Bukan pembukaan gereja Katolik. Peristiwa di video itu adalah kegiatan “A Salute to Tolerant UAE” yang diadakan oleh Gereja Katolik St. Mary. Acara itu untuk memperingati “Hari Toleransi Internasional” yang diperingati pada tanggal 16 November. Acara tersebut diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Akun Sondang Sihotang Skm Mkes (fb.com/sondang.agrifinashtg) mengunggah sebuah video dengan narasi:
“Pembukaan Gereja Katolik di Arab dihadiri Raja Salman. Luar biasa…
Peresmian gereja katholik di Dubai oleh raja Dubai yg mayoritas warganya islam. Toleransi dijunjung tinggi. Di Indo ?”
(GFD-2019-3434) [SALAH] Video “Pembukaan Gereja Katolik di Arab dihadiri Raja Salman”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 19/12/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya klaim “Pembukaan Gereja Katolik di Arab dihadiri Raja Salman” yang menyertai unggahan video tersebut sama sekali tidak benar.
Peristiwa dalam video itu bukanlah pembukaan gereja, melainkan acara “A Salute to Tolerant UAE” yang diadakan oleh Gereja Katolik St. Mary sebagai ucapan terima kasih kepada pemerintah dan orang-orang di UEA karena menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Acara itu untuk memperingati “Hari Toleransi Internasional” yang diperingati pada tanggal 16 November. Acara tersebut diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Video yang sama diunggah di kanal Youtube St. Mary’s Catholic Church Dubai, UAE pada tanggal 19 November 2019 dengan judul “A Salute to Tolerant UAE – Final Highlights”. Liputan terkait acara tersebut juga dimuat di laman saintmarysdubai.org dengan judul “Year of Tolerance”.
Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, menyatakan tahun 2019 sebagai “Tahun Toleransi” di UEA, menyoroti UEA sebagai modal global untuk toleransi, dan menekankan toleransi sebagai konsep universal dan upaya kelembagaan yang berkelanjutan melalui undang-undang dan kebijakan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, dialog, koeksistensi dan keterbukaan terhadap budaya yang berbeda, terutama di antara kaum muda, yang akan mencerminkan positif pada masyarakat secara keseluruhan.
Tahun Toleransi mewujudkan pendekatan yang diadopsi oleh UEA sejak pendiriannya sebagai jembatan komunikasi antara orang-orang di dunia dan berbagai budaya mereka, dalam lingkungan keterbukaan dan rasa hormat yang menolak ekstremisme dan mempromosikan koeksistensi.
Arab Selatan, mengatakan bahwa ia telah tinggal di UEA selama 16 tahun, ketika ia mengalami perkembangan kontemporer di negara itu dalam berbagai bidang kehidupan.
Ia menambahkan: “Saya tinggal selama saya tinggal di nilai-nilai kemanusiaan Emirates sebagai yang terbaik. Gambar-gambarnya, melalui toleransi dan sambutan yang menjadi ciri penguasa negara dan rakyatnya.”
Pada gilirannya, J. James, seorang anggota Dewan Paroki Gereja Saint Mary di Dubai, mengatakan: “Ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita semua untuk menyampaikan penghargaan kita kepada orang-orang di Emirates dan para penguasa UEA atas toleransi dan penerimaan kita semua, sehingga kita dapat datang ke sini dan bekerja serta mensejahterakan hidup kita, dengan harapan dan permohonan .. akan UAE sedang berkembang dan menjadi salah satu negara terbesar di dunia. “
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya klaim “Pembukaan Gereja Katolik di Arab dihadiri Raja Salman” yang menyertai unggahan video tersebut sama sekali tidak benar.
Peristiwa dalam video itu bukanlah pembukaan gereja, melainkan acara “A Salute to Tolerant UAE” yang diadakan oleh Gereja Katolik St. Mary sebagai ucapan terima kasih kepada pemerintah dan orang-orang di UEA karena menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Acara itu untuk memperingati “Hari Toleransi Internasional” yang diperingati pada tanggal 16 November. Acara tersebut diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Video yang sama diunggah di kanal Youtube St. Mary’s Catholic Church Dubai, UAE pada tanggal 19 November 2019 dengan judul “A Salute to Tolerant UAE – Final Highlights”. Liputan terkait acara tersebut juga dimuat di laman saintmarysdubai.org dengan judul “Year of Tolerance”.
Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, menyatakan tahun 2019 sebagai “Tahun Toleransi” di UEA, menyoroti UEA sebagai modal global untuk toleransi, dan menekankan toleransi sebagai konsep universal dan upaya kelembagaan yang berkelanjutan melalui undang-undang dan kebijakan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, dialog, koeksistensi dan keterbukaan terhadap budaya yang berbeda, terutama di antara kaum muda, yang akan mencerminkan positif pada masyarakat secara keseluruhan.
Tahun Toleransi mewujudkan pendekatan yang diadopsi oleh UEA sejak pendiriannya sebagai jembatan komunikasi antara orang-orang di dunia dan berbagai budaya mereka, dalam lingkungan keterbukaan dan rasa hormat yang menolak ekstremisme dan mempromosikan koeksistensi.
Arab Selatan, mengatakan bahwa ia telah tinggal di UEA selama 16 tahun, ketika ia mengalami perkembangan kontemporer di negara itu dalam berbagai bidang kehidupan.
Ia menambahkan: “Saya tinggal selama saya tinggal di nilai-nilai kemanusiaan Emirates sebagai yang terbaik. Gambar-gambarnya, melalui toleransi dan sambutan yang menjadi ciri penguasa negara dan rakyatnya.”
Pada gilirannya, J. James, seorang anggota Dewan Paroki Gereja Saint Mary di Dubai, mengatakan: “Ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita semua untuk menyampaikan penghargaan kita kepada orang-orang di Emirates dan para penguasa UEA atas toleransi dan penerimaan kita semua, sehingga kita dapat datang ke sini dan bekerja serta mensejahterakan hidup kita, dengan harapan dan permohonan .. akan UAE sedang berkembang dan menjadi salah satu negara terbesar di dunia. “
Rujukan
(GFD-2019-3433) [SALAH] “Sandiwara Dagelan koplax, di perskusi sendiri,di viralkan sendiri,di laporkan sendiri, minta maaf dan memaafkan sendiri”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 19/12/2019
Berita
Bukan sandiwara. HA (30), pelaku persekusi sudah ditetapkan jadi tersangka dan pelaku mengaku khilaf melakukan persekusi karena dalam keadaan emosi akibat senggolan dengan korban. Dia menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat, terutama NU, Banser dan GM Ansor. Dia menegaskan bahwa tindakannya adalah inisiatif pribadinya, bukan atas nama organisasi atau kelompok apa pun.
Beredar video yang diunggah oleh akun Ibnu Waqas (fb.com/ibnu.waqas.9) yang diberi narasi :
“Sandiwara Dagelan koplax, di perskusi sendiri,di viralkan sendiri,di laporkan sendiri, minta maaf dan memaafkan sendiri? Sakit jiwa kali yang beginian ya?”
Beredar video yang diunggah oleh akun Ibnu Waqas (fb.com/ibnu.waqas.9) yang diberi narasi :
“Sandiwara Dagelan koplax, di perskusi sendiri,di viralkan sendiri,di laporkan sendiri, minta maaf dan memaafkan sendiri? Sakit jiwa kali yang beginian ya?”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Unggahan tersebut tidak benar karena penyidik dari Polres Metro Jakarta Selatan sudah menangkap dan menetapkan HA (30) sebagai tersangka pelaku persekusi itu.
Pelaku mengaku khilaf melakukan persekusi karena dalam keadaan emosi akibat senggolan dengan korban.
Pelaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat, terutama NU, Banser dan GM Ansor. Dia menegaskan bahwa tindakannya adalah inisiatif pribadinya, bukan atas nama organisasi atau kelompok apa pun.
Pria berinisial HA itu ditangkap di tempat persembunyiannya di sebuah padepokan di Depok, Jawa Barat.
Polisi menyita ponsel pintar dan beberapa benda milik HA sebagai barang bukti. Menurut polisi, berdasarkan keterangan pelaku, HA mempersekusi karena kesal setelah bersenggolan dengan kedua anggota Banser itu ketika berkendara di jalan, namun korban tidak berhenti untuk meminta maaf.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama, dalam jumpa persnya di Polres menjabarkan kronologi persekusi yang dilakukan HA terhadap dua anggota Banser. Bastoni mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/12) pukul 15.00 WIB, di Lebak Bulus, Jalan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Pada Jumat (13/12), pelaku resmi ditetapkan sebagai tersangka persekusi. Tersangka ditahan selama 20 hari dan diperpanjang hingga 40 hari ke depan.
Meski pelaku telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, polisi mengatakan proses hukum akan tetap berjalan.
Polisi menjerat HA dengan pasal 335 KUHP juncto pasal 310 dan atau pasal 311 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara selama enam tahun.
Unggahan tersebut tidak benar karena penyidik dari Polres Metro Jakarta Selatan sudah menangkap dan menetapkan HA (30) sebagai tersangka pelaku persekusi itu.
Pelaku mengaku khilaf melakukan persekusi karena dalam keadaan emosi akibat senggolan dengan korban.
Pelaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat, terutama NU, Banser dan GM Ansor. Dia menegaskan bahwa tindakannya adalah inisiatif pribadinya, bukan atas nama organisasi atau kelompok apa pun.
Pria berinisial HA itu ditangkap di tempat persembunyiannya di sebuah padepokan di Depok, Jawa Barat.
Polisi menyita ponsel pintar dan beberapa benda milik HA sebagai barang bukti. Menurut polisi, berdasarkan keterangan pelaku, HA mempersekusi karena kesal setelah bersenggolan dengan kedua anggota Banser itu ketika berkendara di jalan, namun korban tidak berhenti untuk meminta maaf.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama, dalam jumpa persnya di Polres menjabarkan kronologi persekusi yang dilakukan HA terhadap dua anggota Banser. Bastoni mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/12) pukul 15.00 WIB, di Lebak Bulus, Jalan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Pada Jumat (13/12), pelaku resmi ditetapkan sebagai tersangka persekusi. Tersangka ditahan selama 20 hari dan diperpanjang hingga 40 hari ke depan.
Meski pelaku telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, polisi mengatakan proses hukum akan tetap berjalan.
Polisi menjerat HA dengan pasal 335 KUHP juncto pasal 310 dan atau pasal 311 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara selama enam tahun.
Rujukan
(GFD-2019-3432) [SALAH] Judul artikel “Habib Rizieq Terancam Hukuman Mati dengan Pancung”
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 19/12/2019
Berita
Hukuman pancung tersebut bukan diberlakukan untuk Rizieq Shihab melainkan untuk orang yang telah melakukan gerakan intelijen asing di dalam wilayah hukum negara Saudi Arabia terkait kasus pemasangan bendera ISIS di luar rumah HRS pada Senin 5 November 2018.
Akun Angga Permana (fb.com/100034643388832) mengunggah sebuah gambar tangkapan artikel berujudul “Habib Rizieq Terancam Hukuman Mati dengan Pancung” dari situs tubasmedia.com dengan narasi :
“Makanya, jgn main2 di negeri org…bukan di Indonesia bung! Apa FPI berani jihad ke Arab??”
Akun Angga Permana (fb.com/100034643388832) mengunggah sebuah gambar tangkapan artikel berujudul “Habib Rizieq Terancam Hukuman Mati dengan Pancung” dari situs tubasmedia.com dengan narasi :
“Makanya, jgn main2 di negeri org…bukan di Indonesia bung! Apa FPI berani jihad ke Arab??”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Setelah ditelusuri oleh tim Cek Fakta Medcom.id, hukuman pancung tersebut bukan diberlakukan untuk Rizieq Shihab melainkan untuk orang yang telah melakukan gerakan intelijen asing di dalam wilayah hukum negara Saudi Arabia terkait kasus pemasangan bendera ISIS di luar rumah HRS pada Senin 5 November 2018
Dilansir Merdeka.com melalui artikel berjudul “Habib Rizieq Sebut Polisi Arab Marah Fotonya Viral, Pelaku Terancam Hukuman Pancung”, terbit pada Jumat, 9 November 2018, Rizieq Shihab mengatakan Polisi Arab akan mengejar pelaku penyebaran foto tersebut.
Rizieq mengatakan, pelaku bisa dijerat UU ITE Arab Saudi dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda 2 juta riyal atau setara Rp8 miliar rupiah. Tidak hanya itu, menurutnya, pelaku juga bisa dikenakan pasal spionase karena melakukan kegiatan intelijen tanpa izin. Hukumannya paling berat yakni hukuman pancung.
Berikut secara lengkap artikel tersebut:
Merdeka.com – Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab mengungkapkan Kepolisian Arab Saudi marah melihat foto pemeriksaan terkait poster berlambang ISIS di rumahnya viral di Tanah Air. Atas kejadian ini, Rizieq mengaku diminta membuat laporan ke kepolisian setempat.
“Kepolisian aparat keamanan saudi arabia ini marah kecewa karena ada penyebarluasan foto secata masif di negara kita Indonesia, yaitu dimana ada seorang perwira dari kepolisian sedang menanyai saya di tengah jalan dan itu menjadi viral,” kata Rizieq dalam video yang ditayangkan di Youtube FRONT TV, Jumat (9/11).
Polisi Arab, kata Rizieq, akan mengejar pelaku penyebaran foto tersebut. Rizieq memperingatkan, pelaku bisa dijerat UU ITE Arab Saudi dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda 2 juta riyal atau setara Rp 8 miliar rupiah.
Tidak hanya itu, menurutnya, pelaku juga bisa dikenakan pasal spionase karena melakukan kegiatan intelijen tanpa izin. Hukumannya paling berat yakni hukuman pancung.
“Tidak sampai di situ ini bisa dikenakan UU Spionase karena kalau terbukti mereka nanti tertangkap melakukan gerakan intelijen asing di dalam wilayah hukum negara Saudi Arabia, mereka bisa dikenakan hukuman pancung,” ujarnya.
Rizieq melanjutkan, polisi Arab Saudi telah melakukan olah kejadian perkara (TKP) terkait sudut pelaku mengambil foto.
“Jadi laporan sudah dibuat dan pihak kepolisian saudi sudah olah TKP untuk menentukan sudut dari gedung mana, mereka akan melakukan penggeledahan. Akan melakukan pencarian kita doakan saja semoag pelakunya akan tertangkap,” tandasnya.
Setelah ditelusuri oleh tim Cek Fakta Medcom.id, hukuman pancung tersebut bukan diberlakukan untuk Rizieq Shihab melainkan untuk orang yang telah melakukan gerakan intelijen asing di dalam wilayah hukum negara Saudi Arabia terkait kasus pemasangan bendera ISIS di luar rumah HRS pada Senin 5 November 2018
Dilansir Merdeka.com melalui artikel berjudul “Habib Rizieq Sebut Polisi Arab Marah Fotonya Viral, Pelaku Terancam Hukuman Pancung”, terbit pada Jumat, 9 November 2018, Rizieq Shihab mengatakan Polisi Arab akan mengejar pelaku penyebaran foto tersebut.
Rizieq mengatakan, pelaku bisa dijerat UU ITE Arab Saudi dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda 2 juta riyal atau setara Rp8 miliar rupiah. Tidak hanya itu, menurutnya, pelaku juga bisa dikenakan pasal spionase karena melakukan kegiatan intelijen tanpa izin. Hukumannya paling berat yakni hukuman pancung.
Berikut secara lengkap artikel tersebut:
Merdeka.com – Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab mengungkapkan Kepolisian Arab Saudi marah melihat foto pemeriksaan terkait poster berlambang ISIS di rumahnya viral di Tanah Air. Atas kejadian ini, Rizieq mengaku diminta membuat laporan ke kepolisian setempat.
“Kepolisian aparat keamanan saudi arabia ini marah kecewa karena ada penyebarluasan foto secata masif di negara kita Indonesia, yaitu dimana ada seorang perwira dari kepolisian sedang menanyai saya di tengah jalan dan itu menjadi viral,” kata Rizieq dalam video yang ditayangkan di Youtube FRONT TV, Jumat (9/11).
Polisi Arab, kata Rizieq, akan mengejar pelaku penyebaran foto tersebut. Rizieq memperingatkan, pelaku bisa dijerat UU ITE Arab Saudi dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda 2 juta riyal atau setara Rp 8 miliar rupiah.
Tidak hanya itu, menurutnya, pelaku juga bisa dikenakan pasal spionase karena melakukan kegiatan intelijen tanpa izin. Hukumannya paling berat yakni hukuman pancung.
“Tidak sampai di situ ini bisa dikenakan UU Spionase karena kalau terbukti mereka nanti tertangkap melakukan gerakan intelijen asing di dalam wilayah hukum negara Saudi Arabia, mereka bisa dikenakan hukuman pancung,” ujarnya.
Rizieq melanjutkan, polisi Arab Saudi telah melakukan olah kejadian perkara (TKP) terkait sudut pelaku mengambil foto.
“Jadi laporan sudah dibuat dan pihak kepolisian saudi sudah olah TKP untuk menentukan sudut dari gedung mana, mereka akan melakukan penggeledahan. Akan melakukan pencarian kita doakan saja semoag pelakunya akan tertangkap,” tandasnya.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/12/18/salah-judul-artikel-habib-rizieq-terancam-hukuman-mati-dengan-pancung/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/JKRVmDpK-cek-fakta-rizieq-shihab-terancam-hukuman-mati-di-arab-saudi
- https://www.merdeka.com/peristiwa/habib-rizieq-sebut-polisi-arab-marah-fotonya-viral-pelaku-terancam-hukuman-pancung.html
- https://www.merdeka.com/peristiwa/cari-pemasang-bendera-isis-habib-rizieq-lapor-polisi-saudi.html
(GFD-2019-3431) [SALAH] Mesut Ozil Sindir Indonesia dan Wapresnya Perihal Uighur
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/12/2019
Berita
Beredar postingan yang menyebutkan Mesut Ozil, Pesepakbola asal Jerman, telah menyindir Indonesia dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin perihal kasus Uighur. Postingan itu berasal dari portal tarbiyah[dot]net. Melalui judul artikelnya, yakni ‘Mesut Ozil Sindir Indonesia yang Mayoritas Muslim dan Wapresnya Ulama,’ terseru Ozil menyindir Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim postingan dan judul artikel tersebut tidak tepat. Sebab pada isi artikelnya lebih banyak memuat pernyataan dari Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi. Adapun, klaim bahwa Ozil menyindir pun berasal dari opini Adhie yang ia cuitkan melalui akun Twitternya (@AdhieMassardi). Berikut kutipan cuitan Adhie tersebut:
[…] OZIL NYINDIR KITA ● pernyataan Mesut Ozil ini nyindir bangsa dan pemerintah RI yg ngaku negeri mayoritas Muslim paling menghormati asas demokrasi dan penguasa (pembesar) negaranya banyak tokoh Islam bahkan Wapresnys eks pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di dunia (PBNU). […]
Cuitan itu disertai link berita dari portal rmol.id dengan judul ‘Mesut Ozil Lantang Bela Uighur, Arsenal: Itu Pendapat Pribadi.’ Pada berita yang tayang tanggal 15 Desember 2019 itu, tidak ada pembahasan mengenai pernyataan pesepakbola yang kini membela klub Arsenal tersebut terhadap Indonesia maupun Wapres Ma’ruf. Berikut kutipan pemberitaannya:
[…] Mesut Ozil Lantang Bela Uighur, Arsenal: Itu Pendapat Pribadi
Klub sepak bola Inggris, Arsenal, memastikan bahwa komentar yang dibuat oleh gelandang bintangnya Mesut Ozil terkait kelompok mulsim Uighur di China adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili klub.
Dalam komentarnya yang dia unggah di Twitter dan Instagram, Ozil mengkritik kebijakan keras pemerintah China terhadap kelompok muslim minoritas Uighur.
"Konten yang dia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil," begitu keterangan yang dirilis di akun resmi Arsenal Football Club di akun Weibo yang populer di China.
"Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut prinsip tidak terlibat dalam politik," sambungnya, seperti dimuat Reuters.
Sementara itu, Ozil sendiri dalam unggahannya menyebut Uighur sebagai pejuang yang menentang penganiayaan. Dia mengkritik tindakan keras China terhadap Uighur dan menyayangkan banyaknya warga muslim yang bungkam atas hal tersebut.
"(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Terlepas dari semua ini, Muslim tetap diam," kata Ozil dalam komentanya yang merupakan bentuk solidaritas terhadap sesama muslim. […]
Dari pemberitaan itu tidak menyebutkan Ozil menyinggung Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin. Adapun, dalam berita itu menukil kutipan pernyataan Ozil yang ia unggah di Twitter (@MezutOzil1088) dan unggahan di Instagramnya (@m10_official). Berikut pernyataannya yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Inggris:
[…] East Turkestan!
The bleeding wound of the ummah. The community of fighters who resist the persecution. The glorious believers who are fighting alone against those who try to forcibly take them away from Islam. Qur’ans are burned, mosques are closed, madrasas are banned, religious scholars are killed one by one.
The brothers are forced into camps. Chinese men are settled in their families instead of them. The sisters forced to marry Chinese men.
Despite all this, the Ummah of Prophet Muhammad is silent. Doesn’t object/say anything. Muslims are not supported. Don’t they know that conseting to persecution is persecution? How nicely Hadhrat Ali said: “If you cannot prevent persecution, make it known publicity!”
While these events have been on the agenda even in the Western media and states for months and weeks, where are the Muslim countries and their media?
Don’t they know that staying neutral when persecution is carried out is despicible? Don’t they know what our brothers and sisters will remember about these sad/tough days years later is not the torture of the tyrants, but the silence us, their Muslim brothers?
O Allah, help out our brothers and sisters in East Turkestan.
Undoubtedly, Allah is the best of planners […]
Terjemahan:
[…] Turkestan Timur!
Umat tengah tengah terluka. Komunitas pejuang yang menentang penganiayaan. Orang-orang beriman yang mulia yang berjuang sendirian melawan mereka yang mencoba mengambil paksa mereka dari Islam. Al-Qur'an dibakar, masjid ditutup, madrasah dilarang, cendekiawan agama terbunuh satu per satu.
Saudara-saudara dipaksa ke kamp. Laki-laki China menetap di keluarga mereka, bukan mereka. Para saudari dipaksa untuk menikahi pria China.
Terlepas dari semua ini, umat Nabi Muhammad diam. Tidak keberatan/mengatakan apa pun. Muslim tidak didukung. Tidakkah mereka tahu bahwa menerima penganiayaan adalah penganiayaan? Alangkah baiknya Hadhrat Ali berkata: "Jika Anda tidak dapat mencegah penganiayaan, buatlah itu diketahui publisitas!"
Sementara hal ini telah menjadi perhatian di berbagai negara Barat dan bahkan media mereka selama berbulan-bulan dan minggu, di mana negara-negara Muslim dan media mereka?
Tidakkah mereka tahu bahwa bersikap netral ketika penganiayaan dilakukan adalah hina? Tidakkah mereka tahu apa yang akan diingat saudara-saudara kita tentang hari-hari yang menyedihkan/sulit ini bertahun-tahun kemudian bukanlah penyiksaan para tiran, tetapi kesunyian kita, saudara-saudara Muslim mereka?
Ya Allah, bantu saudara-saudari kita di Turkestan Timur.
Tidak diragukan lagi, Allah adalah yang terbaik dari perencana […]
Dari terjemahan pernyataan Ozil tersebut tidak menyebutkan spesifik Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin yang notabenenya merupakan ulama Indonesia. Pernyataan Ozil lebih kepada kecaman kepada Pemerintah China dan kritik kepada negara-negara Muslim yang tidak menyuarakan pembelaan terhadap sesama umat Muslim di Uighur.
[…] OZIL NYINDIR KITA ● pernyataan Mesut Ozil ini nyindir bangsa dan pemerintah RI yg ngaku negeri mayoritas Muslim paling menghormati asas demokrasi dan penguasa (pembesar) negaranya banyak tokoh Islam bahkan Wapresnys eks pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di dunia (PBNU). […]
Cuitan itu disertai link berita dari portal rmol.id dengan judul ‘Mesut Ozil Lantang Bela Uighur, Arsenal: Itu Pendapat Pribadi.’ Pada berita yang tayang tanggal 15 Desember 2019 itu, tidak ada pembahasan mengenai pernyataan pesepakbola yang kini membela klub Arsenal tersebut terhadap Indonesia maupun Wapres Ma’ruf. Berikut kutipan pemberitaannya:
[…] Mesut Ozil Lantang Bela Uighur, Arsenal: Itu Pendapat Pribadi
Klub sepak bola Inggris, Arsenal, memastikan bahwa komentar yang dibuat oleh gelandang bintangnya Mesut Ozil terkait kelompok mulsim Uighur di China adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili klub.
Dalam komentarnya yang dia unggah di Twitter dan Instagram, Ozil mengkritik kebijakan keras pemerintah China terhadap kelompok muslim minoritas Uighur.
"Konten yang dia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil," begitu keterangan yang dirilis di akun resmi Arsenal Football Club di akun Weibo yang populer di China.
"Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut prinsip tidak terlibat dalam politik," sambungnya, seperti dimuat Reuters.
Sementara itu, Ozil sendiri dalam unggahannya menyebut Uighur sebagai pejuang yang menentang penganiayaan. Dia mengkritik tindakan keras China terhadap Uighur dan menyayangkan banyaknya warga muslim yang bungkam atas hal tersebut.
"(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Terlepas dari semua ini, Muslim tetap diam," kata Ozil dalam komentanya yang merupakan bentuk solidaritas terhadap sesama muslim. […]
Dari pemberitaan itu tidak menyebutkan Ozil menyinggung Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin. Adapun, dalam berita itu menukil kutipan pernyataan Ozil yang ia unggah di Twitter (@MezutOzil1088) dan unggahan di Instagramnya (@m10_official). Berikut pernyataannya yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Inggris:
[…] East Turkestan!
The bleeding wound of the ummah. The community of fighters who resist the persecution. The glorious believers who are fighting alone against those who try to forcibly take them away from Islam. Qur’ans are burned, mosques are closed, madrasas are banned, religious scholars are killed one by one.
The brothers are forced into camps. Chinese men are settled in their families instead of them. The sisters forced to marry Chinese men.
Despite all this, the Ummah of Prophet Muhammad is silent. Doesn’t object/say anything. Muslims are not supported. Don’t they know that conseting to persecution is persecution? How nicely Hadhrat Ali said: “If you cannot prevent persecution, make it known publicity!”
While these events have been on the agenda even in the Western media and states for months and weeks, where are the Muslim countries and their media?
Don’t they know that staying neutral when persecution is carried out is despicible? Don’t they know what our brothers and sisters will remember about these sad/tough days years later is not the torture of the tyrants, but the silence us, their Muslim brothers?
O Allah, help out our brothers and sisters in East Turkestan.
Undoubtedly, Allah is the best of planners […]
Terjemahan:
[…] Turkestan Timur!
Umat tengah tengah terluka. Komunitas pejuang yang menentang penganiayaan. Orang-orang beriman yang mulia yang berjuang sendirian melawan mereka yang mencoba mengambil paksa mereka dari Islam. Al-Qur'an dibakar, masjid ditutup, madrasah dilarang, cendekiawan agama terbunuh satu per satu.
Saudara-saudara dipaksa ke kamp. Laki-laki China menetap di keluarga mereka, bukan mereka. Para saudari dipaksa untuk menikahi pria China.
Terlepas dari semua ini, umat Nabi Muhammad diam. Tidak keberatan/mengatakan apa pun. Muslim tidak didukung. Tidakkah mereka tahu bahwa menerima penganiayaan adalah penganiayaan? Alangkah baiknya Hadhrat Ali berkata: "Jika Anda tidak dapat mencegah penganiayaan, buatlah itu diketahui publisitas!"
Sementara hal ini telah menjadi perhatian di berbagai negara Barat dan bahkan media mereka selama berbulan-bulan dan minggu, di mana negara-negara Muslim dan media mereka?
Tidakkah mereka tahu bahwa bersikap netral ketika penganiayaan dilakukan adalah hina? Tidakkah mereka tahu apa yang akan diingat saudara-saudara kita tentang hari-hari yang menyedihkan/sulit ini bertahun-tahun kemudian bukanlah penyiksaan para tiran, tetapi kesunyian kita, saudara-saudara Muslim mereka?
Ya Allah, bantu saudara-saudari kita di Turkestan Timur.
Tidak diragukan lagi, Allah adalah yang terbaik dari perencana […]
Dari terjemahan pernyataan Ozil tersebut tidak menyebutkan spesifik Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin yang notabenenya merupakan ulama Indonesia. Pernyataan Ozil lebih kepada kecaman kepada Pemerintah China dan kritik kepada negara-negara Muslim yang tidak menyuarakan pembelaan terhadap sesama umat Muslim di Uighur.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran itu, maka dapat disimpulkan bahwa artikel berjudul ‘Mesut Ozil Sindir Indonesia yang Mayoritas Muslim dan Wapresnya Ulama’ tidak tepat. Sebab, Ozil tidak menyebutkan Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin. Adapun kritik Ozil lebih umum, yakni kepada seluruh negara Muslim.
Selain itu, isi artikelnya lebih banyak membahas pernyataan Koordinator GIB Adhie Massardi. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Selain itu, isi artikelnya lebih banyak membahas pernyataan Koordinator GIB Adhie Massardi. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1061498890849312/
- https://turnbackhoax.id/2019/12/18/salah-mesut-ozil-sindir-indonesia-dan-wapresnya-perihal-uighur/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/524/fakta-atau-hoaks-benarkah-mesut-ozil-sindir-indonesia-dalam-cuitannya-soal-muslim-uighur
- https://twitter.com/AdhieMassardi/status/1206022344608583680
- https://twitter.com/MesutOzil1088/status/1205439723302469632
- https://www.instagram.com/p/B6AnAdhiWLQ/
- https://twitter.com/IlmFeed/status/1205628275059499008
- https://dunia.rmol.id/read/2019/12/15/413636/Mesut-Ozil-Lantang-Bela-Uighur,-Arsenal:-Itu-Pendapat-Pribadi-
- https://www.afp.com/en/news/3954/arsenals-ozil-condemns-muslim-silence-over-uighurs-doc-1n22yh7
- https://www.tempo.co/dw/1648/kenapa-negara-muslim-bungkam-terhadap-cina-soal-uighur
Halaman: 5949/6293