KOMPAS.com - Beredar informasi bantuan dana Rp 2,4 juta mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos). Klaim menyatakan, bantuan diberikan per Kartu Keluarga.
Informasi itu menyebutkan, syarat memperoleh bantuan adalah mengirimkan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, dan buku tabungan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 2,4 juta mengatasnamakan Kemensos dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
BANTUAN SOSIAL UNTUK RAKYAT INDONESIA SISTEM TRANSFER SECARA ELEKTRONIK
Bantuan Sosial Berlaku Mulai Tanggal 01 Mei 2024 Sampai Tanggal 30 desember 2024
Jumlah Dana Yang Di Siapkan Oleh Kantor Pusat Yang Akan Di Bagikan Kepada Rakyat Rp.270.000.000
Bantuan Ini Kami Berikan Per Kartu KeluargaDana Yang Akan Kami Bagikan Ke Warga Senilai 2,400,000 Per Keluarga
(SAYARAT):KTP:KK:Buku Tabungan
BANTUAN INI KAMI BAGIKAN HANYA UNTUK RAKYAT YANG TIDAK MAMPU
(GFD-2024-22474) [HOAKS] Pendaftaran Penerima Bansos Keluarga Rp 2,4 Juta
Sumber:Tanggal publish: 05/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, informasi bantuan dana Rp 2,4 juta yang diberikan per keluarga tersebut tidak ditemukan di akun media sosial resmi Kemensos.
Adapun syarat menjadi penerima bansos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kemensos.
Diberitakan Kompas.com, DTKS adalah adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, salah satunya bantuan untuk keluarga yang disebut Program Keluarga Harapan (PKH).
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Informasi bantuan dana yang beredar di Facebook kemunginan adalah phishing yang mengincar data penting dari masyarakat.
Adapun syarat menjadi penerima bansos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kemensos.
Diberitakan Kompas.com, DTKS adalah adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
DTKS berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, salah satunya bantuan untuk keluarga yang disebut Program Keluarga Harapan (PKH).
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Informasi bantuan dana yang beredar di Facebook kemunginan adalah phishing yang mengincar data penting dari masyarakat.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 2,4 juta mengatasnamakan Kemensos adalah hoaks.
Informasi tersebut tidak ditemukan di akun media sosial resmi Kemensos. Selain itu, syarat menjadi penerima bansos Kemensos adalah terdaftar di DTKS.
Pendaftaran dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android
Informasi tersebut tidak ditemukan di akun media sosial resmi Kemensos. Selain itu, syarat menjadi penerima bansos Kemensos adalah terdaftar di DTKS.
Pendaftaran dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid03jECyxLEZbPkWen2f15EQD3UMTpwNgkuyViz9e9dKxqLXeftLxLUTs6pgQXYtsYrl&id=61563395836550
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0H5RH7uHfceH5F8azSrtQFz5m3DEPMBdi9vj4DS3z79gnBs8CUeHi8Kf8Wn3S2GsHl&id=61563395836550
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0qA99LxTmB5R9u86CWD88v1UCMQTjTERC9nYmtqFvvP4e6ZvAXHJBskGCHco1ZbEyl&id=61563395836550
- https://www.facebook.com/KemsosRI
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/29/150000665/cara-daftar-bansos-kemensos-agar-dapat-pkh-kis-dan-pip?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22473) Cek Fakta: Hoaks Poster HMI Tolak Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 05/09/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gambar poster berisi penolakan atas kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus beredar di media sosial. Gambar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 September 2024.
Dalam poster terlihat gambar Paus Fransiskus dan terdapat tulisan berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia yang mencatut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM Cabang Jakarta Raya TOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA," demikian narasi dalam poster tersebut.
"Ada bnyk agama
Kenapa hanya dari umat islam saja yg rese..?" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 212 kali direspons dan mendapat 103 komentar dari warganet.
Benarkah poster berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus yang diklaim berasal dari HMI? Berikut penelusurannya.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri poster berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus yang diklaim berasal dari HMI. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Bagas Kurniawan.
Ia membantah bahwa HMI menolak kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Menurut dia, poster yang berisi penolakan terhadap kedatangan Paus Fransiskus merupakan informasi bohong atau hoaks.
"Itu tidak benar," kata Bagas saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Dikutip dari Antara, Bagas menyebut bahwa kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.
"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dan kita mampu hidup berdampingan dalam harmoni," kata Bagas.
Dia melanjutkan toleransi beragama merupakan salah satu fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
"Mari kita jaga dan kembangkan sikap saling menghormati dan memahami antarsesama, demi terciptanya kedamaian dan kesejahteraan bersama," kata Ketua Umum PB HMI.
Dalam kesempatan sama, Bagas juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan rasa syukur dan menjadikan keteladanannya itu sebagai inspirasi, terutama bagi generasi muda Indonesia.
"Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat toleransi dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. HMI berkomitmen menjadi garda terdepan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati di antara semua elemen masyarakat," kata dia.
Ia menegaskan, selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong atau hoaks. PB HMI, Bagas menegaskan, justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Poster berisi penolakan atas kedatangan Paus Fransiskus yang diklaim berasal dari HMI ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Bagas Kurniawan mengatakan, pihaknya justru menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.
Sedangkan selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan informasi bohong atau hoaks.
Rujukan
(GFD-2024-22472) Keliru, Video Berisi Klaim Gibran Rakabuming Raka Kumandangkan Takbir untuk Bayi
Sumber:Tanggal publish: 05/09/2024
Berita
Sebuah akun media sosial Facebook [ arsip ], membagikan video mirip Gibran Rakabuming Raka mengumandangkan takbir pada bayi yang sedang digendongnya.
Dalam video, pembuat konten menulis keterangan seperti berikut ini: “Si Samsul mengadzani bayinya yg baru lahir, malah takbiran. Untung tidak dibawa keliling kampung.”
Video yang sama juga diunggah di media sosial lainnya, termasuk di sini dan di sini.
Sejak diunggah pada Senin, 26 Agustus 2024, video ini sudah disukai 25 pengguna Facebook, 12 komentar dan 2,8 ribuan kali ditonton. Namun, benarkah Gibran Rakabuming Raka mengumandangkan takbir untuk bayi?
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Tempo menemukan, pria dalam video tersebut sebenarnya bukan Gibran Rakabuming Raka, melainkan Vicky Jackson sedang menggendong bayinya yang baru lahir. Wajah Vicky kemudian diubah dengan wajah Gibran.
Video aslinya sudah pernah diunggah di akun TikTok milik Vicky Jackson @Vickyjackson200 pada 23 Februari 2022. Pada unggahan itu, Vicky menulis keterangan: “Azankan anak malah takbiran.”.
Tiga hari kemudian, video tersebut juga diunggahnya di Instagram pribadinya pada 26 Februari 2024. “Viral, anak pertama kami Zain al Fatih Jackson,” tulis Vicky.
Saat itu, Vicky Jackson mengumandangkan takbir di telinga anaknya, namun seorang perempuan menyela agar yang dikumandangkan adzan bukan takbiran. "Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar," kata pria itu.
Lalu terdengar ada suara wanita yang menegurnya. "Itu takbiran bang, azan, bukan takbiran," ucap si wanita.
Tempo mengidentifikasi ada sejumlah kejanggalan dalam video yang menunjukkan bahwa video tersebut hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan.
Pertama, pada warna telinga yang lebih terang atau cerah dibandingkan warna kulit bagian wajah dan leher. Kedua, bayangan rambut di atas kening hingga jambang di bagian pipi. Ketiga, gerakan bibir yang tidak sinkron dengan audio.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Gibran Rakabuming Raka adzan untuk bayi,keliru.
Pria dalam video tersebut sebenarnya bukan Gibran Rakabuming Raka, melainkan Vicky Jackson, sedang menggendong bayinya yang baru lahir.
Rujukan
- https://x.com/GM_Warrios/status/1830569433175335262?t=H3s3MNSdthHlo3Zkl9tpOw&s=08
- https://www.facebook.com/100087738656480/videos/403228852399391/?idorvanity=431187991786453&locale=id_ID
- https://web.archive.org/web/20240904044505/
- http://web.archive.org/screenshot/
- https://www.facebook.com/100087738656480/videos/403228852399391/?idorvanity=431187991786453&locale=id_ID%2A
- https://x.com/sandradikana
- https://www.youtube.com/watch?v=LfrpQNqmp1Q
- https://www.tiktok.com/@vickyjackson200/video/7067872185376951579?lang=en
- https://www.instagram.com/reel/CabfIjflBfc/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
(GFD-2024-22471) [SALAH ] Obati Diabetes Dengan Rebusan Bawang Bombai dan Soda
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 06/09/2024
Berita
Jika Anda seorang penderita diabetes, tonton saja video ini…
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Kompas
Beredar unggahan di Facebook yang menyatakan bahwa rebusan bawang bombai yang dicampur dengan soda dapat mengatasi kelebihan gula hanya dalam satu hari. Video ini diunggah oleh akun @Medical Blog pada 27 Agustus 2024 dan sudah disukai lebih dari 15 ribu pengguna.
Setelah dilakukan penelusuran ternyata unggahan ini tidak benar. Video yang diunggah tidak menunjukkan bawang bombai sebagai obatnya melainkan bawang merah. Selain itu, dilansir dari http://Kompas.com, Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam memastikan kepada http://Kompas.com, narasi dalam video merupakan hoaks.
Sementara itu, masih dilansir dari http://Kompas.com Dokter penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, rebusan bawang bawang bombai dan minuman bersoda tidak dapat menyembuhkan diabetes. Dari penelitian yang telah dilakukan, bawang bombai memang dapat menurunkan glukosa dalam darah, berdasarkan uji coba pada mencit dan tikus. Namun penderita diabetes tipe 2 umumnya dianjurkan mengurangi konsumsi minuman yang mengandung gula tinggi salah satunya minuman bersoda.
Dengan demikian, informasi yang menyatakan bahwa rebusan bawang bombai dan soda dapat mengatasi diabetes atau kelebihan gula tidaklah benar.
Beredar unggahan di Facebook yang menyatakan bahwa rebusan bawang bombai yang dicampur dengan soda dapat mengatasi kelebihan gula hanya dalam satu hari. Video ini diunggah oleh akun @Medical Blog pada 27 Agustus 2024 dan sudah disukai lebih dari 15 ribu pengguna.
Setelah dilakukan penelusuran ternyata unggahan ini tidak benar. Video yang diunggah tidak menunjukkan bawang bombai sebagai obatnya melainkan bawang merah. Selain itu, dilansir dari http://Kompas.com, Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam memastikan kepada http://Kompas.com, narasi dalam video merupakan hoaks.
Sementara itu, masih dilansir dari http://Kompas.com Dokter penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, rebusan bawang bawang bombai dan minuman bersoda tidak dapat menyembuhkan diabetes. Dari penelitian yang telah dilakukan, bawang bombai memang dapat menurunkan glukosa dalam darah, berdasarkan uji coba pada mencit dan tikus. Namun penderita diabetes tipe 2 umumnya dianjurkan mengurangi konsumsi minuman yang mengandung gula tinggi salah satunya minuman bersoda.
Dengan demikian, informasi yang menyatakan bahwa rebusan bawang bombai dan soda dapat mengatasi diabetes atau kelebihan gula tidaklah benar.
Kesimpulan
Tidak benar mengatasi diabetes dengan rebusan bawang bombai dan minuman soda. Dari penelitian yang sudah dilakukan bawang bombai memang dapat menurunkan glukosa dalam darah namun minuman bersoda justru mengandung gula tinggi sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi untuk penderita diabetes khususnya tipe 2.
Rujukan
Halaman: 1226/6212