Bukan karena penggunaan handphone, pria di foto tersebut adalah korban terkena tembakan pellet gun atau air gun terkait kekerasan terhadap demostran Sikh di Punjab, India yang terjadi pada Oktober 2015.
kun Desy Aryanti (fb.com/desy.aryanti.1232) membagikan sebuah artikel dari situs mari-sebarkan[dot]blogspot.com yang berjudul “TERULANG KEMBALI, KORBAN AKIBAT MEMAKAI HP SAMBIL DI CAS”
Artikel ini memuat informasi sebagai berikut;
“Pria ini meninggal akibat menggunakan Handphone, sambil mendengarkan musik pakai Handset, sambil di Cas dan pria tersebut ketiduran. Arus Listrik yang masuk melalui telinga sampai ke sekujur tubuh nya Dan Meletup letup sampai membentuk lubang-lubang di seluruh tubuh pria tersebut…”
(GFD-2019-3294) [SALAH] Foto korban meninggal karena mendengar musik pakai handset, saat hpnya dicharge dan ketiduran
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/11/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Klaim ini sebenarnya sudah beredar sejak tahun 2015. Bahkan hampir setiap tahun, klaim ini kembali beredar dengan versi yang hampir mirip.
Tahun 2015 misalnya, foto pria yang punggungnya tampak terluka berbentuk lubang-lubang kecil itu diklaim sebagai “Pria Bojonegoro meninggal karena mendengar musik dari HP nya sambil tidur & korslet”
Tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019, foto pria ini masih beredar di media sosial Facebook dengan klaim “Seorang pria di Dander Bojonegoro meninggal akibat menggunakan Hp”
Periksa fakta terhadap foto ini pun sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2015.
Faktanya, pria dalam foto itu bukan meninggal karena kesetrum ponsel. Dia terkapar karena tembakan pellet gun atau air gun. Peristiwanya terjadi di India. Foto yang sama dimiliki Kashmir Global, situs berita tentang wilayah Kashmir. Melalui akun Twitter-nya, Kashmir Global mem-posting foto tersebut pada 12 Oktober 2015. Caption-nya, ”Youth injured in #Bijbehara South #Kashmir today by Indian forces. Indian forces fire pellet gun shots on protesters’’.
Bukan hanya Kashmir Global, sejumlah website maupun blog yang berasal dari India juga memuat informasi yang sama. Foto pria yang ditembaki dengan pellet gun juga bukan satu. Ada beberapa korban lain yang berjatuhan dengan kondisi luka hampir sama. Bolong-bolong di sekujur tubuh.
Sebagaimana diketahui, Kashmir merupakan wilayah persengketaan antara pemerintah India, Pakistan, dan gerilyawan Kashmir. Protes-protes oleh warga kerap mewarnai konflik Kashmir. Pasukan keamanan India sering kali menggunakan pellet gun dalam menghadapi para pendemo.
Setelah jatuh korban cukup banyak, penggunaan pellet gun mulai diprotes. Kementerian Dalam Negeri India akhirnya menyatakan pellet gun hanya digunakan sebagai upaya terakhir. Senjata untuk pengendalian massa kemudian dialihkan ke bubuk cabai.
Amnesty Internasional India pun sempat melayangkan protes atas pengunaan pellet gun. Melalui akun resminya, lembaga itu menyebutkan bahwa ratusan orang telah terluka, bahkan banyak yang buta, akibat penggunaan senjata pellet gun oleh pasukan keamanan di Kashmir dalam beberapa pekan terakhir. Tulisan itu dipublikasikan pada 4 Agustus 2016.
Klaim ini sebenarnya sudah beredar sejak tahun 2015. Bahkan hampir setiap tahun, klaim ini kembali beredar dengan versi yang hampir mirip.
Tahun 2015 misalnya, foto pria yang punggungnya tampak terluka berbentuk lubang-lubang kecil itu diklaim sebagai “Pria Bojonegoro meninggal karena mendengar musik dari HP nya sambil tidur & korslet”
Tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019, foto pria ini masih beredar di media sosial Facebook dengan klaim “Seorang pria di Dander Bojonegoro meninggal akibat menggunakan Hp”
Periksa fakta terhadap foto ini pun sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2015.
Faktanya, pria dalam foto itu bukan meninggal karena kesetrum ponsel. Dia terkapar karena tembakan pellet gun atau air gun. Peristiwanya terjadi di India. Foto yang sama dimiliki Kashmir Global, situs berita tentang wilayah Kashmir. Melalui akun Twitter-nya, Kashmir Global mem-posting foto tersebut pada 12 Oktober 2015. Caption-nya, ”Youth injured in #Bijbehara South #Kashmir today by Indian forces. Indian forces fire pellet gun shots on protesters’’.
Bukan hanya Kashmir Global, sejumlah website maupun blog yang berasal dari India juga memuat informasi yang sama. Foto pria yang ditembaki dengan pellet gun juga bukan satu. Ada beberapa korban lain yang berjatuhan dengan kondisi luka hampir sama. Bolong-bolong di sekujur tubuh.
Sebagaimana diketahui, Kashmir merupakan wilayah persengketaan antara pemerintah India, Pakistan, dan gerilyawan Kashmir. Protes-protes oleh warga kerap mewarnai konflik Kashmir. Pasukan keamanan India sering kali menggunakan pellet gun dalam menghadapi para pendemo.
Setelah jatuh korban cukup banyak, penggunaan pellet gun mulai diprotes. Kementerian Dalam Negeri India akhirnya menyatakan pellet gun hanya digunakan sebagai upaya terakhir. Senjata untuk pengendalian massa kemudian dialihkan ke bubuk cabai.
Amnesty Internasional India pun sempat melayangkan protes atas pengunaan pellet gun. Melalui akun resminya, lembaga itu menyebutkan bahwa ratusan orang telah terluka, bahkan banyak yang buta, akibat penggunaan senjata pellet gun oleh pasukan keamanan di Kashmir dalam beberapa pekan terakhir. Tulisan itu dipublikasikan pada 4 Agustus 2016.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/11/09/salah-foto-korban-meninggal-karena-mendengar-musik-pakai-handset-saat-hpnya-dicharge-dan-ketiduran/
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/195064094159467/
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/364765290522679/
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/572840999715106/
- https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/07/09/2017/bukan-karena-kesetrum-hp/
- https://twitter.com/kashmirglobal/status/656770647960457216
- https://khalsaforce.in/the-panjab-police-has-used-bamboo-charges-water-cannon-and-live-ammunition-against-peacefully-protesting-sikhs-in-moga-panjab
- http://www.jantakareporter.com/india/faridkot/21917/
(GFD-2019-3293) [SALAH] “Tidak pernah presiden foto dengan pemakai cadar… Dengan yang ini ada”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 12/11/2019
Berita
Unggahan akun Facebook Hermes Hermanes yang berisi gambar Presiden Jokowi di Pantai Kuta, Sanur Bali yang tengah berswafoto dengan beberapa orang, diantaranya perempuan dari luar Indonesia yang mengenakan bikini dengan tambahan narasi “Tidak pernah presiden foto dengan pemakai cadar… Dengan yang ini ada” adalah hal keliru. Dalam kategori Misinformasi atau Disinformasi yang dibuat oleh First Draft, unggahan akun Facebook Hermes Hermanes dapat masuk ke dalam False Content atau Konten yang Salah, artinya ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.
Diketahui foto Presiden Jokowi tersebut diambil sebelum Ratas pada Jumat 22 Desember 2017 yang lalu. Pada saat itu Presiden Jokowi juga membuat vlog dengan menyampaikan pesan bahwa Bali aman untuk dikunjungi wisatawan terkait erupsi Gunung Agung di Karangasem.
NARASI:
“Tidak pernah presiden foto dengan pemakai cadar… Dengan yang ini ada,” unggah akun Facebook Hermes Hermanes, Jumat (8/11).
Diketahui foto Presiden Jokowi tersebut diambil sebelum Ratas pada Jumat 22 Desember 2017 yang lalu. Pada saat itu Presiden Jokowi juga membuat vlog dengan menyampaikan pesan bahwa Bali aman untuk dikunjungi wisatawan terkait erupsi Gunung Agung di Karangasem.
NARASI:
“Tidak pernah presiden foto dengan pemakai cadar… Dengan yang ini ada,” unggah akun Facebook Hermes Hermanes, Jumat (8/11).
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Akun Facebook Hermes Hermanes mengunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan kaos berkerah berwarna ungu yang berswafoto dengan beberapa orang, diantaranya seorang perempuan dari luar Indonesia yang mengenakan bikini.
Dalam unggahannya tersebut, akun Facebook Hermes Hermanes mengaitkannya dengan polemik cadar ditengah publik. Berikut narasi lengkapnya:
“Tidak pernah presiden foto dengan pemakai cadar… Dengan yang ini ada,” unggah akun Facebook Hermes Hermanes, Jumat (8/11).
Faktanya, setelah ditelusuri menggunakan mesin pencari, foto Presiden Jokowi tersebut, tidak ada hubungannya dengan polemik cadar.
Diketahui, foto tersebut adalah foto Presiden Jokowi di Pantai Kuta, Bali pada Jumat, 22 Desember 2017 yang lalu, sebelum Presiden Jokowi memimpin Rapat Terbatas (Ratas) di Sanur.
Dilansir dari beberapa media daring yang terverifikasi di Dewan Pers, saat mengunjungi Pantai Kuta, Presiden Jokowi membuat Vlog yang inti pesannya mengatakan bahwa Bali aman untuk berlibur bagi wisatawan.
“Sore hari ini saya berada di Pantai Kuta di Pulau Dewata Bali, Bali aman. Dan wisatawan kalau kita lihat ini di Pantai Kuta sangat ramai sekali. Jadi kalau ingin berwisata di Pulau Bali dalam liburan ini silakan datang ke Bali,” ucap Presiden Jokowi.
Diketahui pernyataan Presiden Jokowi disampaikan terkait erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali.
Akun Facebook Hermes Hermanes mengunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan kaos berkerah berwarna ungu yang berswafoto dengan beberapa orang, diantaranya seorang perempuan dari luar Indonesia yang mengenakan bikini.
Dalam unggahannya tersebut, akun Facebook Hermes Hermanes mengaitkannya dengan polemik cadar ditengah publik. Berikut narasi lengkapnya:
“Tidak pernah presiden foto dengan pemakai cadar… Dengan yang ini ada,” unggah akun Facebook Hermes Hermanes, Jumat (8/11).
Faktanya, setelah ditelusuri menggunakan mesin pencari, foto Presiden Jokowi tersebut, tidak ada hubungannya dengan polemik cadar.
Diketahui, foto tersebut adalah foto Presiden Jokowi di Pantai Kuta, Bali pada Jumat, 22 Desember 2017 yang lalu, sebelum Presiden Jokowi memimpin Rapat Terbatas (Ratas) di Sanur.
Dilansir dari beberapa media daring yang terverifikasi di Dewan Pers, saat mengunjungi Pantai Kuta, Presiden Jokowi membuat Vlog yang inti pesannya mengatakan bahwa Bali aman untuk berlibur bagi wisatawan.
“Sore hari ini saya berada di Pantai Kuta di Pulau Dewata Bali, Bali aman. Dan wisatawan kalau kita lihat ini di Pantai Kuta sangat ramai sekali. Jadi kalau ingin berwisata di Pulau Bali dalam liburan ini silakan datang ke Bali,” ucap Presiden Jokowi.
Diketahui pernyataan Presiden Jokowi disampaikan terkait erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/11/09/salah-tidak-pernah-presiden-foto-dengan-pemakai-cadar-dengan-yang-ini-ada/ 1.
- https://archive.md/1zvyD 2.
- https://www.facebook.com/groups/1538674469519802/permalink/2432241500163090/ 3.
- https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2017/12/23/wow-jokowi-selfie-bule-cantik-nan-seksi-pantai-kuta-bali/ 4.
- https://style.tribunnews.com/2017/12/22/pastikan-bali-aman-untuk-liburan-jokowi-kunjungi-pantai-kuta-netter-dompet-saya-nggak-pak?page=all 5.
- https://travel.detik.com/fototravel/d-3782479/foto-buktikan-bali-aman-jokowi-selfie-bareng-bule/4/#detail__photo 6.
- https://www.jpnn.com/news/perjuangan-wanita-bercadar-demi-selfie-bareng-jokowi 7.
- https://news.detik.com/berita/d-4315474/senangnya-perempuan-bercadar-yang-bisa-foto-bareng-jokowi
(GFD-2019-3292) [SALAH] Al Quran / Alkitab kuno ini ditemukan di dasar laut, sudah menjadi karang tapi tetap utuh
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 12/11/2019
Berita
Bukan Al Quran ataupun Alkitab kuno, melainkan kamus yang diselimuti kristal yang ditumbuhkan dengan menggunakan boraks. Ini adalah karya seni buatan seorang seniman Amerika bernama Catherine McEver.
Akun Kulyanti Bae (fb.com/kulyanti.bae) menunggah sebuah gambar yang menampilkan buku yang diselimuti benda berwarna putih seperti kristal.
Teks di atas gambar buku itu tertulis:
“Al-Quran ini ditemukan didasar laut, Sudah menjadi karang tapi tetap utuh, Subhannallah ,Semoga yg like, komen aamiin dan membagikan kiriman ini dengan ikhlas
rezekinya besok pagi berlimpah dari arah yg tidak terduga.amin.”
Gambar ini juga dibagikan dengan narasi yang berbeda, Gambar tersebut dibagikan dalam bahasa Inggris dengan klaim foto itu menunjukkan Alkitab yang ditemukan di dasar laut.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, teks berbahasa Inggris di atas gambar itu adalah:
“Alkitab kuno telah ditemukan di dasar laut dan masih bisa dibaca! Ketikan amin dan bagikan keajaiban Tuhan ini. Jika kamu tidak membagikan ini maka kamu tidak bersyukur kepada Tuhan.”
Akun Kulyanti Bae (fb.com/kulyanti.bae) menunggah sebuah gambar yang menampilkan buku yang diselimuti benda berwarna putih seperti kristal.
Teks di atas gambar buku itu tertulis:
“Al-Quran ini ditemukan didasar laut, Sudah menjadi karang tapi tetap utuh, Subhannallah ,Semoga yg like, komen aamiin dan membagikan kiriman ini dengan ikhlas
rezekinya besok pagi berlimpah dari arah yg tidak terduga.amin.”
Gambar ini juga dibagikan dengan narasi yang berbeda, Gambar tersebut dibagikan dalam bahasa Inggris dengan klaim foto itu menunjukkan Alkitab yang ditemukan di dasar laut.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, teks berbahasa Inggris di atas gambar itu adalah:
“Alkitab kuno telah ditemukan di dasar laut dan masih bisa dibaca! Ketikan amin dan bagikan keajaiban Tuhan ini. Jika kamu tidak membagikan ini maka kamu tidak bersyukur kepada Tuhan.”
Hasil Cek Fakta
Gambar ini juga dibagikan dengan narasi yang berbeda, Gambar tersebut dibagikan dalam bahasa Inggris dengan klaim foto itu menunjukkan Alkitab yang ditemukan di dasar laut.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, teks berbahasa Inggris di atas gambar itu adalah:
“Alkitab kuno telah ditemukan di dasar laut dan masih bisa dibaca! Ketikan amin dan bagikan keajaiban Tuhan ini. Jika kamu tidak membagikan ini maka kamu tidak bersyukur kepada Tuhan.”
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, teks berbahasa Inggris di atas gambar itu adalah:
“Alkitab kuno telah ditemukan di dasar laut dan masih bisa dibaca! Ketikan amin dan bagikan keajaiban Tuhan ini. Jika kamu tidak membagikan ini maka kamu tidak bersyukur kepada Tuhan.”
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/11/09/salah-al-quran-alkitab-kuno-ini-ditemukan-di-dasar-laut-sudah-menjadi-karang-tapi-tetap-utuh/
- https://turnbackhoax.id/2017/12/08/hoax-al-quran-ditemukan-di-dasar-laut/
- https://periksafakta.afp.com/ini-adalah-kamus-yang-diselimuti-kristal-dan-merupakan-karya-seni-buatan-seniman-amerika
- http://stuffyoucanthave.blogspot.com/2014/05/crystallization-experiments-1-books-and.html
- https://www.20muleteamlaundry.com/
(GFD-2019-3291) [SALAH] Penutupan perlintasan kereta karena menunggu masinis jajan di warung
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/11/2019
Berita
Penutupan perlintasan tersebut karena proses naik turun penumpang bukan karena menunggu masinis membeli makanan di warung. Hal tersebut dikarenakan Stasiun Parungkuda, Sukabumi yang kecil dan emplasemen stasiun yang tidak cukup panjang, sehingga posisi Semboyan 10 G yang merupakan tanda berhenti lokomotif berada sejajar dengan perlintasan Sebidang. Vice Presiden Communication PT KAI, Edi Kuswoyo mengatakan yang turun ke jalan bukanlah masinis melainkan asisten masinis. Sedangkan masinisnya tetap ada di lokomotif.
Akun Dhimas Bayu Nurcahyo (fb.com/dhimas.itudiebakerempeng) membagikan video yang diunggah oleh akun Warung Nasi Pak Tofa (fb.com/WarungPaktofa) dengan narasi sebagai berikut :
“G lucu sih, lbh trlihat sombong, dan mrasa penting, pamer jabatan sebagai masinis? Cut aja msh bnyak yg lbh menghargai dn menghormati org lain, itu yg kecegat palang pintu pasti emosi tingkat dewa”
Akun Dhimas Bayu Nurcahyo (fb.com/dhimas.itudiebakerempeng) membagikan video yang diunggah oleh akun Warung Nasi Pak Tofa (fb.com/WarungPaktofa) dengan narasi sebagai berikut :
“G lucu sih, lbh trlihat sombong, dan mrasa penting, pamer jabatan sebagai masinis? Cut aja msh bnyak yg lbh menghargai dn menghormati org lain, itu yg kecegat palang pintu pasti emosi tingkat dewa”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Melalui rilisnya, PT KAI menjelaskan kereta tersebut merupakan KA Pangrango rute Sukabumi-Bogor dengan nomor 393. Pada saat itu kereta sedang berhenti di Stasiun Parungkuda pada 31 Oktober 2019.
“Terkait video yang beredar luas di sosial media, kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari Lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi,” kata PT KAI, Jumat (8/11).
PT KAI menjelaskan, setiap kereta api yang berhenti di Stasiun Parungkuda, lokomotifnya akan menutup Jalan Parakan Salak yang tepat berada di ujung emplacement stasiun.
“Hal tersebut dikarenakan stasiun yang kecil dan emplacement stasiun yang tidak cukup panjang, sehingga posisi Semboyan 10 G yang merupakan tanda berhenti lokomotif berada sejajar dengan perlintasan sebidang,” jelasnya.
KA Pangrango dengan Nomor 393 memiliki jadwal keberangkatan dari stasiun Sukabumi pukul 15.45 WIB dan tiba di Stasiun Bogor pukul 17.48 WIB. KA tersebut terdiri dari 1 Kereta Eksekutif, 1 Kereta Pembangkit, dan 3 Kereta Ekonomi.
“Tidak benar bahwa penutupan tersebut dikarenakan menunggu masinis yang sedang membeli makanan, kejadian penutupan perlintasan tersebut selalu terjadi setiap harinya dan merupakan hal yang normal terjadi di Stasiun Parungkuda,” kata PT KAI.
Dihubungi terpisah, Vice Presiden Communication PT KAI, Edi Kuswoyo mengatakan yang turun ke jalan bukanlah masinis melainkan asisten masinis. Sedangkan masinisnya tetap ada di lokomotif.
“Kondisi kereta sedang menunggu waktu berangkat, jadi itu bukan sengaja. Jadi asisten masinis yang turun untuk beli minum, masinisnya tetap ada di lokomotif. Ya, enggak apa-apa, dia manusia butuh minum juga dan tidak mengganggu perjalanan,” kata Edi kepada kumparan.
“Kemudian karena memang stasiun kecil dan emplacement sempit jadi memang tempat berhenti di situ. Jadi sekali lagi, masih sesuai SOP,” terangnya.
Melalui rilisnya, PT KAI menjelaskan kereta tersebut merupakan KA Pangrango rute Sukabumi-Bogor dengan nomor 393. Pada saat itu kereta sedang berhenti di Stasiun Parungkuda pada 31 Oktober 2019.
“Terkait video yang beredar luas di sosial media, kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari Lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi,” kata PT KAI, Jumat (8/11).
PT KAI menjelaskan, setiap kereta api yang berhenti di Stasiun Parungkuda, lokomotifnya akan menutup Jalan Parakan Salak yang tepat berada di ujung emplacement stasiun.
“Hal tersebut dikarenakan stasiun yang kecil dan emplacement stasiun yang tidak cukup panjang, sehingga posisi Semboyan 10 G yang merupakan tanda berhenti lokomotif berada sejajar dengan perlintasan sebidang,” jelasnya.
KA Pangrango dengan Nomor 393 memiliki jadwal keberangkatan dari stasiun Sukabumi pukul 15.45 WIB dan tiba di Stasiun Bogor pukul 17.48 WIB. KA tersebut terdiri dari 1 Kereta Eksekutif, 1 Kereta Pembangkit, dan 3 Kereta Ekonomi.
“Tidak benar bahwa penutupan tersebut dikarenakan menunggu masinis yang sedang membeli makanan, kejadian penutupan perlintasan tersebut selalu terjadi setiap harinya dan merupakan hal yang normal terjadi di Stasiun Parungkuda,” kata PT KAI.
Dihubungi terpisah, Vice Presiden Communication PT KAI, Edi Kuswoyo mengatakan yang turun ke jalan bukanlah masinis melainkan asisten masinis. Sedangkan masinisnya tetap ada di lokomotif.
“Kondisi kereta sedang menunggu waktu berangkat, jadi itu bukan sengaja. Jadi asisten masinis yang turun untuk beli minum, masinisnya tetap ada di lokomotif. Ya, enggak apa-apa, dia manusia butuh minum juga dan tidak mengganggu perjalanan,” kata Edi kepada kumparan.
“Kemudian karena memang stasiun kecil dan emplacement sempit jadi memang tempat berhenti di situ. Jadi sekali lagi, masih sesuai SOP,” terangnya.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/11/08/salah-penutupan-perlintasan-kereta-karena-menunggu-masinis-jajan-di-warung/
- https://www.facebook.com/294617773886841/posts/3123013264380597
- https://kai.id/information/full_news/2869-kai-klarifikasi-video-petugas-turun-dari-lokomotif-di-perlintasan-sebidang
- https://kumparan.com/kumparannews/kai-jelaskan-ramai-masinis-jajan-ke-warung-saat-kereta-di-perlintasan-1sDD57mLdnw
- https://bisnis.tempo.co/read/1269937/kai-tanggapi-video-petugas-kereta-turun-di-perlintasan-sebidang
- https://www.google.com/maps/@-6.8463097,106.7606485,3a,75y,288.45h,91t/data=!3m6!1e1!3m4!1s-vrc_ADayME4XC5CEYVkNw!2e0!7i13312!8i6656
Halaman: 5983/6298