Akun Twitter @iduliana (Àdindà Êlizàbéth Ràhmàdàni) mengunggah sebuah foto dengan narasi “Demo Neo PKI hari ini udah dapat ijin dari Buntelan kentut maaf ralat Dari Petinggi Kepolisian Tinggal tunggu gendering perang ditabuh aja” pada 27 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 655 suka, 227 retweet, serta 114 komentar.
Berikut kutipan narasinya:
“Demo Neo PKI hari ini udah dapat ijin dari Buntelan kentut maaf ralat Dari Petinggi Kepolisian
Tinggal tunggu gendering perang ditabuh aja”
(GFD-2020-4496) [SALAH] Foto Petinggi Kepolisian Mengizinkan Demo Neo PKI
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/07/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan foto yang diambil saat kelompok organisasi bernama Gerakan Jaga Indonesia bertemu dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pil Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada 26 November 2018. Sekretaris Jenderal Gerakan Jaga Indonesia, Boedi Djarot mengatakan organisasinya meminta Polda Metro Jaya melarang Reuni Akbar 212 yang akan digelar pada 2 Desember 2018.
“Kami minta agar kepolisian mencegah aksi reuni 212. Aksi itu kami nilai sebagai gerakan HTI [Hizbut Tahrir Indonesia] yang sedang berdakwah tentang negara khilafah,” kata Boedi di Polda Metro Jaya.
Menurutnya, dengan adanya pelaksanaan Reuni Alumni 212 ini justru semakin memperlihatkan bagaimana ideologi khilafah terus berjalan dan semakin masif. Hal ini terlihat dalam persiapan menjelang aksi tersebut, karena ribuan peserta aksi dari berbagai wilayah Indonesia akan hadir di Monas, Jakarta Pusat.
Sebagai tambahan, pada tanggal 27 Juli 2020 Gerakan Jaya Indonesia menggelar peringatan peristiwa 27 Juli di Kompleks MPR/DPR, Jakarta. Boedi Djarot yang merupakan salah satu petinggi organisasi tersebut diduga memberikan komando kepada massanya untuk membakar poster Imam Besar FPI Rizieq Shihab saat aksi tersebut berlangsung. Namun, ia mengklaim bahwa ia tidak memberikan komando tersebut.
"Oh tidak (saya perintahkan). Saya tak mau membakar. Tapi kalau saya menghentikan mereka, jatuh wibawa saya. Silakan saja, namanya juga orang marah," kata Boedi yang dihubungi lewat sambungan telepon oleh CNNIndonesia.
Terkait dengan perizinan aksi tersebut, tidak ada keterangan yang menjelaskan apakah pihak kepolisian memberikan izin atau tidak.
“Kami minta agar kepolisian mencegah aksi reuni 212. Aksi itu kami nilai sebagai gerakan HTI [Hizbut Tahrir Indonesia] yang sedang berdakwah tentang negara khilafah,” kata Boedi di Polda Metro Jaya.
Menurutnya, dengan adanya pelaksanaan Reuni Alumni 212 ini justru semakin memperlihatkan bagaimana ideologi khilafah terus berjalan dan semakin masif. Hal ini terlihat dalam persiapan menjelang aksi tersebut, karena ribuan peserta aksi dari berbagai wilayah Indonesia akan hadir di Monas, Jakarta Pusat.
Sebagai tambahan, pada tanggal 27 Juli 2020 Gerakan Jaya Indonesia menggelar peringatan peristiwa 27 Juli di Kompleks MPR/DPR, Jakarta. Boedi Djarot yang merupakan salah satu petinggi organisasi tersebut diduga memberikan komando kepada massanya untuk membakar poster Imam Besar FPI Rizieq Shihab saat aksi tersebut berlangsung. Namun, ia mengklaim bahwa ia tidak memberikan komando tersebut.
"Oh tidak (saya perintahkan). Saya tak mau membakar. Tapi kalau saya menghentikan mereka, jatuh wibawa saya. Silakan saja, namanya juga orang marah," kata Boedi yang dihubungi lewat sambungan telepon oleh CNNIndonesia.
Terkait dengan perizinan aksi tersebut, tidak ada keterangan yang menjelaskan apakah pihak kepolisian memberikan izin atau tidak.
Kesimpulan
Dengan demikian, foto dengan narasi yang diunggah akun Twitter @iduliana (Àdindà Êlizàbéth Ràhmàdàni) dapat masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan foto tersebut merupakan foto pengurus Gerakan Jaga Indonesia bersama dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pil Argo Yuwono di Polda Metro Jaya pada 26 November 2018 untuk meminta kepolisian menggagalkan reuni akbar 212.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/07/29/salah-foto-petinggi-kepolisian-mengizinkan-demo-neo-pki/
- https://www.wartabuana.com/news/gerakan-jaga-indonesia-akan-sweeping-bendera-tauhid-di-reuni-212/
- https://tirto.id/alasan-gerakan-jaga-indonesia-minta-polisi-larang-reuni-212-dav7
- https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/11/26/pislr5377-kelompok-ini-minta-polisi-gagalkan-reuni-212
- https://cnnindonesia.com/nasional/20200729110218-20-530104/boedi-djarot-buka-suara-soal-pembakaran-poster-rizieq-shihab
(GFD-2020-4495) [SALAH] Jokowi Mendapat Silver Button Karena Mencapai 100.000 Kasus Covid
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/07/2020
Berita
Akun Twitter @pondoxcina mengunggah foto Jokowi memegang Silver Button dengan bertuliskan “Penghargaan Untuk Jokowi Atas 100.000 Kasus Covid”. Unggahan tersebut telah disukai oleh 5.700 akun dan dibagikan sebanyak 1.800 kali.
Berikut kutipan narasinya:
“Selamat pak jokowi 100k-nya”
Berikut kutipan narasinya:
“Selamat pak jokowi 100k-nya”
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, foto tersebut merupakan foto suntingan. Adapun pada foto aslinya, Jokowi sedang berpidato saat Penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2/2019). Dalam kesempatan itu Presiden membagikan 3000 sertifikat tanah kepada warga.
Kesimpulan
Unggahan @pondoxcina dapat disimpulkan sebagai konten yang dimanipulasi, karena foto Jokowi yang memegang sertifikat tanah telah dimanipulasi seolah memegang silver button.
Rujukan
(GFD-2020-4494) [SALAH] Foto Tenaga Medis Merangkai Kata ‘BACOT!’
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/07/2020
Berita
Akun Facebook bernama Syam mengunggah status pada tanggal 27/07/2020 yang berisi sebuah foto tenaga medis merangkai kata ‘B-A-C-O-T-!’. Di atasnya terdapat foto Jokowi sedang berpidato dengan narasi Jokowi memberi insentif kepada tenaga medis.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, foto tersebut telah disunting dari foto aslinya. Foto asli diketahui berasal dari tweet Kelinci Paskah (@KelinciPaskah) yang berisi kampanye sosial media oleh tenaga medis agar tetap berada di rumah selama masa pandemi COVID-19. Pada foto asli yang diunggah pada tanggal 17/03/2020 tenaga medis merangkai kalimat bertuliskan ‘#STAY AT – HOME – AND – HELP – US – PLEASE’. Dalam narasinya, akun @KelinciPaskah mengajak khalayak untuk meringankan beban para petugas medis yang berjuang memerangi virus corona.
"Mari meringankan tugas mereka," tulis @KelinciPaskah, Kamis (19/03/2020).
Dilansir dari suara.com, kampanye ini sekaligus mendukung imbauan pemerintah yang menganjurkan warga untuk melakukan kegiatan di rumah guna memerangi penularan virus corona. Jokowi juga mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak panik serta tetap produktif selama melakukan kegiatan terpusat di rumah.
Selain akun @KelinciPaskah, banyak tenaga medis lain juga meramaikan kampanye sosial media ini dengan mengajak masyarakat untuk senantiasa berada di rumah. Sehingga foto paramedis tidak ada kaitannya dengan narasi Jokowi yang akan memberikan insentif pada tenaga kerja.
"Mari meringankan tugas mereka," tulis @KelinciPaskah, Kamis (19/03/2020).
Dilansir dari suara.com, kampanye ini sekaligus mendukung imbauan pemerintah yang menganjurkan warga untuk melakukan kegiatan di rumah guna memerangi penularan virus corona. Jokowi juga mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak panik serta tetap produktif selama melakukan kegiatan terpusat di rumah.
Selain akun @KelinciPaskah, banyak tenaga medis lain juga meramaikan kampanye sosial media ini dengan mengajak masyarakat untuk senantiasa berada di rumah. Sehingga foto paramedis tidak ada kaitannya dengan narasi Jokowi yang akan memberikan insentif pada tenaga kerja.
Kesimpulan
Dari hasil penelusuran di atas, foto tersebut masuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/07/29/salah-foto-tenaga-medis-merangkai-kata-bacot/
- https://twitter.com/KelinciPaskah/status/1239841037616476161?s=19
- https://www.suara.com/news/2020/03/19/133448/kampanye-social-distancing-bergema-publik-yang-piknik-otaknya-di-mana?page=3
- https://akurat.co/news/id-1051112-read-6-pesan-duduk-di-rumah-dari-para-tenaga-medis-untuk-mencegah-virus-corona-ayo-turuti
- https://wolipop.detik.com/foto-entertainment/d-4946722/potret-mengharukan-dokter-dan-perawat-memohon-warga-untuk-tetap-di-rumah
- https://www.kompas.tv/article/72632/presiden-jokowi-beri-insentif-untuk-dokter-hingga-tenaga-medis-maksimal-15-juta
- https://kominfo.go.id/content/detail/26181/inilah-besaran-insentif-tenaga-kesehatan-tangani-covid-19/0/berita
(GFD-2020-4493) [SALAH] Foto “Setelah dipecat PAN dia benar2 jadi gelandangan politik”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/07/2020
Berita
Akun Facebook Ridwan Yusuf membagikan postingan foto dengan narasi sebagai berikut: “Setelah dipecat PAN dia benar2 jadi gelandangan politik,beginilah kalau orang selalu menghina simbol negara.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut hasil suntingan dari sosok pria buta yang dikenal dengan nama Uncle Loke atau Paman Loke. Sosok pria asal Malaysia tersebut sempat dibahas di sejumlah media Malaysia pada tahun 2016 lantaran kegigihannya tidak menyerah atas keterbatasan fisiknya.
Ia diketahui memilih berjualan majalah ketimbang mengemis di jalan. Media Malaysia membahas Paman Loke lantaran postingan seorang perempuan Malaysia bernama Sherena Lee di akun media sosialnya.
Ia diketahui memilih berjualan majalah ketimbang mengemis di jalan. Media Malaysia membahas Paman Loke lantaran postingan seorang perempuan Malaysia bernama Sherena Lee di akun media sosialnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang dibagikan akun Ridwan merupakan hasil suntingan dari foto Paman Loke. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1245782065754326/
- https://turnbackhoax.id/2020/07/29/salah-foto-setelah-dipecat-pan-dia-benar2-jadi-gelandangan-politik/
- https://worldofbuzz.com/uncle-loke-blind-man-not-going-around-asking-alms/
- https://thecoverage.my/inspiring-story-blind-uncle-loke-fighter-indeed/
- https://rachfeed.com/blind-man-sells-magazines-earns-admiration-not-begging-despite-condition/
- https://www.brilio.net/duh/kisah-paman-loke-pria-buta-yang-menghidupi-diri-dengan-jualan-majalah-161007n.html
Halaman: 5788/6358