• (GFD-2021-6870) [SALAH] “Gubernur Sumut instruksikan seluruh masjid buka pintu selapang-lapangNya untuk orang ibadah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    Akun Facebook Daing Okdi (fb.com/okdiansyah.okdiansyah) pada 30 April 2021 mengunggah sebuah gambar yang berisi foto Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan narasi “Gubernur Sumut instruksikan seluruh masjid buka pintu selapang-lapangNya untuk orang ibadah.. Klo perlu ajak Dzikir bersama-sama.. * hidup dan mati itu kehendak ALLAH,, mati sedang ibadah lebih baik ketimbang mati mengurung diri nggak beribadah.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengintruksikan agar masjid dibuka seluas-luasnya di tengah pandemi COVID-19 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, klaim itu merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak pernah mengeluarkan instruksi tersebut. Edy hanya pernah menyatakan agar umat Islam tidak meninggalkan masjid pada pertengahan bulan Maret 2020.

    Dilansir dari artikel berjudul [SALAH] “Gubernur SUMUT instruksikan Seluruh MASJID buka pintu selapang lapangnya untuk orang ibadah” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 24 April 2020, tidak ditemukan pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang memerintahkan agar masjid dibuka seluas-luasnya untuk beribadah di saat pandemi Covid-19.

    Tidak ditemukan pula kutipan yang berasal dari Edy seperti yang terdapat dalam gambar yang diunggah sumber klaim.Edy hanya pernah menyatakan agar umat Islam tidak meninggalkan masjid. “Khusus beragama Islam, jangan meninggalkan masjid karena takut Corona. Siapkan alas untuk tempat kita bersujud. Dengan sajadah yang kecil juga boleh, yang besar juga boleh, bawa sapu tangan,” ujar Edy di Deli Serdang, Sumut, pada 15 Maret 2020, seperti dilansir dari Kumparan.com.

    Edy juga pernah memerintahkan agar karpet masjid dibuka. Warga yang beragama Islam diminta membawa alas sendiri saat salat berjemaah di masjid. Hal itu disampaikan Edy dalam rapat yang membahas masalah kesehatan di Kantor Gubernur Sumut pada pertengahan Maret 2020.

    Pernyataan tersebut diberitakan salah satunya oleh Detik.com pada 17 Maret 2020 dengan judul “Gubsu Edy Perintahkan Sekolah Libur-Karpet Masjid Dibuka demi Cegah Corona”.Saat itu, Edy berkata, “Karpet-karpet sementara dibuka. Biarkan saja di semen. Nanti dipel. Masing-masing pakai sajadah masing-masing.”

    Setelah ditelusuri, klaim di gambar tangkapan layar yang diunggah oleh sumber klaim tersebut sudah beredar sejak pertengahan Maret 2020. Pemerintah Provinsi Sumut pun membantah bahwa Edy pernah mengintruksikan agar masjid dibuka seluas-luasnya di tengah pandemi Covid-19.

    “Nggak ada, nggak ada. Itu dari mana?” ujar Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Hendra Dermawan Siregar, seperti dikutip dari Medan Bisnis Daily pada 22 Maret 2020. Hendra pun menambahkan bahwa gambar tangkapan layar tersebut sudah distempel hoaks.

    “Kan yang ada kemarin, dari WA (WhatsApp) orang masuk, dia (Edy) pakai pakaian tentara, terus membilangkan semua orang masuk ke masjid, itu udah kita stempel hoax,” kata Hendra.

    Kesimpulan

    Hoaks Lama Beredar Kembali. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak pernah mengeluarkan instruksi tersebut. Edy hanya pernah menyatakan agar umat Islam tidak meninggalkan masjid pada pertengahan bulan Maret 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6869) [SALAH] Foto “Allahuakbar Sajadah Di Temukan Utuh Dan Tidak Hancur Di Serpihan Kapal Selam KRI Nanggala 402. Subhanallah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    Akun Facebook Muslim Haeruddin (fb.com/muslim.haeruddin.9) pada 25 April 2021 mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

    “ALLAHUAKBAR SAJADAH DI TEMUKAN UTUH DAN TIDAK HANCUR DI SERPIHAN KAPAL SELAM KRI NANGGALA 402. SUBHANALLAH…”

    Di foto itu tampak salah seorang anggota TNI mengangkat sajadah berwarna coklat utuh dari puing-puing benda yang diklaim milik KRI Nanggala 402.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto sajadah utuh yang diklaim bagian dari kapal selam KRI Nanggala 402 merupakan konten yang salah.

    Faktanya, bukan dari kapal selam KRI Nanggala 402. Sajadah di foto itu bagian dari puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

    Foto yang indentik, dimuat di artikel berjudul “PENEMUAN KOTAK PENYIMPANAN MEMORI CVR” yang terbit pada 15 Februari 2021 di situs antarafoto.com.

    Keterangan foto itu menyebutkan, Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI AL Abdul Rasyid (ketujuh kiri) memeriksa serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 hasil operasi pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1/2021). Di bagian kiri tampak personel TNI mengangkat sajadah berwarna cokelat dari puing-puing pesawat.

    Selain itu, di situs Antara Foto juga menampilkan foto temuan hasil pencarian dari barang-barang serta puing-puing dari KRI Nanggala 402. Salah satu temuan adalah potongan alas salat, bukan sajadah utuh seperti yang diunggah oleh sumber klaim.
    Temuan ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pada Sabtu (24/4/2021).

    Barang-barang yang ditemukan ialah berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin dan satu buah botol berisikan pelumas periskop kapal selam. Selain itu, tim pencarian juga menemukan adanya satu potongan alas yang biasa digunakan para ABK untuk salat.

    Kesimpulan

    BUKAN dari kapal selam KRI Nanggala 402. Sajadah di foto itu bagian dari puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

    Rujukan

  • (GFD-2021-6868) [SALAH] Foto Bill Gates Tahun 1963

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 04/05/2021

    Berita

    “This might explain a lot”
    Narasi dalam foto:

    “Bill Gates 1963”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter 404_Not_Found (@4_04_Not_Found) mengunggah cuitan berupa foto yang diklaimnya sebagai foto Bill Gates tahun 1963. Cuitan tersebut mendapat atensi berupa 46 balasan, 82 retweet, dan 209 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu ditemukan pada laman Facebook Museum Sejarah Fotografi di Lviv, Ukraina. Dalam narasi foto yang diunggah pada 1 Mei 2019, disebutkan bahwa foto anak kecil yang memegang balon itu diambil oleh seorang fotografer bernama Pavliuk Zh.I.. ‎ pada 1 Mei 1968.

    Sebagai tambahan, unggahan serupa pernah oleh Turn Back Hoax dalam artikel berjudul [SALAH] Foto Masa Kecil Bill Gates pada Tahun 1963 yang terbit pada 28 Maret 2021.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter 404_Not_Found (@4_04_Not_Found) dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, unggahan tersebut adalah hoaks lama yang kembali beredar. Foto itu merupakan foto seorang anak di Kota Lviv, Ukraina yang diambil pada 1 Mei 1968.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6867) [SALAH] Foto Pegunungan Himalaya dari Ruang Angkasa

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 04/05/2021

    Berita

    “This is what the Himalayas look like from Space..”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Space Porn (@Astronomydaily) mengunggah cuitan berupa foto yang diklaim sebagai foto Pegunungan Himalaya dari ruang angkasa. Cuitan tersebut telah mendapat atensi sebanyak 39 balasan, 1,1 ribu retweet, dan 6,3 ribu suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu ditemukan pada laman Views of the Earth, situs kumpulan gambar buatan penampakan permukaan bumi. Foto yang dibuat oleh Christoph Hormann pada tahun 2006 itu diklaim sebagai foto penampakan Pegunungan Himalaya di Nepal dengan beberapa puncak tertingginya.

    Adapun beberapa foto penampakan Pegunungan Himalaya yang diambil oleh beberapa astronot dapat dilihat melalui situs earth observatory.

    Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun twitter Space Porn (@Astronomydaily) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut merupakan karya Christoph Hormann yang dihasilkan secara artifisial menggunakan komputer.

    Rujukan