Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr Harisinto Lynoh menegaskan apa yang disebarkan di media sosial merupakan hoaks. Sinto menyatakan saat ini ruang isolasi di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang masih kosong dan tidak ada pasien kasus Corona yang dirawat di Rumah Sakit Sintang.
Beredar informasi di aplikasi percakapan whatsapp seperti berikut;
“Selamat sore kwn2,
barusan dpt info dr kwn yg kerja di RS sintang bahwa ada satu pasien virus corona dr Badau saat ini sdg otw dirujuk ke rumah sakit rujukan Sintang, utk kita waspada klu ada yang berkunjung ke RS Anang klupa pakai masker”
(GFD-2020-3656) [SALAH] “Satu pasien virus corona dr Badau otw dirujuk ke rumah sakit rujukan Sintang”
Sumber: www.whatsapp.comTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Direktur Rumah Sakit Ade M Joen Sintang Kalimantan Barat dr Rosa Trivina membantah ada pasien suspect Corona yang dirawat di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang yang dirujuk dari Kabupaten Sekadau.
Menurutnya informasi di Media sosial tidak benar, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Sekadau dan memang ada warga Sekadau yang baru pulang dari Kuala Lumpur Malaysia yang mengeluh sakit flu namun dipastikan bukan akibat virus corona.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan dinas kesehatan Sekadau, memang sempat ada rencana warga tersebut di bawa ke Sintang , namun sakit flu orang tersebut katagori biasa karena kelelahan dan tidak sedang di rawat di Rumah Sakit, kendati demikian yang bersangkutan berada pada pengawasan Dinas Kesehatan kabupaten Sekadau,” ungkapnya, jumat (13/03/2020).
Sesuai prosudur Kemenkes, orang yang berpergian Keluar Negeri dilakukan pengawasan oleh Dinas Kesehatan hingga masa inkubasinya selesai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr Harisinto Lynoh juga turut membantah apa yang disebarkan di media sosial merupakan hoax. Sinto menyatakan saat ini ruang isolasi di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang masih kosong dan tidak ada pasien kasus corona yang dirawat di Rumah Sakit Sintang.
“Sekitar empat orang warga Sekadau yang baru pulang dari Kuala Lumpur memang sedang dalam pengawasan Dinas Kesehatan, tapi kondisi mereka katagori sehat-sehat saja,” ujarnya.
“Masa pengawasan ini dilakukan minimal selama 15 hari namun bisa lebih, pengawasan yang dilakukan-pun bukan di Rumah Sakit, mereka berada di Rumah, Postingan di Media Sosial ini Hoax” tegasnya.
Di media Sosial memang viral tentang orang dengan suspect corona yang sedang dirujuk ke Rumah Sakit Ade M Joen Sintang, namun informasi ini tidak jelas.
Rumah Sakit Ade M Joen Sintang memang salah satu Rumah Sakit dari 3 Rumah Sakit di Kalbar yang ditetapkan kementerian kesehatan sebagai Rumah Sakit rujukan untuk kasus corona.
Direktur Rumah Sakit Ade M Joen Sintang Kalimantan Barat dr Rosa Trivina membantah ada pasien suspect Corona yang dirawat di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang yang dirujuk dari Kabupaten Sekadau.
Menurutnya informasi di Media sosial tidak benar, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Sekadau dan memang ada warga Sekadau yang baru pulang dari Kuala Lumpur Malaysia yang mengeluh sakit flu namun dipastikan bukan akibat virus corona.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan dinas kesehatan Sekadau, memang sempat ada rencana warga tersebut di bawa ke Sintang , namun sakit flu orang tersebut katagori biasa karena kelelahan dan tidak sedang di rawat di Rumah Sakit, kendati demikian yang bersangkutan berada pada pengawasan Dinas Kesehatan kabupaten Sekadau,” ungkapnya, jumat (13/03/2020).
Sesuai prosudur Kemenkes, orang yang berpergian Keluar Negeri dilakukan pengawasan oleh Dinas Kesehatan hingga masa inkubasinya selesai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr Harisinto Lynoh juga turut membantah apa yang disebarkan di media sosial merupakan hoax. Sinto menyatakan saat ini ruang isolasi di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang masih kosong dan tidak ada pasien kasus corona yang dirawat di Rumah Sakit Sintang.
“Sekitar empat orang warga Sekadau yang baru pulang dari Kuala Lumpur memang sedang dalam pengawasan Dinas Kesehatan, tapi kondisi mereka katagori sehat-sehat saja,” ujarnya.
“Masa pengawasan ini dilakukan minimal selama 15 hari namun bisa lebih, pengawasan yang dilakukan-pun bukan di Rumah Sakit, mereka berada di Rumah, Postingan di Media Sosial ini Hoax” tegasnya.
Di media Sosial memang viral tentang orang dengan suspect corona yang sedang dirujuk ke Rumah Sakit Ade M Joen Sintang, namun informasi ini tidak jelas.
Rumah Sakit Ade M Joen Sintang memang salah satu Rumah Sakit dari 3 Rumah Sakit di Kalbar yang ditetapkan kementerian kesehatan sebagai Rumah Sakit rujukan untuk kasus corona.
Rujukan
(GFD-2020-3655) [BERITA] Malware “AZORult” di Aplikasi Palsu Peta Sebaran COVID-19
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Peta yang BENAR adalah di situs https://coronavirus.jhu.edu/map.html, BUKAN dalam bentuk file yang diunduh.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
1) CNN Indonesia: “malware tertanam di dalam file yang diberi nama Corona-virus-Map.com.exe. File ini merupakan jenis Win32 EXE dengan ukuran payload 3,26MB.”
Selengkapnya di “Ada Malware Menyamar di Situs Peta Penyebaran Corona” http://bit.ly/2WcRFOk / http://bit.ly/39RRegn (arsip cadangan).
(2) TNW: “Penyerang merancang situs web yang terkait dengan coronavirus untuk meminta Anda mengunduh aplikasi agar Anda mendapat informasi terbaru tentang situasinya. Aplikasi ini tidak memerlukan instalasi apa pun, dan menunjukkan kepada Anda peta tentang bagaimana COVID-19 menyebar. Namun, ini adalah tempat bagi penyerang untuk menghasilkan file biner berbahaya dan menginstalnya di komputer Anda.
Untuk lebih jelasnya, situs web ini berpose sebagai peta asli untuk melacak coronavirus, tetapi memiliki URL yang berbeda atau detail berbeda dari sumber aslinya.
Saat ini, malware hanya memengaruhi mesin Windows. Tetapi Alfasi mengharapkan penyerang untuk bekerja pada versi baru yang mungkin mempengaruhi sistem lain juga.”
Google Translate Chrome extension, selengkapnya di “Hackers are using coronavirus maps to infect your computer” http://bit.ly/2w9QMLN / http://bit.ly/2QdpniE (arsip cadangan).
1) CNN Indonesia: “malware tertanam di dalam file yang diberi nama Corona-virus-Map.com.exe. File ini merupakan jenis Win32 EXE dengan ukuran payload 3,26MB.”
Selengkapnya di “Ada Malware Menyamar di Situs Peta Penyebaran Corona” http://bit.ly/2WcRFOk / http://bit.ly/39RRegn (arsip cadangan).
(2) TNW: “Penyerang merancang situs web yang terkait dengan coronavirus untuk meminta Anda mengunduh aplikasi agar Anda mendapat informasi terbaru tentang situasinya. Aplikasi ini tidak memerlukan instalasi apa pun, dan menunjukkan kepada Anda peta tentang bagaimana COVID-19 menyebar. Namun, ini adalah tempat bagi penyerang untuk menghasilkan file biner berbahaya dan menginstalnya di komputer Anda.
Untuk lebih jelasnya, situs web ini berpose sebagai peta asli untuk melacak coronavirus, tetapi memiliki URL yang berbeda atau detail berbeda dari sumber aslinya.
Saat ini, malware hanya memengaruhi mesin Windows. Tetapi Alfasi mengharapkan penyerang untuk bekerja pada versi baru yang mungkin mempengaruhi sistem lain juga.”
Google Translate Chrome extension, selengkapnya di “Hackers are using coronavirus maps to infect your computer” http://bit.ly/2w9QMLN / http://bit.ly/2QdpniE (arsip cadangan).
Rujukan
(GFD-2020-3654) [SALAH] “Queensland, Australia: Aktor Tom Hanks telah meninggal pada usia 63.”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Pihak Tom langsung memberitahu bahwa ia menjadi korban hoax. Saat ini bintang film ‘Cast Away’ itu masih dalam keadaan yang sehat. Situs the-daily-star[dot]com sendiri adalah situs yang berisi konten satire.
Beredar artikel berjudul “BREAKING: CORONAVIRUS CLAIMS LIFE OF TOM HANKS – Queensland, Australia: Actor Tom Hanks has passed away age 63.”
Artikel yang dimuat di situs the-daily-star[dot]com ini mengklaim bahwa aktor Hollywood Tom Hanks meninggal dunia. Ditulis, Tom meninggal di usia 63 tahun.
Beredar artikel berjudul “BREAKING: CORONAVIRUS CLAIMS LIFE OF TOM HANKS – Queensland, Australia: Actor Tom Hanks has passed away age 63.”
Artikel yang dimuat di situs the-daily-star[dot]com ini mengklaim bahwa aktor Hollywood Tom Hanks meninggal dunia. Ditulis, Tom meninggal di usia 63 tahun.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Menepis kabar tersebut, pihak Tom langsung memberitahu bahwa ia menjadi korban hoax. Saat ini bintang film ‘Cast Away’ itu masih dalam keadaan yang sehat.
“Dia bergabung dengan daftar panjang selebriti yang telah menjadi korban tipuan ini. Dia masih hidup dan sehat, berhentilah percaya pada apa yang Anda lihat di Internet,” tutur pihak Tom.
Tim Cek Fakta Medcom.id juga mengecek instastory ritawlison, istri Tom Hanks. Terbaru, ia mengunggah story pada Sabtu 14 Maret 2020. Sementara artikel dari situs ditemukan, mengunggah narasi meninggalnya Tom Hanks, terbit pada Jumat 13 Maret 2020. Jika diamati lebih lanjut situs ini memperlihatkan indikasi laman yang tidak dapat dipercaya.
Di antaranya dari sisi nama, mirip dengan portal arus utama www.dailystar.co.uk.Kemudian mereka tidak mencantumkan susunan redaksi dan alamat kantor di situs tersebut.
Selain itupada situs the-daily-star mereka mengaku memproduksi konten-konten satire.Ini bisa dilihat pada bagian bawah situs, terdapat keterangan yang bertuliskan “Disclaimer: This is Satire.”
Kemudian, pada kolom Privacy & Terms terdapat kalimat yang janggal. Misalnya pada ketentuan privacy tertulis “Last update: January 3 1975”. Padahal, setelah ditelusuri dengan memanfaatkan Whois Lookup & IP, domain situs tersebut baru dibuat pada 29 Januari 2019. Artinya kontras dengan ketentuan privacy.
Bahwa benar Tom Hanks dan istri, Rita Wilson, positif mengidap virus korona (covid-19). Tom mengumumkan sendiri kabar tersebut lewat unggahan di akun Instagram tomhanks pada Kamis 12 Maret 2020.
Tom menuturkan dirinya dan istri terserang demam ketika berada di Australia. Kala itu ia tengah mempersiapkan film baru tentang kehidupan Elvis Presley.
“Untuk bermain dengan benar, seperti yang dibutuhkan di dunia saat ini, kami diuji untuk virus korona, dan ternyata positif,” seperti dilansir Medcom.id.
Pada Jumat 13 Maret 2020, Tom mengunggah foto terbaru di akun instagram dan twitternya tomhanks. Ia tampak merangkul sang istri dan tersenyum menatap lensa kamera.
“Halo teman-teman. ritawilson dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di sini, Down Under, yang telah merawat kami dengan baik. Kami memiliki Covid-19 dan berada dalam isolasi sehingga kami tidak menyebarkannya ke orang lain. Ada orang-orang yang dapat menyebabkan penyakit yang sangat serius. Kami mengambilnya satu hari pada suatu waktu. Ada hal-hal yang bisa kita semua lakukan untuk melewati ini dengan mengikuti saran para ahli dan menjaga diri kita sendiri dan satu sama lain, bukan? Ingat, terlepas dari semua kejadian terkini, tidak ada yang menangis dalam bisbol. Hanx,” kata Tom
Menepis kabar tersebut, pihak Tom langsung memberitahu bahwa ia menjadi korban hoax. Saat ini bintang film ‘Cast Away’ itu masih dalam keadaan yang sehat.
“Dia bergabung dengan daftar panjang selebriti yang telah menjadi korban tipuan ini. Dia masih hidup dan sehat, berhentilah percaya pada apa yang Anda lihat di Internet,” tutur pihak Tom.
Tim Cek Fakta Medcom.id juga mengecek instastory ritawlison, istri Tom Hanks. Terbaru, ia mengunggah story pada Sabtu 14 Maret 2020. Sementara artikel dari situs ditemukan, mengunggah narasi meninggalnya Tom Hanks, terbit pada Jumat 13 Maret 2020. Jika diamati lebih lanjut situs ini memperlihatkan indikasi laman yang tidak dapat dipercaya.
Di antaranya dari sisi nama, mirip dengan portal arus utama www.dailystar.co.uk.Kemudian mereka tidak mencantumkan susunan redaksi dan alamat kantor di situs tersebut.
Selain itupada situs the-daily-star mereka mengaku memproduksi konten-konten satire.Ini bisa dilihat pada bagian bawah situs, terdapat keterangan yang bertuliskan “Disclaimer: This is Satire.”
Kemudian, pada kolom Privacy & Terms terdapat kalimat yang janggal. Misalnya pada ketentuan privacy tertulis “Last update: January 3 1975”. Padahal, setelah ditelusuri dengan memanfaatkan Whois Lookup & IP, domain situs tersebut baru dibuat pada 29 Januari 2019. Artinya kontras dengan ketentuan privacy.
Bahwa benar Tom Hanks dan istri, Rita Wilson, positif mengidap virus korona (covid-19). Tom mengumumkan sendiri kabar tersebut lewat unggahan di akun Instagram tomhanks pada Kamis 12 Maret 2020.
Tom menuturkan dirinya dan istri terserang demam ketika berada di Australia. Kala itu ia tengah mempersiapkan film baru tentang kehidupan Elvis Presley.
“Untuk bermain dengan benar, seperti yang dibutuhkan di dunia saat ini, kami diuji untuk virus korona, dan ternyata positif,” seperti dilansir Medcom.id.
Pada Jumat 13 Maret 2020, Tom mengunggah foto terbaru di akun instagram dan twitternya tomhanks. Ia tampak merangkul sang istri dan tersenyum menatap lensa kamera.
“Halo teman-teman. ritawilson dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di sini, Down Under, yang telah merawat kami dengan baik. Kami memiliki Covid-19 dan berada dalam isolasi sehingga kami tidak menyebarkannya ke orang lain. Ada orang-orang yang dapat menyebabkan penyakit yang sangat serius. Kami mengambilnya satu hari pada suatu waktu. Ada hal-hal yang bisa kita semua lakukan untuk melewati ini dengan mengikuti saran para ahli dan menjaga diri kita sendiri dan satu sama lain, bukan? Ingat, terlepas dari semua kejadian terkini, tidak ada yang menangis dalam bisbol. Hanx,” kata Tom
Rujukan
(GFD-2020-3653) [BERITA] Pemkot Depok Batalkan Acara Olahraga #DepokAman
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 16/03/2020
Berita
Pemerintah Kota Depok membatalkan acara #Depokaman Indonesia tidak takut Corona yang semula akan digelar pada Minggu (15/3/2020) di Taman Merdeka depan Kantor Kecamatan Sukmajaya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Sidik Mulyono menegaskan acara ini sudah dibatalkan dengan berbagai pertimbangan.
“Semua dibatalkan karena ada memang masukan dari sekeliling kita. Walaupun kita menyatakan tidak ada penyebaran virus di Kota Depok antara Pasien satu, dua dan tiga, tapi untuk kemaslahatan bersama kita batalkan,” kata Sidik kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (14/3).
Sidik juga menyatakan pemprov sedang mengkaji aturan agar warga menghindari keramaian di Wilayah Kota Depok
“Tadi pagi saya sudah sampaikan ke Pak Wali dan Pak Wali meminta sampaikan ke Ketua Tim untuk rapat karena kita harus pertimbangkan dampaknya dulu,”
“Nanti pasti akan ada imbauan (soal menghindari tempat keramaian),” lanjut dia.
Selain itu, Depok juga akan mengkaji izin acara keramaian yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota.
“Semua dibatalkan karena ada memang masukan dari sekeliling kita. Walaupun kita menyatakan tidak ada penyebaran virus di Kota Depok antara Pasien satu, dua dan tiga, tapi untuk kemaslahatan bersama kita batalkan,” kata Sidik kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (14/3).
Sidik juga menyatakan pemprov sedang mengkaji aturan agar warga menghindari keramaian di Wilayah Kota Depok
“Tadi pagi saya sudah sampaikan ke Pak Wali dan Pak Wali meminta sampaikan ke Ketua Tim untuk rapat karena kita harus pertimbangkan dampaknya dulu,”
“Nanti pasti akan ada imbauan (soal menghindari tempat keramaian),” lanjut dia.
Selain itu, Depok juga akan mengkaji izin acara keramaian yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
Halaman: 6046/6437