• (GFD-2020-5919) [SALAH] China Buat Kantor Polisi di Indonesia

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    Kabar tentang China membuat kantor polisi di Indonesia beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Maulana Ibrahim pada 19 Desember 2020.

    Akun Facebook Maulana Ibrahim mengunggah video berdurasi 1 menit. Video tersebut berisi acara talkshow dari statiun televisi TV One yang membahas soal isu heboh China buka kantor polisi.

    "Negara Cina buat kantor polisi diindonesia 😂😂😂jokowi kentir...

    Memasukkan singa kedalam rumah," tulis akun Facebook Maulana Ibrahim.

    Video yang disebarkan akun Facebook Maulana Ibrahim telah 310 dibagikan dan mendapat 25 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang China membuat kantor polisi di Indonesia. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "kantor polisi bersama china".

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai kantor polisi bersama China. Satu di antaranya artikel berjudul "Asal Muasal Plakat Kantor Polisi Bersama di Ketapang" yang dimuat situs Liputan6.com pada 13 Juli 2018.

    Liputan6.com, Pontianak - Cepatnya penyebaran informasi melalui media sosial seringkali tak diikuti dengan pengecekan kembali kebenaran yang sesungguhnya. Pada Kamis, 12 Juli 2018, beredar foto monumen Kantor Polisi Bersama dengan gambar bendera Indonesia dan Tiongkok di kawasan industri PT Ketapang Ecology and Agriculture Foresty Industrial Park.

    Pada monumen atau plakat itu bertuliskan "Kepolisian Negara Republik Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Ketapang, Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok Provinsi Jiangsu Resor Suzhou, Ketapang Ecology and Agriculture Foresty Industrial Park, Kantor Polisi Bersama".

    Kapolres Ketapang AKBP Sunario, meluruskan dan menegaskan terkait monumen itu hanya sebuah contoh. Monumen itu dibawa Kepolisian Suzho, China ke Ketapang, Kalimantan Barat, tanpa adanya kantor polisi bersama.

    Pada Kamis, 12 Juli 2018, ada kunjungan dari China, yakni wali kota merangkap pejabat Kepolisian Suzhou.

    "Kedatangan mereka mau mengajak kita kerja sama polisi China dengan Indonesia. Tapi, kerja sama itu tidak boleh di kita, harus dengan Mabes Polri," ucap Kapolres Ketapang AKBP Sunario, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Kota Pontianak, Jumat (13/7/2018).

    Sunario menjelaskan pula. "Jadi ceritanya, mereka menginap di perusahaan, jadi mengajak kunjungan ke pabrik perusahaan, sampai di sana ditunjukkannya ke kita monumen atau plakat itu sebagai contoh kalau nanti ada kerja sama," tuturnya.

    Menurutnya, pihak keamanan China sudah dua kali datang ke Kabupaten Ketapang untuk kerja sama. Namun, kerja sama seperti itu memang tidak bisa dilakukan.

    "Karena kerja sama harus ke Mabes Polri. Jadi kita sarankan dan mereka katanya mau buat surat ke Mabes Polri untuk kerja sama tersebut," ujar Sunario.

    "Yang jelas tidak ada kantor polisi bersama di perusahaan itu, kita juga tidak bisa melarang tamu datang, agak repot kita," imbuh Kapolres Ketapang, menegaskan dan meluruskan kabar yang beredar sekaligus mengonfirmasi yang sebenarnya.

    Sunario pun berharap tidak ada lagi yang beranggapan lain soal foto-foto yang beredar luas di medsos. Untuk itu, Kapolres Ketapang berharap masyarakat harus secara arif dan bijak menggunakan medsos.

    "Intinya foto-foto itu jangan disalahartikan menjadi informasi tidak benar. Saya tegaskan tidak ada kantor bersama polisi," katanya.

    Kapolres Ketapang kembali menegaskan. "Rombongan berkunjung ke Ketapang dan singgah ke Polres. Dia mau ngajak kerja sama dan membawa contoh plakat. Itu yang beredar."

    "Saya bilang, kalau mau kerja sama itu adanya di Mabes Polri. Tidak bisa di Ketapang. Kalau sudah bekerja sama dengan Mabes Polri, baru kita enggak tahu mereka bawa plakat seperti itu. Mereka pesan sendiri," ujar Kapolres Ketapang.

    Liputan6.com juga menemukan video identik dengan yang diunggah akun Facebook Maulana Ibrahim. Video tersebut dimuat Channel YouTube Talk Show tvOne.

    Video tersebut berdurasi 12 menit 19 detik dengan judul "Heboh Cina Buka Kantor Polisi - Apa Kabar Indonesia Malam". Video itu diunggah pada 13 Juli 2018 lalu.

    Kesimpulan

    Kabar tentang China membuat kantor polisi di Indonesia ternyata tidak benar. Video yang diunggah akun Facebook Maulana Ibrahim tidak utuh.

    Faktanya, China tidak pernah membuat kantor polisi di Indonesia. Isu tersebut sempat viral pada 2018 lalu dan kemudian diluruskan oleh Mabes Polri. Konten yang disebarkan akun Facebook Maulana Ibrahim masuk kategori palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5918) [SALAH] Teleskop Hubble Berhasil Foto Bintang Natal

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    Netizen di Facebook ramai membicarakan sebuah foto yang menggambarkan luar angkasa. Foto luar angkasa ini diklaim ditangkap oleh Teleskop Hubble sebagai 'Bintang Natal'.

    Salah satu akun Facebook yang mengunggah foto 'Bintang Natal' berhasil difoto oleh Teleskop Hubble adalah Terri Rank-Hall. Dia mengunggah itu pada 25 Desember 2020.

    Begini narasi yang ada di foto unggahan Terru Rank-Hall:

    "Bintang Betlehem diambil oleh Hubble - WOW !!"

    Sementara pengguna Facebook lainnya mengunggah foto yang sama dengan narasi: "Teleskop Hubbel memfoto Bintang Natal. Luar biasa dan tidak bisa digambarkan dengan apapun."

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim netizen Facebook, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan pencarian gambar terbalik, Google Image. Sesuai hasil penelusuran, foto yang identik berhasil ditemukan di beberapa penyedia foto ilustrasi, seperti iStockPhoto hingga Getty Images.

    Di situs Getty Images, foto itu diberi judul: "Glowing Star Stock Vector Space Background - stock vector."

    Dalam narasinya, Getty Images memberikan beberapa penjelasan untuk foto ilustrasi bintang tersebut, yakni:

    "Ilustrasi vektor stok ini menonjolkan ruang dengan bintang terang sedikit di sisi atas. Ini adalah kombinasi dari bintang jauh kecil dengan refraksi cahaya silang yang menggabungkan warna-warna cerah, termasuk biru dan putih cerah. Penggunaan pantulan dan nada menggambarkan kesan kedalaman. Gambar memiliki nada warna-warni yang memutih."

    Sementara di iStock Photo, ilustrasi foto ini sudah berada di situs tersebut sejak 1 Juni 2015. Artinya, foto yang diklaim sebagai 'Bintang Natal' itu tidak diambil dalam beberapa hari ke belakang.

    Bahasan dengan klaim seperti ini juga dipublikasikan oleh USA Today dalam artikel berjudul: "Fact check: Viral photo of star is an illustration and wasn't taken by the Hubble telescope". Artikel ini dipublikasikan pada 24 Desember 2020.

    Artikel ini mengambil penjelasan dari Astronom Universitas Rice Patrick Hartigan. Dia menegaskan tidak mungkin Bintang Natal bisa difoto dengan sangat cemerlang seperti klaim netizen.

    "Orang-orang harus sedikit memahami. Untuk menyaksikan konjungsi kedua planet tidak mungkin tiba-tiba terlihat secemerlang itu," katanya.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut teleskop Hubble berhasil memfoto Bintang Natal adalah salah. Faktanya, itu merupakan foto ilustrasi yang bisa ditemukan di situs penyedia gambar seperti Getty Images hingga iStock Photo.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5917) [SALAH] Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Muawanah terpapar Covid-19

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    “Bupati bojonegoro positip covid 19 setelah adanya rapid masal di lingkungan Pemda.

    Penyakit Corona virus Disease 2019 (Covid-19) yang sudah mewabah di belahan dunia tidak hinggap di masyarakat biasa.

    Di Indonesia, penyakit ini juga hinggap di sejumlah pejabat, baik di tingkat daerah hingga skala nasional.

    Terjangkitnya sejumlah pejabat oleh Covid-19 pun kerap kali menjadi buah bibir masyarakat.

    Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Mu’awanah mengumumkan dirinya terpapar Covid-19. Kabar itu disampaikan sendiri oleh Anna dalam keterangan pres melalui video. Anna mengetahui terkena Covid-19 setelah dia melakukan uji swab.

    Sebelumnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dinyatakan meninggal karena terpapar covid-19 atau virus corona.

    “Saya berpesan pada semua, terus bekerja dengan giat, semua pelayanan harus berjalan dengan amat baik dan jangan sampai ada layanan publik terganggu” ujar Dr. Hj. Anna Mu’awanah melalui keterangannya.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pada Whatsapp pesan berantai yang menyebutkan bahwa bupati Bojonegoro Dr.Hj.Anna Mu’awanah terpapar Covid-19.

    Setelah ditelusuri, melansir dari news.detik.com Bupati Anna menegaskan bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja dan tak terpapar COVID-19. Kabar hoax tersebut dijelaskan melalui akun Instagramnya sendiri. Hal yang sama diterangkan oleh Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegoro yang juga Jubir Satgas COVID-19, Masirin menegaskan informasi yang ramai beredar sejak Kamis (10/12) sore tersebut adalah hoaks.

    “Itu kabar tidak benar (Hoaks). Sampai saat ini ibu bupati masih aktivitas seperti biasa. Sejak pulang dari Lemhanas (Lembaga Ketahanan Nasional) di Jakarta tanggal 7 Desember 2020, sudah diambil swab dan hasilnya negatif,” tegas Masirin pada artikel news.detik.com.

    Dengan demikian, kabar Bupati Bojonegoro Dr.Hj.Anna Mu’awanah terpapar Covid-19 tidak benar. Hal tersebut sudah diterangkan oleh Bupati Anna dan Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegoro yang juga Jubir Satgas COVID-19, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, informasi tersebut sudah ditegaskan adalah hoaks oleh Bupati Anna dan Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegor yang juga Jubir Satgas COVID-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5916) [SALAH] Gubernur Riau dikabarkan dilarikan ke ICU RSUD Arifin Ahmad

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    “12-12-2020

    Gubernur Riau Dikabarkan Dilarikan ke ICU RSUD Arifin Ahmad

    Riauaktual.com – Sejak beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Eka Hospital, Gubernur Riau, Syamsuar, dikabarkan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Jumat (11/12/2020) malam.
    .
    Syamsuar juga kabarnya, saat ini ditempatkan di ruang Unit perawatan intensif (ICU).
    .
    Juru Bicara Covid-19 Provinsi Riau, dr. Indra Yovie, dihubungi Sabtu (12/12/20) tidak membenarkan dan tidak juga membantah kabar tersebut.
    .
    Dia mengakui tidak bisa menyampaikan, karena menilai, tidak disampaikan nya kabar tersebut, karena itu hak pasien.
    .
    ”Saya tidak bisa menyampaikan, itu adalah hak pasien,” ujar Yovi.
    .
    Yovi juga menegaskan, tidak juga bisa menyampaikan kondisi terkini Gubernur Riau. Dengan alasan, kerahasiaan pasien.
    .
    Hasil berbeda, didapat saat menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir. Dia tidak memberikan jawaban, saat dihubungi melalui pesan Whats App dan konfirmasi melalui telepon selulernya.
    .
    Sebelumnya, satuan tugas mengumumkan, pada Selasa (1/12/20) lalu. Bahwa Gubernur Riau terkonfirmasi Covid-19, setelah istrinya Misnarni juga dinyatakan terpapar virus corona.

    Kita do’akan bersama yuukk,,
    Semoga Bapak Gubernur Kita Syamsuar segera diberi kesembuhan…
    Aamiiiinnn 🙏”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar informasi di media sosial berkaitan dengan kabar gubernur Riau, Syamsuar dan istrinya yang dilarikan ke RSUD Arifin Ahmad ruang ICU selepas melakukan isolasi mandiri setelah terkonfirmasi terpapar Covid-19.

    Faktanya, kabar tersebut secara tegas dibantah oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr. Indra Yovi kepada para wartawan. Kondisi Syamsuar saat ini dalam kondisi baik dan masih stabil. Adapun alasan dipindahkannya Syamsuar ke Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad adalah atas permintaan keluarga dan Gubernur sendiri agar lebih dekat dengan tempat tinggalnya.

    Dengan demikian informasi terkait dilarikannya Gubernur Riau ke RSUD Arifin Ahmad ruang ICU yang beredar di media sosial tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Faktanya, satgas penanganan Covid-19 Riau menegaskan bahwa Gubernur Riau beserta Istrinya hanya dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad dan tidak masuk ICU seperti yang dikabarkan.

    Rujukan