• (GFD-2019-1827) Pejabat dan Caleg Terjerat OTT Politik Uang

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Sejumlah kabar mengenai operasi tangkap tangan terhadap praktik politik uang beredar di media sosial menjelang Pemilu 2019. Pada hari ini misalnya, Selasa (16/4/2019), setidaknya ada dua tangkapan layar menginformasikan OTT politik uang.

    Foto artikel pertama berasal dari laman Tribun Medan. Artikel itu mengenai wakil bupati terkena OTT politik uang. Foto artikel kedua berasal dari laman berita Viva.co.id, tentang caleg PKS di Lombok Timur yang juga terkait politik Uang.

    Tangkapan layar dari kedua artikel itu diunggah dengan disertai narasi bahwa politik uang dilakukan untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

    Berikut narasi postingan yang menyertai tangkapan layar tersebut:

    2 cara kampret yg sdh pasti akn kalah berusaha unk bisa menang.

    1. Sebisa mungkin dan sebanyak mungkin berusaha memghalangi jokower menggunakn hak pilihnya.
    2. Membeli suara .

    Keduanya sdh terbongkar, tinggal kita hrs bisa mencegah.

    #01TheChampion
    #PilihYgJelasIslamnya

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, artikel di laman Tribun Medan diunggah pada Senin (15/4/2019) kemarin. Sementara, artikel di laman Viva.co.id diunggah pada Rabu (16/4/2019).

    Namun, isi artikel tidak ada hubungannya dengan pemenangan salah satu calon presiden dan wakil presiden.

    Kedua topik OTT pejabat pemerintahan itu juga pernah dimuat di laman Kompas.com. Artikel Tribun Medan sesuai dengan artikel Kompas yang berjudul "Polres Karo Amankan Caleg dan Timses Partai Gerindra yang Diduga Lakukan "Money Politics."

    Dalam berita dituliskan bahwa operasi tangkap tangan dilakukan terhadap tiga orang yang diduga tim sukses calon legislatif dari Partai Gerindra, terkait dugaan money politic. Setelah dilakukan pengembangan, polisi mengamankan dua orang caleg dari partai tersebut.

    Sementara itu, artikel Viva.co.id sesuai dengan artikel "Caleg PKS yang Tertangkap Tangan Bagi-bagi Uang Bantah "Money Politics"

    Dalam artikel tersebut dituliskan bahwa seorang caleg DPRD Kabupaten Lombok Timur Dapil I dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhamad Ali Akbar, tertangkap tangan atas tuduhan praktik politik uang.

    Dia ketahuan oleh masyarakat dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). Peristiwa itu terjadi di wilayah Dengen Timur, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Senin malam (15/4/2019).

    Namun, ia membantah segala tuduhan tersebut. Ali membantah jika tertangkap tangan, namun dia tak memungkiri jika melakukan kesalahan telah melakukan kampanye di masa tenang.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1826) Video Grace Natalie Ajak Warga Makan Babi Sama-sama

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/04/2019

    Berita

    Beredar video yang menampilkan Ketua Umum PSI, Grace Natalie yang diklaim mengajak ‘makan babi sama-sama’

    Narasi postingan : “Seruan Ketum PSI: Habis nyoblos makan babi sama-sama”

    Narasi dalam video : “Satu suara sangat berharga, dan kalo semua ini sudah selesai. Ayo, Kita makan -bakmi- (bagian ini diklaim sebagai ‘babi’ ) sama-sama, pilih mau yang mana.”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video pendek Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menyapa warga Pluit, Muara Karang, Pantai Indah Kapuk dan mengajak warga untuk mencoblos di hari pemilihan beredar luas di media sosial, tetapi dengan narasi yang sudah diedit dan menyesatkan.

    “Hoax terbaru : Bakmi jadi babi
    Mohon dengarkan baik baik video ini. Di ujung video, saya mengajak makan bakmi, namun malah diplesetkan menjadi babi. Stop sebarkan HOAX!” tulis Grace di akun instagramnya.

    “Luar biasa serangan hoax ke PSI. Sudah beberapa hari ini datang bertubi-tubi. Mulai dari suara PSI akan ditransfer ke partai lain, PSI terkait Tutut, PSI batal ikut Pemilu, dan kini bakmi pun diplesetkan jadi babi,” terang Grace dalam keterangannya, Selasa (16/4) malam.

    Menurut Grace, video ini dimaksudkan untuk memotivasi warga agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS), karena ada kekhawatiran warga Pluit, terkait kondisi keamanan saat Pemilu. Kebetulan, di wilayah Pluit, Muara Karang memang banyak kuliner bakmi.

    “Sekali lagi saya tegaskan, yang saya katakan bakmi, bukan babi,” tegas Grace.

    Berikut pernyataan Grace Natalie dalam video aslinya:

    Halo Papak, Ibu warga Pluit, Muara Karang, PIK, dan sekitarnya. Terimakasih yang telah membuat dukungan dan support. Dan tidak terasa kita udah hampir sampai di ujung perjalanan ini.

    Mendekati ujung bukannya tenang, tapi kami malah diterpa tsunami hoax dan fitnah. Saya yakin bapak ibu sudah menerima berita-berita itu.

    Kita tidak tahu siapa yang pertama kali ngirim, siapa yang bertanggung jawab membuat infotmasi itu dan seringkali tanpa data, tanpa fakta alias mengarang semua, yang tujuannya semua untuk menjatuhkan nama baik PSI.

    Saya mohon bapak ibu tetap teguh jangan goyah.

    Karena perjuangan ini memang ingin membuat proses-proses yang selama ini tertutup kita buat jadi transparan. Gelap mau dikasih terang ya tentu saja banyak yang tidak nyaman.

    Itu menyebabkan tsunami hoax bertubi-tubi menerpa dalam beberapa hari terakhir ini. Doa saya bapak ibu terus tidak goyah dan bantu saya untuk melawan hoax-hoax ini. Jangan takut untuk nanti datang ke TPS.

    Karena bapak Jokowi sudah menjamin, sudah menerjunkan aparat kepolisian dan militer untuk menjaga prosesnya.

    Satu suara sangat berharga, dan kalo semua ini sudah selesai. Ayo, Kita makan bakmi sama-sama, pilih mau yang mana.

    (Bagian terakhir dipleset menjadi “makan babi”).

    Rujukan

  • (GFD-2019-1825) Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Golput di Pemilu 2019

    Sumber: facebook.com, blogspot.com
    Tanggal publish: 16/04/2019

    Berita

    Beredar kabar yang menyebutkan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir tidak akan menggunakan hak pilihnya alias Golput. Kabar ini beredar di sejumlah blog yang kemudian linknya dibagian ke media sosial maupun jaringan pesan.

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi kabar yang menyebutkan Ustaz Ba'asyir Golput, putra Ustaz Ba'asyir memberikan penjelasannya, Selasa malam. Dihubungi Solopos.com, Ustaz Abdurrohim Ba'asyir biasa disapa Ustaz Iim menjelaskan selama pemilihan presiden (Pilpres) berlangsung yakni Pilpres 2009, 2014 sikap Ustaz Ba'asyir memang golput atau tidak menggunakan hak pilihnya.

    Demikian halnnya dengan Pilpres 2019. "Saya heran kenapa kok sekarang ini malah ramai dibicarakan. Padahal dulu-dulu Ustaz Abu [Ba'asyir} tidak pernah nyoblos juga tidak ramai dibicarakan, tidak diberitakan. Kenapa sekarang justru ramai, saya malah heran," ujar putra Ustaz Ba'asyir itu.

    Menurut Ustaz Iim, sikap Ustaz Ba'asyir yang golput ini dikarenakan berdasarkan keyakinan Ustaz Ba'asyir bahwa tidak ada satupun pasangan calon presiden yang memiliki visi-misi menegakkan syariat Islam. "Sehingga beliau khawatir jika salah memilih."

    Kendati mempunyai sikap Golput, Ustaz Iim menjelaskan Ustaz Ba'asyir tidak pernah melarang anggota keluarganya untuk menggunakan hak pilihnya demikian halnya dengan pihak-pihak lain yang akan menggunakan hak pilih.

    Ustaz Ba'asyir, menurutnya tidak pernah memaksakan pendapatnya. Pun halnya terkait dengan pernyataan sejumlah ulama yang menyebutkan golput haram, Ustaz Ba'asyir, ujarnya, menghormati pandangan tersebut.

    "Ustaz Ba'asyir ini tidak pernah melarang orang menggunakan hak pilih. Dalam keluarga kami, berbeda pandangan tidak masalah asal yang penting mempunyai dasar dan dalil yang benar sesuai dengan Alquran. Saya dan keluarga bertemu ayah saya sebulan lalu. Dalam kesempatan itu saya juga mengatakan kami keluarga akan menggunakan hak pilih, dan Ustaz Ba'asyir mempersilakan," lanjutnya.

    Terkait dengan beredarnya kabar Ustaz Ba'asyir golput, Ustaz Iim mengatakan dia juga dalam beberapa hari terakhir menerima kabar tersebut. "Saya ditanya banyak orang juga terkait share soal golput itu. Banyak yang tanya kepada saya," jelasnya.

    Ustaz Iim menyebut berdasarkan informasi yang diterimanya, kabar Ustaz Ba'asyir golput diembuskan oleh pihak-pihak yang ingin menggembosi kantong-kantong suara umat Islam.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1824) Petir Menggelegar Setelah Presiden RI Masuk Kakbah

    Sumber: aljazera.online
    Tanggal publish: 16/04/2019

    Berita

    Laman www.aljazera.online memuat artikel berjudul Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah pada 15 April 2019.

    Artikel tersebut mengaitkan gangguan instalasi listrik menara jam di Makkah dengan sambaran petir dan kegiatan capres petahana Joko Widodo atau Jokowi umrah di masa tenang Pilpres 2019.

    Berikut narasinya:

    Menara jam tertinggi dunia di kota suci Mekkah, Arab Saudi mendadak gelap. Setelah instalasi listrik di bangunan itu tergangggu akibat sambaran petir.

    Dilaporan harian lokal Sabq, listrik di menara jam yang menghadap langsung ke Kabah itu sempat padam dalam beberapa jam, sebelum akhirnya dipulihkan dan kembali normal.

    "Daya listrik sudah berhasil dipulihkan beberapa jam kemudian setelah kejadian. Kini sudah berfungsi dengan baik dan tidak ada lagi masalah," kata seorang pejabat pemerintaah di Mekkah.

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Jokowi diberi kesempatan masuk ke dalam Kakbah di Masjidil Haram saat menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Senin (15/4/2019).

    Dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ikut dalam ibadah tersebut.

    "Pada kesempatan itu, Presiden, Ibu Iriana, dan rombongan terbatas berkesempatan masuk ke dalam Kakbah," demikian informasi yang diterima dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

    Seusai masuk ke dalam Kakbah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah di depan multazam.

    Hasil Cek Fakta

    Situs www.aljazera.online yang memuat kabar tersebut bukan media arus utama yang terpercaya, melainkan blog.

    Ini yang tertera dalam laman mereka:

    Situs www.aljazera.online yang memuat kabar tersebut bukan media arus utama yang terpercaya, melainkan blog.

    Keterangan yang tertera dalam laman mereka:

    Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

    It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

    Contrary to popular belief, Lorem Ipsum is not simply random text. It has roots in a piece of classical Latin literature from 45 BC, making it over 2000 years old. Richard McClintock, a Latin professor at Hampden-Sydney College in Virginia, looked up one of the more obscure Latin words, consectetur, from a Lorem Ipsum passage, and going through the cites of the word in classical literature, discovered the undoubtable source. Lorem Ipsum comes from sections 1.10.32 and 1.10.33 of "de Finibus Bonorum et Malorum" (The Extremes of Good and Evil) by Cicero, written in 45 BC. This book is a treatise on the theory of ethics, very popular during the Renaissance. The first line of Lorem Ipsum, "Lorem ipsum dolor sit amet..", comes from a line in section 1.10.32.

    The standard chunk of Lorem Ipsum used since the 1500s is reproduced below for those interested. Sections 1.10.32 and 1.10.33 from "de Finibus Bonorum et Malorum" by Cicero are also reproduced in their exact original form, accompanied by English versions from the 1914 translation by H. Rackham.

    There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form, by injected humour, or randomised words which don't look even slightly believable. If you are going to use a passage of Lorem Ipsum, you need to be sure there isn't anything embarrassing hidden in the middle of text. All the Lorem Ipsum generators on the Internet tend to repeat predefined chunks as necessary, making this the first true generator on the Internet. It uses a dictionary of over 200 Latin words, combined with a handful of model sentence structures, to generate Lorem Ipsum which looks reasonable. The generated Lorem Ipsum is therefore always free from repetition, injected humour, or non-characteristic words etc.

    Bantahan Al Jazeera

    Dalam pernyataan yang disebar grup percakapan Whatsapp para jurnalis, Sohaib Jassim, Kepala Biro Jakarta Al Jazeera Media Network menegaskan, www.aljazera.online tak terkait dengan pihaknya.

    Berikut isi keterangan tersebut:



    Salam,

    Sehubungan dengan beredarnya sebuah tulisan berjudul "Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah" yang dipublikasikan oleh situs bernama aljazera.online kemarin, Al Jazeera Media Network Biro Jakarta bermaksud menyampaikan keterangan sebagai berikut:

    1. Al Jazeera Media Network tidak pernah memproduksi tulisan itu dan tidak memiliki hubungan apapun dengan pengelola situs tersebut

    2. Al Jazeera Media Network mengecam keras penggunaan nama situs yang seolah-olah mirip dengan nama media kami

    3. Al Jazeera Media Network mendesak agar pengelola situs aljazera.online dan situs-situs lain yang mencatut nama kami agar segera mengganti nama karena sangat merugikan Al Jazeera Media Network

    4. Al Jazeera Media Network tidak memiliki situs berita online berbahasa Indonesia hingga saat ini

    Sebagai informasi tambahan, Al Jazeera Media Network merupakan jaringan media internasional berbasis di Qatar yang menaungi stasiun televisi Al Jazeera English Channel, Al Jazeera Arabic Channel, Al Jazeera Documentary, Al Jazeera Mubasher (Live), aljazeera.com (Bahasa Inggris), aljazeera.net (Bahasa Arab), AJ+, dan lainnya.

    Demikian pernyataan ini kami sampaikan. Terima kasih.

    Sohaib Jassim

    Kepala Biro Jakarta Al Jazeera Media Network

    Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, memang ada kejadian menara jam Makkah disambar petir. Namun kejadian sudah lama, pada September 2018, bukan ketika Jokowi umrah.

    Demikian seperti artikel berjudul Photographers snap electrifying photos of lightning strikes in Mecca yang diunggah situs english.alarabiya.net.

    Kesimpulan

    Situs yang memuat artikel berjudul 'Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah' tidak kredibel.

    Pihak Al Jazeera Media Network Biro Jakarta telah membantah menulis artikel tersebut. Momentum Jokowi umrah juga terbukti tak ada kaitan dengan peristiwa petir menyambar menara jam Makkah.

    Rujukan