• (GFD-2021-5991) [SALAH] Foto Cristiano Ronaldo dengan Buku Iqro

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 04/01/2021

    Berita

    Beredar di media sosial foto Cristiano Ronaldo yang sedang pamer buku Iqro. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

    Salah satu yang mempostingnya adalah bernama Ahe Lapangan. Ia mengunggah foto tersebut pada 14 November 2020.

    Dalam postingannya nampak Cristiano Ronaldo sedang duduk di sebuah pesawat. Ia memamerkan buku Iqro yang dipegangnya. Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:

    "Keunggulan di Ahe pertigaan Ahe Lapangan Asri Bumiayu adalah adanya jam tambahan yakni belajar iqro , kenapa iqro ? Karena belajar Qur' an itu hukumnya wajib. Jadi belajar Iqro dulu ,jangan ceramah dulu"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi akun resmi Cristiano Ronaldo di Twitter dan Instagram yang sudah terverifikasi, @Cristiano. Di sana terdapat postingan foto serupa yang diunggah pada 26 September 2020.

    Dalam postingan tersebut Ronaldo bukan membawa buku Iqro. Melainkan ia membawa buku berjudul 'O Poder Da Comunicacao'.

    Ia juga menambahkan narasi:

    "Reading time! Living and learning!"

    atau dalam Bahasa Indonesia,

    "Waktunya membaca! Hidup dan belajar!"

    Buku O Poder Da Comunicacao sendiri merupakan karangan Dr Lair Ribeiro. Buku ini menjelaskan rahasia berkomunikasi dengan baik.

    Kesimpulan

    Postingan foto Cristiano Ronaldo sedang membawa buku Iqro adalah hoaks karena itu merupakan hasil foto suntingan. Faktanya Ronaldo sedang membawa buku O Poder Da Comunicacao.

    Rujukan

  • (GFD-2021-5990) [SALAH] Halte Palu Arit di Cileungsi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/01/2021

    Berita

    “Apakah anda masih kurang yaqin PKI bangkit..SIAP DIBUNUH APA MEMBUNUH..!”

    Narasi dalam gambar:

    “Kejadian di Cileungsi – Jawa Barat : muncul Halte yang ‘nge-tren’ bentuknya adalah seperti kata pak ‘LP’.

    Maka perlahan-lahan symbol ini di benarkan untuk TREN KEBANGKITAN KOMUNIS NEO-PKI.

    WASPADALAH …!!!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Chasper membagikan ulang postingan miliknya di Grup KAMI OPOSISI. Dalam unggahannya itu terdapat gambar hasil tangkapan layar yang memperlihatkan sebuah halte dengan bentuk menyerupai logo palu arit yang diklaim berlokasi di daerah Cileungsi, Jawa Barat. Postingan yang diunggah pada 3 Desember 2020 ini telah mendapat tanggapan sebanyak 24 komentar dan telah dibagikan sebanyak 9 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Setelah ditelusuri, gambar tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali, gambar serupa juga pernah diklaim berlokasi di Sukoharjo. Faktanya, gambar halte yang menyerupai logo palu arit ini berlokasi di Kollam, Kerala, India bukan di Cileungsi, Jawa Barat. Gambar serupa juga pernah diunggah di situs alamy.com dengan judul “Hammer and Sickle Bus Stop, Kollam – Image ID: FR2GF5” oleh François-Olivier Dommergues yang diabadikan pada Desember 2015 di Kelara, India.

    Dengan demikian, klaim gambar halte yang menyerupai logo palu arit di Cileungsi, Jawa Barat adalah salah karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Bukan di Cileungsi, Jawa Barat. Faktanya, gambar halte yang menyerupai logo palu arit ini berlokasi di Kollam, Kerala, India.

    Rujukan

  • (GFD-2021-5989) [SALAH] Video Kemunculan Harimau di Hutan Kabupaten Blora

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 04/01/2021

    Berita

    “sumber video whatsapp” unggah akun Youtube Vrilian vlog, Kamis (31/12/2020).

    “blora masih ada raja hutan lur” unggah akun Youtube Ledi Dwi Channel, Jumat (01/01/2021).

    Hasil Cek Fakta

    Sejumlah akun Youtube mengunggah video berdurasi 30 detik, video tersebut merekam keberadaan harimau yang diklaim terjadi di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Informasi keberadaan harimau di hutan Blora tersebut sempat membuat geger warga Blora pada akhir tahun 2020 lalu.

    Dari hasil penelusuran menggunakan mesin pencarian Google Image dengan tangkapan layar video tersebut, penelusuran mengarah pada artikel berbahasa Telugu milik news18.com yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artikel tersebut berjudul “Harimau: Um … harimau besar di kawasan wisata … peringatan bagi wisatawan” yang tayang pada 18 Oktober 2020.

    Dalam artikel tersebut terdapat tangkapan layar video yang identik seperti unggahan sejumlah akun Youtube, disebutkan dalam artikel bahwa seekor harimau besar sedang berjalan di hutan Mothugudem, Distrik Khammam, Telangana, India.

    Video serupa juga pernah tayang pada akun Youtube G media dengan judul “Cow attacked by tiger in #Telangana” yang tayang pada 14 Desember 2020, dalam video tersebut juga ditampilkan seekor sapi dengan leher terluka.

    Terkait kemunculan harimau di Hutan Mothugudem, petugas kehutanan sedang mencari asal muasal harimau tersebut, kemana perginya dan keberadaannya, jika mengarah ke pemukiman warga kemungkinan pihak berwenang akan memindahkan harimau tersebut ke tempat lain.

    Perlu diketahui harimau jawa atau yang mempunyai nama lain panthera tigris sondaica adalah subspesies harimau yang hidup terbatas di Pulau Jawa. Harimau ini telah punah sejak tahun 1972, dikarenakan perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitatnya secara drastis.

    Atas penjelasan tersebut, terkait kemunculan harimau di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah adalah tidak benar dan masuk ke dalam ketegori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).

    Faktanya kemunculan harimau tersebut terjadi di hutan Mothugudem, Distrik Khammam, Telangana, India.

    Rujukan

  • (GFD-2021-5988) [SALAH] “Titik Api diam terlihat di Gunung Merapi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/01/2021

    Berita

    Akun Rmj Jaya (fb.com/wahyujaya01) pada 2 Januari 2021 membagikan tautan video Youtube berjudul “Live Merapi via Induk Frekom” yang diunggah di kanal Induk Frekom_86 ke grup Info Merapi dengan narasi sebagai berikut:

    “Titik Api diam terlihat lewat yt Induk frekom 86”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas, klaaim bahwa titik api diam terlihat di Gunung Merapi pada 2 Januari 2020 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan titik api diam. Menurut Kasi Gunung Merapi BPPTKG, hingga saat ini belum ada titik api diam di Gunung Merapi. Disebutkan BPPTKG, yang dianggap sebagai titik api diam adalah sumber asap panas, yang jika dilihat menggunakan kamera mode malam dapat menyala lebih terang.

    Dilansir dari Kompas yang menghubungi Kasi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menegaskan bahwa hingga saat ini belum teramati titik api diam di Gunung Merapi.

    Penegasan itu sekaligus membantah adanya informasi yang menyebut titik api diam sudah terlihat di gunung yang terletak di antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.

    “Kalau yang disebut titik api diam dan beredar di media sosial itu bukan titik api diam, masih sumber asap panas,” kata Agus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (3/1/2021).

    Dia menambahkan, wajar jika sumber asap panas tersebut terlihat lebih terang apabila dilihat dengan kamera mode malam. Di satu sisi, Agus menyebutkan memang terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir ini. Tetapi secara spesifik, munculnya titik api diam di puncak merapi belum terjadi.

    “Sinar yang terlihat menunjukkan adanya peningkatan suhu asap yang keluar di sekitar Lava 1997,” jelas Agus.

    “Hingga saat ini belum terpantau titik api diam,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Minggu (3/1/2021) seperti dikutip dari Suara Merdeka.

    Lebih lanjut, Agus juga menjelaskan beberapa hal mengenai titik api diam. Katanya, titik api diam adalah penampakan akibat dari magma baru yang sudah ada di permukaan atau sudah mendekati permukaan.

    “Jadi itu mencerminkan magma atau cahaya dari magma,” papar Agus.

    Umumnya, titik api diam dikatakan Agus, akan berwarna merah dan bisa diamati secara kasat mata tanpa perlu menggunakan alat bantu, termasuk kamera. Agus melanjutkan, dengan kemunculan titik api diam, gunung berapi, termasuk Merapi sudah bisa dikatakan telah erupsi.

    ‘Kalau sudah ada titik api diam itu secara proses itu sudah erupsi, karena magmanya sudah di atas atau sudah di permukaan,” katanya.

    Sementara itu, ungkap Agus, potensi bahaya erupsi tidak ada perubahan, masih berupa guguran lava dan bila terjadi erupsi eksplosif akan berupa lontaran material vulkanik serta awan panas berjarak maksimal 5 kilometer.

    “Sampai sejauh ini yang kita pegang masih seperti di awal, bahwa erupsi ada kemungkinan akan eksplosif tetapi tidak sebesar pada 2010,” ujar Agus.

    Kesimpulan

    BUKAN titik api diam. Menurut Kasi Gunung Merapi BPPTKG, hingga saat ini belum ada titik api diam di Gunung Merapi. Disebutkan BPPTKG, yang dianggap sebagai titik api diam adalah sumber asap panas, yang jika dilihat menggunakan kamera mode malam dapat menyala lebih terang.

    Rujukan