sekedar info skrng di igd RS Bunda (Gorontalo) banyak anak anak sekolah yg kejang kejang krna makan permen semprot ini, tolong di pantau untuk yg punya anak anak kecil yg hobi jajan di warung, sekolahan,
Saling mengingatkan sebelum terjadi:pray::skin-tone-4:
(GFD-2024-21778) [SALAH] Anak Kejang-Kejang di Gorontalo Akibat Keracunan Permen Semprot
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 12/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook menginformasikan banyak anak yang kejang-kejang usai memakan permen semprot. Atas kejadian tersebut, korban dirawat di Rumah Sakit (RS) Bunda Gorontalo.
Faktanya, klaim yang menyatakan bahwa kasus keracunan permen semprot di Gorontalo adalah tidak benar. Dilansir dari Hargo.co.id, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Gorontalo, Muhammad Kasim mengatakan, kejadian tersebut tidak terjadi di RS Bunda Gorontalo.
Dilansir dari Kompas, kasus dugaan keracunan yang menimpa siswa SD tersebut terjadi di SD Negeri 39 di Jalan Kapten Marzuki, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera Selatan pada 29 Juli 2024. Kepala Sekolah SD Negeri 39 Palembang, Mailah mengatakan, empat siswanya mendadak muntah-muntah dan pingsan usai mengonsumsi permen semprot. Mereka kemudian dilarikan ke RS Bunda Palembang.
Keempat korban mengonsumsi permen dengan merk QeQe. Produk tersebut terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan nomor registrasi MD266631013261. Permen terdaftar atas nama PT Aneka Anugrah Abadi Jakarta Barat yang berproduksi di Kabupaten Tangerang, Banten. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Palembang Tedy Wirawan mengatakan, permen semprot tersebut masih diperiksa di laboratorium.
Ada 14 murid yang mengkonsumsi permen semprot. Di mana 12 anak mengalami gejala dan empat menjalani perawatan di RS Bunda. Setelah mendapatkan perawatan medis, kondisi empat murid tersebut kembali normal.
Melalui hal tersebut maka dapat disimpulkan klaim bahwa banyak anak kejang-kejang seusai makan permen semprot di Gorontalo adalah salah. Faktanya, kejadian tersebut terjadi di Palembang.
Faktanya, klaim yang menyatakan bahwa kasus keracunan permen semprot di Gorontalo adalah tidak benar. Dilansir dari Hargo.co.id, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Gorontalo, Muhammad Kasim mengatakan, kejadian tersebut tidak terjadi di RS Bunda Gorontalo.
Dilansir dari Kompas, kasus dugaan keracunan yang menimpa siswa SD tersebut terjadi di SD Negeri 39 di Jalan Kapten Marzuki, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera Selatan pada 29 Juli 2024. Kepala Sekolah SD Negeri 39 Palembang, Mailah mengatakan, empat siswanya mendadak muntah-muntah dan pingsan usai mengonsumsi permen semprot. Mereka kemudian dilarikan ke RS Bunda Palembang.
Keempat korban mengonsumsi permen dengan merk QeQe. Produk tersebut terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan nomor registrasi MD266631013261. Permen terdaftar atas nama PT Aneka Anugrah Abadi Jakarta Barat yang berproduksi di Kabupaten Tangerang, Banten. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Palembang Tedy Wirawan mengatakan, permen semprot tersebut masih diperiksa di laboratorium.
Ada 14 murid yang mengkonsumsi permen semprot. Di mana 12 anak mengalami gejala dan empat menjalani perawatan di RS Bunda. Setelah mendapatkan perawatan medis, kondisi empat murid tersebut kembali normal.
Melalui hal tersebut maka dapat disimpulkan klaim bahwa banyak anak kejang-kejang seusai makan permen semprot di Gorontalo adalah salah. Faktanya, kejadian tersebut terjadi di Palembang.
Kesimpulan
Klaim bahwa banyak anak kejang-kejang seusai makan permen semprot di Gorontalo adalah salah. Faktanya, kejadian tersebut terjadi di Palembang.
Rujukan
(GFD-2024-21777) [SALAH] BAND ASAP DISTOP PAKSA OLEH PEMERINTAH KARENA MENYANYIKAN LAGU DENGAN LIRIK TERLALU KERAS
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/07/2024
Berita
Sebuah unggahan video beredar melalui media sosial Facebook. Akun bernama Ardhi Ardhaz, mengunggah sebuah video band yang terlihat tengah diamankan oleh petugas keamanan yang diklaim merupakan bagian dari pemerintahan Jokowi. Band yang disebut bernama Band Asap, diklaim telah distop oleh pemerintah karena menyanyikan lagu dengan lirik yang terlalu keras mengkritik pemerintah. Lalu apakah benar, video yang diklaim bahwa Band Asap telah distop atau dihalangi oleh pemerintah karena bernyanyi dengan lirik yang terlalu keras mengkritik pemerintah?
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai hal tersebut, ditemukan beberapa fakta yang menunjukkan bahwa klaim tersebut keliru. Melansir dari artikel cek fakta milik Liputan6.com, ditemukan artikel yang mengulas mengenai video yang serupa. Diketahui, nama asli dari band yang ada di dalam video tersebut adalah Malu2x Band yang berasal dari Solo, serta memiliki akun Instagram resmi @malu2xband.
Ternyata, di dalam unggahannya pada 4 November 2023, ditemukan video yang mirip dengan video yang diunggah oleh akun Facebook Ardhi Ardhaz ini. Di dalam keterangannya, @malu2xband menyampaikan bahwa diduga pihak keamanan yang menyeret mereka keluar dari panggung, merupakan bagian dari aksi panggung mereka.
“…Kejadian tersebut murni stage act dari kami yg menyuguhkan video berisi aspirasi dan apresiasi warga karanganyar terhadap pemkab, terutama kepada Bapak @juliyatmono.1 yang telah menyelesaikan tugas dengan sangat baik dan amanah sebagai Bupati Kabupaten Karanganyar selama 10 tahun (2 periode) iniSehat selalu bapak!!!”, tulis band ini dalam unggahannya.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa Band Asap distop paksa oleh pemerintah karena menyanyikan lagu dengan lirik yang terlalu keras, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori konten menyesatkan atau misleading content.
Ternyata, di dalam unggahannya pada 4 November 2023, ditemukan video yang mirip dengan video yang diunggah oleh akun Facebook Ardhi Ardhaz ini. Di dalam keterangannya, @malu2xband menyampaikan bahwa diduga pihak keamanan yang menyeret mereka keluar dari panggung, merupakan bagian dari aksi panggung mereka.
“…Kejadian tersebut murni stage act dari kami yg menyuguhkan video berisi aspirasi dan apresiasi warga karanganyar terhadap pemkab, terutama kepada Bapak @juliyatmono.1 yang telah menyelesaikan tugas dengan sangat baik dan amanah sebagai Bupati Kabupaten Karanganyar selama 10 tahun (2 periode) iniSehat selalu bapak!!!”, tulis band ini dalam unggahannya.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa Band Asap distop paksa oleh pemerintah karena menyanyikan lagu dengan lirik yang terlalu keras, merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori konten menyesatkan atau misleading content.
Kesimpulan
Faktanya, nama asli dari band tersebut adalah Malu2x Band. Video yang mana petugas keamanan diduga menyeret band ini keluar dari panggung, ternyata merupakan bagian dari stage act yang sengaja dibuat oleh band tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-21776) [SALAH] Merokok menjadi Budaya Masyarakat Mentawai
Sumber: twitter.comTanggal publish: 03/07/2024
Berita
NARASI:
Rokok menjadi Budaya bagi Masyarakat Mentawai
Rokok menjadi Budaya bagi Masyarakat Mentawai
Hasil Cek Fakta
Disadur dari hasil reportase Kompas.id, dijelaskan bahwa merokok bukan merupakan budaya masyarakat Mentawai. Joel Salaisek warga Kampung Salappa menyebutkan bahwa rokok dikenal masyarakat suku Mentawai sejak lama. Namun, dulu hanya orang-orang tua yang merokok. Biasanya para sikerei atau penyembuh tradisional. Mereka merokok tembakau kretek dibungkus daun nipah. Lebih dulu lagi, menggunakan daun keladi muda.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa anak muda di Mentawai pada zaman dahulu jarang merokok. Konsumsi rokok meluas di kalangan muda Mentawai pedalaman sekitar 1990, seiring maraknya distribusi rokok filter di Mentawai. Belakangan semakin marak setelah banyak rokok tanpa cukai yang dijual lebih murah. Rokok merupakan barang paling laris di warung yang Kampung Salappa yang berpenduduk sekitar 400 jiwa.
Kebiasaan merokok memiskinkan penduduk setempat. Bagi si miskin, belanja rokok kerap mengorbankan alokasi belanja kebutuhan pokok seperti lauk atau sumber protein lainnya. Temuan di lapangan Kompas.id menunjukkan, rokok tidak hanya memiskinkan, tapi juga bisa mengganggu pencapaian kualitas hidup dan kesehatan semua anggota keluarga. Tanpa mengendalikan konsumsi rokok, mimpi untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat bakal menjadi ilusi.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa anak muda di Mentawai pada zaman dahulu jarang merokok. Konsumsi rokok meluas di kalangan muda Mentawai pedalaman sekitar 1990, seiring maraknya distribusi rokok filter di Mentawai. Belakangan semakin marak setelah banyak rokok tanpa cukai yang dijual lebih murah. Rokok merupakan barang paling laris di warung yang Kampung Salappa yang berpenduduk sekitar 400 jiwa.
Kebiasaan merokok memiskinkan penduduk setempat. Bagi si miskin, belanja rokok kerap mengorbankan alokasi belanja kebutuhan pokok seperti lauk atau sumber protein lainnya. Temuan di lapangan Kompas.id menunjukkan, rokok tidak hanya memiskinkan, tapi juga bisa mengganggu pencapaian kualitas hidup dan kesehatan semua anggota keluarga. Tanpa mengendalikan konsumsi rokok, mimpi untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat bakal menjadi ilusi.
Kesimpulan
Informasi yang menyesatkan. Disadur dari artikel hasil reportase Kompas.id, merokok mulai marak sejak 1990 seiring penjualan rokok filter di Mentawai. Sebelumnya, yang dapat merokok hanya para sikerei atau penyembuh tradisional di Mentawai. Mereka merokok menggunakan daun keladi muda dibungkus daun nipah.
Rujukan
(GFD-2024-21775) [SALAH] Rokok Elektronik Minim Risiko Karena Tidak Mengandung Tar
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/07/2024
Berita
Penggunaan Informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu
————————————————————–
NARASI:
Ini maksudnya rendah resiko
.
Kenapa harus milih vape sebagai salah satu solusi
.
#Repost@gerakanbebastar
・・・
Siapa di sini Sobat GEBRAK yang belum tahu tentang perbedaan produk tembakau alternatif dan rokok?
Jadi, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, tidak melalui proses pembakaran, seperti rokok. Karena tidak melalui proses pembakaran, maka produk-produk tersebut tidak menghasilkan asap yang mengandung zat kimia berbahaya seperti TAR.
Nah, oleh karena itu, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.
Gimana, sudah makin lebih mengerti belum tentang perbedaannya?
“Tahukah kamu, kalau hanya 23% di antara kalian yang tahu fakta penting ini? Ternyata, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok. Hal ini terjadi karena produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, tidak melalui proses pembakaran untuk menghantarkan nikotin, sehingga tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR. Tidak ada TAR & tidak ada asap = risiko lebih rendah”
————————————————————–
NARASI:
Ini maksudnya rendah resiko
.
Kenapa harus milih vape sebagai salah satu solusi
.
#Repost@gerakanbebastar
・・・
Siapa di sini Sobat GEBRAK yang belum tahu tentang perbedaan produk tembakau alternatif dan rokok?
Jadi, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, tidak melalui proses pembakaran, seperti rokok. Karena tidak melalui proses pembakaran, maka produk-produk tersebut tidak menghasilkan asap yang mengandung zat kimia berbahaya seperti TAR.
Nah, oleh karena itu, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.
Gimana, sudah makin lebih mengerti belum tentang perbedaannya?
“Tahukah kamu, kalau hanya 23% di antara kalian yang tahu fakta penting ini? Ternyata, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok. Hal ini terjadi karena produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, tidak melalui proses pembakaran untuk menghantarkan nikotin, sehingga tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR. Tidak ada TAR & tidak ada asap = risiko lebih rendah”
Hasil Cek Fakta
Beredar klaim mengenai rokok elektronik minim risiko terhadap kesehatan karena tidak mengandung tar. Mengenai klaim ini seperti dikutip dari Suara.com, dokter spesialis paru dari RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Astri Indah Prameswari, Sp.P., klaim tesebut tidak benar.
Meski tanpa tar, rokok elektronik masih mengandung bahan berbahaya lain seperti nikotin yang dapat memicu kerusakan paru dan kanker. Tak hanya itu, rokok elektronik juga mengandung zat kimia propilen glikol yang dapat mengiritasi paru-paru dan mata, serta menyebabkan gangguan saluran pernapasan seperti asma dan obstruksi paru.
Selain dr. Astri, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. DR. Dr. Agus Dwi Santoso, Sp.P (K), FISR, FAPSR dalam acara media briefing, Selasa 9 Januari 2024 lalu sebagaimana dikutip dari media Viva.co.id, mengungkapkan bahwa sama seperti rokok konvensional, rokok elektronik juga mengandung bahan karsinogenik. Meski tidak memiliki kandungan tar, ternyata bahan karsinogenik ini didapatkan dari cairan rokok elektronik seperti formaldehid, asetaldehid, oksida propilen, serta glisidol.
“Fakta kedua adalah ada bahan karsinogenik. Pasti bertanya ini kan tidak ada Tar-nya darimana karsinogeniknya? Hampir sebagian besar riset baru yang ada, bahwa rokok elektronik itu cairannya mengandung karsinogenik yang tidak ada di dalam tar,” jelasnya.
Dengan demikian, klaim bahwa rokok elektronik lebih aman karena tidak mengandung tar, tidak benar.
Meski tanpa tar, rokok elektronik masih mengandung bahan berbahaya lain seperti nikotin yang dapat memicu kerusakan paru dan kanker. Tak hanya itu, rokok elektronik juga mengandung zat kimia propilen glikol yang dapat mengiritasi paru-paru dan mata, serta menyebabkan gangguan saluran pernapasan seperti asma dan obstruksi paru.
Selain dr. Astri, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. DR. Dr. Agus Dwi Santoso, Sp.P (K), FISR, FAPSR dalam acara media briefing, Selasa 9 Januari 2024 lalu sebagaimana dikutip dari media Viva.co.id, mengungkapkan bahwa sama seperti rokok konvensional, rokok elektronik juga mengandung bahan karsinogenik. Meski tidak memiliki kandungan tar, ternyata bahan karsinogenik ini didapatkan dari cairan rokok elektronik seperti formaldehid, asetaldehid, oksida propilen, serta glisidol.
“Fakta kedua adalah ada bahan karsinogenik. Pasti bertanya ini kan tidak ada Tar-nya darimana karsinogeniknya? Hampir sebagian besar riset baru yang ada, bahwa rokok elektronik itu cairannya mengandung karsinogenik yang tidak ada di dalam tar,” jelasnya.
Dengan demikian, klaim bahwa rokok elektronik lebih aman karena tidak mengandung tar, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya meskipun tidak mengandung tar, rokok elektronik tetap menimbulkan risiko kesehatan karena adanya nikotin, zat karsinogen, dan zat beracun lainnya. Bahkan penggunanya dapat memasukkan zat- zat tambahan seperti narkotika. Selengkapnya di bagian penjelasan.
Rujukan
Halaman: 1367/6183