Beredar melalui Whatsapp video seseorang yang tengah memimpin rapat lalu meninggalkan ruangan untuk ke toilet lupa mematikan mikrofonnya. Sosok dalam video tersebut diklaim sebagai Donald Trump. Berikut kutipan narasi videonya:
“☝Donald Trump meninggalkan ruang rapat utk buang hajat ke WC (toilet), tapi ... microphone didasi lupa dimatikan shg bunyi pelepasan kentut beraknya masuk ke speaker ruangan rapat.????????????????????”
(GFD-2020-3718) [SALAH] Video “Donald Trump Ke WC Lupa Matikan Mic”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 21/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa sosok dalam video yang lupa mematikan mikrofon bukanlah Donald Trump. Diketahui bahwa sosok dalam video itu ialah Wali Kota Texas Dale Ross.
Adapun, kejadian dalam video itu bukanlah baru terjadi saat ini. Kejadian dalam video terjadi pada tahun 2015. Video itu merekam rapat yang dilakukan Ross pada tanggal 28 April 2015.
Ketika rapat tengah berlangsung, Ross undur diri sejenak dari rapat untuk menuju toilet. Namun, ia lupa bahwa ada mikrofon kecil terpasang di bajunya. Suara saat ia tengah di toilet pun terdengar ke dalam ruangan rapat dan mengundang tawa para peserta rapat.
Kejadian tersebut sempat viral di tahun 2015 di kalangan masyarakat Amerika Serikat, khususnya di Texas. Kala itu, Ross menanggapi kejadian memalukan itu dengan santai. “Saya pikir orang biasa dapat memahami hal ini, bahwa bahkan Wali Kota - ketika panggilan alam - harus pergi,” ujarnya yang dikutip dari mysantonio.com (4 Mei 2015).
Adapun, kejadian dalam video itu bukanlah baru terjadi saat ini. Kejadian dalam video terjadi pada tahun 2015. Video itu merekam rapat yang dilakukan Ross pada tanggal 28 April 2015.
Ketika rapat tengah berlangsung, Ross undur diri sejenak dari rapat untuk menuju toilet. Namun, ia lupa bahwa ada mikrofon kecil terpasang di bajunya. Suara saat ia tengah di toilet pun terdengar ke dalam ruangan rapat dan mengundang tawa para peserta rapat.
Kejadian tersebut sempat viral di tahun 2015 di kalangan masyarakat Amerika Serikat, khususnya di Texas. Kala itu, Ross menanggapi kejadian memalukan itu dengan santai. “Saya pikir orang biasa dapat memahami hal ini, bahwa bahkan Wali Kota - ketika panggilan alam - harus pergi,” ujarnya yang dikutip dari mysantonio.com (4 Mei 2015).
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim bahwa sosok dalam video tersebut adalah Donald Trump tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.
Rujukan
(GFD-2020-3717) [SALAH] “Ganja Mampu Menangkal Covid-19”
Sumber: twitter.com, dan laman daringTanggal publish: 20/03/2020
Berita
Beredar sebuah artikel berita yang menyatakan seorang peneliti ganja bernama Prof. Dr. Musri Masman mengatakan bahwa senyawa dalam ganja bernama CBD mampu menangkal COVID-19. “Dari beberapa sumber yang saya baca beberapa info ttg CBD. Cannabidiol (CBD) fraksi dari ekstrak kanabis dan Coronavirus (COVID-19),” katanya. Dalam artikel tersebut disebutkan juga CBD memiliki sifat anti peradangan yang sangat baik pada kasus-kasus penyakit paru-paru.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, sampai saat ini belum ada bukti bahwa kandungan CBD dapat menangkal COVID-19. Melansir dari analyticalcannabis.com pimpinan sains dalam Association for the Cannabinoid Industry, Dr Andy Yates mengatakan tidak ada bukti bahwa CBD dapat berperan untuk mencegah virus Corona atau COVID-19.
“Saat ini sama sekali tidak ada bukti bahwa CBD dapat berperan dalam mengubah jalannya penyakit coronavirus (COVID-19) dan saya akan sangat mendesak industri CBD untuk tidak memberikan saran, betapa pun halus, bahwa hal itu terjadi,” kata Dr Andy Yates.
Dalam artikel lain yang berjudul “Cannabis Won’t Cure Coronavirus, but It Can Help Ease Certain Flu Symptoms” tidak ada penelitian yang bisa diandalkan tentang efek dari CBD atau YHC pada COVID-19 terkait CBD yang dapat menangkal COVID-19. Namun jika penyakit itu berupa flu biasa, CBD bisa membantu untuk memperkuat sistem imun dalam penyembuhan flu.
“Saat ini sama sekali tidak ada bukti bahwa CBD dapat berperan dalam mengubah jalannya penyakit coronavirus (COVID-19) dan saya akan sangat mendesak industri CBD untuk tidak memberikan saran, betapa pun halus, bahwa hal itu terjadi,” kata Dr Andy Yates.
Dalam artikel lain yang berjudul “Cannabis Won’t Cure Coronavirus, but It Can Help Ease Certain Flu Symptoms” tidak ada penelitian yang bisa diandalkan tentang efek dari CBD atau YHC pada COVID-19 terkait CBD yang dapat menangkal COVID-19. Namun jika penyakit itu berupa flu biasa, CBD bisa membantu untuk memperkuat sistem imun dalam penyembuhan flu.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, artikel berita tentang ganja dapat menangkal COVID-19 adalah informasi yang salah. Oleh sebab itu, artikel berita tersebut masuk dalam Misleading Content atau Konten Yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://www.analyticalcannabis.com/articles/no-cbd-cant-treat-coronavirus-312302
- https://www.wweek.com/potlander/2020/03/10/cannabis-wont-cure-coronavirus-but-it-can-help-ease-certain-flu-symptoms/
- https://www.politifact.com/factchecks/2020/feb/17/instagram-posts/marijuana-not-shown-treat-2019-novel-coronavirus/
- https://www.foodnavigator.com/Article/2020/03/13/Could-coronavirus-hasten-high-times-for-CBD
(GFD-2020-3716) [SALAH] Pasar Kodya Cirebon Ditutup Mulai 20 Maret 2020
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 20/03/2020
Berita
Beredar sebuah pesan melalui WhatsApp yang menyebutkan jika pasar kodya di Cirebon akan ditutup pada tanggal 20 Maret 2020. Berikut kutipan narasinya:
“Mulai besok, jum'at 20 maret 2020 semua pasar wilayah kodya tutup serentak slama minimal 3 hari kedepan krn ada penyemprotan.
Sumber : PD Pasar Cirebon”
“Mulai besok, jum'at 20 maret 2020 semua pasar wilayah kodya tutup serentak slama minimal 3 hari kedepan krn ada penyemprotan.
Sumber : PD Pasar Cirebon”
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil dari penelusuran, informasi tersebut tidak benar dan sudah dibantah oleh Wali Kota Cirebon sendiri, mengutip dari timesindonesia.com Nasrudin Azis selaku Wali Kota Cirebon menyebutkan jika pihaknya tidak pernah mengeluarkan instruksi untuk penutupan pasar, selain itu Nasrudin juga menjelaskan jika pasar adalah urat nadi dari perekonomian.
"Info itu hoaks dan berita bohong. Saat ini pasar masih berjalan normal," tegasnya.
Selain Nasrudin, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMK Kota Cirebon, Maharani Dewi memastikan informasi yang merebak ke tengah publik itu tidak benar.
"Terkait isu yang beredar bahwa ada beberapa pasar yang akan tutup, itu adalah berita yang tidak benar," dikutip melalui Ayocirebon.com.
Selain itu Dewi juga menegaskan jika pihaknya akan memberitahu terlebih dahulu mengenai operasional pasar dan penyemprotan disinfektan.
"Kalau ada penyemprotan ke pasar-pasar, Dinkes akan memberitahu. Mohon maklum adanya berita yang kurang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya, mengutip dari Ayocirebon.com.
Mengutip dari jabar.idntimes.com Wali Kota Cirebon juga mewanti-wanti kepada seluruh pengurus pasar maupun pengelola mal untuk selalu melindungi diri dan mentaati peraturan tentang pencegahan penyebaran COVID-19.
"Kami mewanti-wanti agar pengurus pasar maupun pengelola mal bisa melindungi diri bisa mencegah penyebaran virus COVID-19 ini, yaitu dengan menaati aturan-aturan pencegahan penyebaran COVID-19 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” tegas Azis.
Selain itu Direktur Utama PD Pasar Berintan Akhyadi menjelaskan bahwa situasi dan kondisi di pasar tradisional berjalan normal dan terkendali. Kendati demikian, instansinya berencana terus melakukan upaya antisipatif untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di pasar-pasar tradisional. Di antaranya meminta agar antara pedagang dan penjual tidak terjadi kontak fisik, seperti berjabat tangan.
"Sebisa mungkin pedagang dan masyarakat ini jangan sampai ada kontak langsung. Kami pun mengimbau untuk menyediakan hand sanitizer agar tidak berdampak penularan," ujarnya. Dikutip dari jabar.idntimes.com.
"Info itu hoaks dan berita bohong. Saat ini pasar masih berjalan normal," tegasnya.
Selain Nasrudin, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMK Kota Cirebon, Maharani Dewi memastikan informasi yang merebak ke tengah publik itu tidak benar.
"Terkait isu yang beredar bahwa ada beberapa pasar yang akan tutup, itu adalah berita yang tidak benar," dikutip melalui Ayocirebon.com.
Selain itu Dewi juga menegaskan jika pihaknya akan memberitahu terlebih dahulu mengenai operasional pasar dan penyemprotan disinfektan.
"Kalau ada penyemprotan ke pasar-pasar, Dinkes akan memberitahu. Mohon maklum adanya berita yang kurang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya, mengutip dari Ayocirebon.com.
Mengutip dari jabar.idntimes.com Wali Kota Cirebon juga mewanti-wanti kepada seluruh pengurus pasar maupun pengelola mal untuk selalu melindungi diri dan mentaati peraturan tentang pencegahan penyebaran COVID-19.
"Kami mewanti-wanti agar pengurus pasar maupun pengelola mal bisa melindungi diri bisa mencegah penyebaran virus COVID-19 ini, yaitu dengan menaati aturan-aturan pencegahan penyebaran COVID-19 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” tegas Azis.
Selain itu Direktur Utama PD Pasar Berintan Akhyadi menjelaskan bahwa situasi dan kondisi di pasar tradisional berjalan normal dan terkendali. Kendati demikian, instansinya berencana terus melakukan upaya antisipatif untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di pasar-pasar tradisional. Di antaranya meminta agar antara pedagang dan penjual tidak terjadi kontak fisik, seperti berjabat tangan.
"Sebisa mungkin pedagang dan masyarakat ini jangan sampai ada kontak langsung. Kami pun mengimbau untuk menyediakan hand sanitizer agar tidak berdampak penularan," ujarnya. Dikutip dari jabar.idntimes.com.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi yang berisikan tentang penutupan pasar kodya di Cirebon adalah tidak benar dan informasi tersebut masuk ke dalam Konten Yang Menyesatkan atau Misleading Content.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/03/20/salah-pasar-kodya-cirebon-ditutup-mulai-20-maret-2020/
- https://www.ayocirebon.com/read/2020/03/19/4892/hoaks-informasi-penutupan-pasar-tiga-hari-di-kota-cirebon
- https://www.timesindonesia.co.id/read/news/257810/pesan-berantai-tentang-penutupan-pasar-akibat-corona-walikota-cirebon-itu-hoaks
- https://jabar.idntimes.com/news/jabar/wildan-ibnu/pasar-tradisional-diisukan-tutup-wali-kota-cirebon-itu-keliru/full
- https://kompas.id/baca/nusantara/2020/03/19/hoaks-informasi-pasar-di-kota-cirebon-tutup-akibat-covid-19/
(GFD-2020-3715) [SALAH] “Senjata Biologis! Video Ini Bukti Tentara AS Sebar Corona di Bus Wuhan”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 20/03/2020
Berita
Bukan di Wuhan. Peristiwa di video itu terjadi di kereta bawah tanah di Brussels, Belgia. Pria tersebut sudah diamankan pihak kepolisian setempat pada Sabtu lalu. Disebutkan pria tersebut sedang mabuk.
Beredar video yang emperlihatkan seorang pria tengah berdiri di dalam angkutan umum. Pria itu terlihat menempelkan air liurnya ke sebuah tiang di dalam angkutan umum tersebut.
Salah satunya dimuat dalam artikel berjudul “Senjata Biologis! Video Ini Bukti Tentara AS Sebar Corona di Bus Wuhan” yang dimuat di situs minews[dot]id pada 18 Maret 2020.
“Sebuah video beredar luas di banyak WhatsApp grup. Video ini menampilkan seorang tentara Amerika Serikat, yang diduga sengaja menyebarkan virus corona di transportasi umum Wuhan. Dalam video yang tak diketahui sumber aslinya itu, pria yang disebut sebagai tentara AS tampak diam-diam mengambil air liur dari mulutnya. Ia kemudian menggosok-gosok air liur tersebut ke tiang di dalam bus yang ditumpanginya.”
Apakah virus corona itu diciptakan sebagai senjata biologis?
Pasien Nomor ‘nol’ sudah ditemukan,
Penyebar virus Corona pertama kali ini, ternyata adalah seorang tentara Amerika yang menghadiri Olimpiade Militer pada Oktober lalu, di wuhan, tiongkok, dia bernama Maatje Benassi.
Maatje Benassi memiliki saudara yang bekerja di Fort Detrick, meryland amerika. fort detrick ini adalah sebuah laboratorium senjata biokimia militer Amerika.
Maatje Benassi berpartisipasi dalam Pertandingan Militer Wuhan Oktober lalu, sebagai pengendara sepeda wanita.
Pada titik ini, Amerika Serikat terbukti sebagai sumber bukti awalnya muncul COVID-19. Beberapa wartawan di Amerika Serikat telah berusaha menemukan sumber sebenarnya dari penularan COVID-19 , dan menemukan rantai hubungan antara Pertandingan Militer Wuhan dan laboratorium biokimia yg ditutup di Amerika Serikat.
Sekarang Amerika Serikat tidak dapat menyangkalnya lagi bahwa Tentara AS-lah yang membawa virus corona ke Wuhan. (NN) ALL & UPDATE GLOBAL"
Covid senjata biologis china
Beredar video yang emperlihatkan seorang pria tengah berdiri di dalam angkutan umum. Pria itu terlihat menempelkan air liurnya ke sebuah tiang di dalam angkutan umum tersebut.
Salah satunya dimuat dalam artikel berjudul “Senjata Biologis! Video Ini Bukti Tentara AS Sebar Corona di Bus Wuhan” yang dimuat di situs minews[dot]id pada 18 Maret 2020.
“Sebuah video beredar luas di banyak WhatsApp grup. Video ini menampilkan seorang tentara Amerika Serikat, yang diduga sengaja menyebarkan virus corona di transportasi umum Wuhan. Dalam video yang tak diketahui sumber aslinya itu, pria yang disebut sebagai tentara AS tampak diam-diam mengambil air liur dari mulutnya. Ia kemudian menggosok-gosok air liur tersebut ke tiang di dalam bus yang ditumpanginya.”
Apakah virus corona itu diciptakan sebagai senjata biologis?
Pasien Nomor ‘nol’ sudah ditemukan,
Penyebar virus Corona pertama kali ini, ternyata adalah seorang tentara Amerika yang menghadiri Olimpiade Militer pada Oktober lalu, di wuhan, tiongkok, dia bernama Maatje Benassi.
Maatje Benassi memiliki saudara yang bekerja di Fort Detrick, meryland amerika. fort detrick ini adalah sebuah laboratorium senjata biokimia militer Amerika.
Maatje Benassi berpartisipasi dalam Pertandingan Militer Wuhan Oktober lalu, sebagai pengendara sepeda wanita.
Pada titik ini, Amerika Serikat terbukti sebagai sumber bukti awalnya muncul COVID-19. Beberapa wartawan di Amerika Serikat telah berusaha menemukan sumber sebenarnya dari penularan COVID-19 , dan menemukan rantai hubungan antara Pertandingan Militer Wuhan dan laboratorium biokimia yg ditutup di Amerika Serikat.
Sekarang Amerika Serikat tidak dapat menyangkalnya lagi bahwa Tentara AS-lah yang membawa virus corona ke Wuhan. (NN) ALL & UPDATE GLOBAL"
Covid senjata biologis china
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa video itu adalah tentara Amerika Serikat, yang diduga sengaja menyebarkan virus corona di transportasi umum Wuhan dengan cara menempelkan air liurnya ke sebuah tiang di dalam angkutan umum itu adalah klaim yang salah.
Tim Cek Fakta Medcom.id menemukan video itu memperlihatkan seorang penumpang kereta bawah tanah di Brussels, Belgia. Aksi pria yang tidak disebutkan namanya itu, meresahkan publik setempat.
Apalagi di tengah masifnya penyebaran virus korona. Publik setempat menyampaikan protes keras.
Dilansir thesun.co.uk, pria tersebut sudah diamankan pihak kepolisian setempat pada Sabtu lalu. Disebutkan pria tersebut sedang mabuk.
Sementara pihak pengelola kereta bawah tanah setempat, meyakinkan publik Belgia bahwa armada mereka selalu dibersihkan setiap hari. “Kereta bawah tanah ditarik dari layanan untuk didesinfeksi,” kata pengelola seperti dilansir thesun.co.uk, Rabu 11 Maret 2020.
Berikut artikel dari thesun.co.uk yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:
“Video meresahkan dari pemuda yang berpotensi terinfeksi, yang memegang bir, menunjukkan dia melepas topengnya dan mulai menjilati dan mengunyah jari-jarinya.
Kemudian dia meraih dan membelai tiang di depannya, benar-benar membuat titik untuk mengusap dahaknya di tengah-tengah gerbong kereta bawah tanah yang sibuk.
Penumpang yang saat ini tidak disebutkan namanya ditangkap oleh polisi Belgia pada hari Sabtu ketika insiden itu menyebar.
Brussels Intercommunal Transport Company, yang menjalankan metro Brussels, mentweet sesaat setelah acara untuk meyakinkan publik Belgia: “Metro kami dibersihkan setiap hari.
“Pria itu (mabuk) ditangkap oleh polisi dan dinas keamanan kami. Kereta bawah tanah ditarik dari layanan untuk didesinfeksi.”
Pengguna media sosial marah dengan perilaku pria itu, memanggilnya “menjijikkan” dan merekomendasikan “hukuman pidana” karena coronavirus sudah mulai beredar secara lokal di Belgia.”
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa video itu adalah tentara Amerika Serikat, yang diduga sengaja menyebarkan virus corona di transportasi umum Wuhan dengan cara menempelkan air liurnya ke sebuah tiang di dalam angkutan umum itu adalah klaim yang salah.
Tim Cek Fakta Medcom.id menemukan video itu memperlihatkan seorang penumpang kereta bawah tanah di Brussels, Belgia. Aksi pria yang tidak disebutkan namanya itu, meresahkan publik setempat.
Apalagi di tengah masifnya penyebaran virus korona. Publik setempat menyampaikan protes keras.
Dilansir thesun.co.uk, pria tersebut sudah diamankan pihak kepolisian setempat pada Sabtu lalu. Disebutkan pria tersebut sedang mabuk.
Sementara pihak pengelola kereta bawah tanah setempat, meyakinkan publik Belgia bahwa armada mereka selalu dibersihkan setiap hari. “Kereta bawah tanah ditarik dari layanan untuk didesinfeksi,” kata pengelola seperti dilansir thesun.co.uk, Rabu 11 Maret 2020.
Berikut artikel dari thesun.co.uk yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:
“Video meresahkan dari pemuda yang berpotensi terinfeksi, yang memegang bir, menunjukkan dia melepas topengnya dan mulai menjilati dan mengunyah jari-jarinya.
Kemudian dia meraih dan membelai tiang di depannya, benar-benar membuat titik untuk mengusap dahaknya di tengah-tengah gerbong kereta bawah tanah yang sibuk.
Penumpang yang saat ini tidak disebutkan namanya ditangkap oleh polisi Belgia pada hari Sabtu ketika insiden itu menyebar.
Brussels Intercommunal Transport Company, yang menjalankan metro Brussels, mentweet sesaat setelah acara untuk meyakinkan publik Belgia: “Metro kami dibersihkan setiap hari.
“Pria itu (mabuk) ditangkap oleh polisi dan dinas keamanan kami. Kereta bawah tanah ditarik dari layanan untuk didesinfeksi.”
Pengguna media sosial marah dengan perilaku pria itu, memanggilnya “menjijikkan” dan merekomendasikan “hukuman pidana” karena coronavirus sudah mulai beredar secara lokal di Belgia.”
Rujukan
Halaman: 6028/6434