• (GFD-2020-3537) [SALAH] “Setelah Dikomfirmasi, Jokowi Sebut China Hanya Mengejar Ikan yang Lari ke Indonesia Melalui Natuna, Jadi Bukan Mencuri”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 13/01/2020

    Berita

    Artikel suntingan. Tak ada bukti yang mendukung klaim bahwa Presiden Joko Widodo menyebut, nelayan China bukan mencuri ikan, namun mengejar ikan yang lari ke perairan Indonesia. Selain situs operainff[dot]blogspot.com, tak ada media lain yang mengabarkannya.

    Akun Awii Narwiyanti (fb.com/100008094855147) mengunggah gambar tangkapan layar artikel yang berjudul “Setelah Dikomfirmasi, Jokowi Sebut China Hanya Mengejar Ikan yang Lari ke Indonesia Melalui Natuna, Jadi Bukan Mencuri” yang dimuat di situs operainff[dot]blogspot.com.

    Selain di judul, pernyataan yang seolah berasal dari Presiden Joko Widodo ini tertulis di paragraf ke 5.
    “Saya sudah komfirmasi, mereka (nelayan China) kesini buka mencuri ikan, namun mengejar ikan yang lari keperairan Indonesia, jadi dari daerah mereka (China) itu ikannnya lari ke Indonesia melalui Perairan Natuna, nah itu yang terjadi,” ujar Jokowi.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari tahu kebenaran pernyataan Presiden Jokow Widodo yang diklaim menyebut bahwa China yang berlayar di Perairan Natuna untuk mengejar ikan, bukan mencuri.

    Hasilnya, selain situs operainff[dot]blogspot.com, tak ada media lain yang mengabarkannya.

    Sementara itu, pernyataan Jokowi soal Natuna diunggah ke Instagram Presiden Jokowi @jokowi pada 9 Januari 2020. Jokowi juga mengunggah foto dirinya saat kunjungan kerja ke Natuna.

    “Pangkalan Angkatan Laut Selat Lampa, Natuna, hari ini. Saya sempat memasuki dek kapal perang KRI Usman Harun 359 yang berlabuh bersisian dengan KRI Karel Satsuit Tubun 356.

    Tadi saya bertanya ke Panglima TNI, apakah ada kapal negara asing memasuki laut teritorial Indonesia? Ternyata tidak ada.

    Kapal asing tersebut berada di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia, bukan laut teritorial Indonesia. Di zona tersebut kapal internasional dapat melintas dengan bebas, dan Indonesia memiliki hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya.

    Indonesia memiliki hak berdaulat untuk menangkap atau menghalau kapal asing yang mencoba memanfaatkan kekayaan alam di dalamnya secara ilegal.

    Kapal-kapal TNI Angkatan Laut senantiasa bersiaga menjaga kedaulatan Tanah Air Indonesia di laut Natuna.” Tulis Jokowi di unggahan tersebut.

    Selain itu, Liputan6.com juga mengunggah video saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Natuna yang berjudul VIDEO: Jokowi ke Natuna, Pastikan Penegakan Hukum Hak Berdaulat RI.

    Dalam video, Jokowi mengatakan kunjungannya ke Natuna ingin memastikan penegakan hukum atas hak berdaulat kita.

    “Hak berdaulat negara kita atas kekayaan sumber daya alam laut kita di Zona Ekonomi Eksklusif. Kenapa di sini hadir Bakamla, Angkatan Laut, untuk memastikan penegakan hukum yang ada di sini,” ucap Jokowi dalam video.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3536) [SALAH] “ditemukan mayat anak SDN Pademangan Barat 11 di Kemayoran”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 13/01/2020

    Berita

    Pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi pada tahun 2018. Selain itu, foto yang digunakan adalah foto kasus yang sudah diungkap.

    Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    ======

    KATEGORI

    Konten yang Menyesatkan.

    ======

    SUMBER

    Pesan berantai WhatsApp.

    ======

    NARASI

    “Telah ditemukan mayat seorang anak SDN Pademangan Barat 11 kelas satu pada pukul 22.00 di Kemayoran,,, dgn kondisi yang mengenaskan yaitu anggota organ tubuh bagian dalamnya telah diambil dan dijual oleh pelaku Untuk para rekan guru untuk lebih waspada terhadap anak anak didiknya,,,”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

    Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

    * SUMBER membagikan pelintiran daur ulang yang sebelumnya sudah diklarifikasi pada tahun 2018.

    * SUMBER menambahkan foto dari kasus yang sudah diungkap dan pelaku sudah divonis.

    (2) Mengenai foto-foto yang dibagikan:



    * Tentang tangkapan layar narasi “ditemukan mayat anak SDN Pademangan Barat 11 di Kemayoran”, turnbackhoax.id @ 26 Okt 2018: [SALAH] Penemuan Mayat Seorang Anak Kelas Satu SDN Pademangan Barat 11 Kemayoran.

    Selengkapnya di post sebelumnya di http://bit.ly/303Cln4.





    * Salah satu sumber foto, Riauandalas.com: “Sadis Anak SD Di Bunuh, Perut Terbelah Usus Keluar”.

    Selengkapnya di http://bit.ly/37VWiPr / http://archive.md/7HNbe (arsip cadangan), artikel mengenai pengungkapan kasus cek (1) bagian REFERENSI.





    * Tentang selebaran “Waspada Penculikan Anak”, turnbackhoax.id @ 29 Okt 2018: [SALAH] Selebaran “Waspada Penculikan Anak” Berlogo Polda Jabar.

    Selengkapnya di post sebelumnya di http://bit.ly/2R0DwiZ.

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3535) [SALAH] Pesan Berantai Biaya Tilang Baru

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 13/01/2020

    Berita

    Pesan berantai yang beredar di Whatsapp mengenai biaya tilang baru merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Sempat beredar di tahun 2018 dan 2019. Adapun, pihak Divisi Humas Polri sudah memberikan bantahannya melalui akun Instagram (@divisihumaspolri) pada 9 Januari 2020. “Beredarnya pesan melalui media sosial WhatsApp yang berisi tentang biaya tilang terbaru di Indonesia dan pemberian hadiah untuk anggota kepolisian yang bisa membuktikan suap dari pengendara yang terkena tilang adalah HOAX atau TIDAK BENAR,” tulis akun @divisihumaspolri.

    Narasi:

    BIAYA tilang terbaru di indonesia: Kapolri baru mantap

    1. Tidak ada STNK

    Rp. 50,000

    2. Tdk bawa SIM

    Rp. 25,000

    3. Tdk pakai Helm

    Rp. 25,000

    4. Penumpang tdk Helm

    Rp. 10,000

    5. Tdk pake sabuk

    Rp. 20,000

    6. Melanggar lampu lalin

    – Mobil Rp. 20,000

    – Motor Rp. 10.000

    7. Tdk pasang isyarat mogok

    Rp. 50,000

    8. Pintu terbuka saat jalan

    Rp. 20,000

    9. Perlengkapan mobil

    Rp. 20,000

    10. Melanggar TNBK

    Rp. 50,000

    11. Menggunakan HP/SMS

    Rp. 70,000

    12. Tdk miliki spion, klakson

    – Motor Rp. 50,000

    – Mobil Rp. 50,000

    13. Melanggar rambu lalin

    Rp. 50,000.

    Dicopy dari Mabes Polri

    Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!

    ???? ???? ????

    ⛔⚠????????

    ????????????????

    JANGAN MINTA DAMAI

    Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, “JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP”

    Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.

    Dan “Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan”

    Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa

    “Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun”

    (Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).

    INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.

    Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.

    Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.

    Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.

    WASPADALAH

    “Semoga bermanfaat”

    ????????????????????

    =====

    Hasil Cek Fakta

    Penjelasan:

    Beredar melalui Whatsapp pesan berantai yang menyebutkan bahwa ada biaya tilang baru. Adapun, dalam narasi disebutkan bahwa biaya tilang baru itu berasal dari Kapolri baru.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa pesan berantai tersebut merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Sudah pernah beredar pada tahun 2018 dan 2019.

    Adapun, untuk peredaraan pada Januari 2020 sudah dibantah oleh pihak Polri melalui akun Instagram Divisi Humas Polri (@divisihumaspolri) pada 9 Januari 2020. Berikut kutipan bantahan akun tersebut:

    […] Beredarnya pesan melalui media sosial WhatsApp yang berisi tentang biaya tilang terbaru di Indonesia dan pemberian hadiah untuk anggota kepolisian yang bisa membuktikan suap dari pengendara yang terkena tilang adalah HOAX atau TIDAK BENAR. .

    Fakta sebenarnya adalah tidak ada hadiah bagi anggota kepolisian yang bisa membuktikan suap pengendara yang kena tilang maupun sanksi/biaya denda tilang mengacu pada UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tidak ada perubahan.

    .

    Be Smart Netizen ya Sobat Polri

    Saring Before Sharing

    #Polripromoter #stophoax #besmartnetizen #InformasiPolri

    @multimedia.humaspolri […]

    Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Konten yang tersebar di Whatsapp tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3534) [SALAH] Foto “Ternyata China Telah Membangun Persenjataan Militer Di Natuna, Dengan Senjata Mengerikan..”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 13/01/2020

    Berita

    Bukan di Natuna, Kepulauan Riau. Faktanya foto pangkalan militer Tiongkok itu terletak di Kepulauan Spratly yang berjarak sekitar 1.120 kilometer dari Natuna berdasarkan hitungan Google Map.
    .

    Akun Farida Lukmana (fb.com/farida.lukmana.3) mengunggah sebuah gambar di grup #2019 KAMI TETAP PRABOWO-SANDI (KAMI TETAP OPOSISI) (fb.com/groups/405791580162282) dengan narasi :

    “Pantas aja China berani memasuki wilayah kedaulatan rakyat Indonesia Krn pulau NKRI kita Uda di kuasai China dan pemimpin kepala negara aja GK bisa tegas Krn Uda ada pangkalan militer China membangun pangkalan militer di wilayah NKRI Krn China Uda kasih banyak pinjaman ke kepala pemerintahan nya jadi gtu satu persatu pulau di caplok”

    Di gambar yang unggah, terdapat narasi :

    “Ternyata China Telah Membangun Persenjataan Militer Di Natuna, Dengan Senjata Mengerikan..”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa Tiongkok telah membangun pangkalan militer dengan dilengkapi persenjataan mengerikan di Natuna, Kepulauan Riau, adalah salah. Faktanya foto tersebut memang benar pangkalan militer Tiongkok namun lokasinya di Kepulauan Spratly, salah satu gugusan pulau di Laut Tiongkok Selatan.

    Foto itu direkam pada 9 Maret 2017 melalui citra satelit dan dirilis oleh Asia Martitim Transparency Initiative (AMTI). Lembaga kajian pakar ini bagian dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC, AS.

    Hal itu seperti dilansir Kompas.com dengan judul “Pangkalan Militer China di Laut China Selatan Siap Digunakan” pada 29 Maret 2017. Dalam artikel itu disebutkan Tiongkok memiliki tiga pangkalan militer berskala besar yang telah selesai dibangun di Laut Tiongkok Selatan. Terdiri dari pangkalan angkatan laut, udara, radar, dan fasilitas pertahanan rudal.

    Kemudian Tiongkok juga telah memasang rudal HQ-9. Selain itu, Tiongkok juga telah membangun hanggar untuk 72 pesawat tempur dan beberapa peluncur bom yang lebih besar.

    “Beijing sekarang dapat menggeser aset-aset militernya, termasuk pesawat tempur, dan peluncur-peluncur dual bergerak, ke Kepulauan Spratly kapan saja,” kata AMTI.

    Merujuk Google Map, jarak Kepulauan Spratly ke Natuna, Kepulauan Riau adalah 1.120 kilometer. Atau hampir setara dengan jarak Jakarta-Bali (1.155 kilometer) via Jalan Raya Pantura.

    Rujukan