KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menampilkan permukaan Mars saat misi eksplorasi helikopter milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Ingenuity.
Foto tersebut dibandingkan dengan gambar lanskap di Aljazair yang tampak identik. Lantas, perbandingan itu diklaim sebagai bukti misi eksplorasi Mars merupakan rekayasa.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut manipulatif.
Foto Mars yang diklaim identik dengan lanskap di Aljazair disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 13 Agustus 2024:
From Travis Brandt Hale: I JUST COULDN"T RESIST... this FAKE MARS SHOT that is identical to a shot in Algeria.
(GFD-2024-22251) [HOAKS] Foto Mars yang Identik dengan Tassili n'Ajjer di Aljazair
Sumber:Tanggal publish: 28/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Foto lanskap alam Aljazair berlokasi di Taman Nasional Tassili n'Ajjer. Petanya dapat dilihat di sini.
Situs web Andrew Studer memuat foto-foto Taman Nasional Tassili n'Ajjer yang menyerupai Mars dan cocok untuk tempat syuting dengan latar luar angkasa.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan foto identik di situs web Africa View Facts, 2 Mei 2024.
Foto Taman Nasional Tassili n'Ajjer kemungkinan besar telah disunting, dengan ditambahkan rover Perseverance dan helikopter Ingenuity milik NASA.
Foto helikopter Ingenuity milik NASA identik dengan gambar di situs Space.com. Selain itu, penampakan orang-orang yang berjalan di gurun dihapus.
Selain foto kendaraan NASA dan orang di padang gurun, foto pegunungan batu tampak identik, termasuk letak bayangannya.
Situs web Andrew Studer memuat foto-foto Taman Nasional Tassili n'Ajjer yang menyerupai Mars dan cocok untuk tempat syuting dengan latar luar angkasa.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan foto identik di situs web Africa View Facts, 2 Mei 2024.
Foto Taman Nasional Tassili n'Ajjer kemungkinan besar telah disunting, dengan ditambahkan rover Perseverance dan helikopter Ingenuity milik NASA.
Foto helikopter Ingenuity milik NASA identik dengan gambar di situs Space.com. Selain itu, penampakan orang-orang yang berjalan di gurun dihapus.
Selain foto kendaraan NASA dan orang di padang gurun, foto pegunungan batu tampak identik, termasuk letak bayangannya.
Kesimpulan
Foto Mars yang diklaim identik dengan pemandangan di Aljazair merupakan konten manipulatif.
Kedua foto bersumber dari gambar yang sama, berlokasi di Taman Nasional Tassili n'Ajjer, Aljazair.
Foto tersebut disunting dengan menghilangkan orang-orang yang berjalan di gurun, lalu ditambahkan rover Perseverance dan helikopter Ingenuity milik NASA.
Kedua foto bersumber dari gambar yang sama, berlokasi di Taman Nasional Tassili n'Ajjer, Aljazair.
Foto tersebut disunting dengan menghilangkan orang-orang yang berjalan di gurun, lalu ditambahkan rover Perseverance dan helikopter Ingenuity milik NASA.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122167865060199623&set=a.122151678446199623
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=7432461516858611&set=a.347847021986798
- https://www.facebook.com/reel/891026476232543
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=8361731010546377&set=a.175821955804031
- https://www.facebook.com/reel/488501383896763
- https://www.google.com/maps/place/Tassili+N'Ajjer+National+Park/@25.8135945,8.1338558,15z/data=!4m6!3m5!1s0x122fdbeba6018327:0x18a5b5fc3f3fad26!8m2!3d25.8135945!4d8.1338558!16zL20vMDRmZDU5?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MDgyMS4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D
- https://andrewstuder.com/space-to-roam-the-red-planet-film/
- https://africaviewfacts.com/article/exploring-algeria-largest-landmass-in-africa/
- https://www.space.com/ingenuity-mars-helicopter-perseverance-rover
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22250) [HOAKS] Dennis Lim dan Abraham Samad Promosikan Situs Judi
Sumber:Tanggal publish: 28/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi soal pendakwah Dennis Lim dan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mempromosikan situs judi.
Narasi tersebut disebarkan dalam sebuah video. Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video Dennis Lim dan Abraham Samad mempromosikan situs judi dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Dalam video, Samad mewawancarai Dennis Lim soal situs judi barunya yang dibuat bersama selebritas Raffi Ahmad.
Narasi tersebut disebarkan dalam sebuah video. Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video Dennis Lim dan Abraham Samad mempromosikan situs judi dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Dalam video, Samad mewawancarai Dennis Lim soal situs judi barunya yang dibuat bersama selebritas Raffi Ahmad.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan teknik reverse image search.
Hasilnya, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP pada 30 Juni 2024.
Dalam video aslinya, Samad mewawancarai Dennis soal masa lalu ketika menjadi bandar judi.
Dennis menceritakan, saat menjadi bandar judi ia dan kelompoknya harus menyetor Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar ke oknum aparat untuk menjadi beking.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Dennis Lim dan Abraham Samad dalam video menggunakan AI Voice Detector.
Hasilnya, suara Dennis Lim terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan probabilitas mencapai 91.49 persen.
Sementara, suara Samad memiliki probabilitas dihasilkan AI sebesar 61.56 persen.
Hasilnya, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP pada 30 Juni 2024.
Dalam video aslinya, Samad mewawancarai Dennis soal masa lalu ketika menjadi bandar judi.
Dennis menceritakan, saat menjadi bandar judi ia dan kelompoknya harus menyetor Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar ke oknum aparat untuk menjadi beking.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Dennis Lim dan Abraham Samad dalam video menggunakan AI Voice Detector.
Hasilnya, suara Dennis Lim terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan probabilitas mencapai 91.49 persen.
Sementara, suara Samad memiliki probabilitas dihasilkan AI sebesar 61.56 persen.
Kesimpulan
Video Dennis Lim dan Abraham Samad mempromosikan situs judi merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya, Samad mewawancarai Dennis soal masa lalu ketika menjadi bandar judi.
Setelah dicek menggunakan AI Voice Detector, suara mereka dalam video terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Dalam video aslinya, Samad mewawancarai Dennis soal masa lalu ketika menjadi bandar judi.
Setelah dicek menggunakan AI Voice Detector, suara mereka dalam video terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Rujukan
(GFD-2024-22249) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 28/08/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer. Postingan itu beredar sejak awal bulan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Agustus 2024.
Berikut isi postingannya:
"Bill Gates dan WHO Serukan Militer untuk Menangkap Penolak Vaksin mRNA Selama Pandemi Flu BurungBill Gates telah bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya.
Gates dan WHO telah memerintahkan pemerintah untuk meletakkan dasar guna memobilisasi militer karena mereka mengklaim bahwa skeptisisme vaksin adalah "tercela secara moral" dan penolakan vaksin adalah "tindakan agresi" yang harus dihadapi dengan kekerasan."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer?
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel AFP Fact Check berjudul "Misinformation about Gates, WHO forcing vaccination spreads online" yang tayang pada 6 Agustus 2024.
Dalam artikel itu terdapat bantahan dari WHO. Mereka menyebut postingan tersebut tidak benar.
"Klaim bahwa WHO telah mengusulkan keterlibatan militer seperti yang disebutkan dalam postingan adalah kebohongan dan kepalsuan yang jahat. Ini adalah disinformasi yang berbahaya," bunyi pernyataan WHO dalam surel kepada AFP Fact Check.
"Negara-negara anggota WHO berdaulat untuk membuat kebijakan terkait kesehatan penduduknya. WHO juga tidak punya kemampuan untuk memaksakan mandat vaksinasi."
Selain itu Yayasan The Gates kepada AFP juga menyatakan klaim tersebut tidak benar.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2024-22248) Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com
Sumber:Tanggal publish: 28/08/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim sebagai penemuan putri duyung di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 Agustus 2024.
Video berdurasi 27 detik itu memperlihatkan seorang anak kecil tengah terbaring di pantai. Namun, penampakan anak kecil dalam video tersebut terlihat aneh, bagian pinggang hingga kakinya mirip tubuh ikan.
Sejumlah orang terlihat mengamati dan memegang bagian tubuh yang mirip ikan tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan penemuan putri duyung di Selayar, Sulawesi Selatan.
"Penemuan putri duyung d Selayar," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 16 ribu kali direspons dan mendapat 1.200 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut merupakan penemuan putri duyung di Selayar, Sulawesi Selatan? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim penemuan putri duyung di Selayar, Sulawesi Selatan. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video yang diklaim sebagai penemuan putri duyung. Satu di antaranya artikel berjudul "Does Video Show a Mermaid Found in Kenya?" yang dimuat situs snopes.com pada 12 April 2022 lalu.
Ternyata video tersebut pernah viral pada 2022 lalu dan diklaim sebagai penemuan putri duyung di Afrika. Dikutip dari snopes.com, video itu diklaim merupakan kejadian di Afrika pada April 2022. Namun, ketika dikonfirmasi ke beberapa pejabat di Kenya dan Afrika Selatan, tidak ada laporan tentang penemuan putri duyung di pantai.
"Harap dicatat bahwa Muizenberg SAPS tidak memiliki laporan tentang putri duyung yang hanyut di pantai atau laporan tentang seorang anak yang digigit ikan," demikian pernyataan seorang juru bicara.
Kesimpulan
Video yang diklaim sebagai penemuan putri duyung di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut.
Rujukan
Halaman: 1517/6448