Akun Twitter Dl (@/Dessyln_2812) mengunggah cuitan berupa narasi dan foto hasil tangkapan layar dari portal berita Babe yang disertai dengan tagar #JKWBapakHoaxNasional pada 6 Agustus 2020. Cuitan yang ditujukan untuk membalas cuitan akun Twitter Michel Adam (@MichelAdamADA_) itu telah mendapat respon sebanyak 112 likes, 48 retweets, dan 12 balasan.
Berikut kutipan narasinya:
“Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Bismillahirrahmanirrahim
#JKWBapakHoaxNasional
#JKWBapakHoaxNasional
HANYA DI INDONESIA
DATA KEBOHONGAN HARGANYA RATUSAN MILIAR”
(GFD-2020-4591) [SALAH] Burhanuddin Muhtadi Disebut Dapat Rp450 Miliar untuk Menangkan Jokowi
Sumber: twitter.comTanggal publish: 10/08/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto hasil tangkapan layar artikel portal berita Babe itu sebenarnya mengutip artikel portal berita Suara dengan judul yang sama. Kedua artikel itu menyebutkan bahwa Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melaporkan pemilik empat akun media sosial ke Bareskrim Polri karena ia dituduh menerima uang sebesar Rp450 miliar untuk mengatur hasil hitung cepat pilpres 2019 yang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin.
“Padahal video itu berisikan kegiatan saya yang sedang berdiskusi dengan Profesor Rhenald Kasali saat membicarakan elektabilitas Jokowi. Dan itu sudah lama,” ungkap Burhan yang dikutip dari Koran Tempo.
Sebagai tambahan, isu mengenai Burhanuddin Muhtadi menerima Rp450 miliar untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 pada pilpres 2019 sudah pernah diperiksa dalam artikel yang berjudul “[SALAH] Burhanuddin Muhtadi Dituding Dalang Quick Count Palsu.”
“Padahal video itu berisikan kegiatan saya yang sedang berdiskusi dengan Profesor Rhenald Kasali saat membicarakan elektabilitas Jokowi. Dan itu sudah lama,” ungkap Burhan yang dikutip dari Koran Tempo.
Sebagai tambahan, isu mengenai Burhanuddin Muhtadi menerima Rp450 miliar untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 pada pilpres 2019 sudah pernah diperiksa dalam artikel yang berjudul “[SALAH] Burhanuddin Muhtadi Dituding Dalang Quick Count Palsu.”
Kesimpulan
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Dl (@/Dessyln_2812) tersebut dapat dikaterorikan sebagai Konten yang Salah/False Context. Hal ini dikarenakan Burhanuddin Muhtadi tidak menerima Rp450 miliar untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 pada pilpres 2019 seperti yang diklaim dalam narasi cuitan tersebut.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/08/10/salah-burhanuddin-muhtadi-disebut-dapat-rp450-miliar-untuk-menangkan-jokowi/
- https://www.babe.news/amp/article/i6682684751804891650?app_id=1124&gid=6682684751804891650&impr_id=6682705912253925633&language=id®ion=id&user_id=6609523391816073217&c=fb
- https://www.suara.com/news/2019/04/22/183119/burhanuddin-muhtadi-disebut-dapat-rp-450-miliar-untuk-menangkan-jokowi
- https://koran.tempo.co/read/nasional/441844/melawan-penyebar-hoaks-hitung-cepat
- https://turnbackhoax.id/2019/04/29/salah-burhanuddin-muhtadi-dituding-dalang-quick-count-palsu/
(GFD-2020-4588) [SALAH] “Firza adalah KUNCI”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/08/2020
Berita
“Ketika Habib Rizieq menyangkal semua pembicarannya, dan menuduh Yusril membuat kebohongan, tak banyak hal yang dilakukannya. Cukup berpose dan ketemu dengan peluru kendali antar benua bernama “Firza”,” tulis akun Facebook Abu Lillin Lilin atau @jaychou.jaychou.7355 dengan melampirkan foto Yusril Ihza Mahendra dan Firza Husein, Selasa (4/8).
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Abu Lillin Lilin atau jaychou.jaychou.7355 mengunggah foto Pengacara, Yusril Ihza Mahendra tengah duduk di satu meja dengan Firza Husein. Pada foto tersebut diberi judul “Firza adalah KUNCI” dengan keterangan sebagai berikut:
“Ketika Habib Rizieq menyangkal semua pembicarannya, dan menuduh Yusril membuat kebohongan, tak banyak hal yang dilakukannya. Cukup berpose dan ketemu dengan peluru kendali antar benua bernama “Firza”,” unggah akun Facebook Abu Lillin Lilin, Selasa (4/8).
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan tersebut adalah salah atau keliru.
Faktanya, saling tuding dan sangkal antara tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Riziq Shihab (HRS) dengan Yusril adalah dalam konteks pembahasan keislaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang dinilai tak jelas oleh HRS yang berhubungan dengan rencana pencalonan Prabowo pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Awalnya dari pengakuan Yusril, HRS mengatakan keislaman Prabowo tidak jelas. Dengan begitu melalui Ijtima Ulama akan dipilih seorang ulama untuk mendampingi Prabowo.
Namun, pernyataan dari Yusril ini dibantah oleh HRS dengan mengatakan Yusril telah berbohong. Berbohong baik dari sisi waktu komunikasinya, dimana HRS mengakui terakhir berkomunikasi dengan Yusril adalah dua (2) tahun sebelum pencapresan, maupun isi dari pembahasannya yakni, meragukan keislaman Prabowo.
Mendapat bantahan dari HRS, Yusril pun tak tinggal diam. Ia menyatakan bahwa HRS yang berbohong dengan menunjukan bukti percakapan Whatsappnya dengan HRS.
Sementara foto Yusril bersama Firza Husein, diketahui tidak ada hubungannya dengan konteks masalah antara Yusril dengan HRS.
Foto Yusril dengan Firza adalah terkait permintaan Firza dan keluarganya, khususnya Ibundanya kepada Yusril untuk menangani kasus dugaan makar yang menerpanya.
Pada saat itu Firza menegaskan bahwa masuknya Yusril sebagai kuasa hukumnya tidak ada hubungannya dengan HRS. Dia tak mau namanya diseret-seret dalam konflik politik.
“Jangan dikait-kaitkan ke Habib Rizieq. Tidak ada hubungannya. Ini murni karena persoalan hukum, untuk persoalan kasus makar yang dituduhkan ke saya,” kata Firza.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Abu Lillin Lilin berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang salah dengan definisi ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.
“Ketika Habib Rizieq menyangkal semua pembicarannya, dan menuduh Yusril membuat kebohongan, tak banyak hal yang dilakukannya. Cukup berpose dan ketemu dengan peluru kendali antar benua bernama “Firza”,” unggah akun Facebook Abu Lillin Lilin, Selasa (4/8).
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan tersebut adalah salah atau keliru.
Faktanya, saling tuding dan sangkal antara tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Riziq Shihab (HRS) dengan Yusril adalah dalam konteks pembahasan keislaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang dinilai tak jelas oleh HRS yang berhubungan dengan rencana pencalonan Prabowo pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Awalnya dari pengakuan Yusril, HRS mengatakan keislaman Prabowo tidak jelas. Dengan begitu melalui Ijtima Ulama akan dipilih seorang ulama untuk mendampingi Prabowo.
Namun, pernyataan dari Yusril ini dibantah oleh HRS dengan mengatakan Yusril telah berbohong. Berbohong baik dari sisi waktu komunikasinya, dimana HRS mengakui terakhir berkomunikasi dengan Yusril adalah dua (2) tahun sebelum pencapresan, maupun isi dari pembahasannya yakni, meragukan keislaman Prabowo.
Mendapat bantahan dari HRS, Yusril pun tak tinggal diam. Ia menyatakan bahwa HRS yang berbohong dengan menunjukan bukti percakapan Whatsappnya dengan HRS.
Sementara foto Yusril bersama Firza Husein, diketahui tidak ada hubungannya dengan konteks masalah antara Yusril dengan HRS.
Foto Yusril dengan Firza adalah terkait permintaan Firza dan keluarganya, khususnya Ibundanya kepada Yusril untuk menangani kasus dugaan makar yang menerpanya.
Pada saat itu Firza menegaskan bahwa masuknya Yusril sebagai kuasa hukumnya tidak ada hubungannya dengan HRS. Dia tak mau namanya diseret-seret dalam konflik politik.
“Jangan dikait-kaitkan ke Habib Rizieq. Tidak ada hubungannya. Ini murni karena persoalan hukum, untuk persoalan kasus makar yang dituduhkan ke saya,” kata Firza.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Abu Lillin Lilin berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang salah dengan definisi ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.
Kesimpulan
Foto Yusril dengan Firza yang dikatakan untuk mematahkan semua tudingan HRS yang menyatakan Yusril membuat kebohongan adalah salah. Diketahui saling tuding dan sangkal antara Yusril dengan HRS adalah terkait dengan pernyataan HRS mengenai keislaman Prabowo. Sementara konteks foto Yusril dengan Firza adalah terkait pengacara untuk mendampingi Firza pada dugaan kasus makar.
Rujukan
- http1.
- https://archive.fo/8tnWt 2.
- https://www.facebook.com/groups/282806375631591/permalink/732805143965043/?_rdc=1&_rdr 3.
- https://kabar24.bisnis.com/read/20190404/15/907792/habib-rizieq-shihab-yusril-ihza-mahendra-bohong 4.
- https://www.suara.com/news/2019/04/03/221900/unggah-bukti-percakapan-whatsapp-yusril-habib-rizieq-si-raja-bohong 5.
- https://www.tribunnews.com/nasional/2019/03/31/tangani-kasus-dugaan-makar-firza-husein-yusril-ihza-mahendra-upayakan-sp3-bagi-firza 6.
- https://news.detik.com/berita/d-4496109/firza-husein-yusril-pengacara-saya-jangan-dikaitkan-dengan-habib-rizieq
(GFD-2020-4587) [BERITA] Sempat Sebut Hoaks, Pasar Jaya Akui Ada Pedagang Pasar Mayestik Positif
Sumber:Tanggal publish: 10/08/2020
Berita
Koreksi Post “Pedagang di Pasar Mayestik Meninggal Karena Covid-19”
Hasil Cek Fakta
Melansir dari kompas.com, pihak PD Pasar jaya yang sebelumnya memberikan keterangan “Tidak benar pedagang di Mayestik meninggal karena Covid-19”, kini kembali memberi pernyataan sebaliknya. PD Pasar Jaya menyatakan bahwa benar salah seorang pedagang di Pasar Mayestik terpapar virus corona atau Covid-19.
“Sebelumnya sempat kami nyatakan sebagai hoaks, dengan ini kami nyatakan bahwa berita tersebut adalah benar adanya,” jelas Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin.
“Sebelumnya sempat kami nyatakan sebagai hoaks, dengan ini kami nyatakan bahwa berita tersebut adalah benar adanya,” jelas Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin.
Kesimpulan
Pihak Perumda Pasar Jaya yang sebelumnya menyatakan hoaks, dalam keterangan tertulisnya mengonfirmasi bahwa benar pedagang di salah satu kios meninggal akibat terpapar Covid-19.
Berdasar dari hal tersebut, Mafindo turut serta memberikan artikel yang mengupdate pernyataan terbaru dari pihak Perumda Pasar Jaya.
Berdasar dari hal tersebut, Mafindo turut serta memberikan artikel yang mengupdate pernyataan terbaru dari pihak Perumda Pasar Jaya.
Rujukan
(GFD-2020-4586) [SALAH] “Narasi dalam Poster AHY Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 09/08/2020
Berita
Akun twitter @jumianto_RK mengunggah gambar pada tanggal 8/8/2020 berupa poster Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 dengan narasi sebagai berikut:
“Dia lupa dengan dirinya sendiri, saat Pilkada DKI 2017
@AgusYudhoyono dipaksa ikut Pilgub oleh @SBYudhoyono
AHY Aktif di TNI berpangkat Mayor dipaksa mundur gegara di ikutkan Pilgub dan berakhir Gagal”
Pada gambar poster tersebut terdapat narasi, sebagai berikut:
“Pemimpin harus dipersiapkan, bukan dipaksakan. Jadi harus banyak belajar dulu, baru pantas ikut pilkada
AGUS HARIMURTI
YUDHOYONO
KETUA UMUM
PARTAI DEMOKRAT
PERIODE 2020-2025”
“Dia lupa dengan dirinya sendiri, saat Pilkada DKI 2017
@AgusYudhoyono dipaksa ikut Pilgub oleh @SBYudhoyono
AHY Aktif di TNI berpangkat Mayor dipaksa mundur gegara di ikutkan Pilgub dan berakhir Gagal”
Pada gambar poster tersebut terdapat narasi, sebagai berikut:
“Pemimpin harus dipersiapkan, bukan dipaksakan. Jadi harus banyak belajar dulu, baru pantas ikut pilkada
AGUS HARIMURTI
YUDHOYONO
KETUA UMUM
PARTAI DEMOKRAT
PERIODE 2020-2025”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, gambar poster tersebut adalah hasil suntingan/editan. Diketahui bahwa gambar asli poster tersebut merupakan poster ucapan selamat atas terpilihnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Partai Demokrat telah menggelar Kongres V di Jakarta Convention Center (JCC), minggu (15/3/2020). Dalam Kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demorkrat.
Partai Demokrat telah menggelar Kongres V di Jakarta Convention Center (JCC), minggu (15/3/2020). Dalam Kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demorkrat.
Kesimpulan
Narasi tersebut tidak benar ada dalam poster AHY. Gambar tersebut adalah hasil suntingan/editan, gambar asli poster tersebut merupakan poster ucapan selamat atas terpilihnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/08/09/salah-narasi-dalam-poster-ahy-ketua-umum-partai-demokrat-periode-2020-2025/
- https://www.instagram.com/p/B9wWJd2nlxQ/?igshid=kh3yotnz5d91
- http://www.demokrat.or.id/s32j78lr2/ahy-terpilih-aklamasi-jadi-ketum-demokrat-2020-2025/
- https://tirto.id/kongres-v-partai-demokrat-eFrf
Halaman: 6025/6616