• (GFD-2020-4196) [SALAH] Video “ini demo di Amerika. saat ini di masa pandemik #COVIDー19”

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 29/06/2020

    Berita

    “ini demo di Amerika. saat ini di masa pandemik #COVIDー19
    Jika dalam 1 minggu mayat berglimpangan di amerika berarti benar virus corona itu ganas dan nyata. tapi apabila tdak terjadi apa2 brarti silahkan pikirkan sendri..??
    *hikmah demo usa dalam covid19*

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim bahwa video pemandangan udara orang-orang berkumpul di jalanan yang diunggah sumber klaim adalah demo di Amerika Serikat adalah klaim yang salah.

    Peristiwa di video itu bukan demo di Amerika Serikat. Video itu adalah rekaman ribuan orang di Iran yang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin militer Qasem Soleimani di bulan Januari 2020.

    Video yang sama diunggah pada tanggal 5 Januari 2020 di sini di saluran YouTube situs berita berbahasa Inggris Al-Masdar News – dengan rotasi 90 derajat.

    Keterangan video itu jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berbunyi: “Ribuan orang berduyun-duyun ke jalan-jalan di kota Ahvaz, Iran pada hari Minggu untuk memberikan penghormatan kepada komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.”

    Video yang sama, dengan rotasi yang sama dengan video di sumber klaim juga diunggah di Twitter pada tanggal 5 Januari 2020. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, kicauan itu berbunyi: “Video udara pemakaman Soleimani di Ahvaz, Jutaan pelayat membanjiri jalan-jalan untuk memberi penghormatan kepada komandan militer Iran Qassem Soleimani.”

    Seperti dilansir AFP, pada tanggal 5 Januari 2020 – dua hari setelah Soleimani dibunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS – ribuan pelayat berkerumun di jalan-jalan kota Ahvaz untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenderal top Iran itu.

    Kesimpulan

    Bukan demo di Amerika Serikat. Video itu adalah rekaman ribuan orang di Iran yang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin militer Qasem Soleimani di bulan Januari 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4195) [SALAH] “PILPRES 2024 DIBATALKAN, ditunda sampai 2029”

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 29/06/2020

    Berita

    “PILPRES 2024 DIBATALKAN, ditunda sampai 2029”

    Jika ini Terjadi Tamparan Telak Buat Yg Niat Memanzulkan Presiden

    Pemilu 2024 di tunda
    KPU tunda
    pemilu di tunda

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Facebook, akun @Yahoot mengunggah narasi beserta foto yang di dalamnya berisi tulisan “PILPRES 2024 DIBATALKAN, ditunda sampai 2029”. Foto tersebut diunggah pada 23 Juni 2020 dengan disertai keterangan “Jika ini Terjadi Tamparan Telak Buat Yg Niat Memanzulkan Presiden”.

    Unggahan tersebut tentu sangat tidak berdasar. Melansir dari jawapos.com, Komisioner KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menegaskan bahwa informasi terkait penundaan pilpres selama lima tahun tersebut adalah palsu dan tidak berdasar. Lebih lanjut Dewa Kade menjelaskan bahwa ketentuan tentang pilpres masih diatur dalam UU Pemilu yang menyebut bahwa pemilihan dilaksanakan lima tahun sekali.

    “Selama UU Pemilu daan UUD belum diubah, ya itu akan menjadi pegangan kita,” tegasnya.

    Masih mengutip pemberitaan milik jawapos.com, Wakil Ketua Komisi II DPR, Arwani Thomafi menerangan bahwa DPR sedang menggodok RUU Pemilu. Namun, dalam pembahasan tersebut sama sekali tidak terdapat rencana penundaan Pilpres 2024. Yang mungkin dimundurkan adalah pilkada 2024, untuk menata konsep keserentakan pemilu nasional dan juga daerah.

    “Tapi, kalau untuk pilpres, pilegnya itu DPR, DPD, tetap di 2024,” pungkas Arwani.

    Sementara itu melansir dari dpr.go.id, pada kolom JDIH tentang UUD 1945 BAB III pasal 7 terkait kekuasaan pemerintah, jelas disebutkan bahwa “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun,dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.

    Informasi yang menyebut Pilpres 2024 ditunda hingga 2029 adalah menyesatkan. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori misleading content. Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid terkait perubahan jadwal ditundanya pilpres 2024 menjadi 2029. Berdasar pada UUD 1945, jelas disebutkan bahwa masa jabatan seorang presiden adalah selama lima tahun dan sesudahnya dapat dilakukan pemilihan kembali. Komisioner KPU turut menegaskan bahwa informasi terkait penundaan pelaksanaan Pilpres 2024 ke 2029 adalah palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4194) [SALAH] Pesta Homo Seksual di Italia Sebelum Covid-19 Mewabah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/06/2020

    Berita

    “SANGAT MENGERIKAN DAN MENJIJIKAN

    Inilah Pesta terakhir yang dibuat di Italy.

    Kenapa wabah Corona menyerang Italy dengan begitu dahsyat ?

    Kenapa Allah terbalikkan bumi dizaman nabi Luth ?”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Dara Puspita mengunggah sebuah video berdurasi sekitar 1 menit dengan narasi yang menyebutkan bahwa dalam video tersebut merupakan pesta terakhir yang dibuat Italy sebelum wabah corona menghantan negara itu dengan dahsyat. video itu pun dikaitkan dengan zaman nabi luth dimana video tersebut diklaim festival homo seksual.

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari factcheck.afp.com AFP melakukan pencarian gambar terbalik menggunakan tool InVid-WeVerify. Kemudian menemukan cuitan di bulan Februari 2020 yang mengklaim video itu menunjukkan Karnaval Bahia, karnaval tahunan yang diselenggarakan di negara bagian Bahia di Brazil.

    Biro AFP di Rio de Janeiro mengonfirmasi bahwa musik yang terdengar di video itu adalah lagu karnaval yang populer di Brazil, yakni “Minha pequena Eva,” yang artinya “Eva saya yang kecil”.

    Melalui zooming pada versi video dengan kualitas yang lebih tinggi, terlihat tulisan “Crocodilo” di bagian belakang rompi warna-warni yang dikenakan banyak dari para pengunjung acara itu.

    AFP memasukkan kata kunci “carnaval bahia crocodilo” di Google dan menemukan “Bloco Crocodilo”. Hal itu merupakan salah satu dari puluhan pesta jalanan yang diselenggarakan dalam acara tahunan Karnaval Bahia, yang juga dikenal sebagai Carnaval de Salvador mengikuti nama ibukota negara bagian itu.

    “Tahun ini adalah tahun Piala Dunia, ini adalah karnaval!” ujar wanita yang berbicara pada pengunjung pada detik ke-19 di video.

    AFP memasukkan kata kunci “carnaval bahia crocodilo” di Google dan menemukan “Bloco Crocodilo”.

    AFP juga melakukan penelusuran lebih lanjut di Twitter dengan kata kunci “bloco crocodilo” dengan rentang waktu dari 2018 tahun Piala Dunia paling akhir dan menemukan cuitan yang diunggah oleh seorang reporter lokal bernama Alan Alves pada tanggal 11 Februari 2018.

    “Kerumunan orang di Bloco Crocodilo, yang dipimpin oleh Daniela Mercury, sedang bersiap-siap untuk pembukaan parade di Barra,” kata keterangan itu. disamping itu, rompi “Crocodilo” yang terlihat dalam setelan 2018 identik dengan rompi yang sama dalam video yang beredar luas.

    Kesimpulan

    Bukan di Italia. Festival tersebut adalah acara karnaval yang diselenggarakan di Brazil pada bulan Februari 2018, sekitar dua tahun sebelum Italia mencatat kasus COVID-19 pertama.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4193) [SALAH] Video “Remaja Ini Terkena Tiktok Syndrome”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/06/2020

    Berita

    “Astaghfirullah, Remaja Ini Terkena Tiktok Syndrome, Ga Bisa Kontrol Gerakan Badannya Karena Banyakan Main Tiktok”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang sebagian isinya berasal dari video PARODI dan menambahkan narasi yang TIDAK berkaitan yang menimbulkan kesimpulan keliru.

    suara.com: “Baru-baru ini publik sosial media dihebohkan dengan seorang pemuda yang mengaku terkena TikTok syndrome. Setelah ditelusuri, ternyata pengakuan tersebut merupakan konten sindiran yang sengaja dibuat oleh pemuda itu di Instagram.”MOJOK.CO: “Kalau ada orang yang bilang sindrom begini memang ada, mungkin mereka lagi ngomongin tourette syndrome, sindrom yang penderitanya sering melakukan gerakan repetisi dan suara-suara yang tidak diinginkan. Gerakan tersebut dilakukan di luar kontrol otak, mirip refleks yang agak aneh. Tapi sekali lagi, gerakan repitisi penderita tourette itu bukan jogetan TikTok ya. Kocak lah wey.”

    Menurut Sindrom Tourette atau penyakit Tourette adalah penyakit neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan yang spontan (tic) tanpa bisa mengontrolnya. Penyakit ini diwariskan secara turun-temurun dan sering kali dikaitkan dengan pengeluaran ucapan kata-kata kotor, kasar, atau menghina yang tak dapat ditahan (koprolalia). Namun, gejala ini hanya ada pada beberapa orang yang mengidap sindrom Tourette.[1] Sindrom Tourette bukan lagi merupakan kondisi yang langka, tetapi tidak selalu diidentifikasi secara tepat karena sebagian besar sindrom Tourette merupakan sindrom yang ringan dan tic yang dikeluarkan berkurang ketika anak beranjak dewasa. Antara 0,4% hingga 3,8% anak yang berusia antara 5 hingga 18 tahun mungkin mengidap sindrom Tourette.[2] Sindrom Tourette yang ekstrem pada orang dewasa jarang ditemui, dan sindrom ini tidak memengaruhi kecerdasan atau harapan hidup.

    Kesimpulan

    BUKAN “Tiktok Syndrome”, sebagian isi video berasal dari video PARODI. Untuk referensi, berkaitan juga dengan Sindrom Tourette.

    Rujukan