• (GFD-2025-27352) Keliru: Narasi Kerusakan Alam Raja Ampat Hanya Hoaks

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/06/2025

    Berita

    SEJUMLAH akun di media sosial, seperti akun 1 dan dua [arsip], menyebut ancaman kerusakan lingkungan di Raja Ampat akibat tambang nikel, sebagai kabar bohong. Narasi tersebut beredar di media sosial setelah Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menyatakan tidak ada kerusakan lingkungan seperti kabar yang beredar di media sosial.

    Pemantau percakapan media sosial, Drone Emprit, mendokumentasikan akun-akun yang menyebut hoaks dan mendukung Menteri Bahlil sebanyak  tiga persen dari 23 ribu percakapan tentang Raja Ampat di semua media sosial.



    Benarkah kerusakan alam di Raja Ampat hanyalah kabar bohong?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo mengumpulkan citra satelit penambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat menggunakan layanan Google Maps, Google Earth, dan Bing Maps. Selain itu, Tempo juga menggunakan layanan peta dari Global Forest Watch untuk membandingkan deforestasi yang terjadi. 

    Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 4 pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool, dan 1.800 pulau-pulau kecil. 

    Sebelumnya terdapat lima perusahaan yang memiliki izin operasi pertambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat. Pertama, PT Kawei Sejahtera Mining di Pulau Kawei. Perusahaan ini mengantongi perizinan pada 2013 hingga 2033 dengan luas wilayah tambang 5.922 hektare. 

    Kedua, PT Gag Nikel di Pulau Gag. Perusahaan mengantongi izin sejak 2017 hingga 2047 dengan luas wilayah tambang 13.136 hektare. Luas area yang ditambang bahkan dua kali lipat lebih besar dari luas Pulau Gag 6.500 hektare, dengan 6.034,42 hektare adalah kawasan hutan lindung.

    Ketiga, PT Anugerah Surya Pratama di Pulau Manuran, mengantongi izin pada 2024 hingga 2034 dengan luas wilayah tambah 1.173 hektare. Keempat PT Nurham di Pulau Waigeo. Perusahaan ini mengantongi izin tambang seluas 3 ribu hektare pada 2013 hingga 2033. Terakhir, kelima, PT Mulia Raymond Perkasa di Pulau Batangpele yang menguasai luas wilayah tambah 2.193 hektare dan izin berlaku pada 2013 hingga 2033. 

    Jejak historis deforestasi 

    Menggunakan Google Map dan Google Earth, jejak historis penambangan yang membuka area hutan terlihat jelas. 

    Kebotakan lahan di Pulau Gag mulai tampak jelas pada tahun 2018. Kemudian, tahun 2019 dan seterusnya, lahan yang gundul semakin luas. Citra satelit terbaru tahun 2025 memperlihatkan area hutan gundul yang semakin luas.



    Data Forest Watch Indonesia (FWI), Pulau Gag memiliki tutupan seluas 1.329 hektare. Namun aktivitas pertambangan PT Gag Nikel, menyebabkan deforestasi hutan sejak 2017-2021 mencapai 588 hektare. 

    Di Pulau Manuran, Tempo membandingkan citra satelit pada tahun 2009 dan 2025. Hasilnya, citra satelit 2025 menunjukkan kawasan yang gundul di sisi utara hingga ke selatan.  



    Menurut pemantauan Forest Watch Indonesia, seluas 7.028 hektare izin usaha pertambangan PT Anugerah Surya Pratama di Pulau Manuran adalah tutupan hutan. Namun akibat aktivitas pertambangan, Pulau Manuran kehilangan hutan  seluas 356 hektare pada 2017-2021.

    Kemudian, di Pulau Kawei, kawasan yang gundul telah tampak pada citra satelit tahun 2009 dan tahun 2014. Area yang terbuka, terlihat semakin luas pada 2025.



    Sementara Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele yang izin pertambangannya dikantongi PT Mulia Raymond Perkasa, jejak aktivitasnya belum terekam oleh citra satelit pada 2025. Demikian juga PT Nurham di Pulau Waigeo, belum berproduksi.



    Melalui foto dan video yang direkam organisasi lingkungan Greenpeace pada 2025, aktivitas pertambangan terlihat di sana. Mereka juga mengunggah laporan lengkap terkait dampak pertambangan di Raja Ampat melalui laman mereka.

    Selain itu, Antara juga memberitakan adanya kegiatan pertambangan di Pulau Gag, disertai foto asli di lokasi yang memperlihatkan operasional penggalian tanah di sana yang menggunakan alat berat.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 10 Juni 2025 mengumumkan izin empat perusahaan dicabut yakni PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham. “Alasan pencabutan atas penyelidikan LHK karena melanggar aturan lingkungan. Yang kedua kawasan perusahaan ini kita masuk kawasan geopark,” kata Bahlil.

    Hanya kontrak karya PT GAG yang tidak dicabut karena diklaim jauh dari kawasan geopark. Kendati PT GAG tidak dicabut, Bahlil mengatakan pemerintah akan mengawasi ketat operasinya.

    Dampak penambangan pada lingkungan dan ekonomi

    Kepala Global Greenpeace untuk Kampanye Hutan Indonesia Kiki Taufik mengatakan, deforestasi untuk membuka lahan akan memicu sedimentasi hasil tambang yang berpotensi merusak biota laut di perairan Raja Ampat. Apalagi, kata dia, sebagaimana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Pulau Gag seharusnya terbebas dari aktivitas tambang kendati tidak termasuk kawasan geopark.

    Sedangkan menurut Ketua Umum Indonesia Dive-tourism Company Association (IDCA) Ebram Harimurti, meskipun tak berada di kawasan inti yang dilindungi, pulau yang ditambang di Raja Ampat berada di kawasan penyangga yang semestinya mendukung ekowisata di sana. 

    Namun, fakta adanya perusakan hutan dan penggalian tanah besar-besaran akan mengalirkan limbah dan sedimentasi ke dasar laut dan merusak ekosistem. Hal itu juga mengancam ekowisata Raja Ampat.

    Biaya kerusakan lingkungan yang dapat ditimbulkan penambangan nikel berpotensi lebih besar daripada keuntungan ekonomi. Hal itu disampaikan Dosen Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi. “Kalau misal kita gunakan cost and benefit analysis, itu cost-nya jauh lebih besar,” kata Fahmy kepada Tempo, Selasa, 10 Juni 2024.

    Apalagi, wilayah itu telah ditetapkan UNESCO sebagai Geopark Dunia karena kekayaan geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya. Ditambah terdapat keragaman hayati endemik yang hanya hidup di Raja Ampat. 

    Reklamasi saja untuk pemulihan dari tambang, kata dia, tak akan mengembalikan kerusakan yang ditimbulkan.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan berita adanya kerusakan alam di Raja Ampat hanya kabar bohong adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27351) Chat audio grup WhatsApp modus penipuan baru hacker, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Informasi tentang fitur chat audio di WhatsApp sedang banyak dibahas di sejumlah media sosial pada awal Juni 2025.

    Salah satu narasi yang beredar adalah masyarakat diminta untuk mengabaikan panggilan chat audio yang sedang diaktifkan oleh salah satu anggota grup WhatsApp.

    Menurut klaim yang dibagikan, layanan panggilan chat audio itu adalah upaya hacker untuk mencuri data yang ada di ponsel pengguna.

    Jika pengguna WhatsApp di grup bergabung atau menekan tombol join atau bergabung dalam panggilan chat audio, maka isi rekening pemilik ponsel terancam dikuras.

    "Sekarang klo ada di group muncul chat audio walaupun dr no yg ada di group..jangan di klik tulisan gabung, ternyata itu hacker... Bisa menguras rekening dan modus pinjam uang," demikian isi keterangan yang dibagikan dalam pesan berantai di WhatsApp.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Lalu, benarkah chat audio di grup WhatsApp adalah modus penipuan baru oleh hacker?



    Hasil Cek Fakta

    Meta Indonesia, dalam keterangannya di WhatsApp Channel, menjelaskan bahwa chat audio WhatsApp bukan bagian dari modus penipuan hacker. Informasi yang beredar itu hoaks.

    "Chat Audio merupakan fitur baru dari WhatsApp yang aman dan terenkripsi end-to-end. WhatsApp pun tidak bisa dengar atau lihat percakapanmu," ungkap Meta Indonesia.

    Sebagai informasi, fitur chat audio bisa ditemukan di dalam grup WhatsApp dengan lambang ikon titik tiga, yang ada di bagian kanan atas.

    "Satu-satunya risiko nyata adalah jika akun anggota grup diretas dan digunakan untuk menyebarkan tautan berbahaya. Bukan karena fitur Chat Audio itu sendiri," demikian isi keterangan Meta Indonesia yang dirilis Juni 2025.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klaim: Chat Audio di grup WhatsApp merupakan modus penipuan baru oleh hacker

    Rating: Hoaks



    Baca juga : Fakta penting yang perlu dipahami soal "Chat Audio" di WhatsApp



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

  • (GFD-2025-27350) Cek fakta, foto kebakaran area pertambangan di Raja Ampat

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan foto yang dinarasikan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, beredar di X dan Facebook.

    Dalam foto tersebut terlihat seperti kebakaran di area pertambangan yang dinarasikan berada di wilayah Raja Ampat. Selain itu, terdapat asap yang mengepul, helikopter dan juga alat berat dalam foto tersebut.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kejadian tadi jam 12 : 00 OTK masuk bakar Alat berat di "raja ampat" info selanjutnya akan menyusul. Waktu papua Merdeka 08/06/2025”

    Namun, benarkah foto dalam unggahan tersebut merupakan situasi di Raja Ampat?



    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Berdasarkan penelusuran, unggahan tersebut serupa dengan tangkapan layar Facebook PubliNordeste yang berjudul “Otoritas hancurkan mesin yang digunakan untuk pertambangan ilegal di Zaragoza, Antioquia”.

    Dalam keterangan unggahan tersebut, Kepolisian Nasional melakukan operasi di sektor El Saltillo, di Kota Zaragoza, Antioquia, Kolombia, dengan tujuan memberantas penambangan liar.

    Selama operasi tersebut, beberapa mesin yang digunakan dalam kegiatan dihancurkan. Menurut pihak berwenang, penambangan liar menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius di wilayah timur laut Antioquia.

    Video selengkapnya penghancuran mesin yang dilakukan Polisi Kolombia dapat dilihat di sini

    Dengan demikian, unggahan foto yang menarasikan situasi di Raja Ampat merupakan keliru.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klaim: Foto situasi di Raja Ampat

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-27349) [HOAKS] Tautan Pendaftaran Program Bantuan Bedah Rumah 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di internet, terutama media sosial, beredar poster dan tautan pendaftaran program bantuan bedah rumah periode 2025.

    Program tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan memiliki hunian yang tidak layak.

    Tautan yang diklaim sebagai akses untuk mendaftar program disebarkan pengguna Facebook.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar atau merupakan hoaks.

    Poster dan tautan pendaftaran program bedah rumah 2025 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (10/6/2025):

    Program Bantuan BEDAH RUMAH Tahun 2024-2025

    Program Bedah Rumah & Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar memiliki hunian yang layak, sudah berjalan hingga mencapai 3 juta Rumah. sekarang sudah mencapai 143 ribu rumah atau 95% dari target 2024-2025

    Daftar Online SekarangKlik Link Di Bawah

    Terdapat dua tautan dari akun-akun yang menyebarkan informasi program bedah rumah, yakni:

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan yang disebarkan menggunakan URL Scan dan Where Goes.

    Kedua tools tersebut dapat membantu melacak laman yang diarahkan oleh suatu tautan.

    Hasilnya, satu tautan mengarah ke laman berisi daftar tautan lainnya. Namun, tidak satu pun mengarah ke situs resmi institusi atau pemerintah.

    Sementara, satu tautan lainnya justru mengarah ke laman eror. Hasil pelacakan tautannya dapat dilihat di sini dan di sini.

    Pemerintahan Prabowo Subianto menjanjikan pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah untuk 3 juta unit rumah pada 2025.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa konsep program ini masih dimatangkan.

    "Jadi nanti mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan aman, konsepnya sedang dimatangkan," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul pada Senin, 12 Mei 2025 dilansir dari Kompas.com.

    "Program-program sosial yang digagas Presiden tentu selalu didukung oleh kepala daerah. Salah satunya untuk mendukung penyelenggaraan program layak huni," kata dia.

    Seperti diwartakan Kompas.com sebelumnya, tahun ini, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berencana melaksanakan program BSPS dengan membangun 38.504 unit rumah tahun ini dengan anggaran sebesar Rp 850 miliar.

    Kendati demikian, pendaftaran program tersebut tidak dilakukan dengan mengisi laman pendaftaran.

    Pelaksanaan BSPS tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2016.

    Penetapan calon penerima BSPS dilakukan oleh bupati atau walikota, berdasarkan usulan pemerintah desa atau kelurahan yang menjadi lokasi pelaksanaan program.

    Lantas, pemerintah provinsi melakukan verifikasi terhadap usulan bupati/walikota tersebut.

    Kesimpulan

    Tautan pendaftaran program bedah rumah 2025 yang beredar di media sosial merupakan hoaks.

    Pendaftaran program bedah rumah atau BSPS tidak dilakukan dengan mengeklik dan mengisi laman pendaftaran.

    Usulan calon penerima program BSPS dilakukan oleh pemerintah desa/kelurahan, untuk kemudian diteruskan kepada bupati/walikota hingga pemerintah provinsi.

    Rujukan