneliti keamanan siber Rajshekhar Rajaharia menemukan bahwa WhatsApp Gold dan WhatsApp Pink digunakan pelaku penipuan untuk mengumpulkan data korban sebanyak-banyaknya.
Klaim 2: Video “Martinelli” yang diproduksi Meta
Dilansir pemeriksa fakta Snopes, narasi yang mengatakan WhatsApp secara resmi merilis video berjudul “Martinelli” telah beredar sejak tahun 2017. Konten pertama kali muncul dalam bahasa Spanyol.
Snope menjelaskan bahwa malware yang ada dalam video itu bisa meretas gawai dalam waktu 10 detik. Namun, sesungguhnya kepolisian Spanyol telah membantah kabar tersebut melalui akun Twitter mereka.
Peneliti keamanan digital Christopher Boyd menulis dalam Malwarebytes.com, bahwa narasi tentang WhatsApp meluncurkan video berjudul "Martinelli" kembali muncul pada tahun 2022.
Dia mengatakan bahwa narasi yang beredar itu merupakan peringatan palsu. Boyd menyarankan agar pengguna gawai yang menerima pesan seperti itu, untuk tidak ikut menyebarkannya.
Dilansir pemeriksa fakta AFP, konsultan keamanan siber Asela Waidyalankara mengatakan memang terdapat sejumlah cara untuk menanamkan malware ke dalam video untuk disebarkan.
Namun, kelompok keamanan siber belum ada yang melaporkan kemunculan video berjudul “Martinelli” dan dikatakan berisi malware tersebut. Dia berpesan agar narasi yang belum jelas dan terlanjur beredar untuk tidak disebarkan semakin luas.
“Meskipun ada cara untuk menyebarkan malware menggunakan video, kelompok keamanan siber belum menemukan video apapun dengan judul yang disorot dalam klaim tersebut, yang dibagikan melalui WhatsApp dengan kemampuan meretas atau menginfeksi ponsel pengguna. Ini adalah tipuan," kata Waidyalankara.
Sementara juru bicara Meta mengatakan pengguna WhatsApp harus melaporkan pesan yang mengandung ancaman bahaya malware seperti itu. Selain itu, pengguna diharapkan menghindari mengklik tautan yang mencurigakan yang dikirim orang lain.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan adanya penipuan dengan modus meminta mengunduh WhatsApp Gold adalah benar. Namun, narasi tentang WhatsApp merilis video berjudul “Martinelli” yang berisi malware adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/978341113609349
- https://www.facebook.com/rahmat.daely/posts/pfbid0ezFMnJaRVvst2Jmve4BSeMXcxrx4HdR2Fz4RtQXuAxutv8sGz9yKDncgLzxZTXVvl
- https://www.facebook.com/stef.cwan/posts/pfbid0ou2jDKyxYeHhdFjUGNivwi6ESi5zYYa844Bx1tMEWKDyQNmYkMqiHpoepkVZPRTml
- https://www.facebook.com/ardial.piliang/posts/pfbid02txhKYKCsLcih9uW9G3ZuYkfwvpqAj5Dqx1rmwMGab42paZQ2HyDEBYq9wsqYS1JJl
- https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230124083149-37-407690/awas-ketipu-download-whatsapp-gold-ini-3-modus-bobol-wa
- https://www.snopes.com/fact-check/whatsapp-martinelli-phone-virus-warning/
- https://www-malwarebytes-com.translate.goog/blog/authors/cboyd?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
- https://www.malwarebytes.com/blog/news/2022/09/dont-share-the-whatsapp-martinelli-phone-hacking-alert-its-a-hoax
- https://www-malwarebytes-com.translate.goog/blog/authors/cboyd?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.32HE8N3
Halaman: 1584/6070